Anda di halaman 1dari 3

Nama : R.

A Ami Wulandari Soedewo


Nim : PO714252281052
Prodi : DIV tk.2

TUGAS IMUNOLOGI FARMASI


RESPON IMUN TERHADAP VIRUS
1. Pada tahap awal Infeksi Virus, respon imun bawaan dan antibody dapat
membantu mengendalikan invasi virus. Pada gambar diatas diasumsikan
bahwa telah terjadi pemajanan Virus sebelumnya dan sudah terdapat
antibody dalam sirkulasi. Antibody tersebut akan berikatan dengan virus
untuk mencegah masuk ke sel sasaran. Tapi, apabila virus sudah dalam
sel sasaran, maka kinerja antibody tidak lagi efektif.

2. Makrofag yang memakan virus memasukkan fragmen antigen virus ke


dalam molekul MIIC-II (Major IIistocampatibility Complex – II) pada
membrannya. Makrofag juga mengekresi berbagai sitokin. Beberapa di
antaranya menginisiasi respons inflamasi. Selain itu makrofah
menghasklkan interferon-alfa, yang menyebabkan sel pejamu membentuk
protein antivirus untuk mencegah replikasi virus. Sitokin makrofag
lainnya merangsang sel di NK dan Sel T helper.

3. Sel T helper berikatan dengan antigen virus pada molekuk MHC-II


makrofag. Selanjutnya, sel TII akan beraktivasi menyekresi sitokin untuk
merangsang aktivasi limfosit B dan sel sitotoksik.

4. Pemajanan sebelumnya terhadap virus menghasilkan limfosit B memori


dengan antibody virus pada permukaannya. Pemajanan kedua terhadal
virus ini mengaktifkan sel memori dan mendukung pembentukan sel
plasma, menghasilkan pembentukan antibody tambahan.

5. Sel T sitotoksik memakai kompleks MIIC-I antigen virus untuk


mengenali sel pejamu yang terinfeksi. Ketika sel T sitotoksik sudah
mengenali sel pejamu yang terinfeksi, mereka menyekresi kandungan
granulanya ke permukaan sel. Molekul perforin memasukkan pori ke
membran sel pejamu sehingga granzim dapat masuk ke dalam sel,
menginduksi sel melakukan bunuh diri dan menjalani apoptosis.
Penghancuran sel pejamu yang terinfeksi adalah langkah kunci dalam
menghentikan replikasi virus penginvasi.

Beberapa mekanisme utama respons nonspesifik terhadap virus, yaitu :


1. Infeksi virus secara langsung yang akan merangsang produksi IFN oleh
sel-sel terinfeksi, IFN berfungsi menghambat replikasi virus
2. Sel NK mampu membunuh virus yang berada dalam sel, walaupun virus
menghambat presentasi antigen dan ekspresi MHC klas I. IFN tipe 1 akan
meningkatkan kemampuan sel NK untuk memusnahkan virus yang
berada didalam sel. Selain itu, aktivasi komplemen dan fagositosis akan
menghilangkan virus yang datang dari ekstra seluler dan sirkulasi
Respon imun spesifik terhadap infeksi virus
Mekanisme respon imun spesifik ada 2 jenis yaitu respon imun imunitas
humoral dan selular respon imun spesifik ini mempunyai peran penting
yaitu :
1. Menetralkan antigen virus dengan berbagai cara antara lain
menghambat perlekatan virus pada reseptor yang terdapat pada
permukaan sel sehingga virus tidak dapat menembus membran sel,
dan dengan cara mengaktifkan komplemen yang menyebabkan
agregasi virus sehingga mudah difagositosis
2. Melawan virus sitopatik yang dilepaskan dari sel yang lisis

Anda mungkin juga menyukai