Anda di halaman 1dari 15

PRINSIP DAN ASAS – ASAS PENGEMBANGAN MATERI AJAR

MAKALAH

Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Materi dan Pembelajaran Bahasa Arab di Mts dan MA

Dosen Pengampu : Muhammad Ivan Alvian. M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 1

1. Rina Mu’alimatul Asna (1710210096)


2. Jellen Himawan (1710210099)
3. Umi Hanifah (1710210098)
4. Frengky Leo Firdaus (1710210109)

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB (PBA)


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses pembelajaran bahasa Arab pada pendidikan di Indonesia masih


menyisakan banyak problematika yang terdiri dari beberapa komponen baik berupa
kurikulum, metodologi, guru, strategi, bahan ajar, media pembelajaran dan lain
sebagainya. Para akademisi maupun non akademisi bergotong-royong mencari solusi
untuk mengatasi problematika dalam pembelajaran bahasa Arab tanpa mengabaikan
logika zaman. Dari sekian komponen pembelajaran bahasa Arab, salah satu
komponen penting yang patut menjadi perhatian adalah bahan ajar. Proses interaksi
kegiatan pembelajaran, bahan ajar sangatlah penting bagi guru dan siswa. Guru akan
mengalami kesulitan dalam meningkatkan efektifitas pembelajaran jika tanpa disertai
bahan ajar, begitu pula siswa(Ilmu & 2013, n.d.). Jika melihat pada indikator salah
satu kompetensi profesional guru yang perlu dimiliki seorang guru dalam
melaksanakan tugasnya adalah mengembangkan materi ajar. Pengembangan materi
ajar penting dilakukan guru agar pembelajaran lebih efektif, efisien dan tidak
melenceng dari kompetensi yang ingin dicapai. Selama ini, buku teks bahan ajar
(LKS) dimaknai sebagai buku pelajaran dalam mata pelajaran tertentu yang disusun
untuk maksud dan tujuan instruksional. Sesuai dengan tujuannya, buku mempunyai
peran dalam penyampaian pesan‐pesan kultur dan budaya. Selain itu, buku berperan
dalam penanaman ideologi terhadap anak.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian materi ajar bahasa Arab ?
2. Bagaimana prinsip-prinsip pengembangan materi ajar bahasa Arab?
3. Apa saja asas-asas pengembangan materi ajar bahasa Arab ?
4. Bagaimana langkah-langkah pengembangan materi ajar bahasa Arab?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian materi ajar bahasa Arab
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pengembangan materi ajar bahasa Arab
3. Untuk mengetahui asas-asas pengembangan materi ajar bahasa Arab
4. Untuk mengetahui langkah – langkah pengembangan materi ajar bahasa Arab
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Materi Ajar


