Anda di halaman 1dari 4

DINAS PAGI (15 april 2020)

Pukul 08.50 WITA telah datang pasien dengan diagnosa medis TB PARU atas nama Tn.M, usia
55 tahun dengan keluhan utama yaitu demam, muntah darah, dan sesak. Keluhan saat dikaji
pasien mengatakan sudah tidak muntah darah, bengkak pada leher kanan dan tidak berani
digerakkan. Dan jika mata digerakkan mata terasa sakit, batuk, secret kental, kadang disertai
gumpalan darah. TD: 120/70, N: 90x/ menit, S: 36ºC, RR: 22x/menit. Berdasarkan hasil
anamnesa didapatkan hasil inspeksi tarikan dinding dada, perkusi hipersonor kiri terdengar pekat
karena jantung, auskultasi terdengar suara nafas tambahan yaitu ronchi, S1 S2 tunggal.

Berdasarkan hasil anamnesa dan observasi, ditemukan 2 masalah keperawatan yaitu

1. Bersihan jalan nafas


2. Gangguan keseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

Intervensi DX 1:

1. Auskultasi suara nafas, perhatikan bunyi nafas abnormal


2. Monitoring usaha pernafasan pengembangan dada dan keteraturan
3. Observasi produksi sputum, muntahan atau lidah jatuh kebelakang
4. Pantau TTV terutama frekuensi pernafasan
5. Ajarkan klien nafas dalam dan batuk efektif jika dalam keadaan sadar
6. Berikan air putih hangat sesuai kebutuhan jika tidak ada kontra indikasi
7. Kolaborasi pemberian O2 sesuai indikasi
8. Kolaborasi pemberian obat mual

Intervensi DX 2:

1. Catat status gizi pasien, turgor kulit, timbang BB, integritas mukosa mulut, kemampuan
menelan, adanya bising usus, riwayat mual muntah atau diare
2. Kaji ulang pola diet pasien
3. Catat adanya anoreksia, mual muntah, dan tetapkan jika ada hubungannya dengan
mediksi
4. Melakukan perawatan mulut sebelum dan sesudah tindakan pernafasan
5. Anjurkan pasien makan sedikit namun sering dengan makanan yang tinggi protein dan
karbohidrat

Note:

Sejauh ini semua rencana tindakan sudah diberikan dan tetap observasi keadaan pasien,
observasi infus dan juga tetesan infus. Intervensi tetap dilanjutkan
Pada pukul 09.10 WITA datang pasien baru dengan diagnosa medis ANEMIA, atas nama Tn.A
usia 25 tahun datang dengan keluhan utama sakit dada. Keluhan saat dikaji pasien mengatakan
nyeri dada saat beraktivitas, nyeri dirasakan seperti ditusuk- tusuk, skala nyeri 6 dari 0-10, nyeri
dirasakan hilang timbul kurang lebih selama 15 menit, kadang merasa sedikit sesak dan tidak
bisa beraktivitas dengan sendiri. Hasil observasi didapatkan TD: 100/60 mmHg, N: 90x/menit,
S:36,5ºC, RR: 26x/menit, HB terakhir: 3.

Berdasarkan hasil anamnesa dan observasi, ditemukan 2 masalah keperawatan yaitu

1. Gangguan pola nafas


2. Gangguan rasa nyaman nyeri

Intervensi DX 1:

1. Pantau TTV
2. Berikan posisi semifowler jika tidak ada kontra indikasi
3. Ajarkan pasien nafas dalam
4. Kolaborasi pemberian oksigen
5. Tanyakan mengenai kondisi pasien setelah diberikan intervensi

Intervensi DX 2:

1. Pantau TTV
2. Kaji nyeri dengan pendekatan PQRST
3. Ajarkan tekhnik relaksasi nafas dalam

Note:

Sejauh ini semua rencana tindakan sudah diberikan dan tetap observasi keadaan pasien,
observasi infus dan juga tetesan infus. Intervensi tetap dilanjutkan
Pada pukul 09.30 WITA telah datang pasien baru dengan diagnosa medis STROKE NON
HEMORAGIK (SNH) atas nama Ny.R usia 52 tahun datang dengan keluhan utama tubuh bagian
kiri terasa lemah, keluhan saat dikaji pasien mengatakan tubuh lemah bagian kiri, sulit
digerakkan, disertai sakit kepala dan sudah tidak bisa beraktivitas dengan mandiri. Hasil
observasi didapatkan TD: 130/80 mmHg, N: 78x/menit, S: 36ºC, RR: 20x/menit. Kekuatan otot
berada diskala 2 dimana sendi dapat digerakkan akan tetapi tidak dapat melawan gravitasi dan
hanya bisa bergeser saja.

Berdasarkan hasil anamnesa dan observasi, ditemukan 2 masalah keperawatan yaitu :

1. Gangguan perfusi jaringan serebral


2. Gangguan mobilitas fisik

Intervensi DX 1:

1. Observasi keadaan umum pasien


2. Pantau TTV
3. Anjurkan bedrest total
4. Berikan posisi kepala lebih tinggi 15-30 derajat dengan letak jantung (beri bantal tipis)
5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat neuroprotektor

Intervensi DX 2:

1. Ubah posisi pasien setiap 2 jam sekali


2. Ajarkan dan anjurkan keluarga pasien untuk membantu pasien melakukan room aktif atau
gerakan pasif pada ekstremitas yang sakit maupun tidak
3. Tinggikan kepala dan tangan
4. Melakukan pemeriksaan ektremitas otot
5. Kolaborasi dengan ahli fisioterafi untuk latihan fisik pada pasien

Note:

Sejauh ini semua rencana tindakan sudah diberikan dan tetap observasi keadaan pasien,
observasi infus dan juga tetesan infus. Intervensi tetap dilanjutkan
Pada pukul 10.00 WITA telah datang pasien dengan diagnosa medis DENGUE HAEMORAGIC
FEVER (DHF) atas nama Tn.M usia 40 tahun, datang dengan keluhan utama demam naik turun,
keluhan saat dikaji pasien mengatakan pusing, demam, mual muntah, tidak nafsu makan, tampak
lemas, lesu, nyeri uluh hati dirasakan seperti ditusuk tusuk, dengan skala nyeri dirasakan pada
angka 6 dari 0-10, nyeri dirasakan hilang timbul kurang lebih selama 15 menit, nyeri dirasakan
pada saat bergerak. TD: 120/80 mmHg, N: 92x/menit, S: 39,2ºC, RR: 20x/menit.

Berdasarkan hasil anamnesa dan observasi, ditemukan 2 masalah keperawatan yaitu :

1. Resiko deficit volume cairan


2. Hipertermi

Intervensi DX 1:

1. Observasi TTV
2. Observasi CRT
3. Observasi intake dan output
4. Anjurkan pasien untuk banyak minum
5. Kolaborasi pemberian cairan intravena

Intervensi DX 2:

1. Berikan kompres
2. Anjurkan pasien untuk banyak minum (1500-2000 cc/hari atau sesuai toleransi)
3. Anjurkan pasien mengenakan pakaian tipis dan mudah menyerap keringat
4. Kolaborasi pemberian cairan intravena
5. Kolaborasi pemberian terapi obat

Note:

Sejauh ini semua rencana tindakan sudah diberikan dan tetap observasi keadaan pasien,
observasi infus dan juga tetesan infus. Intervensi tetap dilanjutkan

(TTD KATIM PAGI)

Anda mungkin juga menyukai