DAN
Dosen Pembimbing :
Dodik Arso W, S.Kep.Ns.,M.Kes
Oleh :
Kelompok 3
2019
Nama Anggota Kelompok
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberi kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan asuhan keperawatan gerontik yang berjudul Laporan Pendahuluan
Dan Asuhan Keperawatan Lansia Pada Ny. K Dengan Rheumatoid Artritis Di Desa Ngunut,
Kabupaten Tulungagung Tulungagung dengan tepat waktu. Terimakasih kepada bapak/ibu
pembimbing yang telah membimbing kami dalam menyusun asuhan keperawatan ini.
Kami menyadari bahwa asuhan keperawatan ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kesalahan serta kekurangan. Untuk itu kami mengharapakan kritik serta saran
kepada pembaca untuk asuhan keperawatan ini supaya lebih baik lagi.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga asuhan keperawatan ini bisa bermanfaat.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
Tujuan khusus
Proses menua merupakan suatu yang fisiologis, yang akan dialami oleh setiap orang.
Batasan orang dikatakan lanjut usia berdasarkan UU No 13 tahun 1998 adalah 60 tahun.
Proses menua (aging process) merupakan suatu proses biologis yang tidak dapat
dihindarkan, yang akan dialami oleh setiap orang. Menurut Paris Constantinides, 1994
Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan (graduil) kemampuan
jaringan untuk memperbaiki diri/ mengganti dan mempertahankan struktur dan fungsi
secara normal, ketahanan terhadap injury (termasuk infeksi) tidak seperti pada saat
kelahirannya,
Proses menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang mencapai dewasa, misalnya
dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot, susunan syaraf dan jaraingan lain
sehingga tubuh ‘mati’ sedikit demi sedikit.
Sebenarnya tidak ada batas yang tegas, pada usia berapa penampilan seseotang mulai
menurun. Pada setiap orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda, baik dalam
hal pencapaian puncak maupun saat menurunnya. Namun umumnya fungsi fisiologis
tubuh mencapai puncaknya pada umur 20–30 tahun. Setelah mencapai puncak, fungsi
alat tubuh akan berada dalam kondisi tetap utuh beberapa saat, kemudian menurun
sedikit demi sedikit sesuai bertambahnya umur.
2.1.2 Batasaan umur lanjut usia
1) Teori Biologik
menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang diprogram oleh
molekul /DNA dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi
b. Pemakaian dan Rusak
Pada proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suatu zat khusus. Saat
jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga
jaringan tubuh menjadi lemah dan mati.
d. Teori stress
2) Teori Sosial
a. Teori aktifitas
Lanjut usuia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam
kegiatan sosial
b. Teori Pembebasan
Dengan bertambahnya usia, seseorang secara berangsur angsur mulai
melepaskan diri dari kehidupan sosialnya. Keadaan ini mengakibatkan
interaksi sosial lanjut usia menurun, baik secara kwalitas maupun kwantitas.
Sehingga terjadi kehilangan ganda yakni :
1) Kehilangan peran
3) Berkurangnya komitmen
c. Teori Kesinambungan
3) Teori Psikologi
Menurut teori ini, setiap individu memiliki hirarki dari dalam diri,
Ketika kebutuhan dasar manusia sidah terpenuhi, mereka berusaha
menemukannya pada tingkat selanjutnya sampai urutan yang paling tinggi dari
kebutuhan tersebut tercapai.
b. Teori individual jung
2. Perubahan Mental
Pada umumnya usia lanjut mengalami penurunan fungsi kognitif dan
psikomotor. Perubahan-perubahan mental ini erat sekali kaitannya dengan
perubahan fisik, keadaan kesehatan, tingkat pendidikan atau pengetahuan serta
situasi lingkungan. Intelegensi diduga secara umum makin mundur terutama
faktor penolakan abstrak mulai lupa terhadap kejadian baru, masih terekam
baik kejadian masa lalu.
Dari segi mental emosional sering muncul perasaan pesimis, timbulnya
perasaan tidak aman dan cemas, merasa terancam akan timbulnya suatu
penyakit atau takut ditelantarkan karena tidak berguna lagi. Munculnya
perasaan kurang mampu untuk mandiri serta cenderung bersifat entrovert.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental adalah :
a. Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa
b. Kesehatan umum
Lingkungan
Kenangan (memori) ada 2 :
a. kenangan jangka panjang, berjam-jam sampai berhari-hari yang lalu
Intelegentia Question :
a. Tidak berubah dengan informasi matematika dan perkataan verbal
2.2.1 PENGERTIAN
1. Artritis reumatoid adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronik yang
tidak diketahui penyebabnya, dikarakteristikan oleh kerusakan dan
proliferasi membran sinovial, yang menyebabkan,kerusakan pada sendi
tulang ankilosis, dan deformitas. (Doenges, E Marilynn, 2000 : hal 859).
2. Rematoid Artritis merupakan suatu penyakit inflamasi sistemik kronik
yang manifestasi utamanya adalah poliartritis yang progresif, akan tetapi
penyakit ini juga melibatkan seluruh organ tubuh.(Hidayat, 2006)
3. Artritis Reumatoid adalah gangguan autoimun kronik yang
menyebabkan proses inflamasi pada sendi (Lemone & Burke, 2001 :
1248).
2.2.2 KLASIFIKASI
5. MANIFESTASI KLINIS
Pasien-pasien dengan RA akan menunjukan tanda dan gejala seperti :
1. Nyeri persendian
2. Bengkak (Rheumatoid nodule)
3. Kekakuan pada sendi terutama setelah bangun tidur pada pagi hari
4. Terbatasnya pergerakan
5. Sendi-sendi terasa panas
6. Demam (pireksia)
7. Anemia
8. Berat badan menurun
9. Kekuatan berkurang
10. Tampak warna kemerahan di sekitar sendi
11. Perubahan ukuran pada sendi dari ukuran normal
Pada tahap yang lanjut akan ditemukan tanda dan gejala seperti :
1. Gerakan menjadi terbatas
2. Adanya nyeri tekan
3. Deformitas bertambah pembengkakan
4. Kelemahan
5. Depresi
Gejala Extraartikular :
1. Pada jantung :
1) Rheumatoid heard diseasure
2) Valvula lesion (gangguan katub)
3) Pericarditis
4) Myocarditis
2. Pada mata :
1) Keratokonjungtivitis
2) Scleritis
3. Pada lympa : Lhymphadenopathy
4. Pada thyroid : Lyphocytic thyroiditis
5. Pada otot : Mycsitis
6. KOMPLIKASI
1. Dapat menimbulkan perubahan pada jaringan lain seperti adanya proses granulasi
di bawah kulit yang disebut subcutan nodule.
2. Pada otot dapat terjadi myosis, yaitu proses granulasi jaringan otot.
3. Pada pembuluh darah terjadi tromboemboli. Tromboemboli adalah adanya
sumbatan pada pembuluh darah yang disebabkan oleh adanya darah yang
membeku.
4. Terjadi splenomegali. Splenomegali merupakan pembesaran limfa,jika limfa
membesar kemampuannya untuk menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah
putih dan trombosit dalam sirkulasi menangkap dan menyimpan sel-sel darah
akan meningkat.
7. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Faktor Reumatoid : positif pada 80-95% kasus
2. Fiksasi lateks: Positif pada 75 % dari kasus-kasus khas.
3. Reaksi-reaksi aglutinasi : Positif pada lebih dari 50% kasus-kasus khas.
4. LED : Umumnya meningkat pesat ( 80-100 mm/h) mungkin kembali normal
sewaktu gejala-gejala meningkat
5. Protein C-reaktif: positif selama masa eksaserbasi.
6. SDP: Meningkat pada waktu timbul prosaes inflamasi.
7. JDL : umumnya menunjukkan anemia sedang.
8. Ig ( Ig M dan Ig G); peningkatan besar menunjukkan proses autoimun sebagai
penyebab AR.
9. Sinar X dari sendi yang sakit : menunjukkan pembengkakan pada jaringan lunak,
erosi sendi, dan osteoporosis dari tulang yang berdekatan ( perubahan awal )
berkembang menjadi formasi kista tulang, memperkecil jarak sendi dan
subluksasio. Perubahan osteoartristik yang terjadi secara bersamaan.
10. Scan radionuklida : identifikasi peradangan sinovium
11. Artroskopi Langsung : Visualisasi dari area yang menunjukkan irregularitas/
degenerasi tulang pada sendi
12. Aspirasi cairan sinovial : mungkin menunjukkan volume yang lebih besar dari
normal: buram, berkabut, munculnya warna kuning ( respon inflamasi, produk-
produk pembuangan degeneratif ); elevasi SDP dan lekosit, penurunan viskositas
dan komplemen ( C3 dan C4 ).
13. Biopsi membran sinovial : menunjukkan perubahan inflamasi dan perkembangan
panas.
Kriteria diagnostik Artritis Reumatoid adalah terdapat poli- arthritis yang
simetris yang mengenai sendi-sendi proksimal jari tangan dan kaki serta menetap
sekurang-kurangnya 6 minggu atau lebih bila ditemukan nodul subkutan atau
gambaran erosi peri-artikuler pada foto rontgen.
Kriteria Artritis rematoid menurut American Reumatism Association ( ARA ) adalah:
1. Kekakuan sendi jari-jari tangan pada pagi hari ( Morning Stiffness )
2. Nyeri pada pergerakan sendi atau nyeri tekan sekurang-kurangnya pada satu sendi.
3. Pembengkakan ( oleh penebalan jaringan lunak atau oleh efusi cairan ) pada salah
satu sendi secara terus-menerus sekurang-kurangnya selama 6 minggu.
4. Pembengkakan pada sekurang-kurangnya salah satu sendi lain.
5. Pembengkakan sendi yanmg bersifat simetris.
6. Nodul subcutan pada daerah tonjolan tulang didaerah ekstensor.
7. Gambaran foto rontgen yang khas pada arthritis rheumatoid
8. Uji aglutinnasi faktor rheumatoid
9. Pengendapan cairan musin yang jelek
10. Perubahan karakteristik histologik lapisan synovia
11. Gambaran histologik yang khas pada nodul.
Berdasarkan kriteria ini maka disebut :
Klasik : bila terdapat 7 kriteria dan berlangsung sekurang-kurangnya selama 6 minggu
Definitif : bila terdapat 5 kriteria dan berlangsung sekurang-kurangnya selama 6
minggu.
Kemungkinan rheumatoid : bila terdapat 3 kriteria dan berlangsung sekurang-
kurangnya selama 4 minggu.
8. PENATALAKSANAAN
1. Medis
Penatalaksanaan medik pada pasien RA diantaranya :
1. Termoterapi
2. Gizi yaitu dengan memberikan gizi yang tepat
3. Pemberian Obat-obatan :
1) Anti Inflamasi non steroid (NSAID) contoh:aspirin yang diberikan pada
dosis yang telah ditentukan.
2) Obat-obat untuk Reumatoid Artitis : Acetyl salicylic acid, Cholyn
salicylate (Analgetik, Antipyretik, Anty Inflamatory).
Pembedahan menjadi pilihan apabila pemberian obat-obatan tidak berhasil
mencegah dan memperlambat kerusakan sendi. Pembedahan dapat mengembalikan
fungsi dari sendi anda yang telah rusak. Prosedur yang dapat dilakukan adalah
artroplasti, perbaikan tendon, sinovektomi.
2. Keperawatan
1) Pendidikan :meliputi tentang pengertian, patofisiologi, penyebab, dan
prognosis penyakit ini
2) Istirahat : karena pada RA ini disertai rasa lelah yang hebat
3) Latihan : pada saat pasien tidak merasa lelah atau inflamasi berkurang,
ini bertujuan untuk mempertahankan fungsi sendi pasien.
A. DATA BIOGRAFI
Nama :NY.K L / P
Tempat & Tgl Lahir : Blitar,15-02-1935 Gol. Darah : O / A / B / AB
Pendidikan Terakhir : SD / SLTP / SLTA / D. I / D. III / D.IV / S.1 / S. 2 / S. 3
Agama : Islam / Protestan / Katolik / Hindu / Budha / Konghucu / LL
Status Perkawinan : Kawin / Belum / Janda / Duda ( Cerai : Hidup / Mati )
TB / BB : 155 Cm / 60 Kg
Penampilan : Berpenampilan dengan menggunakan daster
Ciri-Ciri Tubuh : Bertubuh kurus,gigi ompong
Alamat : Ds. Ngunut, Kec. Ngunut, Kab.Tulungagung.
