Anda di halaman 1dari 1

Intangible Asset : PSAK and IFRS

Dalam akuntansi terdapat 5 akun utama, salah satunya adalah Aset. Jenis-jenis Aset juga
terbagi menjadi 3, yakni : Current Asset (Aset Lancar), Fixed Asset (Aset Tetap), dan Intangible
Asset (Aset tak berwujud). Kelompok kami akan membahas mengenai salah satu jenis asset yaitu
Intangible Asset (Aset Tak Berwujud). Aset tak berwujud dalam suatu entitas diatur dalam
PSAK 19 (revisi 2010) yang diadopsi dari IAS 38. Dalam teori akuntansinya, penyajian asset tak
berwujud yang dicatat pada laporan neraca sudah diatur dalam PSAK No.1 Paragraf 52.
Sedangkan, untuk pengungkapan asset tak berwujud yang dilampirkan pada Catatan Atas
Laporan Keuangan (CALK) sudah diatur dalam PSAK 10 Paragraf 119.
Adapun 3 faktor yang dapat mempengaruhi asset tak berwujud, yakni :
a. Faktor Politik
Terdapat sinkronisasi antara kondisi global dan hukum di Indonesia dalam mengahadapi
litigasi hukum Internasional terkait permasalahan yang berhubungan dengan Intangible
Asset
b. Faktor Ekonomi
Terdapat Business Competitions akibat adanya trade globalisasi dan adanya deregulasi
terhadap sektor jasa telekomunikasi, transportasi, dan akselerasi dari internet yang
membuat para manajemen membuat kebijakan yaitu Pemberian inovasi baru terhadap
asset tak berwujud agar memperoleh benchmarking yang baik.
c. Faktor Teori Akuntansi
Aset tak berwujud disajikan pada laporan posisi keuangan (Neraca) dibagian bawah asset
tetap, dan untuk pengungkapannya dijelaskan pada CALK.
Dalam praktiknya didalam bidang ekonomi, asset tak berwujud dapat menghasilkan value
chain blueprint yang dapat dibuktikan dengan peningkatan rata-rata market to book ratio pada
suatu entitas atau perusahaan. Akan tetapi, terdapat 3 dampak dari praktik asset tak berwujud
tersebut, yaitu :
 Perusahaan
Berkurang atau bahkan hilangnya asset tetap dalam neraca perusahaan tidak akan
menyebabkan hilangnya penghargaan pasar terhadap perusahaan karena memiliki value
chain dari intangible asset mereka
 Pajak
Adanya transfer pricing intangible asset akibat dari kesulitan daam pengukuran aset
 Investor
Menambah kepercayaan berinvestasi dari adanya the value chain blueprint

Anda mungkin juga menyukai