NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh :
Ita Zurazika
1810104110
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh :
Ita Zurazika
1810104110
ABSTRAK
Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama diseluruh dunia.
Menurut WHO (2013), insiden kanker meningkat dari 12,7 juta kasus tahun 2008
menjadi 14,1 juta kasus pada tahun 2012. Di Indonesia, kasus baru kanker payudara
menjadi kasus kematian tertinggi dengan angka 21,5 pada setiap 100.000 kejadian.
Angka kejadian tertinggi di daerah DIY memiliki prevalensi kanker payudara 2,4%
dan estimasi jumlah penderita kanker payudara di Jawa Tengah sebanyak 63.683
orang disusul Jawa Timur 61.230. Desain penelitian menggunakan rancangan Quasi
Exsperimental Design (pretest posttest control group design) sampel pada kelompok
eksperimen dan kontrol tidak di lakukan random. Lokasi penelitian di SMK N 2
Sewon Bantul, waktu penelitian 18 Juli 2019. Perbedaan pengaruh video dan leaflet
terhadap pengetahuan tentang deteksi dini kanker payudara berdasarkan uji paired t
test didapatkan hasil nilai P-Value leaflet sebesar 0,028 dan P-Value video sebesar
0,010. Hal ini menunjukan bahwa nilai P-Value ≤ 0,05 dapat disimpulkan terdapat
peningkatan pengetahuan dengan menggunakan video dan leaflet sesudah intervensi
terhadap pengetahuan siswi tentang deteksi dini kanker payudara tetapi video lebih
signifikan untuk meningkatkan pengetahuan siswi tentang deteksi dini kanker
payudar dibandingkan dengan leaflet.
Kata kunci : Pengetahuan, Deteksi Dini Kanker Payudara.
ABSTRACT
Cancer is one of the worldwide leading causes of death. According to WHO (2013),
cancer incidence increased from 12,7 million cases in 2008 to 14,1 million cases in
2012. In Indonesia, new breast cancer cases become the highest fatality cases with
21,5 in every 100.000 cases. The highest incidence in the DIY region has a breast
cancer prevalence of 2,4% and an estimated number of breast cancer sufferers in
Central Java totaling 63.683 people followed by East Java reaching 61.230 people.
The design of this study used a Quasi Experimental Design with (pretest posttest
control group design) which the sample members in the experimental and control
groups were not random. The research location was at SMK N 2 Sewon Bantul,
when the study was conducted at July 18 2019. The difference in the effect of video
and leaflet on knowledge about early detection of breast cancer based on paired t test
resulted P-Value leaflet values of 0,028 and P-Value video of 0,010. This shows that
the P-Value ≤ 0,05 means that it can be concluded that there is an effect of increasing
knowledge by using videos and leaflets after the intervention on student knowledge
about breast cancer early detection, but the video is more significant to increase
student knowledge about breast cancer early detection compared to leaflet.
Keywords : Breast Cancer Early Detection, Knowledge.
PENDAHULUAN
Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama diseluruh
dunia. Pada tahun 2012 kanker menjadi penyebab kematian sekitar 8,2 juta orang.
kanker payudara (43,1%) adalah salah satu penyebab terbesar kematian akibat kanker
setiap tahunnya (Buletin Jendela Data & Informasi Kesehatan, 2015). Menurut WHO
pada tahun 2013, insiden kanker meningkat dari 12,7 juta kasus tahun 2008 menjadi
14,1 juta kasus pada tahun 2012. Kanker payudara di Amerika tercatat 246.000
wanita yang terdiagnosa dan setiap tahunnya terdapat lebih dari 40.890 meninggal
akibat kangker payudara. Kanker payudara menepati urutan kedua sebagai penyebab
kematian kanker pada wanita (American Cencer Society, 2016).
Kejadian kanker payudara menjadi penyakit yang mengancam di dunia.
