Anda di halaman 1dari 25

TUGAS

KEPERAWATAN MENJELANG AJAL DAN PALIATIF

OLEH:

Nama: Ronaldo A Metekohy

NPM: 12114201170211

Kelas: C

PROGDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU 2020


ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN SUSPEK HIV

PENGKAJIAN

1. Identitas klien :

Nama pasien : Tn M

Umur. : 40

Jenis kelamin : laki-laki

2. Data medik:

Keluhan Utama:

Diare 5x1 selama 2 minggu, batuk selama 1 bulan lebih,tidak ada nafsu makan,terdapat
candiasis pada muka,mulut hingga pangkal lidah

Riwayat kesehatan Sekarang

Sudah 1 bulan klien terus merasa sakit pada tubuhnya. Serta batuk

Riwayat kesehatan keluarga

Keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit seperti klien

Pemeriksaan fisik

Tanda-tanda vital:

Keadaan umum : pasien tampak lemas,kurus dan pucat

Kesadaran : Normal

TD. : 150/100 mmhg

Nadi. : 78x/ menit


S : 38`C

RR : 30x/ menit

ANALISA DATA

DATA MASALAH ETIOLOGI

DS Hipertermi Peningkatan
metabolisme
pasien mengatakan batuk kurang
lebih 1 bulan,badan terasa
lemas,demamtinggi
DO

keadaan umum pasien tampak


lemah
konjungtivaanemis
akral terabahangat
 TD = 150/100mmHg

pernapasan= 28x/mnit
nadi=78x/mnit
suhu =30°C
DS : Diare Proses infeksi

Pasien mengatakan sering haus ,


pasien mengatakan diare,
BAB cair dengan frekuensi
tiga kali sehari
konsistensicair.
DO:

Pasien tampak lemah, letih,


bibirkering
Turgor kulit kembalidalam
< 3 detik

BAB 3x encer, frekuensi ,


konsistensi cair, bising usus
30x/menit, pasien

mendapatkan terapi obat diare

cotrimoxazole

DS Deficit volume Kehilangan cairan


cairan aktif
pasien mengatakan badan terasa
lemah
pasien mengatakan BABcair
frekuensi BAB 5xsehari
pasien mengatakan seringhaus
DO

Pasien tampaklemah
Membran mukosa bibir klien
tampakkering
Turgor kulitjelek
 TD :150/100mmHg

Nadi: 78x/menit
Pasien mendapatkan terapi terapi
parenteral RL 20tpm/mnt

A. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Hipertermi berhubungan dengan peningkatanlaju metabolisme

Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan


cairanaktif
Diare berhbungan dengan prosesinfeksi

INTERVENSI KEPERAWATAN

NO Diagnosa NOC NIC


Keperawata
n

1. hipertermi TTv dalam batas normal Monitor suhu tubuh


Tidak ada perubahan sesering miungkin.
warna kulit dan tidak MonitorIWL
pusing Monitor warna dan
suhukulit
Monitor tingkat
kesadaran

2 Deficit Fluid blance Fluid management


volum Hydration
Timbang popok
e Nutironal status : food pembalut jikaperlu
cairan and fluid intake Monitor
Kriteria hasil
status hidrasi
Tekanan darah, suhu, nadi Kolaborasi pemberian
dalam batasnormal cairanIV
Tidak ada tanda-tanda Berikancairan
dhidrasi elastisitas kulit Monitor vitalsign.
baik, membran mukas
lembab, tidak ada rasa
haus yangberlebihan
3 Diare setelah dilakukan tindakan
berhubunga keperawatan diharapkan evaluasi
pengobatan yang
n dengan masalah diare dapat
berefek samping
pproses teratsi padapengobatan
infeksi dengankriteriahasil:tidak ,
ada diare, feses tidak ada
darah dab mukus, nyeri
evaluasi jenis
perut tidak ada, pola BAB
intakemakanan,
normal, hidrasibaik. - monitor kulit sekitar
perianal terhadap
adanya iritasi dan
ulserasi,

- ajarkan pada
pasien dan keluarga
tentang
penggunaan
obatdiare,

- instruksikan pada
pasien dan keluarga
untuk mencatat
warna,frekuensi,
volume dan
konsistensi feses.

IMPLEMENTASI

Diagnosa Tindakan keperawatan Evaluasi

Hipetermi Melakukan kompres S : pasien mengatakan


hangat pada lipatan demam sudah berkurang
paha da axilapsien
Mengobservasi TTV O:
pasien
Melayani pemberian obat - TTV ; TD : 110/80

parcetamol mmHg,
500mgtablet nadi:65x/menit,suhu:
36ºC.

A: masalah telah teratasi

P: intervensi dihentikan

Devisit Mencatat intake dan S:


volum output cairanpasien
Mengobservasi status Pasien mengatakan badan
e tidak terasa lemaslagi
hidrasi dari mukosa
cairan Pasien mengatakan tidak
bibir, denyut nadi,
dan tekanandarah diarelagi
MengobservasiTTV O:
Memeriksa turgorkulit Pasien tampak baikbaik
dan rasahaus saja
MemeriksaCRT BB :49kg
Mukosa bibirbasah
Denyut nadinormal
N :65x/mnt
- TD :110/80mmHg

- S :36ºC.

RR20x/i
A : maslah telah teratasi
P : intervensi di hentikan

Diare BD Melayani S : pasien mengatakan tidak


proses lemah dan pusing lagi
pemberian obat:
infeksi O:
- Rifampisin 450 mg
tablet Etambutol 750 Keadaan umum pasien:
mg tablet Sudah membaiik
Paracetamol 500 mg
reaksi pupil
Cotrimoxazole IV1gr
terhadap
cahaya normal

A : maslah telah teratasi P :


intervensi di hentikan
EVALUASI

Diagnosa
No Evaluasi Paraf
Keperawatan

1 Hipertermi S : pasien mengatakan demam sudah


berhubungan berkurang
dengan
peningkatan laju
metabolisme O:

- TTV ; TD : 110/80 mmHg,


DS:pasien
mengatakan batuk nadi:65x/menit,suhu:36ºC
kurang lebih 1
bulan,badan
terasa . A: masalah telahteratasi
lemas,demamtinggi

DO : keadaan
P: intervensidihentikan
umum pasien
tampak lemah
konjungtiva anemis

akralteraba
hangat

 TD =150/100

mmHg

pernapasan=28
x/mnit

nadi= 78x/mnit
suhu =30°C
2 Defisit volume
cairan
S:
berhubungan
dengan kehilangan Pasien mengatakan badantidak
cairan aktif terasa lemaslagi
Pasien mengatakan tidak diarelagi O:
Pasien tampak baik baik saja
DO
BB :49kg
Pasientampak Mukosa bibirbasah
Denyut nadinormal
lemah
N :65x/mnt
Membran - TD :110/80mmHg
mukosa bibir
klien tampak - S :36ºC.
kering RR20x/i
Turgorkulit A : maslah telah
jelek teratasi P : intervensi di
hentikan

ASUHAN KEPERAWATAN DIABTES MELITUS

A. Pengkajian
I. Identitas
A. Klien
Nama Initial : Ny K
umur : 48thn
Jenis kelamin : perempuan
Status perkawinan : Menikah
Agama/suku : islam
Warga negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Alamat rumah : Ambon
B. Data medik
1. Diagnosa medis : DM
2. Keluhan utama : klien mengatakan terdapat luka pada kaki dialami 2 bulan
yang lalu. Klien mengeluhkan sering haus, sering lapar dan sering kencing.
3. Riwayat kesehatan
Riwayat penyakit sekarang: pasien mengalami mual dan muntah 6x sehari,
kulit kering, klien tampak lelah, bibir kering, GDS 298 mg/dl, 2 hari stelah
perawatan pasien tampak tidak sadarkan diri. GDS: 80ml/dl, TD:
90/60mmHg, N: 80x/m=nadi arteri karotis lemah
4. Pemeriksaan fisik .

