Anda di halaman 1dari 8

NAMA : HESTI

NIM : PO714251181023

KELAS : DIV FARMASI

RESUME MATERI KONSEP PENTING DALAM PEMISAHAN SENYAWA

1. Polaritas
Polaritas merupaka distribusi muatan elektrik pada molekul. Berkaitan dengan jumlah
electron phi dan electron yang tidak berpasangan dalam molekul. Polaritas suatu
molekul dapat diukur dari jumlah electron phi maupun electron yang tidak
berpasangan.

Pelarut berdasarkan kepolarannya


(non polar  polar)
Heksan, petroleum
Benzen, toluene
Dietil eter
Kloroform, diklorometan Pada tabel disamping
Etil asetat menunjukkan bahwa senyawa
Butanon (metal etil keton) dari atas ke bawah sifatnya
Aseton semakin polar.
Butanol
Etanol
Metanol
Air
Asam, dalam larutan berair

2. Dilusi dan factor konsentrasi


Pengujian bioaktivitas harus menggunakan konsentrasi yang pasti dari ekstrak
maupun komponen yang terkandung di dalamnya. Range konsentrasi digunakan untuk
menentukan dosis yang efektif. Ekstrak kental biasanya mengandung sedikit senyawa
aktif (< 1% b/v) sehingga konsentrasi ekstrak yang digunakan sebaiknya 100 – 1000
kali lebih besar dibandingkan senyawa yang telah dimurnikan yg biasanya digunakan
sebagai control positif.
3. Sinergi terjadi apabila dua atau lebih komponen yang digunakan bersama pada
system biologis memberikan efek yang lebih besar dibandingkan efek yang dihasilkan
dari setiap komponen dalam jumlah yang sama yang digunakan secara terpisah.
4. Hal ini terjadi karena setiap komponen beraksi secara berbeda, sebagai contoh,
adanya sinergi dapat mengurangi atau mengatasi pembatasan laju pada proses.
5. Mekanisme lain mungkin ada, seperti peningkatan penetrasi ke lokasi aksi melalui
efek pada permeabilitas usus atau membrane
6. Sinergi
Sinergi terjadi apabila dua atau lebih komponen yang digunakan bersama pada
system biologis memberikan efek yang lebih besar dibandingkan efek yang dihasilkan
dari setiap komponen dalam jumlah yang sama yang digunakan secara terpisah. Hal
ini terjadi karena setiap komponen beraksi secara berbeda. Sinergi dapat menjelaskan
mengapa aktivitas ekstrak atau campuran lain lebih besar dari yang diharapkan dari
jumlah senyawa yang dianggap sebagai komponen utama yang aktif. Sinergi juga
dapat menjadi salah satu penjelasan untuk aksi dari setiap fraksi yang diperoleh dari
campuran yang jauh lebih sedikit dari total campuran.
7. Deteriorasi, dekomposisi, penyimpanan
Aktivitas ekstrak dapat berubah selama periode waktu tertentu atau setelah fraksinasi
karena terjadi perubahan sifat senyawa kimia yang ada. Bila molekul-molekul aktif
berubah menjadi senyawa lain, maka aktivitas ekstrak secara keseluruhan juga
berubah sehingga secara umum dapat menyebabkan penurunan aktivitas, namun pada
beberapa ksusu dapat meningkatkan aktivitas. Contoh adalah fermentsi vanillin,
dimana karakteristik kimia vanillin berubah setelah proses fermentasi. Adanya
perubahan kimia pada ekstrak sebaiknya diminimalisir. Perubahan komposisi suatu
campuran yang disebabkan oleh aksi organisme hidur disebut deteriorasi, sementara
perubahan komposisi campuran yang disebabkan oleh proses kimia atau enzimatik
dalam campuran itu sendiri disebut dekomposisi.
8. Deteriorasi
Deteriorasi sering terjadi pada bahan biologis sebelum diekstraksi ataupun
diperlakukan dengan cara lain. Penyebab deteriorasi paling umum adalah serangan
mikrobiologis, utamanya jamur. Adanya serangan bahan lainnya misalnya serangga
dapat menyebabkan perubahan yang sigbifikan pada ekstrak. Sampel yang terdiri atas
kultur mikroba dapat terkontaminasi dengan mikroorganisme lainnya. Adanya
perubahan akibat serangan mikrobiologis dapat menghasilkan produk metabolism
lainya yang memiliki aktivitas yang signifikan sehingga dapat membingungkan
interpretasi data bioassay
9. Dekomposisi
Penyebab utama terjadinya dekomposisi pada fraksinasi, yaitu oksidasi, hidrolisis,
polimerisasi, dan isomerisasi. Peningkatan paparan cahaya, oksigen, suhu dan
kelembaban dapat mempercepat proses dekomposisi. Dekomposisi juga terjadi karena
interaksi dengan pelarut atau bahan lain yang digunakan dalam prosedur pemisahan.
Produk yang terbentuk disebut artefak. Penggunaan asam atau basa encer dapat
menyebabkan hidrolisis ester atau pembentukan ester. Pembentukan ester juga dapat
terjadi bila terdapat asam dalam ekstrak yang bereaksi dengan alkohol. Penggunaan
larutan ammonia harus dihindari bila bahan yang sedang diuji mengandung alkaloid
karea nitrogen dalam amonia sering masuk ke dalam molekul yang menghasilkan
senyawa seperti alkaloid yang terjadi secara tidak alami. Dekomposisi terjadi sangat
cepat dalam KLT, senyawa-senyawa terebut tersebar sebagai lapisan tipis dengan area
permukaan yang besar terpapar oksigen, oleh sebab itu penting untuk segera
menempatkan pita2 dari pemisahan lapisan ke dalam media pengelusi.
Untuk meminimalisir terjadinya kerusakan zat dapat dilakukan beberapa hal di bawah
ini:
 Bekerja pada suhu serendah mungkin
 Melindungi dari sinar matahari langsung atau cahaya apapun
 Menutupi peralatan dengan aluminium foil (alfol)
 Membilas tangka kromatografi dengan nitrogen
 Meminimalkan waktu ekstrak ataupun fraksi berada pada lempeng KLT
ataupun dalam labu
10. Variasi biologis
Variasi biologis merupakan poin penting untuk dipertimbangkan bila ekstrak
difraksinasi dan diuji, yakni :
 Variasi dalam jumlah dan identitas konstituen kimia yang ditemukan dalam
bahan yang akan diperiksa, yg dapat terjadi bahkan dari spesies yang sama
 Dalam melakukan uji biologis dengan menggunakan system kehidupan
(mikroorganisme, jaringan hidup), variasi dapat terjadi karena mikroorganisme
dan jaringan hidup dapat berbeda dalam memberikan responnya terhadap dosis
senyawa yg sama atau ekstrak atau fraksi tertentu.
Variasi biologi ini mencakup :
a. Variasi pada profil kimia
Variasi pada profil kimia dapat menyebabkan perbedaan pada aktivitas ekstrak
yang duji secara biologis. Organisme/tanaman yang digunakan untuk ekstraksi
harus identic, bahan sebaiknya dikumpulkan pada waktu dan tahun yang sama
dengan koleksi sebelumnya. Faktor eksternal seperti iklim, ketinggian, jenis tanah
akan menghasilkan profil yang berbeda sesuai dengan lingkungannya. Contohnya
anggur: variasi pada komposisi kimia anggur dapat terlihat pada aroma,
astringensia yang disebabkan oleh perbedaan varietas dan factor lingkungan.
Tanaman anggur yang sama yang dikumpulkan pada tahun berbeda dapat
memberikan variasi pada rasa dan organoleptic lainnya. Sehingga pada saat
melakukan pengumpulan bahan, penting untuk melakukan standarisasi terhadap
semua factor yang dapat menyebabkan variasi
b. Variasi respon pada system uji
Respon biologis terhadap dosis yang sama dari zat apa pun akan bervariasi antara
individu yang berbeda karena faktor genetik, ukuran dan beberapa fitur lainnya,
termasuk variasi yang diperkenalkan oleh metode analitik.
 Untuk meminimalkan efek variasi maka dapat dilakukan :
 Bahan biologis yang digunakan harus seragam, dan diulangi minimal 5x
 Menyertakan kontrol positif dan negatif. Kontrol positif ut menunjukkan
bahwa sistem mampu merespon dengan cara yang diinginkan, dan kontrol
negatif untuk menunjukkan bahwa efek apapun yang ditunjukkan oleh
ekstrak uji atau senyawa memang disebabkan oleh ekstrak tersebut bukan
dari komponen lain selain ekstrak.
 Digunakan variasi dosis ekstrak, dan responnya harus dicatat serta
dikuantifikasi dengan cara tertentu
11. Autentifikasi Bahan
a. Identitas bahan alami yang akan ui sebaiknya diperiksa keasliannya, bila tes awal
memberikan hasil yang menarik maka senyawa dengan aktivitas yg signifikan
dapat diisolasi.
b. Sumber geografis dan waktu pengumpulan bahan harus dicatat secara tepat.
c. Sampel organisme atau bagian2nya dapat disimpan dan diawetkan
d. Bahan tanaman segar dapat disimpan dalam bentuk herbarium
e. Sampel berupa mikroba atau hewan kecil dapat diawetkan pada media yang sesuai.
f. Identifikasi oleh ahli harus dilakukan sesegera mungkin.
12. Derepliksi
Derepliksi merupakan proses untuk membedakan senyawa atau metabolit sekunder
yang sudah diketahui dengan senyawa yang diduga baru. Dereplikasi perlu dilakukan
untuk memungkinkan identifikasi senyawa yang diketahui sedini mungkin, idealnya
segera setelah ekstrak kasar ditemukan memiliki aktivitas dan sebelum langkah
fraksionasi rumit dilakukan. Metode dereplikasi bergantung pada keberadaan database
yang baik untuk senyawa aktif. Database mengandung informasi seperti sumber
organisme, metode ekstraksi, karakteristik kromatografi (misalnya waktu retensi)
senyawa aktif dalam sistem yang ditentukan dan juga karakteristik spektral (biasanya
spektrum serapan ultraviolet-visible (UV-VIS) dan spektrum massa senyawa aktif ).

RESUME MATERI FRAKSINASI

Pilihan metode fraksinasi yang akan digunakan dalam situasi tertentu tergantung pada
beberapa factor, yakni :

1. Sifat bahan yg terkandung dalam ekstrak


2. Apa yang akan dilakukan segera setelah fraksi terpisah
3. Ketersediaan, biaya peralatan dan bahan yang dibutuhkan
4. Keamanan

Berdaarkan beberapa faktor di asat maka kita dapat memilih metode fraksinasi yang akan
digunakan. Berikut merupakan metode fraksinasi beserta penjelasannya:

1. Presipitasi/ Pengendapan
Pengendapan terjadi ketika konsentrasi suatu zat dalam larutan melebihi kelarutan
maksimumnya. Metode sederhana untuk mencapai presipitasi adalah dengan
menurunkan suhu larutan ekstrak. Komponen yang kurang larut akan mengendap dan
dapat dipisahkan dengan sentrifugasi atau filtrasi. Cara lain untuk mempengaruhi
presipitasi adalah dengan mengubah polaritas pelarut dengan menambahkan pelarut
yang larut dari polaritas yang berbeda. Pendekatan lain dengan ekstrak air adalah
menambahkan larutan dari elektrolit yang sangat larut dalam air. Senyawa non-ionik
yang kurang larut hadir dalam ekstrak akan dipindahkan dan akan diendapkan (salting
out).
2. Ekstraksi Cair-cair
Ketika cairan ditambahkan ke ekstrak dilarutkan dalam cairan lain yang tidak
bercampur dengan yang pertama, dua lapisan terbentuk. Setiap komponen campuran
akan memiliki kelarutan di masing-masing dari dua lapisan (biasanya disebut fase)
dan setelah beberapa saat, keseimbangan konsentrasi dalam dua lapisan tercapai.
Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kesetimbangan yang dicapai biasanya
dipersingkat dengan pencampuran dua fase yang cukup kuat dalam labu pemisah yang
tertutup. Namun dalam menggunakan metode ini harus memperhatikan hal-hal di
bawah ini:
 Jangan mencampur pelarut yang mudah menguap dengan fase berair yang
panas atau hangat. Hal ini dapat meningkatkan tekanan uap sehingga sumbat
corong pisah dapat terlepas tertiup tekanan uap. Hal yg sama dapat terjadi pasa
pencampuran asam dan basa dan pengenceran asam kuat (rekasi eksotermik)
 Fase organik mudah membentuk emulsi dengan fase berair, terutama jika ada
partikel kecil atau terbentuk oleh presipitasi. Pelarut terklorinasi, kloroform
dan diklorometana sangat mungkin menghasilkan emulsi ini. Pembentukan
emulsi sebaiknya dihindari dengan tidak menggunakan pelarut ini atau, jika
digunakan, pencampuran kedua fase dilakukan dengan sangat lembut. Jika
emulsi diproduksi, mereka sering membentuk lapisan ketiga yang buram pada
antarmuka dua fase bening.
3. Ekstraksi berkali-laki
Dalam melakukan fraksinasi dengan metode ekstraksi cair-cair maka lebih baik
melakukan ekstraksi berkali-kali dengan volume terbagi dibandingkan dengan
melakukan sekali ekstraksi dengan jumlah total volume yang sama.
4. Metode Destilasi
Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan
perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Campuran zat
didihkan kemudian hingga menguap kemudian didinginkan kembali sehingga menjadi
bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih yang lebih rendah akan mneguap terlebih
dahulu diabndingkan dengan zat yang memiliki titik didih lebih tinggi.
5. Metode Dialisis
Dialisis adalah metode pemisahan komponen campuran sesuai dengan ukuran
molekulnya. Proses ini terjadi secara alami melintasi membran sel dan sangat penting
dalam banyak proses fisiologis. Dialisis sering digunakan dalam pemurnian
polisakarida dan protein dalam proses yang kadang-kadang disebut desalting.
Ekstrak berair yang mengandung molekul besar tertutup dalam membran dan
direndam dalam air. Senyawa massa molekul rendah seperti garam, gula, dan zat lain
keluar melalui membran, sedangkan molekul air melewati membran dengan cara lain
karena gradien osmotik.
Molekul besar yang disimpan di dalam membrane kemudian dimurnikan dari
komponen massa molekul kecil tetapi larutannya menjadi lebih encer. Sebaliknya,
proses yang sama dapat digunakan untuk menghilangkan zat massa molekuler besar
jika molekul kecil menjadi fokus perhatian. Untuk mencapai penghilangan total
molekul-molekul kecil, fase air di luar membran harus diganti secara berkala, karena
gerakan melintasi membran hanya akan berlangsung sampai konsentrasi di kedua sisi
sama.

6. Metode Elektroforesis
Elektroforesis adalah metode pemisahan campuran zat yang membawa muatan listrik.
Di bawah pengaruh medan listrik, spesies molekul penyusunnya akan bergerak
dengan laju yang berbeda sesuai dengan ukuran, bentuk, dan muatan listrik totalnya.
Elektroforesis umumnya digunakan sebagai metode analitik untuk sampel kecil
campuran molekul bermuatan, terutama protein, peptida dan asam amino,
dibandingkan sbg sebagai prosedur fraksinasi. Elektroforesisi dapat digunakan dengan
cara yang serupa dengan kromatografi lapis preparatif untuk memisahkan komponen
campuran yang cukup sederhana.

RESUME MATERI DESTILASI

A. Pengertian Metode Destilasi


Destilasi adalah suatu metode pemisahan campuran yang didasarkan pada
perbedaan tingkat volatilitas (kemudahan suatu zat untuk menguap) pada suhu dan
tekanan tertentu. Destilasi merupakan proses fisika dan tidak terjadi adanya reaksi
kimia selama proses berlangsung.
Dasar utama pemisahan dengan cara destilasi adalah perbedaan titik didih cairan
pada tekanan tertentu. Prinsip dasar dari destilasi sederhana adalah perbedaan titik
didih yang cukup jauh dari zat-zat cair dalam campuran zat cair tersebut sehingga zat
yang memiliki titik didih yang lebih rendah akan menguap terlebih dahulu.
B. Penerapan Destilasi
Aplikasi destilasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
1. Pada skala laboratorium, destilasi dilakukan sekali jalan. Dalam artian pada
destilasi skala laboratorium, komposisi campuran dipisahkan menjadi komponen
fraksi yang diurutkan berdasarkan volatilitas, dimana zat yang paling volatil akan
dipisahkan terlebih dahulu. Dengan demikian, zat yang paling tidak volatil akan
tersisa pada bagian bawah. Proses ini dapat diulangi ketika campuran
ditambahkan dan memulai proses destilasi dari awal.
2. Pada destilasi skala industri, senyawa asli (campuran), uap, dan destilat tetap
dalam kondisi konstan. Fraksi yang diinginkan akan dipisahkan dari sistem secara
hati-hati, dan ketika bahan awal habis maka akan ditambahkan lagi tanpa
menghentikan proses detilasi.
C. Macam-macam Destilasi
1. Destilasi Sederhana/ Air
Destilasi sederhana digunakan untuk memisahkan zat cair yang titik didih nya
rendah, atau memisahkan zat cair dengan zat padat atau minyak. Namun, hasilnya
tidak benar-benar murni atau bisa dikatakan tidak murni karena hanya bersifat
memisahkan zat cair yang titik didih rendah atau zat cair dengan zat padat atau
minyak.
Alat yang digunakan dalam proses destilasi ini antara lain, labu destilasi,
penangas, termometer, pendingin/kondensor leibig, konektor/klem, statif, adaptor,
penampung, pembakar, kaki tiga dan kassa.