Berdasarkan estimasi Globocan, International Agency For Research on Cancer
(IARC) tahun 2012, inseden kanker payudara sebesar 40 per 100.000 perempuan dan
kanker leher rahim 17 per 100.000 perempuan. Berdasarkan data Sistem Informasi
Rumah Sakit tahun 2010, kanker tertinggi yang diderita wanita Indonesia adalah
kanker payudara sebanyak 12.014 kasus (28,7%) (Departemen Kesehatan Repubelik
Indonesia, 2014).
Menurut Riskedas (2013), Data angka kejadian kanker payudara di Indonesia
diperkirakan terdapat 61.682 orang menderita kanker payudara. Resiko kanker
payudara meningkat sesuai bertambahnya usia bahkan usia muda tidak menjamin
aman dari kanker payudara. Sedangkan penderi takanker terbanyak adalah kanker
payudara dengan jumlah penderita kanker payudaradi provinsi Jawa Tengah sebesar
11.511 orang. Provinsi lain seperti Aceh sebesar 1.869 kasus, Sumatera Barat 2.285
kasus, Sumatera Utara 2.682 kasus, Riau 894 kasus, Sumatera Selatan 722 kasus,
Jambi 977 kasus, Bengkulu 705 kasus, Lampung 1.148 kasus, Kepulauan Bangka
Belitung 194 kasus, Kepulauan Riau 378 kasus, Bali 1.233 kasus, Nusa Tenggara
Barat 479, Nusa Tenggara Timur 1.252 kasus, Kalimantan Barat 441 kasus,
Kalimantan Tengah 112 kasus, Kalimantan Selatan 1.328 kasus, Kalimantan Timur
1.879 kasus, Sulawesi Utara 346 kasus, Sulawesi Tengah 408 kasus, Sulawesi
Selatan 2.975 kasus, Sulawesi Tenggara 590 kasus, Sulawesi Barat 188 kasus,
Gorontalo 111 kasus, Maluku 165 kasus, Maluku Utara 218 kasus, Papua 466 kasus,
Papua Barat 80 kasus, Jawa Barat 6.701 kasus, Jawa Timur 9.688 kasus, DIY 4.325
kasus, DKI Jakarta 3.946 kasus, dan Provinsi Banten sebesar 2.252 kasus.
Tinjauan Al-quran menjelaskan :
“Dan berjalanlah (harta bedamu) dijalan Allah SWT, dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri kedalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, kerena
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yng berbuat baik”. (QS_Al Baqarah
195). Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah SWT telah memerintahkan manusia
untuk memiliki upaya preventif terhadap penyakit yang mungkin timbul. Selain itu
Allah SWT juga mencintai hamba-NYA yang berbuat baik. Pemeriksaan payudara
sendiri usaha preventif yang dapat dilakukan manusia sebagai usaha kebaikan untuk
dirinya. Kurangnya pengetahuan, informasi dan kesadaran remaja akan pentingnya
melakukan SADARI maka mengakibatkan pendeteksi kanker payudara sudah
mencapai stadium akhir sehingga memperkecil harapan hidup (Astuti, 2013). Dari
masalah itu akan memberikan dampak buruk pada remaja dan akan menjadikan
masa-masa remaja atau muda yang usia produktif mereka akan terenggut (Arsyad,
2011). Kurangnya pengetahuan, informasi dan kesadaran remaja akan pentingnya
melakukan SADARI maka mengakibatkan pendeteksi kanker payudara sudah
mencapai stadium akhir sehingga memperkecil harapan hidup (Wijayanti, 2011).
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai pengaruh penyuluhan dengan video dan leaflet terhadap
pengetahuan tentang deteksi dini kanker payudara pada siswi kelas X SMK N Sewon
Bantul.
TINJAUAN PUSTAKA
Kanker merupakan suatu golongan penyakit yang ditimbulkan oleh sel
tunggal yang tumbuh abnormal dan tidak terkendali, sehingga dapat menjadi tumor
ganas yang dapat menghancurkan dan merusak sel atau jaringan sehat. Seiring
dengan pertumbuhan perkembangbiakannya, sel-sel kanker membentuk suatu massa
dari jaringan ganas yang menyusup ke jaringan di dekatnya (invasif) dan bisa
menyebar (metastasis) ke seluruh tubuh seperti halnya payudara. Kanker yang
paling banyak terjadi pada wanita merupakan kanker payudara (Mulyani dan
Nuryani, 2013). Kanker Payudara (Carcinoma mammae) merupakan salah satu
kanker yang sangat ditakuti oleh kaum wanita, setelah kanker serviks. Jadi, kanker
payudara itu pada prinsipnya adalah tumor ganas yang berasal dari kelenjar kulit,
saluran kelenjar, dan jaringan di sebelah luar rongga dada. Dimana, payudara secara
umum terdiri dari dua tipe jaringan, jaringan glandular (kelenjar) dan jaringan
stromal (penopang). Sel kanker payudara dapat bersembunyi di dalam tubuh kita
selama bertahun-tahun tanpa kita ketahui dan tiba-tiba aktif menjadi tumor ganas
atau kanker (American Cancer Society, 2016).
Gejala dan pertumbuhan kanker payudara ini tidak mudah dideteksi karena
awal pertumbuhan sel kanker payudara juga tidak diketahui dengan mudah. Sering
kali, gejalanya baru diketahui setelah stadium kanker berkembang agak lanjut. Untuk
menentukan gejala awal kanker payudara dapat dideteksi oleh kaum wanita. Secara
rutin wanita dapat melakukan metode SADARI dengan cara memijat dan meraba
seputar payudara untuk mengetahui ada atau tidaknya benjolan disekitar payudara
(Alwan, 2012). SADARI adalah pengembangan kepedulian seorang wanita terhadap
kondisi payudaranya sendiri. Tindakan ini dilengkapi dengan langkah-langakah
khusus untuk medeteksi secara awal penyakit kanker payudara. Kegiatan ini sangat
sederhana dan dapat dilakukan oleh semua wanita tanpa perlu merasa malu kepada
pemeriksa, tidak membutuhkan biaya, dan bagi wanita yang sibuk hanya perlu
menyediakan waktunya selama kurang lebih lima menit. Tidak diperlukan waktu
khusus, cukup dilakukan saat mandi atau saat sedang berbaring. SADARI sebaiknya
mulai dilakukan saat seorang wanita telah mengalami menstruasi. Tingkat
sensitivitasnya (kemampuannya untuk mendeteksi kanker payudara) adalah sekitar
20-30% (Astuti, 2013). Keuntungan dari deteksi dini bermanfaat untuk
meningkatkan kemungkinan harapan hidup pada wanita penderita kanker payudara.
Hampir 85% gangguan atau benjolan ditemukan oleh penderita sendiri melalui
pemeriksaan dengan benar. Selain itu, SADARI adalah metode termudah, tercepat,
termurah, dan yang paling sederhana yang dapat mendeteksi secara dini kanker
payudara (Andrews, 2010). Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi
setelah orang mengadakan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan
terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui
mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo,2010).
Media informasi dapat berasal dari tenaga kesehatan, media elektronik dan
yang lainnya. Media informasi sangat berpengaruh terhadap pembentukan opini dan
kepercayaan seseorang. Media masa membawa pesan sugesti yang mengarahkan
opini seseorang. Adanya informasi baru akan memberikan landasan kognitif bagi
terbentuknya perilaku terhadap hal tersebut (Alwan, 2012).
Informasi akan memberi pengaruh pada pengetahuan seseorang. Meskipun
seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi
yang baik dari berbagai media misalnya TV, radio atau surat kabar maka hal itu akan
dapat meningkatkan pengetahuan seseorang (Wijayanti, 2009).
Terdapat banyak media pembelajaran mulai dari yang sangat sederhana hingga
kompleks, mulai dari yang hannya menggunakan indera. Dari harga murah dan tidak
menggunakan listrik hingga yang mahal dan sangat bergantung pada perangkat keras.
Seiring berkembangnya teknologi, munculah berbagai macam media baru yang
semakin canggih. Mulai berkembangnya bentuk media cetak, lalu merambah ke
media audio, hingga audio-video. Ini semua menunjukan bahwa media selalu
mengikuti perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan (Arsyad, 2011).
METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini menggunakan rancangan Quasi Exsperimental Design
dengan Non Equivalent Control Group (pretest posttest control group design) dimana
anggota sampel pada kelompok eksperimen dan kontrol tidak di lakukan random atau
acak (Sugiono, 2011). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
siswi kelas X SMK N 2 Sewon Bantul sebanyak 146 siswi sedangkan pengambilan
sampel menggunakan rumus Arikunto. Peneliti mengambil besar sampel 25% dari
populasi yaitu 36 responden. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
kuesioner untuk menilai pengetahuan siswi SMA N 2 Sewon bantul tentang deteksi
dini kanker payudara dengan jenis pertanyaan tertutup (Arikunto, 2010). Sedangkan
metode pengumpulan data yang digunakan data primer dan sekunder, Pada penelitian
ini uji statistik yang digunakan untuk uji Paired t test.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.2 Pengaruh Penyuluhan Dengan Video Dan Leaflet
Berdasarkan tabel 4.2 tersebut diperoleh hasil nilai P-Value leaflet sebesar
0,028 dan P-Value video sebesar 0,010. Hal ini menunjukan bahwa nilai P-Value ≤
0,05 artinya dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh peningkatan pengetahuan
dengan menggunakan video dan leaflet sebelum dan sesudah intervensi terhadap
pengetahuan siswi tentang deteksi dini kanker payudara tetapi video lebih signifikan
untuk meningkatkan pengetahuan siswi tentang deteksi dini kanker payudar
dibandingkan dengan leaflet. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Emilia, (2009) di SMAN 9 Balik Papan menyatakan
bahwa penyuluhan kesehatan pemeriksaan SADARI dengan media video dapat
meningkatkan pengetahuan remaja putri. Penelitian ini juga sebanding dengan
penelitian Hartadi, dkk, (2011) di SMAN 2 Pekanbaru menyatakan bahwa media
video dapat meningkatkan sistem pembelajaran siswa tentang SADARI sehingga
siswi mengetahui cara langkah-langkah pemeriksaan payudara senidri (SADARI).
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society (ACS). (2014). Global Cancer Facts & Figures 2nd Edition
Availablefrom :http:/www.breastcancer.org/symtoms/understand_bc/statistics
diakses 20 September 2018
Alwan. 2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta.
Andrews, Gilly. (2010). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta
Astuti, TP. (2013) Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kanker Payudara
Dengan Sikap Melakukan SADARI Pada Siswi Kelas X di SMA N 1 Imogiri
Bantul Yogyakarta Tahun 2013. Skripsi.
Arsyad, Azhar (2011). Media Pembelajaran, Cetakan ke-15.Rajawali Pers, Jakarta.
Breast Cancer Prevention and Control. (2013). Word Healt Organization, V (25)
http://www.who.int. Diakses 22 September 2018.
BKKBN. 2010. Kurikulum dan Modul Pelatihan Pemberian Informasi Kesehatan
Reproduksi Remaja oleh Pendidik Sebaya, Direktorat Remaja dan Perlindungan
Hak-hak Reproduksi BKKBN, Jakarta.
Departemen Agama RI. (2014). Ail Qur‟an dan Terjemah, Darus Sanah, Jakarta
Emilia, Ova. 2009. Promosi kesehatan dalam lingkup kesehatan reproduksi, Pustaka
Cendekia Press, Jakarta.
Hartadi, R. (2011). Deteksi Potensi Kanker Payudara Pada Mammogram
Menggunakan Metode Gray Level Co-occurence Matrices, Skripsi.
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, Cipta, Jakarta.
Notoatmodjo, S. (2012). Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan dan Prilaku Kesehatan, Rineka Cipta,
Jakarta