Resume Materi Fitokimia-Hesti
Resume Materi Fitokimia-Hesti
NIM : PO714251181023
1. Polaritas
Polaritas merupaka distribusi muatan elektrik pada molekul. Berkaitan dengan jumlah
electron phi dan electron yang tidak berpasangan dalam molekul. Polaritas suatu
molekul dapat diukur dari jumlah electron phi maupun electron yang tidak
berpasangan.
Pilihan metode fraksinasi yang akan digunakan dalam situasi tertentu tergantung pada
beberapa factor, yakni :
Berdaarkan beberapa faktor di asat maka kita dapat memilih metode fraksinasi yang akan
digunakan. Berikut merupakan metode fraksinasi beserta penjelasannya:
1. Presipitasi/ Pengendapan
Pengendapan terjadi ketika konsentrasi suatu zat dalam larutan melebihi kelarutan
maksimumnya. Metode sederhana untuk mencapai presipitasi adalah dengan
menurunkan suhu larutan ekstrak. Komponen yang kurang larut akan mengendap dan
dapat dipisahkan dengan sentrifugasi atau filtrasi. Cara lain untuk mempengaruhi
presipitasi adalah dengan mengubah polaritas pelarut dengan menambahkan pelarut
yang larut dari polaritas yang berbeda. Pendekatan lain dengan ekstrak air adalah
menambahkan larutan dari elektrolit yang sangat larut dalam air. Senyawa non-ionik
yang kurang larut hadir dalam ekstrak akan dipindahkan dan akan diendapkan (salting
out).
2. Ekstraksi Cair-cair
Ketika cairan ditambahkan ke ekstrak dilarutkan dalam cairan lain yang tidak
bercampur dengan yang pertama, dua lapisan terbentuk. Setiap komponen campuran
akan memiliki kelarutan di masing-masing dari dua lapisan (biasanya disebut fase)
dan setelah beberapa saat, keseimbangan konsentrasi dalam dua lapisan tercapai.
Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kesetimbangan yang dicapai biasanya
dipersingkat dengan pencampuran dua fase yang cukup kuat dalam labu pemisah yang
tertutup. Namun dalam menggunakan metode ini harus memperhatikan hal-hal di
bawah ini:
Jangan mencampur pelarut yang mudah menguap dengan fase berair yang
panas atau hangat. Hal ini dapat meningkatkan tekanan uap sehingga sumbat
corong pisah dapat terlepas tertiup tekanan uap. Hal yg sama dapat terjadi pasa
pencampuran asam dan basa dan pengenceran asam kuat (rekasi eksotermik)
Fase organik mudah membentuk emulsi dengan fase berair, terutama jika ada
partikel kecil atau terbentuk oleh presipitasi. Pelarut terklorinasi, kloroform
dan diklorometana sangat mungkin menghasilkan emulsi ini. Pembentukan
emulsi sebaiknya dihindari dengan tidak menggunakan pelarut ini atau, jika
digunakan, pencampuran kedua fase dilakukan dengan sangat lembut. Jika
emulsi diproduksi, mereka sering membentuk lapisan ketiga yang buram pada
antarmuka dua fase bening.
3. Ekstraksi berkali-laki
Dalam melakukan fraksinasi dengan metode ekstraksi cair-cair maka lebih baik
melakukan ekstraksi berkali-kali dengan volume terbagi dibandingkan dengan
melakukan sekali ekstraksi dengan jumlah total volume yang sama.
4. Metode Destilasi
Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan
perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Campuran zat
didihkan kemudian hingga menguap kemudian didinginkan kembali sehingga menjadi
bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih yang lebih rendah akan mneguap terlebih
dahulu diabndingkan dengan zat yang memiliki titik didih lebih tinggi.
5. Metode Dialisis
Dialisis adalah metode pemisahan komponen campuran sesuai dengan ukuran
molekulnya. Proses ini terjadi secara alami melintasi membran sel dan sangat penting
dalam banyak proses fisiologis. Dialisis sering digunakan dalam pemurnian
polisakarida dan protein dalam proses yang kadang-kadang disebut desalting.
Ekstrak berair yang mengandung molekul besar tertutup dalam membran dan
direndam dalam air. Senyawa massa molekul rendah seperti garam, gula, dan zat lain
keluar melalui membran, sedangkan molekul air melewati membran dengan cara lain
karena gradien osmotik.
Molekul besar yang disimpan di dalam membrane kemudian dimurnikan dari
komponen massa molekul kecil tetapi larutannya menjadi lebih encer. Sebaliknya,
proses yang sama dapat digunakan untuk menghilangkan zat massa molekuler besar
jika molekul kecil menjadi fokus perhatian. Untuk mencapai penghilangan total
molekul-molekul kecil, fase air di luar membran harus diganti secara berkala, karena
gerakan melintasi membran hanya akan berlangsung sampai konsentrasi di kedua sisi
sama.
6. Metode Elektroforesis
Elektroforesis adalah metode pemisahan campuran zat yang membawa muatan listrik.
Di bawah pengaruh medan listrik, spesies molekul penyusunnya akan bergerak
dengan laju yang berbeda sesuai dengan ukuran, bentuk, dan muatan listrik totalnya.
Elektroforesis umumnya digunakan sebagai metode analitik untuk sampel kecil
campuran molekul bermuatan, terutama protein, peptida dan asam amino,
dibandingkan sbg sebagai prosedur fraksinasi. Elektroforesisi dapat digunakan dengan
cara yang serupa dengan kromatografi lapis preparatif untuk memisahkan komponen
campuran yang cukup sederhana.
Pada destilasi uap air berlaku Hukum Dalton tentang Tekanan Parsial yang
menyatakan bahwa :Bila dua atau lebih gas atau uap yang satu sama lain tidak
bereaksi kimia dicampur pada suhu yang tetap, maka tiap gas menimbulkan
tekanan yang sama seolah-olah gas itu berada sendirian dan jumlah tekanan-
tekanan parsial gas-gas itu sama dengan tekanan total yang ditimbulkan oleh
sistem campuran gas-gas itu.(Ellita,2010)
Titik didih Titik didih antara zat dan air tidak berbeda Titik didih antara zat
jauh dan air berbeda jauh
Labu Memakai dua labu Memakai satu labu
D. Modifikasi Destilasi
1. Destilasi Bertingkat/fraksionasi
Fungsi distilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen cair, dua
atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Prinsip dasar
pemisahan destilasi bertingkat adalah perbedaan titik didih di antara fraksi-fraksi
minyak mentah. Jika selisih titik didih tidak berbeda jauh maka penyulingan tidak
dapat diterapkan Hidrokarbon yang memiliki titik didih paling rendah akan
terpisah lebih dulu, disusul dengan hidrokarbon yang memiliki titik didih lebih
tinggi.
Penerapan destilasi bertingkat dapat ditemukan pada pemisahan minyak bumi
ditemukan bersama-sama dengan gas alam.
2. Distilasi Azeotrop
Digunakan dalam memisahkan campuran azeotrop (campuran campuran dua atau
lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam prosesnya digunakan
senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tsb, atau dengan menggunakan
tekanan tinggi.
3. Destilasi Vakum
Destilasi ini digunakan untu zat yang tak tahan suhu tinggi atau bias rusak pada
pemansan yang tinggi. Sehingga dengan menurunan tekanan maka titik didih juga
akan menurun, maka destilasi yang tadinya harus dilakukan pada suhu tinggi tetap
dapat dilakukan pada suhu rendah dengan menurunkan tekanan.
E. Syarat-syarat Destilasi
1. Syarat utama agar terjadinya proses destilasi adalah adanya perbedaan
komposisi antara fase cair dan fase uap.
2. Destilasi dilakukan secara pengolahan secara fisika yang primer
3. Harus homogen
4. Zat yang di campurkan atau bercampur tidak boleh menghasilkan panas,
warna, ataupun tanda-tanda reaksi kimia lainnya, karena destilasi ini
merupakan pengolahan/pemisahan secara proses fisika bukan secara proses
kimia
5. Destilasi dilakukan dengan paling banyak sebagai pelarutnya
6. Zat yang titik didihnya rendah akan memiliki fraksi pada fase uap yang lebih
banyak/baik dari pada fraksi pada fase cair, ataupun sebaliknya.