2. Destilasi Uap Air


Destilasi uap air adalah suatu metode destilasi yang bertujuan untuk memisahkan
suatu substansi dari campurannya dengan pertolongan uap air. Destilasi uap air
digunakan untuk memisahkan substansi-substansi yang tidak saling campur atau
menurunkan titik didih komponen campuran yang titik didihnya tinggi, dengan
adanya uap air itu.
Beikut ini merupakan beberapa persyaratan harus dipenuhi dalam melakukan
destilasi uap air, yaitu :
 Substansi tersebut tidak/hampir tidak larut di dalam air.
 Tidak mengalami peruraian karena kontak dengan air panas.
 Mempunyai tekanan uap yang relatif tinggi pada 1000 C (minimal 5 mm
Hg).

Pada destilasi uap air berlaku Hukum Dalton tentang Tekanan Parsial yang
menyatakan bahwa :Bila dua atau lebih gas atau uap yang satu sama lain tidak
bereaksi kimia dicampur pada suhu yang tetap, maka tiap gas menimbulkan
tekanan yang sama seolah-olah gas itu berada sendirian dan jumlah tekanan-
tekanan parsial gas-gas itu sama dengan tekanan total yang ditimbulkan oleh
sistem campuran gas-gas itu.(Ellita,2010)

Perbedaan Destilasi Uap Air dan destilasi uap air:

Faktor Destilasi uap air Destilasi air

Kelarutan Tidak larut dalam air Larut dalam air

Titik didih Titik didih antara zat dan air tidak berbeda Titik didih antara zat
jauh dan air berbeda jauh
Labu Memakai dua labu Memakai satu labu

Zat aktif Bahan yang dugunakan segar Simplisian

D. Modifikasi Destilasi
1. Destilasi Bertingkat/fraksionasi
Fungsi distilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen cair, dua
atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Prinsip dasar
pemisahan destilasi bertingkat adalah perbedaan titik didih di antara fraksi-fraksi
minyak mentah. Jika selisih titik didih tidak berbeda jauh maka penyulingan tidak
dapat diterapkan Hidrokarbon yang memiliki titik didih paling rendah akan
terpisah lebih dulu, disusul dengan hidrokarbon yang memiliki titik didih lebih
tinggi.
Penerapan destilasi bertingkat dapat ditemukan pada pemisahan minyak bumi
ditemukan bersama-sama dengan gas alam.

2. Distilasi Azeotrop
Digunakan dalam memisahkan campuran azeotrop (campuran campuran dua atau
lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam prosesnya digunakan
senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tsb, atau dengan menggunakan
tekanan tinggi.
3. Destilasi Vakum
Destilasi ini digunakan untu zat yang tak tahan suhu tinggi atau bias rusak pada
pemansan yang tinggi. Sehingga dengan menurunan tekanan maka titik didih juga
akan menurun, maka destilasi yang tadinya harus dilakukan pada suhu tinggi tetap
dapat dilakukan pada suhu rendah dengan menurunkan tekanan.
E. Syarat-syarat Destilasi
1. Syarat utama agar terjadinya proses destilasi adalah adanya perbedaan
komposisi antara fase cair dan fase uap.
2. Destilasi dilakukan secara pengolahan secara fisika yang primer
3. Harus homogen
4. Zat yang di campurkan atau bercampur tidak boleh menghasilkan panas,
warna, ataupun tanda-tanda reaksi kimia lainnya, karena destilasi ini
merupakan pengolahan/pemisahan secara proses fisika bukan secara proses
kimia
5. Destilasi dilakukan dengan paling banyak sebagai pelarutnya
6. Zat yang titik didihnya rendah akan memiliki fraksi pada fase uap yang lebih
banyak/baik dari pada fraksi pada fase cair, ataupun sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai