KELOMPOK 6
Disusun Oleh:
Puji syukur, kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahnya,
makalah ini dapat kami selesaikan, untuk memenuhi tugas makalah pada mata kuliah Aspek
Perilaku Dalam Akuntansi, dengan Makalah yang berjudul “Aspek Keprilakuan Dalam Etika
Akuntan”.
Adapun pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk diajukan sebagai syarat dalam mata
kuliah Aspek Perilaku Dalam Akuntansi di Jurusan Akuntansi Universitas Palangka Raya, dan
atas dasar itulah maka kami mengharapkan semoga makalah ini bisa digunakan sebagai bahan
Oleh sebab itu, arahan, saran, dan kritik yang membangun dari berbagai pihak sangat kami
harapkan untuk kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini
besar manfaatnya bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis yang bisa menghantarkan
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang...................................................................................................... 1
1.2..................................................................................................................................... Rumu
san Masalah................................................................................................................ 2
1.3..................................................................................................................................... Tujua
n Penulisan................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
a. Dilema Akuntansi................................................................................................ 3
b. Penalaran Moral.................................................................................................. 3
3.1 Kesimpulan............................................................................................................. 13
DAFTARPUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Akuntansi Keperilakuan merupakan bagian dari disiplin ilmu akuntansi yang mengkaji
mengenai hubungan antara perilaku manusia, manusia dan sistem akuntasi serta dimensi
keperilakuan dari organisasi dimana manusia dan sistem akuntansi itu berada dan diakui
akuntansi yang mempelajari tentang hubungan perilaku manusia dengan sistem informasi
studi mengenai perilaku akuntan atau non akuntan yang dipengaruhi oleh fungsi akuntansi
dan juga pelaporan. Akuntansi keperilakuan ini menekankan pada pertimbangan dan
pengambilan keputusan akuntan dan auditor, pengaruh dari fungsi akuntansi dan fungsi
masyarakat. Sebagai sebuah profesi, seorang akuntan dalam menjalankan tugas harus
menjunjung tinggi etikanya. Etika akuntan telah menjadi isu yang menarik. Di Indoensia
isu ini berkembang seiring dengan terjadinya beberapa pelanggaran etika baik yang
dilakukan oleh akuntan publik, akuntan internal, maupun akuntan pemerintah. Untuk kasus
akuntan publik, beberapa pelanggaran etika ini dapat ditelusuri dari laporan Dewan
Kehormatan IAI dalam laporan pertanggungjawaban pengurus IAI. Dalam hal etika,
sebuah profesi harus memiliki komitmen moral yang tinggi yang dituangkan dalam bentuk
aturan khusus. Aturan ini merupakan aturan main dalam menjalankan atau mengemban
1
profesi tersebut, yang biasa disebut sebagain kode etik. Kode etik harus dipenuhi dan
ditaati oleh setiap profesi yang memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat dan
merupakan alat kepercayaan bagi masyarakat luas. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa setiap profesional wajib menaati etika profesinya terkait dengan pelayanan yang
Di dalam penulisan ini diperlukan sumber informasi yang luas agar dalam penulisannya
dapat memberikan arah yang menuju pada tujuan yang ingin dicapai, sehingga dalam hal
ini di perlukan adanya perumusan masalah yang akan menjadi pokok pembahasan.
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan dilema akuntansi dan penalaran moral.
2
5. Untuk mengetahui kode etik profesi akuntan.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Dilema Akuntansi
Akuntan didalam aktivitas auditnya memiliki banyak hal yang harus dipertimbangkan
karena auditor mewakili banyak konflik kepentingan yang melekat dalam proses audit.
Konflik ini akan menjadi sebuah dilema etika ketika auditor diharuskan membuat
yang mungkin dijanjikan disisi lain. Dilema etika muncul sebagai konsekuensi konflik
audit karena auditor berada dalam situasi pengambilan keputusan antara yang etis dan
tidak etis.
b. Penalaran Moral
Penalaran moral dan pengembangan memainkan peran kunci dalam seluruh area profesi
akuntansi. Akuntan yang secara kontinu dihadapkan pada dilema berada pada konflik
nilai. Akuntan pajak misalnya, ketika memutuskan kebijakan mengenai metode akuntansi
yang akan dipilih, membutuhkan waktu untuk memutuskan antara metode yang
mencerminkan sifat ekonomi sesungguhnya dari transaksi atau metode yang paling sesuai
menggambarkan perusahaan.
3
Ketika banyak riset yang berhubungan dengan perilaku etis individual untuk mengukur
membahas komponen lain dari model riset. Misalnya, mereka menyebutnya skala etis
pertama dari model rest dan menghubungkan teori perencanaan perilaku dengan
komponen lain.
Noreen (1988), memperluas teori agensi dengan membahas ekonomi etis dalam konteks
kontrak. Didasarkan pada minat individual, dia menyatakan aksi yang paling
secara spesifik untuk profesi akuntansi. Misalnya, untuk lebih memahami situasi dimana
auditor dianggap melanggar kode etik dan perilaku profesional AICPA, lampe dan finn
membuat model dari proses keputusan etis auditor sebagai proses dengan lima elimen
pengambilan keputusan final) untuk dibandingkan dengan model yang berbasis kode etik
Bagian berikut mendefinisikan dan menjelaskan empat area riset akuntansi utama yang
menyelidiki tingkat moral reasoning akuntan dan perilaku yang berhubungan, yaitu studi
pendidikan etika, studi pengembangan etika, studi penilaian etika, dan studi etika lintas
4
Studi pengembangan etika berusaha meningkatkan poin kerier mereka. Studi penilaian
etika mengkaji hubungan antara ukurn moral reasoning dengan perilaku spesifik dalam
akuntansi, auditing, atau perpajakan. Terakhir, studi etika lintas budaya menyelidiki
perbedaan dalam keahlian moral reasoning dan/atau keputusan etika akuntan dari belahan
Studi pendidikan etika berusaha menentukan efek pendidikan terhadap keahlian moral
reasoning dari para praktisi dan mahasiswa akuntansi. Sementara hasil dari banyak studi
dengan pengaruh tingkat moral reasoning individual, temuan dalam ranah akuntansi telah
menunjukkan bahwa akuntan pada umumnya tidak mengalami kemajuan pada tingkat
M. Armstrong (1987)
Satu studi pertama yang menyelidiki hubungan antara perkembangan moral dan riset
dibandingkan dengan yang sudah dan belum lulus. Hal yang mengejutkan, skor DIT rata-
rata CPA secara signifikan lebih rendah dari pada kedua kelompok tersebut. M.armstrong
(1987) menyimpulkan bahwa para CPA yang menjadi responden kelihatannya mencapai
pendidikan yang terletak di daerah timur amerika serikat. Lembaga yang pertama adalah
5
suatu kampus seni liberal swasta yang menawarkan jurusan akuntansi. Sementara
St pierre et al. Mengkaji hubungan tingkat moral reasoning . sampel yang terdiri atas
479 mahasiswa senior dari semua disiplin ilmu yang berbeda yang terdiri atas jurusan
bisnis dan non bisnis pada universitas ukuran menengah di bagian timur Amerika serikat
diminta untuk melengkapi DIT. Ukuran lain yang dikumpulkan berkaitan dengan subjek
adalah jurusan, gender, dan paparan awal terhadap etika dalam kurikulum formal.
Sementara studi pendidikan etika mengkaji dampak pendidikan terhadap praktisi dan
reasoning dalam profesi akuntansi. Beberapa studi misalnya menemukan bahwa posisi
auditor dalam perusahaan berbanding terbalik dengan tingkat moral reasoning. Riset
memberikan bukti kuat mengenai eksistensi sosialitan etis. Individu yang dipromosikan
mempunyai tingkat ethical reasoning yang serupa dengan manajemen. Bukti ini
mendukung keyakinan bahwa promosi individual dapat ditekan oleh budaya etika
perusahaan.
Studi keputusan etis berfokus kepada hubungan antara bermacam-macam ukuran dan
perilaku terhadap bidang akuntansi. Bagian berikut menelaah studi representatif yang
mengkaji:
a. Isu independensi
6
b. Pelanggaran lain kode etik dan perilaku profesional AICPA
Sebagian besar studi yang berhubungan dengan akntansi dan etika difokuskan kepada
antara profesi akuntansi di Amerika Serikat dengan kelompok lain dapat memberikan
Akuntan publik atau juga dikenal dengan akuntan eksternal adalah akuntan independen
Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi.
Akuntan intern ini disebut juga akuntan perusahaan atau akuntan manajemen.
7
Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan
Etik yang telah disepakati bersama oleh anggota dari suatu profesi disebut sebagai
Kode Etik Profesi. Akuntan yang merupakan salah satu profesi yang memenuhi fungsi
auditing haruslah tunduk pada kode etik profesi dan melaksanakan audit terhadap suatu
laporan keuangan dengan cara tertentu. Etik ini yang merupakan prinsip moral dan
perbuatan yang menjadi dasar untu melakukan tindakan untuk melakukan sesuatu.
Kode Etik Profesi Akuntan Publik adalah aturan etika yang harus diterapkan oleh
anggota Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) yang sebelumnya dinamakan Ikatan
Akuntan Indonesia-Kompartemen Akuntan Publik (IAI KAP) dan staf profesional (baik
yang anggota IAPI maupun yang bukan ang gota IAPI) yang bekerja pada satu Kantor
Perilaku etika merupakan fondasi peradaban modern. Etika mengacu pada suatu sistem
atau kode perilaku berdasarkan kewajiban moral yang menunjukkan bagaimana seorang
profesionalisme mengarah pada perilaku, tujuan dan kualitas yang membentuk karakter
8
b. Prinsip-Prinsip Etika
standar internasional pada etika, auditing dan assurance, pendidikan akunting, dan
akuntansi sector public.Langkah pertama yang harus dilakukan oleh seorang auditor
1. Integritas
Seorang akuntan profesional harus bertindak tegas dan jujur dalam semua hubungan
bisnis dan profesionalnya. Dalam kasus Waste Management Inc, akuntan yang ada
2. Objektivitas
9
untuk menjamin seorang klien atau atasan menerima jasa profesional yang
pengecualian terhadap laporan keuangan yang salah saji secara demi kepentingan
kliennya.
4. Kerahasiaan
diperolehnya sebagai hasil dari hubungan profesional dan bisnis serta tidak boleh
mengungkapkan informasi apapun kepada pihak ketiga tanpa izin yang benar dan
spesifik, kecuali terdapat kewajiban hukum atau terdapat hak profesional untuk
mengungkapkannya.
5. Perilaku Profesional
10
IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia)
2. Kepentingan Publik
profesionalisme.
peranan yang penting di masyarakat, di mana publik dari profesi akuntan yang
terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor,
dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepacla obyektivitas dan
Aturan Etika Akuntan Publik Indonesia telah diatur dalam SPAP dan berlaku sejak
11
4. Independensi, integritas, dan objektivitas
Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang
dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-
pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Akuntansi keperilakuan adalah sebuah studi mengenai perilaku akuntan atau non
akuntan yang dipengaruhi oleh fungsi akuntansi dan juga pelaporan. Akuntansi
keperilakuan ini menekankan pada pertimbangan dan pengambilan keputusan akuntan dan
auditor, pengaruh dari fungsi akuntansi dan fungsi auditing terhadap pelaku. Akuntan
Sebagai sebuah profesi, seorang akuntan dalam menjalankan tugas harus menjunjung tinggi
etikanya. Etika akuntan telah menjadi isu yang menarik. Dalam hal etika, sebuah profesi
harus memiliki komitmen moral yang tinggi yang dituangkan dalam bentuk aturan khusus.
Aturan ini merupakan aturan main dalam menjalankan atau mengemban profesi tersebut,
yang biasa disebut sebagai kode etik. setiap profesional wajib menaati etika profesinya
terkait dengan pelayanan yang diberikan apabila menyangkut kepentingan masyarakat luas.
13
DAFTAR PUSTAKA
Ikhsan Lubis Arfan. 2010. Akuntansi Keperilakuan Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.
Widaryanti, 2012. Etika Bisnis dan Etika Profesi Akuntansi. Vol-1 no 1. Semarang
Mudrika Alamsyah Hasan, 2009. Etika & Profesional Akuntan Publik.
Warsito Ka wedar, 2005. Sikap Etis Akuntan dan Pengguna Jasa Akuntan Terhadap Praktik
Manajemen Laba.
14