Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah merupakan sebuah lembaga formal, tempat anak didik memperoleh
pendidikan dan pelajaran yang diberikan oleh guru. Sekolah adalah suatu wadah untuk
melaksanakan proses belajar mengajar. Sekolah juga dapat meningkatkan kesehatan
warga sekolah. Kesehatan dapat diperoleh individu dengan memelihara kesehatan setiap
hari. Individu yang melakukan kebiasaan kegiatan aktivitas kesehatan yang tinggi, maka
akan tinggi pula kesehatan individu. Pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang
optimal, dapat membantu terbentuknya konsentrasi sehingga individu dapat belajar
dengan baik. Pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan perlu dilakukan di sekolah
agar dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak tidak terjadi hal yang tidak
diinginkan. Peran guru yang semakin tinggi dalam pendidikan kesehatan dan pelayanan
kesehatan di sekolah semakin besar pula tingkat pertumbuhan dan perkembangan peserta
didik. Salah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat
peserta didik adalah melalui UKS. UKS merupakan saluran utama pendidikan kesehatan
yang ada di sekolah untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya
membentuk perilaku hidup sehat, yang nantinya akan menghasilkan kesehatan peserta
didik secara optimal. Program UKS adalah program pemerintah yang wajib ada dan
dilaksanakan di sekolah dalam pelayan dan pendidikan kesehatan atau kebiasaan hidup
sehat di sekolah dan diterapkan di lingkungan sekitar. UKS wajib dilaksanakan pada
semua tingkatan pendidikan, baik sekolah negeri maupun swasta mulai dari tingkat SD
hingga SMA. Menurut Departemen Kesehatan RI (1976: 18-27), program UKS dapat
dikelompokkan menjadi 3 yaitu lingkungan kehidupan sekolah yang sehat, pendidikan
kesehatan dan pelayanan kesehatan di sekolah. Menurut Djoned Sutatmo dalam Andi
Untara (2013: 22-24), lingkungan sekolah yang sehat meliputi: (1) Pengadaan
ruang/sudut UKS, (2) Pembinaan kantin sekolah, (3) Pengadaan sarana air bersih yang
memenuhi syarat, (4) Pengadaan tempat pembuangan sampah yang memenuhi syarat, (5)
Pengadaan tempat pembuangan air limbah yang memenuhi syarat, (6) Pengadaan kamar
mandi/WC khusus siswa, (7) Pengadaan kamar mandi/WC khusus guru dan karyawan.

1
Program UKS ini harus dilaksanakan dengan baik sehingga sekolah menjadi tempat yang
dapat meningkatkan kesehatan peserta didik. Penyelenggaraan program kesehatan
sekolah sebagai upaya untuk mencapai tujuan pengembangan kemampuan hidup dan
kesehatan yang optimal. Penyelenggaraan program kesehatan yang baik dapat
menghasilkan anak didik yang berkualitas. Peningkatan kualitas manusia Indonesia
memerlukan berbagai upaya yang diantaranya melalui upaya pendidikan dan kesehatan
yang baik di sekolah maupun luar sekolah. Pendidikan kesehatan memiliki beberapa
tujuan, yaitu memiliki pengetahuan tentang isu kesehatan, memiliki nilai sikap positif
terhadap prinsip hidup sehat, memiliki ketrampilan dalam pemeliharaan, pertolongan dan
perawatan kesehatan. UKS adalah saluran utama untuk pendidikan kesehatan, diharapkan
bukan hanya masyarakat sekolah saja yang menjalankan hidup sehat, tetapi masyarakat
sekitar juga akan menjalankan hidup sehat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) ?
2. Apa saja tujuan dari Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) ?
3. Apa saja pelayanan di Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) ?
4. Apa saja tugas dari Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) ?
5. Bagaimana peran petugas kesehatan di UKS ?
6. Apa saja program UKS ?
7. Bagaimana Lingkungan kehidupan sekolah yang sehat ?
8. Siapa saja sasaran di UKS ?
9. Apa saja Masalah kesehatan yang dapat dikurangi melalui kegiatan usaha kesehatan
sekolah (UKS) ?
10. Bagaimana Asuhan Keperawatan Komunitas di UKS ?

2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
2. Untuk mengetahui tujuan dari Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
3. Untuk mengetahui pelayanan di Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
4. Untuk mengetahui tugas dari Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
5. Untuk mengetahui peran petugas kesehatan di UKS
6. Untuk mengetahui program UKS
7. Untuk mengetahui Lingkungan kehidupan sekolah yang sehat
8. Untuk mengetahui sasaran UKS
9. Untuk mengetahui Masalah kesehatan yang dapat dikurangi melalui kegiatan usaha
kesehatan sekolah (UKS)
10. Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Komunitas di UKS.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Usaha Kesehatan (UKS)


Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang
menjadi beban tugas puskesmas yang ditujukan kepada sekolah-sekolah dengan anak
beserta lingkungan hidupnya, dalam rangka mencapai keadaan kesehatan anak sebaik-
baiknya dan sekaligus meningkatkan prestasi belajar anak sekolah setingi-tingginya
(Azwar Nasrul,1998).
Usaha kesehatan sekolah merupakan salah satu usaha kesehatan pokok yang
dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan
disekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan sekolahnya sebagai sasaran
utama. Usaha kesehatan sekolah berfungsi sebagai lembaga penerangan agar anak tahu
bagaimana cara menjaga kebersihan diri, menggosok gigi yang benar, mengobati luka,
merawat kuku dan memperoleh pendidikan seks yang sehat (PrasastiEffendi,2009).
Usaha kesehatan di sekolah juga merupakan wadah untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin. Usaha
kesehatan di sekolah merupakan perpaduan antara dua upaya dasar, yakni upaya
pendidikan sekolah dan upaya kesehatan, yang diharapkan UKS dapat dijadikan sebagai
usaha untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis, dan
jenjang pendidikan. Unit kesehatan sekolah juga memiliki definsi yaitu upaya membina
dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui
program pendidikan dan pelayanan kesehatan disekolah, perguruan agama serta usaha-
usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan di
lingkungan sekolah (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nasrul,1998). UKS juga
merupakan wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya
membentuk perilaku yang sehat sehingga menghasilkan derajat kesehatan yang optimal
(Departemen Kesehatan dalam Nasrul, 1998).

4
B. Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah
Menurut Kemendikbud dalam Rizky Mahardhani (2016: 9), secara umum UKS
bertujuan meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan upaya
meningkatkan perilaku hidup sehat dan bersih, serta menjaga derajat kesehatan peserta
didik :
1. Meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik
2. Menciptakan lingkungan yang sehat
3. Meningkatkan pengetahuan
4. Mengubah sikap dan membentuk perilaku masyarakat sekolah yang sehat dan
mandiri.
5. Meningkatkan peran serta peserta didik dalam usaha peningkatan kesehatan di
sekolah dan rumah tangga serta lingkungan masyarakat
6. Meningkatkan keterampilan hidup sehat agar mampu melindungi diri dari
pengaruh buruk lingkungan.

Secara umum UKS bertujuan meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar
peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat
kesehatan peserta didik. Selain itu juga menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam
rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas. Sedangkan secara khusus tujuan
UKS adalah menciptakan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat, meningkatkan
pengetahuan, mengubah sikap dan membentuk perilaku masyarakat sekolah yang sehat
dan mandiri. Di samping itu juga meningkatkan peran serta peserta didik dalam usaha
peningkatan kesehatan di sekolah dan rumah tangga serta lingkungan masyarakat,
meningkatkan keteramplan hidup sehat agar mampu melindungi diri dari pengaruh
buruk lingkungan. Tujuan UKS Secara umum UKS bertujuan meningkatkan mutu
pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih
dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik. Selain itu juga menciptakan lingkungan
yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan
optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas. Sedangkan secara
khusus tujuan UKS adalah menciptakan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat,
meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap dan membentuk perilaku masyarakat
sekolah yang sehat dan mandiri.

5
C. Pelayanan Kesehatan Sekolah
Menurut John Biddulph dan John Stace (1999: 382 - 383), pelayanan kesehatan
sekolah adalah berbagai upaya yang dilakukan oleh petugas UKS dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada para murid di sekolah. Setiap sekolah harus dikunjungi
petugas kesehatan paling sedikit satu kali setahun. Petugas UKS harus mempunyai
kerjasama yang baik dengan guru sekolah. Tidak ada program kesehatan sekolah yang
dapat berhasil jika tidak ada kerjasama yang baik. Petugas UKS harus selalu
memberitahu guru mengenai apa yang didapatkan pada anak anak didik dan memberitahu
pengobatan apa yang diperlukan. Hal-hal yang dilakukan pada saat melakukan kunjungan
kesehatan sekolah adalah sebagai berikut:
1. Membicarakan tentang higiene sekolah, penyediaan air bersih dan keamanan
sekolah serta lapangan bermain dengan para guru.
2. Menanyakan tentang pelajaran kesehatan di sekolah. Pelajaran ini dapatdiberikan
melalui guru, radio atau Petugas UKS.
3. Melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap:anak-anak baru di sekolah
(Kelasanak-anak yang akan segera meninggalkan sekolah (Kelas 6), anak-anak
yang kesehatannya dikuatirkan guru dan anak-anak yang ditemukan adanya
kelainan pada pemeriksaan kesehatan sebelumnya.
4. Melanjutkan perawatan pada anak-anak yang memerlukan pengobatan jangka
panjang
5. Memastikan para guru dan karyawan sekolah lainnya tidak menderita suatu
penyakit infeksi yang dapat menular kepada anak-anak sekolah.
6. Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi sekolah. Jika tersedia, pelayanan ini
diberikan oleh perawat gigi.
7. Anak-anak sekolah harus mendapat imunisasi yang diperlukan seperti campak
dan tetanus toksoid.
8. Guru-guru harus dapat mengenali dan mengobati berbagai penyakit ringan seperti
pilek, sariawan dan demam pada anak-anak sekolah. Para guru harus dapat
memberikan pertolongan pertama. Sekolah harus memiliki perlengkapan

6
pertolongan pertama. Petugas dapat membantu dengan memberikan berbagai
nasehat.
9. Guru harus memperhatikan adanya tanda-tanda emosional atau penyakit mental
(kesalahan penyesuaian diri) pada anak-anak. Hal ini biasanya ditandai oleh
adanya perubahan tingkah laku atau penampilan anak. Mungkin anak kehilangan
minat di sekolah. Atau menjadi kesepian, sedih dan tidak mempunyai teman. Atau
anak menjadi tidak ramah dan berperangai buruk. Atau anak menunjukkan
tingkah laku yang tidak biasa. Guru sebaiknya memberitahu Petugas UKS jika
ada anak sekolah yang mengalami masalah fisik, mental atau emosional.
10. Guru sebaiknya memeriksa anak setiap tahun di dalam kelas mereka untuk
meyakinkan mereka dapat melihat dan mendengar dengan baik.
D. Tugas Usaha Kesehatan Sekolah
Menurut Abdul Latief dkk (1985: 59), UKS bertugas untuk mencapai tujuan untuk
mencapai potensi maksimal yang ada pada anak didik dengan jalan di antaranya adalah
sebagai berikut:
1. Mengikutsertakan secara aktif guru dan orang tua murid dalam usaha memberikan
pendidikan kesehatan, menanamkan kebiasaan hidup sehat, mengawasi kesehatan
anak didik dan memberikan pengobatan sederhana yang diperlukan
2. Menemukan kelainan pada tingkat permulaan dan mengusahakan pengobatannya
Imunisasi ulangan
3. Pengobatan dan pencegahan terhadap penyakit gigi \Usaha ke arah perbaikan gizi

Menurut Notoatmodjo (2007: 12), tugas UKS perlu ditingkatkan karena kesehatan itu
relatif dan mempunyai bentangan yang luas, oleh sebab itu upaya kesehatan promotif
mengandung makna bahwa kesehatan seseorang dan kelompok harus ditingkatkan secara
optimal.

Menurut Azrul Azwar (1983: 14), tugas UKS adalah untuk merubah perilaku
perorangan dan masyarakat dalam bidang kesehatan. Tujuan ini adalah tujuan yang amat
mendasar, karena sebenarnya banyak masalah kesehatan yang ditemukan antara lain
perilaku perorangan dan masyarakat yang belum sesuai dengan prinsip-prinsip kesehatan.

7
E. Peran Petugas Kesehatan
Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik
sedini mungkin serta menciptakan lingkungan yang sehat, dibutuhkan peran petugas
kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan dan upaya kesehatan dasar dalam
pelaksanan program usaha kesehatan sekolah (Supari, 2008).
Petugas kesehatan puskesmas memiliki peran masing-masing dalam pelaksanaan
program usaha kesehatan sekolah ini. Tenaga dokter/dokter umum disamping
bertanggung jawab dalam pelaksanaan program juga ikut terlibat dalam pelaksanaan
program seperti penyuluhan dan pelatihan guru usaha kesehatan sekolah, pelatihan dokter
kecil serta skrening kesehatan (Murid, 2009).
Perawat komunitas melaksanakan perannya dengan melaksanakan skrening kesehatan
memberikan pelayanan dasar untuk luka dan keluhan minor dengan memberikan
pengobatan sederhana, memantau status imunisasi siswa dan keluarganya dan juga aktif
dalam mengidentifikasi anak-anak yang mempunyai masalah kesehatan. Perawat perlu
memahami peraturan yang ada dan menyangkut anak-anak usia sekolah, seperti
memberikan libur pada siswa karena adanya penyakit menular, kutu, kudis atau parasit
lain. Disamping itu perawat juga berperan sebagai konsultan terutama untuk para guru,
perawat dapat memberikan informasi tentang pentingnya memberikan pengajaran di
sekolah.
F. Program Usaha Kesehatan Sekolah
Ada beberapa jenis kegiatan UKS dan jenis kegiatan UKS disini dikelompokkan
menjadi dua macam, yaitu kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan UKS, dan TRIAS
UKS meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan lingkungan sekolah yang
sehat. Bagian-bagian jenis kegiatan tersebut termasuk dalam program kegiatan UKS
sebagai berikut :
1. Pengelolaan UKS
1) Pembentukan Tim Pelaksana UKS
2) Terlibatnya unsure guru dan petugas puskesmas
3) Penyusunan program kerja UKS

8
4) Laporan pembinaan dari Puskesmas
5) Penyuluhan tentang UKSPelaksanaan rapat koordinasi dengan Tim Pelaksana
Program kerja
6) Penyediaan sarana pelayanan kesehatan
7) Pembuatan laporan pelaksana UKS kepada Tim Pembina UKSPelaksanaan
rapat koordinasi dengan Tim Pembina UKS
2. Trias UKS
1) Pendidikan kesehatan
2) Pelaksanaan pemeriksaan berkala
3) Pelaksanaan pemeriksaan rutin
4) Pelaksanaan lomba pengetahuan kesehatan sekolah
5) Pelaksanaan pemeriksaan tinggi badan
6) Pengadaan alat peraga
7) Pelaksanaan dokter kecil
8) Pelaksanaan pemeriksaan berat badan
9) Pengadaan alat peraga UKS
10) Pengadaan kegiatan lomba kebersihan badan
11) Pengadaan kegiatan lomba kebersihan ruang kelas
3. Pelayanan Kesehatan
1) Pelaksanaan imunisasi
2) Pelaksanan pemberantasan sarang penyakit
3) Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan atau deteksi dini penyakit
4) Pengadaan rujuan ke puskesmas
4. Lingkungan sekolah sehat
1) Pengadaan ruang/sudut UKS
2) Pembinaan kantin sekolah
3) Pengadaan sarana air bersih yang memenuhi syarat
4) Pengadaan kamar mandi/WC khusus siswa

9
Upaya peningkatan kesehatan disekolah melalui kegiatan yang dilaksanakan
melalui masyarakat disekolah dipandang lebih efektif dibanding kegiatan lain yang
dilakukan dalam masyarakat umum. Menurut Soenaryo (2002: 2 ) program UKS sangat
efektif karena:
1. Sekolah Dasar sebagai masyarakat sekolah, mempunyai komunitas peserta didik
yang sangat besar.
2. Sekolah Dasar sebagai lembaga pendidikan yang tersebar luas seluruh pelosok
tanah air.
3. Anak anak usia SD sangat peka terhadap perubahan dan pembaharuan, bahkan
anak anak mempunyai sifat yang menyampaikan apa yang dia terima dan
diperoleh dari orang lain.
4. Di pandang dari pembiayaan pemerintah dan harapan untuk masa depan
pelaksanaan UKS di sekolah dasar sangat ekonomis.

G. Lingkungan Kehidupan Sekolah yang sehat


Menurut Djoned Sutatmo dalam Andi Untara (2013: 22-24), lingkungan sekolah yang
sehat meliputi:
1. Pengadaan ruang/sudut UKS
2. Pembinaan kantin sekolah
3. Pengadaan sarana air bersih yang memenuhi syarat
4. Pengadaan tempat pembuangan sampah yang memenuhi syarat
5. Pengadaan tempat pembuangan air limbah yang memenuhi syarat
6. Pengadaan kamar mandi/WC khusus siswa
7. Pengadaan kamar mandi/WC khusus guru dan karyawan.

Kesehatan lingkungan bergantung pada sikap manusia yang menempatinya, jika


mereka memiliki sikap dan kebiasaan untuk hidup sehat lingkungannya pun akan menjadi
sehat (Tim Esensi, 2012: 20).
Kesehatan lingkungan dibedakan menjadi 2 yaitu kesehatan lingkungan fisik dan
kesehatan lingkungan mental (Yanto Kusyanto, 1996: 164).

10
1. Kesehatan lingkungan fisik meliputi: gedung-gedung tempat belajar, bangku-
bangku kelas, sinar matahari yang masuk ke ruang belajar, tempat-tempat
pembuangan sampah, tempat cuci tangan, dan kamar mandi (Yanto Kusyanto,
1996: 164).
2. Kesehatan lingkungan mental dipengaruhi oleh keadaan kesehatan para petugas
sekolah (Kepala Sekolah, Guru, dan Karyawan) baik fisik maupun mental dan
juga faktor sosialnya (Yanto Kusyanto, 1996: 164).
1) Bangunan sekolah dan lingkungan.
Menurut Departemen Kesehatan RI (1976: 18-19), yang perlu diperhatikan
didalam mendirikan bangunan sekolah yaitu:
a) letak bangunan sekolah terhadap lingkungan disekitarnya (jauh dari
tempat yang berbau, tempat yang ramai/hiruk-pikuk, dan lain-lain)
b) besar dan konstruksi gedung (sesuai dengan jumlah murid yang
mengisinya)
c) halaman sekolah, kebun/pekarangan sekolah
d) tata ruang
e) pekarangan sekolah yang meliputi bentuk dan ukuran-ukuran bagi
golongan umur tertentu
f) penyediaan udara (ventilasi)
g) penyediaan air secukupnya
h) tempat cuci tangan dan kaki,
i) penerangan
j) system drainage, (pengaliran air) meliputi pembuangan air kotor dan
pembuangan air permukaan/saluran air hujan
k) kakus/urinoir dan ruangannya
l) pembuangan sampah
m) kantin sekolah
n) keadaan umum sekolah dan lingkungannya.

11
2) Pemeliharaan kebersihan lingkungan.
Pemeliharaan kebersihan lingkungan merupakan faktor yang sangat
penting didalam menciptakan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat
(Departemen Kesehatan RI, 1976: 19).
Menurut Departemen Kesehatan RI (1976: 19-20) Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pemeliharaan kebersihan lingkungan yaitu:
a) Kebersihan perorangan : Kulit, rambut, kuku yang bersih dan rapih, Gigi
bersih dan terpelihara, Cuci tangan sebelum makan, bila tangan kotor dan
sesudah buang air besar/kecil/bermain-main, Pakaian yang bersih dan
rapih, Membiasakan tidak memegang-megang mulut dan menggosok mata
dengan tangan kotor dan lain-lain.
b) Kebersihan lingkungan : Membersihakan peralatan sekolah (bangku, meja,
dan alatalat lain), Membersihkan lantai, Membersihkan kaca-kaca jendela
agar penerangan baik, Membersihkan WC dan kamar kecil setiap hari,
sesudah buang air besar/kecil membiasakan diri untuk menyiramnya, tidak
boleh membuang kotoran lain kelobang-lobang tempat buang air besar
atau tempat buangan air kecil, Membersihakan selokan-selokan/saluran
pembuangan air hujan dan menjaga air dapat mengalir dengan lancar
sehingga tidak terjadi genangan air, Membiasakan diri membuang sampah
ditempat sampah yang telah disediakan, Membiasakan diri untuk tidak
meludah di sembarang tempat, Pemakaian air seperlunya saja, keran-
keran ditutup kembali setelah selesai dipergunakan unruk menghindari
pemborosan air dan becek, Pemeliharaan rumput, tanaman dan pohon-
pohon agar dapat diperoleh udara yang baik dan segar di samping
terlindung dari panas, Pemeliharaan pagar sekolah agar selalu rapih dan
bersih, Pada waktu-waktu tertentu diadakan pembersihan umum ruangan-
ruangan dan juga pada waktu-waktu tertentu diadakan pengapuran
kembali serta perbaikan-perbaikan terhadap kerusakan yang terdapat.

12
3) Keamanan umum di sekolah dan lingkungannya.
Menurut Departemen Kesehatan RI (1976: 20-21), hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam keamanan umum di sekolah dan lingkungannya adalah:
a) Adanya pagar sekolah dari tembok atau pagar hidup untuk mencegah
terjadinya kecelakaan pada anak-didik
b) Gang-gang yang ada di lingkungan sekolah/gedung sekolah agar diatur
sedemikian rupa, sehingga mudah dilalui, tidak becek atau licin dan aman
dari hal-hal yang dapat menimbulkan kecelakaan
c) Halaman dijaga sedemikian rupa supaya tidak terdapat batu-batu tajam,
pecahan kaca, paku dan potongan-potongan bersi serta mudah dibersihan
dari kotoran sampah atau genangan air
d) Semua pintu dan jendela diatur sedemikian rupa agar membuka ke arah
luar
e) Untuk gedung yang bertingkat, harus diperlengkapi dengan bahaya
kebakaran sesuai dengan ketentuan-ketentuan tehnis bangunan
f) Letak lapangan olahraga/bermain jangan terlalu jauh dari gedung sekolah
atau jangan terlalu dekat dengan jalan besar dimana pusat keramaian
berada. Jika hal ini tidak dapat dihindarkan, maka tempat bermain tersebut
harus dilengkapi dengan pagar yang aman, perlengkapan bermain atau
berolahraga harus dibuat dengan baik dan dipelihara untuk mencegah
terjadinya kecelakaan; bila alat tersebut rusak harus diperbaiki dahulu
dengan sebaik-baiknya sebelum dipergunakan lagi
g) Adanya tanda lalu lintas khusus sebagai pemberitahuan kepada pemakai
jalan tentang adanya gedung sekolah di tempat tersebut, supaya para
pemakai jalan berhati-hati dan memperlambat kecepatan
h) Ditiap-tiap sekolah hendaknya ada guru yang terlatih didalam
melaksanakan P.P.P.K., di samping itu hendaknya tersedia perlengkapan
P.P.P.K., termasuk obat-obatnya
i) Diberikan pendidikan tentang pencegahan kecelakaan kepada guru dan
anak-didik,

13
j) Jangan membuat kolam-kolam sekolah di dekat tempat bermain terutama
pada sekolah-sekolah untuk anak-anak yang masih kecil dan kalo perlu
dibuat pagar.
H. Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah
Menurut Drajat Martianto (2005: 1), pembinaan dan pengembangan UKS
meliputi peserta didik sebagai Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi
peserta didik sebagai sasaran primer, guru pamong belajar/tutor orang tua, pengelola
pendidikan dan pengelola kesehatan serta TP UKS di setiap jenjang sebagai sasaran
sekunder. Sedangkan sasaran tertier adalah lembaga pendidikan mulai dari tingkat pra
sekolah / TK / RA sampai SLTA/MA, termasuk satuan pendidikan luar sekolah dan
perguruan tinggi agama serta pondok pesantren beserta lingkungannya. Sasaran lainnya
adalah sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan. Sasaran
tertier lainnya adalah lingkungan yang meliputi lingkungan sekolah, keluaraga. Untuk
belajar dengan efektif peserta didik sebagai sasaran UKS memerlukan kesehatan yang
baik.
I. Masalah kesehatan yang dapat dikurangi melalui kegiatan usaha kesehatan sekolah
(UKS), antara lain:
1. Imunisasi
2. Kesehatan gigi
3. Sanitasi dan air bersih,
4. Masalah gizi dan anemia
5. Kekerasan dan kecelakaan
6. Gangguan kesehatan mental
7. Kebersihan diri maupun lingkungan
8. Masalah kesehatan reproduksi remaja
9. Merokok, alkohol dan penyalahgunaan narkoba

14
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Uraian Kasus
Pada tanggal 20 maret 2020 dilakukan kegiatan kunjungan di SD 02 Ciputat.
didapatkan hasil wawancara dengan guru bahwa UKS sudah 3 tahun ini belum ada
dilakukan pembinaan dan pelatihan tentang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan dokter
kecil/ perawat kecil dan belum mendapatkan promosi kesehatan dari petugas kesehatan.
Di SD 02 Ciputat didapatkan hasil observasi lingkungan sekolah yang tidak sehat yaitu
seperti : WC kotor dan berbau, kantin sekolah yang terletak didepan toilet dan makanan
yang dijualnya tidak higienis dan tidak ditutup, tidak terdapat tempat mencuci tangan
dilingkungan sekolah, terdapat 80% anak usia sekolah memiliki kebiasaan jajan
sembarangan . Hasil observasi didapatkan bahwa para siswa dan siswi kelas 1 sampai
kelas 3 85% orang tua masih mendampingi anaknya dilingkungan sekolah sehingga hal
tersebut menjadi penghambat dalam belajar mengajar.
B. Tahap Persiapan
Kegiatan praktek keperawatan komunitas diawali dengan kegiatan pertemuan
dengan para siswa siswi dan para guru di SDN 02 Ciputat pada tanggal 20 Maret 2020.
Dalam acara mengunjungi SDN 02 ciputat tersebut para siswa dan guru mendapatkan
penjelasan dari mahasiswa stikes wdh dan Acara dilanjutkan dengan orientasi kepada
guru dan lingkungan sekolah sdn 02 ciputat.
C. Tahap Pelaksanaan
1. Pengkajian
1) Data Demografi
Jumlah siswa kelas 1-6 sebanyak 450 siswa.
Yang dikaji adalah siswa kelas 1-3 sebanyak 185 siswa terdiri dari berjenis kelamin
laki-laki sebanyak 68 siswa dan 117 siswa berjenis kelamin perempuan. Fasilitas
pelayanan kesehatan di SDN 02 Ciputat memiliki 1 ruangan UKS. Didalam ruangan
tersebut terdapat obat-obatan seperti bethadine, minyak kayu putih, obat gatal dan
plester. Terdapat timbangan, dan pengukur tinggi badan.

15
2) Data subsistem
a. Lingkungan Fisik
- Inspeksi : Lingkungan sekolah anak usia sekolah, kebersihan
lingkungan, kondisi lingkungan kantin disekolah, jajanan yang dijual
dikantin tersebut, aktifitas anak usia sekolah di lingkungannya, data
dikumpulkan dengan winshield survey dan observasi.
- Auskultasi : Mendengarkan aktifitas yang dilakukan anak usia sekolah
dari guru kelas, kader UKS, dan kepala sekolah melalui wawancara.
b. Pelayanan kesehatan dan pelayanan social
Kaji Ketersediaan pelayanan kesehatan khusus anak usia sekolah, bentuk
pelayanan kesehatan bila ada, apakah terdapat pelayanan konseling bagi
anak usia sekolah melalui wawancara
c. Keamanan dan transportasi.
- Keamanan : Kaji adanya satpam sekolah, petugas penyebarang jalan,
kebiasaan yang bisa mengancam kesehatan anak usia sekolah seperti
kebiasaan jajan sembarangan, jenis jajanan yang dikonsumsi.
- Transportasi : Kaji Jenis transportasi yang dapat digunakan anak usia
sekolah, adanya bis sekolah untuk layanan antar jemput siswa
d. Politik dan pemerintahan
Pada subsistem politik dan pemerintahan bagi anak usia sekolah adalah
keikutsertaaan anak dalam organisasi social disekolah serta kebijakaan
pemerintah terhadap masalah yang terkait dengan anak usia sekolah.
Keikutsertaan anak pada organisasi disekolah yaitu mengikuti kegiatan
kepramukaan.
e. Komunikasi
- Komunikasi formal : media komuniksi yang digunakan oleh anak untuk
memperoleh informasi pengetahuan tentang kesehatan yang berasal dari
media, para guru dan orang tua.

16
- Komunikasi informal : komunikasi informal yang dilakukan oleh anak
usia sekolah SDN 02 Ciputat meliputi tentang diskusi yang dilakukan
anak dengan orang tua, peran orang tua dalam menyelesaaikan dan
mencegah masalah anak.
f. Pendidikan
Kaji pembelajaran tentang kesehatan, jenis kurikulum yang digunakan
sekolah, dan tingkat pendidikan tenaga pengajar di sekolah.
g. Rekreasi
Tempat rekreasi yang digunakan anak usia sekolah, tempat sarana penyaluran
bakat anak usia sekolah seperti olahraga dan seni, pemanfaatannya, kapan
waktu penggunaan.

2. Analisa Data

Data Masalah
1. Komunikasi Defisit pengetahuan berhubungan
- Hasil wawancara dengan kurang terpapar informasi
dengan guru bahwa
UKS sudah 3 tahun
belum dilakukan
pembinaan dan
pemeliharaan tentang
UKS dan dokter keci/
perawat kecil
- belum mendapatkan
promosi kesehatan dari
petugas kesehatan,
2. Lingkungan Fisik Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
- Terdapat lingkungan berhubungan dengan ketidakcukupan
sekolah yang tidak sumber daya (keuangan, fasilitas)
sehat
- WC kotor dan berbau,
kantin sekolah yang
terletak didepan toilet
dan makanan yang
dijualnya tidak
higienis dan tidak
ditutup
- Terdapat 80% anak
usia sekolah memiliki

17
kebiasaan jajan
sembarangan
3. Pendidikan Gangguan interaksi social berhubungan
- Hasil observasi dengan keemgganan berpisah dengan
didapatkan bahwa para orang terdekat
siswa dan siswi kelas 1
sampai kelas 3 85%
orang tua masih
mendampingi anaknya
dilingkungan sekolah
sehingga hal tersebut
menjadi penghambat
dalam belajar
mengajar.

3. Diagnosa Keperawatan
1) Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi di buktikan
dengan menunjukkan perilaku tidak sesuai dengan anjuran
2) Pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan dengan ketidakcukupan
sumber daya (keuangan, fasilitas) di buktikan dengan kurang menunjukan
pemahaman tentang perilaku sehat
3) Gangguan interaksi social berhubungan dengan keengganan berpisah dengan
orang terdekat di buktikan dengan kurang responsive atau tertarik pada orang lain.

4. Tabel Prioritas Masalah

Pentingnya Kemungkin Peningkatan Jumlah


masalah an terhadap

18
untuk perubahan kualitas hidup
Masalah dipecahkan : positif bila bila diatasi :
1. Rendah diatasi : 0. tidak ada
2. Sedang 0. tidak ada 1. rendah
3. Tinggi 1. rendah 2. sedang
2. sedang
3. tinggi
Defisit pengetahuan
berhubungan dengan 3 3 3 9
kurang terpapar
informasi di SDN 02
CIPUTAT
Pemeliharaan
kesehatan tidak
efektif berhubungan
dengan 3 3 2 8
ketidakcukupan
sumber daya
(keuangan, fasilitas)
di SDN 02
CIPUTAT
Gangguan interaksi
social berhubungan
dengan keengganan 3 2 2 7
berpisah dengan
orang terdekat di
SDN 02 CIPUTAT

5. Intervensi keperawatan

No DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI

19
.
1. Defisit pengetahuan Setelah dilakukan Observasi
berhubungan dengan pertemuan 1x60menit 1. Identifikasi kesiapan
dan kemampuan
kurang terpapar diharapkan dapat
menerima informasi
informasi di buktikan mengetahui pendidikan 2. Identifikasi factor-
faktor yng dapat
dengan menunjukkan kesehatan melalui
meningkatkan dan
perilaku tidak sesuai promosi kesehatan menurunkan
motivasi perilaku
dengan anjuran. dengan kriteria hasil:
hidup bersih dan
Komunikasi : 1. upaya sehatt.
penyusunan Terapeutik
- Hasil wawancara
tindakan
dengan guru bahwa 1. Sediakan materi dan
meningkat (5)
UKS sudah 3 tahun media pendidikan
2. upaya mencari
belum dilakukan kesehatan
sumber sesuai
pembinaan dan 2. Jadwalkan
kebutuhan
pemeliharaan tentang pendidikan
meningkat (5)
UKS dan dokter keci/ kesehatan sesuai
perawat kecil kesepakatan
- belum mendapatkan 3. Berikan kesempatan
untuk bertanya
promosi kesehatan dari
Edukasi
petugas kesehatan
1. Jelaskan factor
resiko yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
2. Ajarkan perilaku
hidup bersih dan
sehat
3. Ajarkan strategi
yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan sehat
2. Pemeliharaan kesehatan Setelah dilakukan Observasi
tidak efektif pertemuan 1x60 menit 1. Identifikasi perilaku
upaya kesehatan
berhubungan dengan diharapkan dapat
Terapeutik
ketidakcukupan sumber mengidentifikasi,
1. Berikan lingkungan
daya (keuangan, mengelola, yang mendukug
kesehatan
fasilitas) di buktikan mempertahankan
2. Orientasi pelayanan

20
dengan kurang lingkungan disekolah kesehatan yang
dapat dimanfatkan
menunjukan dengan kriteria hasil :
Edukasi
pemahaman tentang 1. Menunjukkan
1. Anjurkan
pemahaman
perilaku sehat. menggunakan air
perilaku sehat
bersih
Lingkungan Fisik meningkat (5)
2. Anjurkan mencuci
2. Kemampuan
- Terdapat lingkungan tangan dengan air
menjalankan
sekolah yang tidak dan sabun
perilaku sehat
sehat 3. Anjurkan memakan
(5)
- WC kotor dan berbau, sayur dan buah
3. Memiliki system
kantin sekolah yang setiap hari.
pendukung (5)
terletak didepan toilet
dan makanan yang
dijualnya tidak
higienis dan tidak
ditutup
- Terdapat 80% anak
usia sekolah
memiliki kebiasaan
jajan sembarangan

3. Gangguan interaksi Setelah dilakukan Observasi


social berhubungan pertemuan 1x60 menit 1. Identifikasi
kemampuan
dengan keengganan diharapkan dapat
melakukan interaksi
berpisah dengan orang kuntitas dan kualitas dengan orang lain
2. Identifikasi hmbatan
terdekat di buktikan hubungan social yang
melakukan interaksi
dengan kurang cukup dengan kriteria dengan oranglain,
Terapeutik
responsive atau tertarik hasil :
1. Motivasi
pada orang lain. 1. Responsive pada
meningkatkan
orang lain
Pendidikan keterlibatan dalam
meningkat (5)
suatu hubungan
- Hasil observasi 2. Perasaan tertarik
2. Motivasi kesabaran
didapatkan bahwa pada orang lain
dalam
para siswa dan siswi meningkat (5)
mengembangkan
kelas 1 sampai kelas 3 3. Minat
suatu hubungan
85% orang tua masih melakukan
3. Motivasi
mendampingi kontak fisik
berpartisipasi dalam
anaknya dilingkungan meningkat
aktivitas baru dan
sekolah sehingga hal 4. Kooperatif
kegiatan kelompok
tersebut menjadi dengan teman
4. Motivasi
penghambat dalam sebaya
berinteraksi diluar

21
belajar mengajar. meningkat (5) lingkungan (jalan-
jalan, ke toko buku)
5. Diskusikan
kekuatan dan
keterbatasan dalam
berkomunikasi
dengan orang lain.
6. Diskusikan
perencanaan
kegiatan di masa
depan
7. Berikan umpan
balik positif dalam
perawatan diri
8. Berikanumpan balik
positif pada setiap
peningkatan
kemampuan
Edukasi
1. Anjurkan
berinteraksi dengan
orang lain secara
bertahap
2. Anjurkan ikut serta
kegiatan social dan
kemasyarakatan
3. Anjurkan berbagi
pengalaman dengan
orag lain
4. Anjurkan membuat
perenca naan
kelompok kecil
untuk kegiatan
khusus
5. Latih bermain peran
untuk meningkatkan
keterampilan
komunikasi

6. Implementasi keperawatan dan soap

22
N Diagnosa Implementasi SOAP
o
1. Defisit pengetahuan Observasi S:
Pihak sekolah sudah
berhubungan dengan 1. Mengidentifikasi
melakukan program
kesiapan dan
kurang terpapar promosi kesehatan
kemampuan menerima
tentang UKS guna
informasi di buktikan informasi
meningkatkan
2. Mengidentifikasi factor-
dengan menunjukkan pengetahuan
faktor yang dapat
kesehatan pada
perilaku tidak sesuai meningkatkan dan
siswa/i
menurunkan motivasi
dengan anjuran
perilaku hidup bersih
O:
dan sehatt.
Program promosi
Terapeutik
kesehatan sudah
1. Menyediakan materi dilaksanakan
dan media pendidikan disekolah sesuai
kesehatan dengan tujuan yang
2. Menjadwalkan di rencanakan
pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan A:
3. Memberikan Program sudah
kesempatan untuk teratasi
bertanya
Edukasi P:
Program di hentikan
1. Menjelaskan factor
resiko yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
2. Mengajarkan perilaku
hidup bersih dan sehat
3. Mengajarkan strategi
yang dapat digunakan
untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih
dan sehat
2. Pemeliharaan kesehatan Observasi S:
Sekolah sudah
tidak efektif 1. Mengidentifikasi
Memberikan
perilaku upaya
berhubungan dengan lingkungan yang
kesehatan
mendukung
ketidakcukupan sumber Terapeutik
kesehatan
daya (keuangan, 1. Memberikan
lingkungan yang O :
fasilitas) di buktikan
mendukug kesehatan Lingkungan dan

23
dengan kurang 2. Mengorientasi fasilitas sekolah
pelayanan kesehatan sudah memadai
menunjukan pemahaman
yang dapat dimanfatkan
tentang perilaku sehat Edukasi A:
Program sudah
1. Menganjurkan
teratasi
menggunakan air bersih
2. Menganjurkan mencuci
tangan dengan air dan
P:
sabun
Program di hentikan
3. Menganjurkan
memakan sayur dan
buah setiap hari.
3. Gangguan interaksi Observasi S:
Para siswa/I sudah
social berhubungan 1. mengidentifikasi
mau berinteraksi
kemampuan melakukan
dengan keengganan dengan orang lain
interaksi dengan orang
O:
berpisah dengan orang lain
Para siswa/I tampak
2. mengidentifikasi
terdekat di buktikan lebih tenang setelah
hmbatan melakukan
ditinggal orang
dengan kurang interaksi dengan
tuanya
oranglain,
responsive atau tertarik
Terapeutik
A : program sudah
pada orang lain.
1. memotivasi teratasi
meningkatkan
keterlibatan dalam P :
suatu hubungan Program dihentikan
2. memotivasi kesabaran
dalam mengembangkan
suatu hubungan
3. memotivasi
berpartisipasi dalam
aktivitas baru dan
kegiatan kelompok
4. memotivasi berinteraksi
diluar lingkungan
(jalan-jalan, ke toko
buku)
5. mendiskusikan
kekuatan dan
keterbatasan dalam
berkomunikasi dengan
orang lain.
6. mendiskusikan
perencanaan kegiatan di
masa depan

24
7. memberikan umpan
balik positif dalam
perawatan diri
8. memberikanumpan
balik positif pada setiap
peningkatan
kemampuan
Edukasi
1. menganjurkan
berinteraksi dengan
orang lain secara
bertahap
2. menganjurkan ikut serta
kegiatan social dan
kemasyarakatan
3. menganjurkan berbagi
pengalaman dengan
orag lain
4. menganjurkan membuat
perencanaan kelompok
kecil untuk kegiatan
khusus
5. melatih bermain peran
untuk meningkatkan
keterampilan
komunikasi

25
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Salah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat
peserta didik adalah melalui UKS. UKS merupakan saluran utama pendidikan kesehatan
yang ada di sekolah untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya
membentuk perilaku hidup sehat, yang nantinya akan menghasilkan kesehatan peserta
didik secara optimal. Program UKS adalah program pemerintah yang wajib ada dan
dilaksanakan di sekolah dalam pelayan dan pendidikan kesehatan atau kebiasaan hidup
sehat di sekolah dan diterapkan di lingkungan sekitar.
B. Saran

Sehubungan dengan tugas komunitas ini maka kami mengajukan saran-saran


untuk usaha kesehatan sekolah sebagai berikut:

1. sebagai bahan masukan untuk dapat meningkatkan pelayanan kesehatan dan


pendidikan kesehatan bagi siswanya. Agar lebih meningkatkan kinerja sehingga
tercipta pelayanan yang lebih memadai
2. diharapkan dapat menjalin kerjasama dengan instansi lain seperti Dinas Kesehatan
atau Puskesmas untuk mengadakan penyuluhan kesehatan lainnya.
3. Memberikan materi atau pengetahuan kesehatan untuk memperbaiki lingkungan
sekolahnya, sehingga tercipta lingkungan yang sehat.

26

Anda mungkin juga menyukai