Telp : -
B. RIWAYAT KELUARGA
Genogram :
Keterangan :
Garis perkawinan
C. RIWAYAT PEKERJAAN
Pekerjaan saat ini : Tidak bekerja
Alamat Pekerjaan : Dirumah
Berapa Jarak Dari Rumah : - Km
Alat Tarnsportasi :-
Pekerjaan Sebelumnya : Petani
Berapa Jarak Dari Rumah : ---Km
Alat Tarnsportasi : Sepeda
Sumber-Sumber Pendapatan & Kecukupan terhadap kebutuhan : diberi oleh anaknya,
mendapat jatah dari anak-anaknya
Jumlah orang yang tinggal di rumah : Laki-laki = …2… orang / Perempuan =…2…
orang
Derajat Privasi : ………………………… Tetangga Terdekat : ……………..............
…………
Alamat/Telepon :
E. RIWAYAT REKREASI
Hobbi / Minat : Menjahit pakaian untuk di pakai sendiri
Keanggotaan Organisasi : Mengikuti kegiatan muslimat di sekitar rumahnya
Liburan / Perjalanan :
Selalu memanfaatkan waktu untuk sering berkumpul dengan keluarga, sering berkmpul
bersama anggota keluarga
F. SISTEM PENDUKUNG
Perawat / Bidan / Dokter / Fisioterapi :
Jarak dari rumah : 3 Km
Rumah Sakit : Rumah Sakit bersama Jaraknya : 15Km
Klinik : Klinik Sejahtera Jaraknya : 20 Km
Pelayanan Kesehatan di rumah : Puskesmas
Makanan yang dihantarkan : Nasi, lauk pauk dan sayur
Perawatan sehari-hari yang dilakukan keluarga : membantu memandikan, menyiapkan
makanan, membantu berhias, membantu menyiapakan minuman, membantu kegiatan
yang lainnya
Lain – lain : Tidak ada
G. DISKRIPSI KEKHUSUSAN
Kebiasaan ritual : Pasien beribadah dengan rajin
Yang lainnya : Pasien sering juga ikut kegiatan pengajian disekitar rumahnya dan
kegiatan keagamaan lainnya
H. STATUS KESEHATAN
Status kesehatan umum selama setahun yang lalu :
Pasien sering mengalami kaku dan kaku dan nyeri dikaki dan tangan
Obat-Obatan :
Konsep diri : Konsep diri yang dimiliki klien baik, klien tetap menjadi
pribadi yang mandiri dan tidak mau merepotkan orang lain
Emosi : Sering marah-marah,cerewet. Hal itu disebabkan oleh kondisi
fisik dan hormon yang mempengaruhi
Adaptasi : Adaptasi klien dengan lingkungan sekitar baik, klien senang
berinteraksi dan bersosialisasi dengan baik.
Mekanisme Pertahanan Diri : Sering marah-marah. ngamuk
J. TINJAUAN SISTEM
Keadaan Umum : kondisi klien membaik, raut wajah keriput, sering lupa dan
mengulangi kata-kata yang sama
Tingkat Kesadaran : Composmentis, Apatis, Sumnolen, Suporus, Coma
Skala Koma Glasgow :Verbal = 4 Psikomotor = 5 Mata = 6
Tanda-Tanda Vital : Pulse = 100x/mnt Temp= 37,5 RR= 21x/mnt
Tensi= 130/90 mmhg
1. Kepala :
Rambut:bersih,tidak ada ketombe,tidak kotor,ada uban
Kulit kepala:bersih,tidak ada luka
Bentuk :simetris,tidak ada luka,tidak ada benjolan
2. Mata, Telinga, Hidung
Mata:simetris,bersih,tidak anemis,penglihatan menurun
Telinga:bersih,simetris,tidak terjadi penurunan pendengaran
Hidung:lubang hidung simetris,bersih
3. Leher :
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
Tidak ada pembesaran vena jugularis
Tidak ada luka pada leher
Tidak ada pembesaran kelenjar limfa
Jantung
I:pergerakan dada kanan kiri sama
P:tidak ada nyeri tekan
P:normal resonan
A:normal lub-dub
5. Abdomen & Pinggang : bungkuk(lordosis)
I:simetris,tidak ada luka
P:tidak ada nyeri tekan
P:normal tympani
A:bising usus 13x/mnt
K. STATUS KOGNITIF/AFEKTIF/SOSIAL
Jumlah :
benar : 5
salah : 5
Interpretasi :
Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh
Salah 4 – 5 : Fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6 – 8 : Fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9 – 10 : Fungsi intelektual kerusakan berat
Dari hasil Short Portable Mental Status Questionare ( SPMSQ ) di dapatkan hasil benar 5
dan salah 5 ini menunjukkan bahwah fungsi intelektual Ny. K masih mengalami
kerusakan ringan
Panti :-
Wisma:-
3 Sebutkan 3 nama obyek (misal :
kursi, meja, kertas), kemudia
ditanyakan kepada klien, menjawab :
Registrasi 3 3
kursi
meja
3. kertas
4 Meminta klien memulai dari 100
kemudian kurangi 7 sampai 5 tingkat.
Jawaban :
Perhatian 1. 93
dan 5 4 2. 86
kalkulasi
3. 79
4. 72
5. 65
5 Minta klien untuk mengulangi ketiga
Mengingat 3 1 obyek pada poin ke- 2 (tiap poin nilai
1)
6 Menanyakan pada klien tentang
benda (sambil menunjukan benda
tersebut).
2. lipat dua
Total nilai 30
Interpretasi hasil :
Skor Uraian
Kesedihan
3 Saya sangat sedih/tidak bahagia dimana saya tidak dapat menghadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar darinya
1 Saya merasa sedih atau galau
0 Saya tidak merasa sedih
Pesimisme
3 Saya merasa masa depan adalah sia-sia dan segala sesuatu tidak dapat membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang kedepan
1 Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan
Rasa Kegagalan
3 Saya benar-benar gagal sebagai orang tua (suami/istri)
2 Bila melihat kebelakang semua yang dapat saya lihat hanya kegagalan
1 Saya telah gagal melebihi pada orang pada umumnya
0 Saya merasa tidak gagal
Ketidakpuasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Saya merasa puas
Rasa Bersalah
3 Saya merasa sedih seolah-olah sangat buruk atau tidak berharga
2 Saya merasa sangat bersalah
1 Saya merasa buruk/tak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
0 Saya tidak merasa benar-benar bersalah
Tidak Menyukai Diri Sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0 Saya merasa tidak kecewa dengan diri saya sendiri
Membahayakan Diri Sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak mmpunyai pikiran tentang membahayakan diri sendiri
Menarik Diri Dari Sosial
3 Saya telah kehilangan minat saya pada orang lain dan tidak perduli pada mereka
Saya telah kehilangan minat saya terhadap orang lain dan mempunyai sedikit
2
perasaan pada mereka
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minat dengan orang lain
Keragu – raguan
3 Saya tidak dapat memuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam mebuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
Perubahan Gambar Diri
3 Saya merasa ahwa saya jelek atau menjijikkan
Saya merasa ada perubahan permanen daalam penampilan saya dan ini
2
membuat saya tidak tertarik
1 Saya kuatir jika saya tampak tua atau tidak menarik
0 Saya merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari sebelumnya
K kesulitan kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan untuk melakukan sesuatu
1 Saya memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu
0 Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya
Keletihan
3 Saya sangat lelah melakukan sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
0 Saya tidak merasa lebih lelah dari yang biasanya
Anoreksia
3 Saya tidak mempunyai nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat memburuk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya
4. APGAR Keluarga
Keterangan :
- Selalu 2
- Kadang kadang 1
- Hampir tidak pernah 0
Analisa data
Prioritas masalah
1. Gangguan aktivitas fisik berhubungan dengan nyeri pada kaki dan tangan
Intervensi
1. Diagnosa keperawatan pertama
Gangguan aktivitas fisik berhubungan dengan nyeri pada kaki dan tangan
Tujuan :
- Setelah di lakukan perawatan/ kun- jungan sebanyak 3x, diharapkan Ny.K dapat tetap
melakukan aktifitas sehari-hari tanpa kesulitan
Setelah kunjungan ke 3 :
Ny.K mampu :
- melakukan aktifitas sehari-hari tanpa kesulitan
- Memanagement aktivitasnya ketika kakinya tiba-tiba nyeri
Keluarga dapat:
- memberikan bantuan mobilisasi efektif jika diperlukan
- memberikan support kepada Ny K
Intervensi Rasional
L. DATA PENUNJANG
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Artritis reumatoid adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronik yang tidak
diketahui penyebabnya, dikarakteristikan oleh kerusakan dan proliferasi membran sinovial,
yang menyebabkan,kerusakan pada sendi tulang ankilosis, dan deformitas. (Doenges, E
Marilynn, 2000 : hal 859).
4.2 SARAN