JURUSAN FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR
KELARUTAN
EEN.S PO714251181016
EKA OCTAVIANI FAISAL PO714251181017
FATMAWATI NURDIN PO714251181018
FIRDAH RAMADHANI PO714251181019
FRISKA ADELIA S PO714251181020
HAIRUNNISA NURDIN PO714251181021
HELMI ARISA PO714251181022
HESTI PO714251181023
IKHWATUN MUTMAINNAH PO714251181024
JESSICA ALTIN SUHARDI PO714251181025
JUMRIANI PO714251181026
KHUSNUL KHATIMA PO714251181027
LILIS SARAH ASHARI PO714251181028
LISDA PO714251181029
M. FAATHIR AL AKRAM PO714251181030
KELOMPOK : D1/2
HARI PRAKTIKUM : RABU
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelarutan suatu senyawa dalam zat pelarut tergantung sifat fisik dan kimia
dari zat terlarut tersebut. Salah satu sifat fisika yang dapat kita amati setiap saat
adalah peristiwa larutnya suatu zat padat dalam pelarut air. Konsentrasi zat
terlarut dalam larutan jenuh pada temperatur tertentu disebut sebagai kelarutan.
Larutan merupakan suatu campuran homogen antara 2 zat dari molekul, atom
ataupun ion dimana zat yang dimaksud disini adalah zat padat, minyak larut
dalam air. Secara kuantitatif, kelarutan suatu zat dinyatakan sebagai konsentrasi
zat terlarut di dalam larutan jenuhnya pada suhu dan tekanan tertentu.
C. Prinsip Percobaan
Untuk mengetahui dan memahami perbandingan kelarutan Asam Benzoat
Asam Salisilat dengan menggunakan pelarut campuran di dalam air, alkohol
dan propilenglikol.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Perubahan kelarutan dengan tekanan tak mempunyai arti penting yang praktis
dalam analisis anorganik kualitatif, karena semua pekerjaan dilakukan dalam
bejana terbuka pada tekanan atmosfer, perubahan yang sedikit daritekanan
atmosfer tak mempunyai pengaruh yang berarti atas kelarutan. Terlebih penting
adalah perubahan kelarutan dengan suhu (Svehla, 1979).
Larutan Jenuh adalah suatu larutan di mana zat terlarut berada dalam
kesetimbangan dengan fase padat (zat terlarut). Larutan tidak jenuh atau hampir
jenuh adalah suatu larutan yang mengandung zat terlarut dalam konsentrasi di
bawah konsentrasi yang dibutuhkan untuk penjenuhan sempurna pada temperatur
tertentu. Suatu larutan lewat jenuh adalah suatu larutan yang mengandung zat
terlarut dalam konsentrasi lebih banyak daripada yang seharusnya ada pada
temperatur tertentu, terdapat juga zat terlarut yang tidak larut. Keadaan lewat
jenuh mungkin terjadi apabila inti kecil zat terlarut yang dibutuhkan untuk
pembentukan kristal permulaan adalah lebih mudah larut daripada kristal besar
sehingga menyebabkan sulitnya inti terbentuk (Martin, 1990).
Dalam istilah fisika kimia, larutan dipersiapkan dari campuran yang mana saja
dari tiga keadaaan zat yaitu padat, cair, dan gas. Dalam istilah farmasi, larutan
yang didefinisikan sebagai sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat
kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air yang karena bahannya, cara
peracikan atau penggunaannya dalam golongan produk lainnya. Sesungguhnya
banyak produk farmasi melarut prinsip kimia fisika merupakan campuran
homogen dari zat terlarut yang dilarutkan dalam pelarut, menurut prinsip farmasi
digolongkan ke dalam jenis produk lain (Ansel, 1989).
Metode sederhana untuk menentukan kelarutan sebagian besar senyawa atau
bahan campuran adalah mengocok dengan lama zat bubuk halus dengan zat
terlarut pada temperatur yang diperlukan hingga tercapai keseimbangan. Larutan
itu kemudian disaring dan untuk menentukan bahan yang melarutkan dengan
metode yang cocok seperti metode fisika dan kimia atau dengan menggunakan
sifat fisika, larutan sebagai indeks bias.
Kelarutan obat sebagian besar disebabkan oleh poaritas dari pelarut, yaitu oleh
dipol momennya. Pelarut polar melarutkan zat terlarut ionik dan zat polar lainnya.
Sesuai dengan itu, air bercampur dengan alkohol dalam segala perbandingan dan
melarutkan gula dan senyawa polihidroksi yang lain (Martin, 2008).
Aksi pelarut dari cairan nonpolar, seperti hidrokarbon, berbeda dengan zat
polar. Pelarut nonpolar tidak dapat mengurangi gaya tarik-menarik antara ion-ion
elektrolit kuat dan lemah, karena tetapan dielektrik pelarut yang rendah. Pelarut
juga tidak dapat memecahkan ikatan kovalen dan elektrolit yang berionisasi
lemah karena pelarut aprotik, dan tidak dapat membentuk jembatan hidrogen
dengan nonelektrolit. Oleh karena itu zat terlarut ionik dan polar tidak larut atau
hanya dapat larut sedikit dalam pelarut nonpolar (Martin, 2008).
Pelarut semipolar seperti keton dan alkohol dapat menginduksi suatu derajat
polaritas tertentu dalam molekul pelarut nonpolar, sehingga menjadi dapat larut
dalam alkohol, contohnya benzena yang mudah dapat dipolarisasikan.
Kenyataanya, senyawa semipolar dapat bertindak sebagai pelarut perantara yang
dapat menyebabkan bercampurnya cairan polar dan nonpolar. Sesuai dengan itu,
aseton menaikkan kelarutan eter di dalam air (Martin, 2008).
B. Uraian Bahan
1. Air suling (FI Eds. III ; 96)
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Air suling
RM/BM : H2O/18,02
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau, tidak
mempunyai rasa
Kegunaan : sebagai sampel
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
METODE KERJA
a. Aquadest
b. Asam Benzoat/ Asam Salisilat
c. Alcohol
d. Tween
e. Propilenglikol
f. Larutan NaOH 0,1 N
g. Indikator Phenolptalein
h. Kertas saring
B. Cara Kerja
1. Pengaruh pelarut Campur Terhadap Kelarutan Zat
30 0 20
30 2.5 17.5
30 5 15
30 7.5 12.5
30 10 10
30 15 5
30 17.5 2.5
30 20 0
A. Hasil Pengamatan
8. 30 20 0 0,9992 23 32 1.090,287 mg
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA