Anda di halaman 1dari 2

Pertanyaan :

1. Ada tidak kegagalan imunisasi? Penyebab nya apa dan akibat nya apa?
Jawaban : Sebelum vaksin beredar secara komersial, vaksin diuji coba dulu pada
berbagai tahap yaitu :
1. Preklinis di hewan, kemudian uji klinis fase 1, fase 2 dan fase 3 tujuannya adalah
untuk melihat apakah vaksin itu sudah aman dan dapat memberikan perlindungan
pada proses komersial.
2. Setelah terbukti bahwa vaksin aman dan memberikan respon imun baru vaksin dapat
dijual secara komersial.
3. Dari hasil uji klinis juga akan terlihat bahwa vaksin bisa digunakan misal untuk usia
diatas 2 tahun dan memberikan proteksi hingga misal 50%. Artinya jika hasil uji
klinis bilang begitu, berarti ada kemungkinan 50% yg divaksin tidak terlindung dr
patogen tersebut, misal pada kasus vaksin demam berdarah, perusahaan yg
membuatnya mengklaim proteksinya dibawah 50%, artinya ada kemungkinan org yg
sdh divaksin masih akan terkena patogen tsb. Vaksin yg baik biasanya level proteksi
diatas 80%

2. Metode atenuasi untuk mendapatkan nya apa? Dan bagaimana proses nya, maaf di ppt
tidak jelas
Jawaban : Bahan pembuat vaksin non rekombinan adalah mikroorganismenya itu sendiri
yaitu bakteri atau virus. Jika contohnya virus corona langsung dibuat menjadi vaksin dan
diberikan kepada pasien, maka pasien justru beresiko menjadi sakit karena terkena virus
corona tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut, maka virus dilemahkan terlebih dahulu
dengan metode yg disebut atenuasi, kalau virus sudah diatenuasi maka virus bisa
langsung dibuat menjadi vaksin dan tidak lagi berbahaya bagi pasien.
Metode atenuasinya di slide dicontohkan dengan beberapa cara tapi kalau
dirangkum ada 2 cara yaitu dengan cara melakukan pasase secara terus menerus artinya
menumbuhkan terus pada medium-medium baru sampai hilang virulensinya. Dan metode
lainnya adalah dengan melakukan perubahan pada struktur dna dan rna nya.

3. Untuk tipe vaksin kan ada 2, maksud dari masing masing tipe apa dan yang
membedakannya apa?
Jawaban : Tipe vaksin ada 2 yaitu : whole cell vaksin dan subunit vaccine. Whole cell
artinya seluruh sel atau virus dan bakteri utuh digunakan utk membuat vaksin. Kalau
subunit hanya bagian-bagian dr bakteri atau virus itu saja misal hanya bagian kapsul dr
bakteri yg digunakan sebagai kandidat vaksin.
4. Yang di ppt dijelaskan dari live-atenuasi vaksin, itu contohnya atau apa ?
Jawaban : Itu vaksin2 yang dibuat dengan cara atenuasi yaitu dengan cara virusnya
dilemahkan dengan pasase terus menerus atau dengan cara melakukan perubahan urutan
dna nya.

5. Minta tolong di jelaskan tentang metode vaksin subunit


Jawaban : Cara membuat vaksin subunit lebih panjang dibandingkan vaksin whole cell.
Pada vaksin whole cell kita tinggal menumbuhkan bakteri/virus, kemudian bakteri/virus
tersebut digunakan untuk membuat vaksin. Pada proses subunit tahapannya menjadi
seperti ini : tumbuhkan virus/bakteri, kemudian dilakukan proses purifikasi untuk
memisahkan komponen yg akan dipakai untuk pembuatan vaksin misal memisahkan
kapsul pada bakteri, inaktivasi kapsul tersebut, kemudian kapsul ini digunakan sebagai
kandidat vaksin.

6. Bagian ppt terakhir di SETTING R&D YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN,


khususnya bagian seed lot masih ada yang belum paham
Jawaban : Kalau mau membuat vaksin, agar vaksin tersebut bisa dikomersialkan maka
dr awal sdh harus mematuhi persyaratan GMP yaitu diantaranya seed lot nya (bibitnya),
sudah harus jelas bibit itu diperoleh dr mana, dari pasien atas nama siapa dll. Kemudian
harus terkarakterisasi artinya harus sudah dilakukan pengujian yg memastikan bahwa
bibit tersebut merupakan misal bakteri corynebacterium diphtheriae, bakteri gram positif
dll. Penyimpanannya juga sudah harus dipantau setiap hari menggunakan rekorder misal
bibit disimpan di -20C maka harus dipastikan suhunya tidak pernah naik menjadi 2C
karena artinya bibit tersebut kemungkinan menjadi rusak

7. Apakah dalam suatu komposisi vaksin harus selalu ada pengawet pak? Kategori
pengawet seperti apa yang cocok untuk komponen vaksin? Mengapa Thimerosal yang
mengandung 49,6% merkuri , dapat menjadi bahan pengawet untuk vaksin?
Jawaban : Tidak harus pada vaksin ada pengawetnya, pengawet biasanya digunakan
pada vaksin yg multidoses, pada single dosis tidak digunakan. Fungsi pengawet adalah
bakterisidal artinya mencegah pertumbuhan bakteri lain. Thimerosal berdasarkan
penelitian WHO aman dan tidak menyebabkan autis. Tetapi banyak perusahaan utk
produk barunya sdh tidak menggunakan thimerosal sbg pengawet tapi diganti dengan yg
lainnya seperti 2 phenoxy etanol

8. Apakah vaksin untuk virus COVID-19 bisa dibuat? Dan berapa lama waktu untuk
pembuatan vaksin?
Jawaban : Bisa, saat ini sudah ada beberapa perusahaan yg membuatnya dan sedang uji
klinis

Anda mungkin juga menyukai