Ttv

Tekanan darah : 90/60mmh

Dentist nadi : 80 x/menit

5. Kulit

Kulit kering dan turgornya baik

Analisa data:
Ds : klien mengatakan terdapat luka pada kaki dialami 2 bulan yang lalu.
Klien mengeluhkan sering haus, sering lapar dan sering kencing.
Do: kulit pasien tampak kering, klien tampak mual dan muntah 6x sehari,
klien tampak lelah dan bibir klien tampak kering. GDS: 298mg/dl, klien
tampak tidak sadarkan diri setelah 2 hari perawatan. GDS: 80ml/dl, TD:
90/60mmHg, N: 80x/m= nadi arteri carotis lemah.

Diagnosa Keperawatan:
1. Devisit volume cairan b/d poliuria
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan
metabolisme insulin
3. Resiko tinggi infeksi b/d suplai nutrisi oksigen dan leukosit terganggu
4. Ketidakseimbangan kadar gula darah b/d hiperglikemia/hipoglikemia

INTERVENSI

Perencanaan
No Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi
hasil
1. Devisit volume Tujuan : 1.Observasi nadi perifer, pengisian kapiler,
cairan b/d
poliuria. Setelah di dilakukan turgor, kulit, dan membrane mukosa.
Di tandai dengan
sering kencing tindakan 2. Pantau tanda-tanda vital (suhu, TD, nadi,
sering merasa
haus, bibir kering, keperawatan pernapasan)
kulit kering.
diharapkan 3. Pantau masukan dan pengeluaran, catat

kebutuhan cairan berat jenis urine.

klien terpenuhi 4. Ukur berat badan setiap hari

Kriteria hasil : 5. Pertahankan untuk memberikan cairan


1. Tanda-
tanda vital normal paling sedikit 2500 ml/hari
(TD=120/80 mmHg,
N : 80-100x/menit, 6. Kolaborasi : berikan terapi cairan sesuai
S : 36-37.50C). indikasi dan pantau pemeriksaan
2.Nadi perifer dapat laboratorium (Ht, BUN/kreatinin, natrium,
diraba, turgor kulit kalium)
dan pengisian kapiler
baik, haluaran urine
tepat secara
individu, kadar
elektrolit dalam
batas normal.
2. Ketidakseimbang Tujuan 1. Observasi status nutrisi klien
an nutrisi kurang
dari kebutuhan dilakukan tindakan 2.Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri
tubuh b/d
gangguan keperawatan abdomen / perut kembung, mual, muntah.
metabolisme
insulin diharapkan nutrisi
Timba3. Timbang berat badan sesuai indikasi
Di tandai dengan
klien tampak mual klien terpenuhi. 4. Beri makanan porsi kecil tapi sering.
dan muntah 6x
sehari, klien tmpak Kriteria hasil : Kolaborasi
lelah. Berat badan
stabil, menghabiskan 1.Pantau pemeriksaan laboratorium seperti
diet sesuai porsi,
nilai hasil glukosa darah, aseton, pH dan HCO3, Hb dan
laboratorium (Hb,
Albumin, Gula albumin.
darah).
2. Berikan pengobatan insulin secara teratur

3. Kolaborasi Dengan ahli diet

3. Resiko tinggi Tujuan: 1. Observasi tanda-tanda infeksi dan


infeksi b/d suplai Setelah dilakukan
nutrisi oksigen tindakan peradangan (demam, kemerahan, pus, luka)
dan leukosit keperawatan
terganggu diharapkan infeksi 2. Tingkatkan upaya pencegahan dengan
tidak terjadi.
Kriteria hasil : melakukan cuci tangan yang baik pada

Mendemonstrasikan semua orang yang berhubungan dengan


teknik perubahan
gaya hidup untuk pasien termasuk pasien sendiri.
mencegah terjadinya
infeksi. 3. Pertahankan teknik aseptik pada prosedur

invasife

4. Berikan perawatan kulit secara teratur

seperti massage

Kolaborasi

1. Lakukan pemeriksaan kultur dan

sensitivitas sesuai indikasi

2. Berikan obat antibiotik yang sesuai


4. Ketidakseimbang Tujuan: - Monitor level glukosa darah
an kadar gula Setelah dilakukan
darah b/d tindakan
-Monitor tanda dan gejala hiperglikemia:
hiperglikemia/hip keperawatan di
oglikemia harapkan kadar gula puliuria, polidipsi, polipagi, kelemahan,
Ditandai dengan darah normal
letargi, malaise, pandangan kabur, sakit
GDS 298 mg/dl,
2 hari stelah
perawatan pasien kepala
tampak tidak
sadarkan diri.
-Monitor keton dalam urine
GDS: 80ml/dl,

-Berikan insulin

-Monitor status cairan (intake dan output)

-Konsultasi dengan dokter bila tanda


hiperglikemi memburuk atau persisten

-Identifikasi kemungkinan penyebab


hiperglikemia

-Antisipasi situasi dimana kebutuhan


insulin meningkat

-Batasi latihan bila kadar gula darah lebih


dari 250 mg/dl, terutama bila ada keton
dalam urine

-Tinjau ulang kadar glukosa darah


IMPLEMENTASI

No Diagnosa Implementasi Evaluasi


1. Devisit volume cairan 1.Melakukan observasi nadi perifer, S: paien mengatakan sesak
b/d poliuria. napas mulai berkurang
pengisian kapiler, turgor, kulit, dan
0:
membrane mukosa. -tekanan darah: 130/90
mmhg
2. Memantau tanda-tanda vital (suhu, - klien nampak gelisah

TD, nadi, pernapasan) A: masalah sesak napas


belum teratasi
3. Memantau masukan dan
P: intervensi dilanjutkan
pengeluaran, catat berat jenis urine.

4. Mengukur berat badan setiap hari

5. Mempertahankan untuk

memberikan cairan paling sedikit

2500 ml/hari

6. Melakukan kolaborasi :
memberikan terapi cairan sesuai
indikasi dan memantau pemeriksaan
laboratorium (Ht, BUN/kreatinin,
natrium, kalium)

2. Ketidakseimbangan 1. Observasi status nutrisi klien S: pasien mengatakan


nutrisi kurang dari masih ada bengkak di
kebutuhan tubuh b/d 2.Auskultasi bising usus, catat adanya ekstremitas bagian bawah
gangguan
metabolisme insulin nyeri abdomen / perut kembung, O: tampak edema di
esktemitas bagian bawah
mual, muntah.
Timba3. Timbang berat badan sesuai indikasi A: masalah edema belum
teratasi
4. Beri makanan porsi kecil tapi
P: intervensi dilanjutkan
sering.

Kolaborasi

1.Pantau pemeriksaan laboratorium

seperti glukosa darah, aseton, pH dan

HCO3, Hb dan albumin.

2. Berikan pengobatan insulin secara

teratur

3. Kolaborasi Dengan ahli diet

3. Resiko tinggi infeksi 1. Observasi tanda-tanda infeksi dan S: klien mengatakan sesak
b/d suplai nutrisi mulai berkurang
oksigen dan leukosit peradangan (demam, kemerahan,
terganggu O:
pus, luka) -tekanan darah 130/90
mmhg
2. Tingkatkan upaya pencegahan - klien tampak gelisah

dengan melakukan cuci tangan yang A: Masalah peningkatan


tekanan darah belum
baik pada semua orang yang teratasi

berhubungan dengan pasien P: intervensi dilanjutkan

termasuk pasien sendiri.

3. Pertahankan teknik aseptik pada

prosedur invasife

4. Berikan perawatan kulit secara

teratur seperti massage

Kolaborasi

1. Lakukan pemeriksaan kultur dan

sensitivitas sesuai indikasi


2. Berikan obat antibiotik yang sesuai

4. Ketidakseimbangan - Monitor level glukosa darah S:


kadar gula darah b/d
hiperglikemia/hipogli O:
-Monitor tanda dan gejala
kemia -kulit tamapak masih kering
hiperglikemia: puliuria, polidipsi, -uremic frost mulai
berkurang
polipagi, kelemahan, letargi,
malaise, pandangan kabur, sakit A: masalah integritas kulit
pasien belum teratasi
kepala
P: intervensi dilanjutkan
-Monitor keton dalam urine

-Berikan insulin

-Monitor status cairan (intake dan


output)

-Konsultasi dengan dokter bila


tanda hiperglikemi memburuk atau
persisten

-Identifikasi kemungkinan
penyebab hiperglikemia

-Antisipasi situasi dimana


kebutuhan insulin meningkat

-Batasi latihan bila kadar gula


darah lebih dari 250 mg/dl,
terutama bila ada keton dalam
urine

-Tinjau ulang kadar glukosa darah


ASUHAN KEPERAWATAN LEUKEMIA

Ilustrasi Kasus

An. S 7th mengalami lemas dan mual, serta terjadinya penurunan nafsu makan dengan
keseharian hanya makan 2 s.d 3 sendok saja, wajah An. S pucat, disertai panas :
380C, terdapat bercak biru pada tangan kiri dan paha kanan, 1 hari yang lalu keluarga
mengeluhkan An.S mengalami mimisan dan menghabiskan 1 box tissue, terdapat juga
bengkak pada bagian abdomen, hasil laboratorium, menunjukan leukosit 10.000 ml.
PENGKAJIAN

Identitas

Nama : An.S

Umur : 7 thn

Keluhan Utama

Pasien mengalami lemas dan mual, penurunan nafsu makan


Suhu tubuhnya naik 380C

Keluhan Tambahan

Penurunan nafsu makan


Terdapat bercak biru pada tangan kiri dan paha kanan pasien
Pasien mengalami mimisan
Bengkak pada bagian abdomen

Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Lemas


Hasil lab : leukosit 10.000 ml.

ANALISA DATA

Nama klien :An .S Umur : 7 tahun


NO Symptom/Data Etiologi/Penyebab Problem/Masalah

1. DS: Mual dan muntah Ketidakseimbangan


nutrisi kurang dari
klien mengalami lemas dan mual, kebuthan tubuh.
serta penurunan nafsu makan.
Suhu badan panas 380C

DO: - klien lemas dan mual

Klien hanya makan 2 sd 3 sendok saja.

2. DS: Kondisi menurun Kekurangan volume


cairan
Klien tampak pucat

Terdapat bercak biru pada tangan


kiri dan paha pasien.
DO:
Keluarga pasien mengatakan pasien
sering mengalami mimisan
Klien juga terdapat edema pada
bagian abdomen

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari Kebutuhan ditandai dengan Mual muntah.
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kondisi menurun ditandai dengan klien
tampak pucat serta mengalami mimisan.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama klien : An. S
Umur : 7 Tahun

N Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Intervensi Rasional


O Keperawatan Hasil

1. Ketidakseimbang Setelah dilakukan Kaji status nutrisi pasien. Pengkajian penting dilakukan
an Nutrisi kurang pengkajian asuhan untuk mengetahui status nutrisi
Kaji kebersihan mulut,
dari Kebutuhan keperawatan 2x24 jam pasien sehingga dapat
anjurkan untuk selalu
ditandai dengan diharapkan kebutuhan menentukan intervensi yang
melakukan oral hygiene.
Mual muntah. nutrisi dapat diberikan.
terpenuhi , nafsu Beri informasi yang tepat
Mulut yang bersih dapat
makan meningkat, terhadap pasien tentang
meningkatkan nafsu makan.
mual/ muntah hilang kebutuhan nutrisi yang tepat
dengan Kriteria hasil : dan sesuai. Informasi yang diberikan dapat
memotivasi pasien untuk
- Intake nutrisi Anjurkan pasien
meningkatkan intake nutrisi.
tercukupi. mengkonsumsi makanan
tinggi zat besi seperti Zat besi dan buah buahan dapat
- Asupan makanan
sayuran hijau dan juga membantu sebagai zat
dan cairan tercukupi.
perbanyak asupan buah- penambah darah sehingga
- Penurunan intensitas buahan. mencegah terjadinya anemia
terjadinya atau kekurangan darah.
Kaji frekuensi mual, durasi,
mual/muntah.
tingkat keparahan, faktor Penting untuk mengetahui
- Penurunan frekuensi frekunsi, presipitasi yang karakteristik mual dan faktor-
terjadinya menyebabkan mual. faktor penyebab mual
mual/muntah. diketahui maka dapat
Anjurkan pasien makan
menentukan intervensi yang
sedikit demi sedikit tapi
diberikan.
sering.
Makan sedikit demi sedikit
dapat meningkatkan intake
nutrisi.
Mengetahui keadaan umum
Kaji TTV pasien.

Kaji dan catat perubahan Mengetahui adanya perubahan


turgor kulit. yang terjadi terkait bercak-

Kaji perubahn wajah bercak pada kulit.

Ukur atau hitung Mengetahui adanya anoreksia

pengeluaran darah selama atau tidak.


Setelah dilakukan mimisan.
Memperbaiki dan
pengkajian asuhan
mempertahankan tingkat
keperawatan 1 x24
pengeluaran.
jam diharapkan
kekurangan volume
cairan dapat teratasi
Kekurangan dengan kriteria hasil :
volume cairan
2. -Tidak terjadi
berhubungan
mimisan.
dengan kondisi
menurun ditandai - turgor kulit dapat
dengan klien kembali
tampak pucat dan
- klien tidak pucat .
sering mimisan.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama klien : An. S
Umur : 7 Tahun

NO
Hari Diagnosa Keperawatan Implementasi Paraf
DX

Pertama
1. Mengkaji status nutrisi pasien.
Ketidakseimbangan Nutrisi
kurang dari Kebutuhan Mengkaji kebersihan mulut,
menganjurkan untuk selalu
ditandai dengan Mual
melakukan oral hygiene.
muntah.
Mengkaji frekuensi mual, durasi,
tingkat keparahan, faktor frekuensi
bersih presipitasi yang menyebabkan
mual.

Pertama Kekurangan volume cairan


2. Mengkaji pengeluaran darah pada saat
berhubungan dengan kondisi
mimisan
menurun ditandai dengan
klien tampak pucat dan Mengkaji turgor kulit
sering mimisan. Mengkaji perubahan wajah adanya
anoreksia atau tidak.

Ketidakseimbangan Nutrisi
1. Memberi informasi yang tepat
Kedua kurang dari Kebutuhan
terhadap Pasien tentang kebutuhan
ditandai dengan Mual nutrisi yang tepat dan sesuai.
muntah.
Menganjurkan pasien mengkonsumsi
makanan tinggi zat besi seperti sayur
hijau dan juga perbanyak asupan
buah-buahan.

Menganjurkan pasien makan sedikit


demi sedikit tapi sering.

EVALUASI KEPERAWATAN

Nama klien : An S
Umur : 7 tahun

N
Hari Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf
O

Pertama
1. S: Pasien mengatakan mual,
Ketidakseimbangan Nutrisi muntah, dan tidak nafsu
kurang dari Kebutuhan makan.
ditandai dengan Mual
O: - Keadaan umum lemah.
muntah.
- Makanan tidak habis.

- Pasien tampak masih

Mual.

- Mulut pasien tidak


bersih.

- leukosit : 10.000ml
A: Masalah belum teratasi.

P: Intervensi lanjut

Pertama Kekurangan volume cairan


2. S : klien mengatakan tidak
berhubungan dengan kondisi
menurun ditandai dengan Mimisan lagi.
klien tampak pucat dan sering
O : - Pasien sudah tidak
mimisan.
Mimisan.

Turgor kulit membaik

Pasien Tidak anoreaksi lagi

A : Masalah teratasi

P : tindakan dihentikan.

1 S: - Klien mengatakan mual,


Kedua Ketidakseimbangan Nutrisi muntah berkurang setiap
kurang dari Kebutuhan kali klien makan buah-
ditandai dengan Mual buahan.

muntah. O: - Klien makan sedikit


demi sedikit tapi sering.

- Klien mengkonsumsi buah


dan Sayur dengan teratur.

- BB: 55 kg

- Klien makan selagi hangat.


- Klien tampak segar
dibanding hari sebelumnya.

A: S masalah teratasi.

P: Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai