Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL


(ISOLASI SOSIAL)

Disusun Oleh

NAMA :
NIM :

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES YARSI SUMBAR
BUKITTINGGI
2019
LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL : ISOLASI SOSIAL

A. Masalah Utama Keperawatan


Isolasi Sosial : Menarik Diri

B. Proses Terjadinya Masalah


1. Pengertian
Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi
dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain
(Rawlins,2015).
Menurut Carpenito (2009) Isolasi sosial adalah suatu usaha untuk
menghindari interaksi dengan orang lain dan kemudian menghindari
berhubungan, ini merupakan pertahanan terhadap stresor dan ansietas yang
berhubungan dengan suatu stresor atau ancaman.

2. Penyebab Terjadinya Isolasi Sosial


Salah satu penyebab dari menarik diri adalah harga diri rendah. Harga
diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa
seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Dimana gangguan harga
diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri,
hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan.
 Faktor Predisposisi
Ada berbagai faktor yang menjadi pendukung terjadinya perilaku menarik
diri  
a.       Faktor perkembangan
Tiap gangguan dalam pencapaian tugas perkembangan dari masa bayi
sampai dewasa tua akan menjadi pencetus seseoarang sehingga
mempunyai masalah  respon sosial menarik diri. Sistem keluarga yang
terganggu juga dapat mempengaruhi terjadinya menarik diri.
Organisasi anggota keluarga bekerja sama dengan tenaga profisional
untuk mengembangkan gambaran yang lebih tepat tentang hubungan
antara kelainan jiwa dan stress keluarga. Pendekatan kolaburatif
sewajarnya  dapat  mengurangi masalah respon social menarik diri.
b.      Faktor Biologik
Faktor genetik  dapat menunjang terhadap respon sosial maladaptive.
Genetik merupakan salah satu faktor pendukung gangguan jiwa.
Kelainan struktur otak, seperti atropi, pembesaran ventrikel,
penurunan berat dan volume otak serta perubahan limbik diduga dapat
menyebabkan skizofrenia. 
c.       Faktor Sosiokultural
Isolasi sosial merupakan faktor dalam gangguan berhubungan. Ini
merupakan akibat dari norma yang tidak mendukung pendekatan
terhadap orang lain, atau tidak menghargai anggota masyarakat yang
tidak produktif, seperti lansia, orang cacat dan berpenyakit kronik.
Isolasi dapat terjadi karena mengadopsi norma, perilaku, dan system
nilai yang berbeda dari yang dimiliki budaya mayoritas. Harapan yang
tidak realitis terhadap hubungan merupakan faktor lain yang berkaitan
dengan gangguan ini, (Stuart and sudden, 2007).
 Faktor Persipitasi
Ada beberapa faktor persipitasi yang dapat menyebabkan  seseorang
menarik diri. Faktor- faktor tersebut dapat berasal dari berbagai stressor
antara lain:
a.       Stressor sosiokultural
Stressor sosial budaya dapat menyebabkan terjadinya gangguan dalam
membina hubungan dengan orang lain, misalnya menurunya stabilitas
unit keluarga, berpisah dari orang yang berarti dalam kehidupanya,
misalnya karena dirawat di rumah sakit.
b.      Stressor psikologik
Ansietas berat yang berkepanjangan terjadi bersamaan keterbatasan
kemampuan untuk mengatasinya. Tuntutan untuk berpisah dengan
orang terdekat atau kegagalan orang lain untuk memenuhi
kebutuhanya  hal ini dapat menimbulkan ansietas tinggi bahkan dapat
menimbulkan seseorang mengalami gangguan hubungan (menarik
diri), (Stuart & Sundeen, 1998)
c.       Stressor intelektual
1)  Kurangnya pemahaman diri dalam ketidak mampuan untuk 
berbagai pikiran dan perasaan yang mengganggu pengembangan
hubungan dengan orang lain.
2)   Klien dengan “kegagalan” adalah orang yang kesepian dan
kesulitan dalam menghadapi hidup. Mereka juga akan sulit
berkomunikasi dengan orang lain.
3)    ketidakmampuan seseorang membangun kepercayaan dengan
orang lain akan persepsi yang menyimpang dan akan berakibat
pada gangguan berhubungan dengan orang lain
d.      Stressor fisik 
1)   Kehidupan bayi atau keguguran dapat menyebabkan seseorang
menarik diri dari orang lain
2)   Penyakit kronik dapat menyebabkan seseorang minder atau malu 
sehingga mengakibatkan menarik diri dari orang lain
(Rawlins, Heacock,1993)

3. Tanda dan Gejala dari Isolasi Sosial


Menurut Budi Anna Keliat (2006), tanda dan gejala Isolasi Sosial: MD
adalah sebagai berikut :
a. Apatis
b. ekspresi sedih
c. afek tumpul
d. Menghindar dari orang lain (menyendiri)
e. Komunikasi kurang/tidak ada.
f. Klien tidak tampak bercakap-cakap dengan klien lain/perawat.
g. Tidak ada kontak mata
h. klien sering menunduk.
i. Berdiam diri di kamar/klien kurang mobilitas.
j. Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan
percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap.
k. Tidak melakukan kegiatan sehari
l. Sering tidur, posisi tidur klien seperti posisi tidur janin.

Sedangkan Tanda & Gejala menurut Townsend,1998 :


a. Sedih, afek tumpul
b. Menjadi tidak komunikatif
c. Asyik dengan fikirannya sendiri
d. Meminta untuk sendirian
e. Mengekspresikan perasaan kesendirian/penolakan
f. Disfungsi interaksi dengan teman sebaya,keluarga,orang lain.

4. Akibat dari Isolasi Sosial


Klien dengan perilaku menarik diri dapat berakibat adanya terjadinya
resiko perubahan sensori persepsi (halusinasi). Halusinasi ini merupakan
salah satu orientasi realitas yang maladaptive, dimana halusinasi adalah
persepsi klien terhadap lingkungan tanpa stimulus yang nyata, artinya
klien menginterprestasikan sesuatu yang nyata tanpa stimulus/ rangsangan
eksternal.

C. Pohon Masalah

Akibat Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi

Core Problem Isolasi Sosial; Menarik Diri

Harga Diri Rendah


Causa/Penyebab
D. Rentang Respon
Respons Adaftif Respons Maladaptif

Menyendiri Merasa sendiri Menarik diri


Otonomi Depedensi Ketergantungan
Bekerja sama curiga
Ffgfg Manipulasi
interdependen curiga

Gambar 1.1 Rentang Respon Isolasi Sosial


Sumber: Townsend (1998) dalam Buku Fitria (2010)

1. Menyendiri (solitude) merupakan respon yang dibutuhkan seseorang untuk


merenungkan apa yang telah dilakukan di lingkungan sosialnya dan suatu
cara mengevaluasi diri untuk menentukan langkah selanjutnya.
2. Otonomi merupakan kemampuan individu untuk menentukan dan
menyampaikan ide-ide pikiran, perasaan dalam hubungan sosial.
3. Bekerjasama (mutualisme) adalah suatu kondisi dalam hubungan
interpersonal dimana individu tersebut mampu untuk saling memberi dan
menerima.
4. Saling tergantung (interdependen) adalah suatu kondisi saling tergantung
antara individu dengan orang lain dalam membina hubungan interpersonal.
5. Menarik diri merupakan suatu keadaan dimana seseoramg menemukan
kesulitan dalam membina hubungan secara terbuka dengan orang lain.
6. Tergantung (dependen) terjadi bila seseorang gagal mengambangkan rasa
percaya diri atau kemampuannya untuk berfungsi secara sukses.
7. Manipulasi merupakan gangguan hubungan sosial yang terdapat pada
individu yang menganggap orang lain sebagai objek. Individu tersebut
tidak dapat membina hubungan sosial secara mendalam.
8. Curiga terjadi bila seseorang gagal mengembangkan rasa percaya dengan
orang lain. Kecurigaan dan ketidakpercayaan diperlihatkan dengan tanda-
tanda cembru, iri hati, dan berhati-hati. Perasaan induvidu ditandai dengan
humor yang kurang, dan individu merasa bangga dengan sikapnya yang
dingin dan tanpa emosi.

E. Masalah Keperawatan Dan Data Yang Perlu Dikaji


Isolasi Sosial : menarik diri
Data Subyektif
a) Klien mengatakan saya tidak mampu.
b) Klien mengatakan tidak bisa.
c) Klien mengatakan tidak tahu apa-apa.
d) Klien mengatakan dirinya bodoh.
e) Klien mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
Data Obyektif
a) Klien tampak lebih suka sendiri.
b) Klien tampak bingung.
c) Klien berkeinginan mencederai diri/ ingin mengakhiri hidup.
d) Klien terlihat apatis.
e) Ekspresi wajah klien sedih.
f) Klien sering melamun.
g) Afek klien tumpul.
h) Klien tampak banyak diam.
i) Komunikasi klien kurang atau tidak ada.
j) Kontak mata klien kurang.

F. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Isolasi Sosial : Menarik Diri
G. Rencana Tindakan Keperawatan Klien Dengan Isolasi Sosial
TGL Dx Perencanaan
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Isolasi sosial TUM : 1. Setelah...x interaksi klien 1.1 Bina hubungan saling percaya dengan:
1. Klien dapat menunjukkan tanda-tanda  Beri salam setiap interaksi.
berinteraksi percaya kepada/ terhadap  Perkenalkan nama, nama panggilan
dengan orang perawat: perawat dan tujuan perawat berkenalan.
lain.  Wajah cerah, tersenyum  Tanyakan dan panggil nama kesukaan
TUK :  Mau berkenalan klien.
1. klien dapat  Ada kontak mata  Tunjukkan sikap jujur dan menepati
membina  Bersedia menceritakan janji setiap kali berinteraksi.
hubungan saling perasaan.  Tanyakan perasaan klien dan masalah
percaya.  Bersedia mengungkapkan yang dihadapi klien.
masalahnya.  Buat kontrak interaksi yang jelas.
 Dengarkan dengan penuh perhatian
ekspresi perasaan klien.
2. Klien mampu 2. setelah...x interaksi klien dapat 2.1 Tanyakan pada klien tentang :
menyebutkan menyebutkan minimal satu  orang yang tinggal serumah/ teman
penyebab penyebab menarik diri dari : sekamar klien.
menarik diri  diri sendiri  Orang yang paling dekat dengan klien
 orang lain dirumah atau di ruang perawatan.
 lingkungan  Apa yang membuat klien dekat dengan
orang tersebut.
 Orang yang tidak dekat dengan klien di
rumah atau di ruang perawatan.
 Apa yang membuat klien tidak dekat
dengan orang tersebut.
 Upaya yang sudah dilakukan agar dekat
dengan orang lain.
2.2 diskusikan dengan klien penyebab menarik
diri atau tidak mau bergaul dengan orang
lain.
2.3 beri pujian
3. klien mampu 3. setelah...x interaksi dengan 3.1 Tanyakan pada klien tentang
menyebutkan klien dapat menyebutkan  manfaat hubungan sosial
keuntungan keuntungan berhubungan  kerugian menarik diri
berhubungan sosial, misalnya 3.2 Diskusikan bersama klien tentang manfaat
sosial dan  banyak teman berhubungan sosial dan kerugian menarik diri
krerugian  tidak kesepian 3.3 Beri pujian terhadap kemampuan klien
menarik diri.  bisa diskusi mengungkapkan perasaanya.

 saling menolong.
Dan kerugian menarik diri
misalnya :
 sendiri
 kesepian
 tidak bisa diskusi
4. klien dapat 4. setelah...x interaksi klien dapat 4.1 Observasi perilaku klien saat berhubungan
melaksanakan melaksanakan hubungan sosial sosial
hubungan sosial secara bertahap dengan : 4.2 Beri motivasi dan bantu klien untuk
secara bertahap  perawat berkenalan atau berkomunikasi dengan :
 perawat lain  perawat lain
 klien lain  klien lain
 kelompok  kelompok
4.3 Libatkan klien dalam Terapi aktivitas
kelompok sosialisasi
4.4 Diskusikan jadwal harian yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
klien bersosialisasi.
4.5 Beri motivasi klien untuk melakukan
kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah
dibuat.
4.6 Beri pujian terhadap kemampuan klien
memperluas pergaulannya melalui aktivitas
yang dilaksanakan.
5. klien mampu 5. setelah...x interaksi klien dapat 5.1 Diskusikan dengan klien tentang
menjelaskan menjelaskan perasaanya setelah perasaanya setelah berhubungan sosial dengan :
perasaannya berhubungan sosial dengan:  orang lain
setelah  orang lain  kelompok
berhubungan  kelompok 5.2 Beri pujian terhadap kemampuan klien
sosial. mengungkapkan perasaannya.

6. klien mendapat 6. setelah...x pertemuan keluarga 6.1 Diskusikan pentingnya peran serta keluarga
dukungan dapat menjelaskan tentang : sebagai poendukung untuk mengatasi perilaku
keluarga dalam  pengertian menarik diri menarik diri
memperluas  tanda dan gejal menarik 6.2 Diskusikan potensi keluarga untuk
hubungan diri membantu klien mengatasi perilaku menarik
sosial.  penyebab dan akibat diri.
menarik diri 6.3 Jelaskan pada keluarga tentang:
 cara merawat klien  Pengertian menarik diri
menarik diri.  Tanda dan gejala menarik diri
setelah...x pertemuan keluarga  Penyebab dan akibat menarik diri
dapt mempraktekkan cara  Cara merawat klien menarik diri
merawat klien kenarik diri. 6.4 Latih keluarga cara merawat klien menarik
diri
6.5 Tanyakan perasaan keluarga setelah
mencoba cara yang dilatihkan.
6.6 Beri motivasi keluarga agar membantu
klien untuk bersosialisasi.
6.7 Beri pujian kepada keluarga atas
keterlibatannya merawat klien dirumah sakit.

7. Klien dapat 7. Setelah...x interaksi klien 7.1 diskusikan dengan klien tentang manfaat
memanfaatkan obat menyebutkan: dan kerugian tidak minum obat, nama, warna,
dengan baik.  manfaat minum obat. dosis, cara, efek terapi, dan efek samping
 Kerugian tidak minum penggunaan obat.
obat. 7.2 pantau klien saat penggunaan obat
 Nama, warna, dosis, efek 7.3 beri pujian jika klien menggunakan obat
samping dan efek terapi dengan benar.
obat. 7.4 diskusikan akibat berhenti minum obat
- Setelah...x interaksi klien tanpa konsultasi dengan dokter.
mendemonstrasikan 7.5 anjurkan klien untuk konsultasi kepada
penggunaan obat dengan benar. dokter/ perawat jika terjadi hal-hal yang tidak
- Setelah...x interaksi klien diinginkan.
menyebutkan akibat berhenti
minum obat tanpa konsultasi
dokter.

(Budi Anna Keliat, 2006)


DAFTAR PUSTAKA

Rawlins, R.P, dan Heacock, P.E. 1993. Clinical Mannual of Psychiatric Nursing.


St. Louis: Mosby Year Book.

Carpenito. 2009, Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 9. Jakarta: EGC.

Stuart, G.W., dan Sundeen, S.J. 2007. Prinsip dan Praktik Keperawatan JIwa.
Jakarta: EGC.

Keliat, Budi Anna dkk. 2006. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 2.
Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai