OLEH:
NPM: 12114201170211
Kelas: C
FAKULTAS KESEHATAN
PENGKAJIAN
1. Identitas klien :
Nama pasien : Tn M
Umur. : 40
2. Data medik:
Keluhan Utama:
Diare 5x1 selama 2 minggu, batuk selama 1 bulan lebih,tidak ada nafsu makan,terdapat
candiasis pada muka,mulut hingga pangkal lidah
Sudah 1 bulan klien terus merasa sakit pada tubuhnya. Serta batuk
Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda vital:
Kesadaran : Normal
RR : 30x/ menit
ANALISA DATA
DS Hipertermi Peningkatan
metabolisme
pasien mengatakan batuk kurang
lebih 1 bulan,badan terasa
lemas,demamtinggi
DO
pernapasan= 28x/mnit
nadi=78x/mnit
suhu =30°C
DS : Diare Proses infeksi
cotrimoxazole
Pasien tampaklemah
Membran mukosa bibir klien
tampakkering
Turgor kulitjelek
TD :150/100mmHg
Nadi: 78x/menit
Pasien mendapatkan terapi terapi
parenteral RL 20tpm/mnt
A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
- ajarkan pada
pasien dan keluarga
tentang
penggunaan
obatdiare,
- instruksikan pada
pasien dan keluarga
untuk mencatat
warna,frekuensi,
volume dan
konsistensi feses.
IMPLEMENTASI
parcetamol mmHg,
500mgtablet nadi:65x/menit,suhu:
36ºC.
P: intervensi dihentikan
- S :36ºC.
RR20x/i
A : maslah telah teratasi
P : intervensi di hentikan
Diagnosa
No Evaluasi Paraf
Keperawatan
DO : keadaan
P: intervensidihentikan
umum pasien
tampak lemah
konjungtiva anemis
akralteraba
hangat
TD =150/100
mmHg
pernapasan=28
x/mnit
nadi= 78x/mnit
suhu =30°C
2 Defisit volume
cairan
S:
berhubungan
dengan kehilangan Pasien mengatakan badantidak
cairan aktif terasa lemaslagi
Pasien mengatakan tidak diarelagi O:
Pasien tampak baik baik saja
DO
BB :49kg
Pasientampak Mukosa bibirbasah
Denyut nadinormal
lemah
N :65x/mnt
Membran - TD :110/80mmHg
mukosa bibir
klien tampak - S :36ºC.
kering RR20x/i
Turgorkulit A : maslah telah
jelek teratasi P : intervensi di
hentikan
A. Pengkajian
I. Identitas
A. Klien
Nama Initial : Ny K
umur : 48thn
Jenis kelamin : perempuan
Status perkawinan : Menikah
Agama/suku : islam
Warga negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Alamat rumah : Ambon
B. Data medik
1. Diagnosa medis : DM
2. Keluhan utama : klien mengatakan terdapat luka pada kaki dialami 2 bulan
yang lalu. Klien mengeluhkan sering haus, sering lapar dan sering kencing.
3. Riwayat kesehatan
Riwayat penyakit sekarang: pasien mengalami mual dan muntah 6x sehari,
kulit kering, klien tampak lelah, bibir kering, GDS 298 mg/dl, 2 hari stelah
perawatan pasien tampak tidak sadarkan diri. GDS: 80ml/dl, TD:
90/60mmHg, N: 80x/m=nadi arteri karotis lemah
4. Pemeriksaan fisik .
Ttv
5. Kulit
Analisa data:
Ds : klien mengatakan terdapat luka pada kaki dialami 2 bulan yang lalu.
Klien mengeluhkan sering haus, sering lapar dan sering kencing.
Do: kulit pasien tampak kering, klien tampak mual dan muntah 6x sehari,
klien tampak lelah dan bibir klien tampak kering. GDS: 298mg/dl, klien
tampak tidak sadarkan diri setelah 2 hari perawatan. GDS: 80ml/dl, TD:
90/60mmHg, N: 80x/m= nadi arteri carotis lemah.
Diagnosa Keperawatan:
1. Devisit volume cairan b/d poliuria
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan
metabolisme insulin
3. Resiko tinggi infeksi b/d suplai nutrisi oksigen dan leukosit terganggu
4. Ketidakseimbangan kadar gula darah b/d hiperglikemia/hipoglikemia
INTERVENSI
Perencanaan
No Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi
hasil
1. Devisit volume Tujuan : 1.Observasi nadi perifer, pengisian kapiler,
cairan b/d
poliuria. Setelah di dilakukan turgor, kulit, dan membrane mukosa.
Di tandai dengan
sering kencing tindakan 2. Pantau tanda-tanda vital (suhu, TD, nadi,
sering merasa
haus, bibir kering, keperawatan pernapasan)
kulit kering.
diharapkan 3. Pantau masukan dan pengeluaran, catat
invasife
seperti massage
Kolaborasi
-Berikan insulin
5. Mempertahankan untuk
2500 ml/hari
6. Melakukan kolaborasi :
memberikan terapi cairan sesuai
indikasi dan memantau pemeriksaan
laboratorium (Ht, BUN/kreatinin,
natrium, kalium)
Kolaborasi
teratur
3. Resiko tinggi infeksi 1. Observasi tanda-tanda infeksi dan S: klien mengatakan sesak
b/d suplai nutrisi mulai berkurang
oksigen dan leukosit peradangan (demam, kemerahan,
terganggu O:
pus, luka) -tekanan darah 130/90
mmhg
2. Tingkatkan upaya pencegahan - klien tampak gelisah
prosedur invasife
Kolaborasi
-Berikan insulin
-Identifikasi kemungkinan
penyebab hiperglikemia
Ilustrasi Kasus
An. S 7th mengalami lemas dan mual, serta terjadinya penurunan nafsu makan dengan
keseharian hanya makan 2 s.d 3 sendok saja, wajah An. S pucat, disertai panas :
380C, terdapat bercak biru pada tangan kiri dan paha kanan, 1 hari yang lalu keluarga
mengeluhkan An.S mengalami mimisan dan menghabiskan 1 box tissue, terdapat juga
bengkak pada bagian abdomen, hasil laboratorium, menunjukan leukosit 10.000 ml.
PENGKAJIAN
Identitas
Nama : An.S
Umur : 7 thn
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
Pemeriksaan Fisik
ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari Kebutuhan ditandai dengan Mual muntah.
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kondisi menurun ditandai dengan klien
tampak pucat serta mengalami mimisan.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama klien : An. S
Umur : 7 Tahun
1. Ketidakseimbang Setelah dilakukan Kaji status nutrisi pasien. Pengkajian penting dilakukan
an Nutrisi kurang pengkajian asuhan untuk mengetahui status nutrisi
Kaji kebersihan mulut,
dari Kebutuhan keperawatan 2x24 jam pasien sehingga dapat
anjurkan untuk selalu
ditandai dengan diharapkan kebutuhan menentukan intervensi yang
melakukan oral hygiene.
Mual muntah. nutrisi dapat diberikan.
terpenuhi , nafsu Beri informasi yang tepat
Mulut yang bersih dapat
makan meningkat, terhadap pasien tentang
meningkatkan nafsu makan.
mual/ muntah hilang kebutuhan nutrisi yang tepat
dengan Kriteria hasil : dan sesuai. Informasi yang diberikan dapat
memotivasi pasien untuk
- Intake nutrisi Anjurkan pasien
meningkatkan intake nutrisi.
tercukupi. mengkonsumsi makanan
tinggi zat besi seperti Zat besi dan buah buahan dapat
- Asupan makanan
sayuran hijau dan juga membantu sebagai zat
dan cairan tercukupi.
perbanyak asupan buah- penambah darah sehingga
- Penurunan intensitas buahan. mencegah terjadinya anemia
terjadinya atau kekurangan darah.
Kaji frekuensi mual, durasi,
mual/muntah.
tingkat keparahan, faktor Penting untuk mengetahui
- Penurunan frekuensi frekunsi, presipitasi yang karakteristik mual dan faktor-
terjadinya menyebabkan mual. faktor penyebab mual
mual/muntah. diketahui maka dapat
Anjurkan pasien makan
menentukan intervensi yang
sedikit demi sedikit tapi
diberikan.
sering.
Makan sedikit demi sedikit
dapat meningkatkan intake
nutrisi.
Mengetahui keadaan umum
Kaji TTV pasien.
NO
Hari Diagnosa Keperawatan Implementasi Paraf
DX
Pertama
1. Mengkaji status nutrisi pasien.
Ketidakseimbangan Nutrisi
kurang dari Kebutuhan Mengkaji kebersihan mulut,
menganjurkan untuk selalu
ditandai dengan Mual
melakukan oral hygiene.
muntah.
Mengkaji frekuensi mual, durasi,
tingkat keparahan, faktor frekuensi
bersih presipitasi yang menyebabkan
mual.
Ketidakseimbangan Nutrisi
1. Memberi informasi yang tepat
Kedua kurang dari Kebutuhan
terhadap Pasien tentang kebutuhan
ditandai dengan Mual nutrisi yang tepat dan sesuai.
muntah.
Menganjurkan pasien mengkonsumsi
makanan tinggi zat besi seperti sayur
hijau dan juga perbanyak asupan
buah-buahan.
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama klien : An S
Umur : 7 tahun
N
Hari Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf
O
Pertama
1. S: Pasien mengatakan mual,
Ketidakseimbangan Nutrisi muntah, dan tidak nafsu
kurang dari Kebutuhan makan.
ditandai dengan Mual
O: - Keadaan umum lemah.
muntah.
- Makanan tidak habis.
Mual.
- leukosit : 10.000ml
A: Masalah belum teratasi.
P: Intervensi lanjut
A : Masalah teratasi
P : tindakan dihentikan.
- BB: 55 kg
A: S masalah teratasi.
P: Intervensi dihentikan