Pukul 08.50 WITA telah datang pasien dengan diagnosa medis TB PARU atas nama Tn.M, usia
55 tahun dengan keluhan utama yaitu demam, muntah darah, dan sesak. Keluhan saat dikaji
pasien mengatakan sudah tidak muntah darah, bengkak pada leher kanan dan tidak berani
digerakkan. Dan jika mata digerakkan mata terasa sakit, batuk, secret kental, kadang disertai
gumpalan darah. TD: 120/70, N: 90x/ menit, S: 36ºC, RR: 22x/menit. Berdasarkan hasil
anamnesa didapatkan hasil inspeksi tarikan dinding dada, perkusi hipersonor kiri terdengar pekat
karena jantung, auskultasi terdengar suara nafas tambahan yaitu ronchi, S1 S2 tunggal.
Intervensi DX 1:
Intervensi DX 2:
1. Catat status gizi pasien, turgor kulit, timbang BB, integritas mukosa mulut, kemampuan
menelan, adanya bising usus, riwayat mual muntah atau diare
2. Kaji ulang pola diet pasien
3. Catat adanya anoreksia, mual muntah, dan tetapkan jika ada hubungannya dengan
mediksi
4. Melakukan perawatan mulut sebelum dan sesudah tindakan pernafasan
5. Anjurkan pasien makan sedikit namun sering dengan makanan yang tinggi protein dan
karbohidrat
Note:
Sejauh ini semua rencana tindakan sudah diberikan dan tetap observasi keadaan pasien,
observasi infus dan juga tetesan infus. Intervensi tetap dilanjutkan
Pada pukul 09.10 WITA datang pasien baru dengan diagnosa medis ANEMIA, atas nama Tn.A
usia 25 tahun datang dengan keluhan utama sakit dada. Keluhan saat dikaji pasien mengatakan
nyeri dada saat beraktivitas, nyeri dirasakan seperti ditusuk- tusuk, skala nyeri 6 dari 0-10, nyeri
dirasakan hilang timbul kurang lebih selama 15 menit, kadang merasa sedikit sesak dan tidak
bisa beraktivitas dengan sendiri. Hasil observasi didapatkan TD: 100/60 mmHg, N: 90x/menit,
S:36,5ºC, RR: 26x/menit, HB terakhir: 3.
Intervensi DX 1:
1. Pantau TTV
2. Berikan posisi semifowler jika tidak ada kontra indikasi
3. Ajarkan pasien nafas dalam
4. Kolaborasi pemberian oksigen
5. Tanyakan mengenai kondisi pasien setelah diberikan intervensi
Intervensi DX 2:
1. Pantau TTV
2. Kaji nyeri dengan pendekatan PQRST
3. Ajarkan tekhnik relaksasi nafas dalam
Note:
Sejauh ini semua rencana tindakan sudah diberikan dan tetap observasi keadaan pasien,
observasi infus dan juga tetesan infus. Intervensi tetap dilanjutkan
Pada pukul 09.30 WITA telah datang pasien baru dengan diagnosa medis STROKE NON
HEMORAGIK (SNH) atas nama Ny.R usia 52 tahun datang dengan keluhan utama tubuh bagian
kiri terasa lemah, keluhan saat dikaji pasien mengatakan tubuh lemah bagian kiri, sulit
digerakkan, disertai sakit kepala dan sudah tidak bisa beraktivitas dengan mandiri. Hasil
observasi didapatkan TD: 130/80 mmHg, N: 78x/menit, S: 36ºC, RR: 20x/menit. Kekuatan otot
berada diskala 2 dimana sendi dapat digerakkan akan tetapi tidak dapat melawan gravitasi dan
hanya bisa bergeser saja.
Intervensi DX 1:
Intervensi DX 2:
Note:
Sejauh ini semua rencana tindakan sudah diberikan dan tetap observasi keadaan pasien,
observasi infus dan juga tetesan infus. Intervensi tetap dilanjutkan
Pada pukul 10.00 WITA telah datang pasien dengan diagnosa medis DENGUE HAEMORAGIC
FEVER (DHF) atas nama Tn.M usia 40 tahun, datang dengan keluhan utama demam naik turun,
keluhan saat dikaji pasien mengatakan pusing, demam, mual muntah, tidak nafsu makan, tampak
lemas, lesu, nyeri uluh hati dirasakan seperti ditusuk tusuk, dengan skala nyeri dirasakan pada
angka 6 dari 0-10, nyeri dirasakan hilang timbul kurang lebih selama 15 menit, nyeri dirasakan
pada saat bergerak. TD: 120/80 mmHg, N: 92x/menit, S: 39,2ºC, RR: 20x/menit.
Intervensi DX 1:
1. Observasi TTV
2. Observasi CRT
3. Observasi intake dan output
4. Anjurkan pasien untuk banyak minum
5. Kolaborasi pemberian cairan intravena
Intervensi DX 2:
1. Berikan kompres
2. Anjurkan pasien untuk banyak minum (1500-2000 cc/hari atau sesuai toleransi)
3. Anjurkan pasien mengenakan pakaian tipis dan mudah menyerap keringat
4. Kolaborasi pemberian cairan intravena
5. Kolaborasi pemberian terapi obat
Note:
Sejauh ini semua rencana tindakan sudah diberikan dan tetap observasi keadaan pasien,
observasi infus dan juga tetesan infus. Intervensi tetap dilanjutkan