Istilah materi ajar dapat didefinisikan sebagai "Garis besar, ringkasan, ikhtisar,
atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran"(Salim, 1987:98) materi ajar digunakan
untuk menyebut suatu produk pengembangan materi ajar berupa penjabaran lebih
lanjut dari standar kompetensi dan kemampuan dasar yang ingin dicapai, dan pokok-
pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa dalam mencapi standar
kompetensi dan kemampuan dasar(Abdul Majid, 2009).
Materi ajar adalah rancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar
mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu, sebagai hasil dari seleksi,
pengelompokan, pengurutan, dan penyajian materi materi ajar, yang dipertimbangkan
berdasarkan ciri dan kebutuhan daerah setempat. Materi ajar merupakan seperangkat
rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara
sistematis memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai
penguasaan kompetensi dasar (Yulaetawati,2004:123).
B. Prinsip-Prinsip Pengembangan Materi Ajar
Pengembangan materi ajar hendaklah memperhatikan prinsisp-prinsip
pembelajaran. Depdiknas (2008: 10) prinsip pembelajaran tersebut adalah
a) Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang kongkret
untuk memahami yang abstrak
Siswa akan lebih mudah memahami suatu konsep tertentu apabila
penjelasan dimulai dari yang mudah atau sesuatu yang kongkret, suatu yang
nyata ada di lingkungan mereka. Misalnya untuk menjelaskan konsep puisi,
maka mulailah siswa diajak untuk berbicara tentang puisi. Setelah itu, kita bisa
membawa mereka untuk berbicara tentang berbagai jenis puisi, dan lain- lain.
b) Pengulangan akan memperkuat pemahaman
Dalam pembelajaran, pengulangan sangat diperlukan agar siswa lebih
memahami suatu konsep. Artinya, walaupun maksudnya sama, sesuatu
informasi yang diulang- ulang, akan lebih berbekas pada ingatan siswa.
Namun, pengulangan dalam penulisan bahan belajar harus disajikan secara
tepat dan bervariasi sehingga tidak membosankan.
c) Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman
siswa
Seringkali kita menganggap enteng dengan memberikan respon yang
sekadarnya atas hasil kerja siswa. Padahal respon yang diberikan oleh guru
terhadap siswa akan menjadi penguatan pada diri siswa. Perkataan seorang
guru seperti : ya benar, atau ya kamu pinta, atau itu benar,Namun akan lebih
baik kalau begini. Akan menimbulkan kepercayaan diri pada siswa bahwa ia
telah menjawab atau mengerjakan sesuatu dengan benar. Sebaliknya, respon
negatif akan mematahkan semangat siswa.
d) Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan belajar
Seorang siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan lebih
berhasil dalam belajar. Untuk itu, maka salah satu tugas guru dalam
melaksanakan pembelajaran adalah memberikan dorongan (motivasi) agar
siswa mau belajar. Banyak cara untuk memberikan motivasi, antara lain
dengan memberikan pujian, memberikan harapan, menjelas tujuan dan
manfaat, memberi contoh, ataupun menceritakan sesuatu yang membuat siswa
senang belajar, dan lain-lain.
e) Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya
akan mencapai ketinggian tertentu
Pembelajaran adalah suatu proses yang bertahap dan berkelanjutan.
Untuk mencapai suatu standar kompetensi yang tinggi, perlu dibuatkan tujuan
dan indikator yang dirumuskan sesuai kompetensi.
f) Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong siswa untuk terus
mencapai tujuan
Pada proses pembelajaran setiap siswa akan mencapai tujuan tersebut
dengan kecepatannya sendiri, namun mereka semua akan sampai kepada
tujuan meskipun dengan waktu yang berbeda-beda. Inilah sebagian dari
prinsip belajar tuntas.(Ajar & Palembang, 2019)
Adapun prinsip-prinsip yang diperhatikan dalam pengembangan materi ajar
pembelajaran terpadu meliputi:
1. Ilmiah. Prinsip ini terutama berkaitan dengan pemilihan materi yang
dipelajari. Materi yang memenuhi prinsip ilmiah adalah materi yang
kebenarannya bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah, memiliki kebenaran
ilmiah, valid dan terpercaya. Diupayakan materi yang telah memenuhi prinsip
ilmiah inilah yang disajikan dalam pembelajaran.
2. Cakupan dan kedalaman. Maksudnya yaitu tingkat keluasan dan kedalaman
materi pelajaran harus seimbang dan tertimbang. Banyaknya materi dan
tingkat kedalaman atau kesulitan materi disesuaikan dengan kompetensi yang
ingin dibentuk dan tingkat kemampuan siswa
3. Sistematis. Prinsip sistematis merujuk pada pertimbangan logis hubungan
atau keterkaitan antar komponen silabus. Artinya setiap komponen materi ajar
itu merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan memiliki logika hubungan
sebab akibat yang ditunjukan untuk pencapaian tujuan agar efektif dan efisien.
Masing-masing tidak berdiri sendiri. Sistematis juga merujuk pada susunan
yang teratur tidak acak.
4. Keterhubungan kompetensi dasar dengan tema. Tema yang digunakan
harus dikembangkan. Dengan demikian, tema bukan saja akan semakian
memperkuat sajian materi tapi juga memperkuat kebermaknaan materi bagi
siswa.
5. Variasi kegiatan belajar. Rancangan kegiatan belajar yang beragam, tidak
terfokus pada satu jenis metode pembelajaran yang diselenggarakan di dalam
kelas. Kegiatan pembelajaran dianjurkan, menggunakan multi pendekatan dan
multi metode. Juga mungkin diadakan variasi kegiatan belajar di luar kelas,
selama itu cocok dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai(Dr. deni
kurniawan, 2014).
C. ASAS-ASAS PENGEMBANGAN MATERI BAHAN AJAR BAHASA ARAB
1. Asas filsafat
Merupakan kata serapan dari bahasa Arab ‫ فلسفة‬yang juga diambil dan
bahasa Yunani "philoshopia" yang merupakan gabungan dari dua kata philo
(cinta) dan shopi (kebijakan),sehingga arti kata ini adalah cinta akan
kebenaran. Definisi umum untuk kata filsafat adalah studi yang mempelajari
seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis. Pengertian
lain, menyatakan bahwa filsalat ialah perjalanan menuju sesuatu yang paling
dalam, sesuatu yang biasanya tidak tersentuh oleh disiplin ilmu lain dengan
sedikit sikap skeptis yang mempertanyakan segala hal.
Dalam batasan modern, filsafat diartikan sebagai ilmu yang berusaha
untuk memahami semua hal yang muncul di dalam keseluruhan lingkup
pengalaman manusia, yang mana diharapkan agar manusia dapat mengerti dan
mempunyai pandangan menyeluruh dan sistematis mengenai alam semesta
(lihat Barnadib,1994:1 1). Dan batasan-batasan istilah tersebut, pada
hakekatnya filsafat adalah suatu pandangan bidup yang dimiliki setiap
individu atau kelompok atau bangsa tertentu. Dengan kata lain bahwa setiap
individu atau kelompok atau bangsa mempunyai filsafat dalam arti pandangan
hidup pada dirinya. Berkenaan dengan pendidikan, setiap individu atau
kelompok atau bangsa mempunyai pandangan tertentu mengenai pendidikan.’
Sehingga dikenal istilah falsafah negara, falsafah lembaga pendidikan,
falsafah guru/ pendidik. Bahkan muncul istilah “filsafat pendidikan". Istilah
yang terakhir inilah yang secara langsung terkait dengan materi ajar. Menurut
Langgulung (1992:33) “filsafat pendidikan merupakan titik permulaan dalam
proses pendidikan juga menjadì tulang punggung kemana bagian -bagian
yang lain dalam pendidikan itu bergantung pada segi-segi pendidikan metode
pembelajaran pendidikan materi ajar, pendidikan, metode mengajar,
penilaian, administrasi, alat-alat mengajar, dan lain-lain. Aspek pendidikan
yang harus bergantung pada filsafat pendidikan yang memberinya arah,
menunjuk jalan yang akan dilaluinya dan mendekatkan dasar-dasar dan
prinsip-prinsip tempat tegaknya”. Hal ini menunjukkan pentingnva fisafat
pendidikan sebagai landasan dalam dalam perkembangan materi ajar.
2. Asas Psikologis
Sebagaimana kita ketahui bahwa kondisi kejiwaan seseorang berbeda
satu sama lain. Perbedaan tersebut terjadi karena adanya perbedaan usia, latar
belakang sosial-budaya, juga karena faktor faktor yang dibawa sejak lahir.
Dalam pendidikan, kondisi psikologis seseorang sangat berpengaruh terhadap
kemampuan seseorang untuk mengikuti proses belajar mengajar, juga terhadap
kemampuannya dalam menyerap dan memahami materi pembelajaran, bahkan
diyakini akan mempengaruhi prestasi belajarnya. Oleh karena itu, faktor
kejiwaan perlu diperhatikan dalam pengembangan materi ajar.
Terdapat dua landasan psikologi yang digunakan dalam pengembangan
materi ajar, yaitu psikologi belajar (pychology of learning) dan psikologi
perkembangan. Psikologi belajar digunakan sebagai landasan dalam men-
screen tujuan pembelajaran umum/standar kompetensi /SK (tentative general
objective) yang sudah dirumuskan untuk merumuskan precise education
(kompetensi dasar /KD), dan menyeleksi pengalaman-pengalaman belajar
yang akan dirumuskan dalam kurikulum. Sedangkan psikologi perkembangan
lebih berperan dalam pengorganisasian pengalaman-pengalaman belajar, yaitu
pada tingkat pendidikan mana atau pada level/kelas berapa suatu pengalaman
belajar tertentu harus diberikan karena harus sesuai dengan perkembangan
jiwa anak (lihat http://www.psb psma.org)
Di samping dua cabang psikologi di atas, terutama dalam
pengembangan materi ajar bahasa, juga harus memperhatikan ilmu jiwa
bahasa atau psikolinguistik(‫ة النفسي‬OOO‫)علم اللغ‬. Dalam psikolinguistik inilah
dipelajari tentang perkembangan anak terkait pemerolehan bahasa pertama dan
bahasa kedua sejak masa kanak kanak hingga usia dewasa, juga tentang
pembelajaran bahasa pertama dan kedua, serta faktor-taktor yang
mempengaruhi pemerolehan dan pembelajaran bahasa pertama dan kedua
tersebut dari sudut pandang psikologi.
Dengan merujuk pada psikologi belajar, dan psikologi perkembangan
materi ajar (khususnya kurikulum bahasa) dapat menentukan tujuan
pembelajaran bahasa, memilih materi/bahan ajar, dan menyeleksi serta
mengorganisasikan pengalaman belajar bahasa sesuai dengan kondisi
kejiwaan peserta didik
3. Asas sosiologis
Sosiologis adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam
kelompok-kelompok dan struktur sosialnya. Jadi sosiologi mempelajari
bagaimana manusia itu berhubungan satu dengan yang lain dalam
kelompoknya dan bagaimana susunan unit-unit masyarakat atau sosial di suatu
wilayah serta kaitannya satu dengan yang lain. Dengan kata lain sosiologi
berkaitan dengan aspek sosial atau masyarakat.
Sosiologi mempunyai empat peranan yang sangat penting dalam
pengembangan materi ajar. Empat peranan sosiologi tersebut adalah (1)
berperan dalam proses penyesuaian nilai-nilai dalam masyarakat, (2) berperan
dalam penyesuaian dengan kebutuhan masyarakat, (3) berperan dalam
penyediaan proses sosial, dan (4) berperan dalam memahami keunikan
individu masyarakat dan daerah (lihat http://www.psb-psma.org/)(abdul
mutholib, S.Ag., 2009).

Menurut al – Ghali dan Abdullah asas-asas yang harus diperhatikan dalam


membuat bahan ajar bahasa Arab sebagai berikut

a. Asas Sosial-Budaya
Ketika kita akan membicarakan aspek sosial-budaya sebagai salah satu asas
pembuatan bahan ajar bahasa Arab, maka poin-poin penting sebagai pokok
bahasannya meliputi: pengertian kebudayaan secara umum dan kebudayaan islam
secara khusus, karakteristik kebudayaan, dan hubungan kebudayaan dengan
pengembangan bahan ajar. Seseorang yang mempelajari bahasa asing tertentu
tidak akan dapat memahaminya dengan baik tanpa memahami kebudayaan
masyarakatnya. Bahasa Arab misalnya, seseorang yang mempelajari bahasa Arab
tanpa memahami kebudayaan Arab dan kebudayaan islam, maka dia tidak dapat
memahaminya dengan sempurna, karena itu ada ungkapan bahwa “al-lugah wi’a
al-tsaqafah” (bahasa adalah bejana kebudayaan).
b. Asas Psikologis
Pengembangan bahan ajar bahasa Arab harus memperhatikan aspek-aspek
psikologis siswa sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal-hal
psikologis yang harus diperhatikan dalam pengembangan bahan ajar bahasa Arab
adalah sebagai berikut.
1) Bahan ajar harus sesuai dengan kemampuan intelektual siswa
2) Memperhatikan perbedaan individual antar siswa
3) Mampu merangsang daya pikir siswa sehingga dapat membantu proses
pembelajaran dan pemerolehan bahasa Arab
4) Materinya disesuaikan dengan tingkat persiapan dan kemampuan berbahasa
Arab siswa
5) Memperhatikan tingkat usia siswa
6) Materinya mampu memotivasi siswa untuk menggunakan bahasa Arab
secara alami
7) Adanya integrasi antara buku siswa, buku pegangan guru dan lain-lain
8) Bahan ajar bahasa Arab mampu menciptakan orientasi dan norma- norma
yang diharapkan oleh mahasiswa

c. Asas Kebahasaan dan Pendidikan

Asas kebahasaan yang dimaksud adalah memperhatikan bahasa yang akan


diajarkan kepada siswa meliputi unsur-unsur dan keterampilan bahasa, sehingga
materi yang disajikan sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan
asas pendidikan adalah hal-hal yang terkait dengan teori pendidikan dalam
pengembangan bahan ajar, seperti materi dimulai dari yang mudah ke yang lebih
kompleks, dari yang konkrit ke yang abstrak, dari detail ke suatu yang konsep, atau
sebaliknya dari suatu konsep ke pemerinciannya, dan seterusnya sesuai dengan
prinsip-prinsip pendidikan dalam pengembangan bahan ajar(Ilmu & 2013, n.d.).
D. Langkah-Langkah Pengembangan Materi Ajar Bahasa Arab
Langkah penyusunan/pengembangan silabus mencakup tahapan kegiatan-
kegiatan (lihat Depdiknas, 2006:13): mengisi identitas silabus, menuliskan standar
kompetensi, menuliskan kompetensi dasar, mengidentifikasi materi pokok,
mengembangkan kegiatan pembelajaran, merumuskan indikator pencapaian
kompetensi, penentuan jenis penilaian, menentukan alokasi waktu, dan menentukan
sumber belajar. Langkah- langkah tersebut meliputi:

1. Mengisi Identitas Silabus


Identitas terdiri dari nama sekolah, kelas, mata pelajaran, dan semester.
Identitas silabus ditulis di atas matriks silabus.
2. Menuliskan Standar Kompetensi
Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada mata pelajaran tertentu. Standar Kompetensi diambil
dari Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) Mata Pelajaran.
3. Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harus
dimiliki peserta didik dalam rangka menguasai SK mata pelajaran tertentu.
KD dipilih dari yang tercantum dalam standar isi.
Sebelum menentukan atau memilih KD, penyusun terlebih dahulu mengkaji
SK dan KD mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat
kesulitan KD;
b. Keterkaitan antar SK dan KD dalam mata pelajaran; dan
c. Keterkaitan SK dan KD antar mata pelajaran
4. Mengidentifilkasi Materi Pokok/Pembelajaran
Dalam mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran harus di pertimbangkan:
a. Relevansi materi pokok dengan SK dan KD;
b. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, social dan spiritual
peserta didik;
c. Kebermanfaatan bagi peserta didik;
d. Struktur keilmuan;
e. Kedalaman dan keluasan materi;
f. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
g. Alokasi waktu.

Selain itu harus diperhatikan:

a) Kesahihan (validity): materi memang benar-benar teruji kebenaran dan


kesahihannya;
b) Tingkat kepentingan (significance): materi yang diajarkan memang
benar-benar diperlukan oleh siswa;
c) Kebermanfaatan (utility): materi tersebut memberikan dasar-dasar
pengetahuan dan keterampilan pada jenjang berikutnya;
d) Layak dipelajari (learnability): materi layak dipelajari baik dari aspek
tingkat kesulitan maupun aspek pemanfaatan bahan ajar dan kondisi
setempat;
e) Menarik minat (interest): materinya menarik minat siswa dan
memotivasinya untuk mempelajari lebih lanjut.
5. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta
didik, peserta didik dengan guru,lingkungan, dan sumber belajar lainnya
dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran yang
dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang
bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Kegiatan pembelajaran peserta
didik.
6. Merumuskan Indikator
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang
ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan
karakteristik peserta
didik, mata dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau
dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat
penilaian (lihat Tim Pengkur, 2007:67).
7. Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan
indikator. Di dalam kegiatan penilaian ini terdapat tiga komponen penting,
yang meliputi: (a) teknik penilaian, (b) bentuk instrument, dan (c) contoh
instrument (Depdiknas, 2006:16)
8. Menentukan Alokasi Waktu
Alokasi waktu adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk ketercapaian suatu
Kompetensi Dasar tertentu, dengan memerhatikan (Ibid.: 18):
a) minggu efektif per semester,
b) alokasi waktu mata pelajaran, dan
c) jumlah kompetensi per semester.
9. Menentukan Sumber Belajar

Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang diperlukan dalam kegiatan


pembelajaran, yang dapat berupa: buku teks, media cetak, media elektronika, nara
sumber, lingkungan alam sekitar,dan sebagainya (Ibid: 18)

Untuk melengkapi uraian tentang langkah dalam menyusun silabus, berikut


disampaikan kiat-kiat tambahan agar silabus yang disusun menjadi lebih baik (lihat
Tim Pengkur, 2007: 69-71)(abdul mutholib, S.Ag., 2009).
KESIMPULAN

1. Materi ajar adalah rancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar mata
pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu.
2. Prinsip-prinsip pengembangan materi ajar pembelajaran meliputi:
Prinsisp pengembangan materi ajar menurut Depdiknas (2008: 10) :
a) Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang kongkret untuk
memahami yang abstrak
b) Pengulangan akan memperkuat pemahaman
c) Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman siswa
d) Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
belajar
e) Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan
mencapai ketinggian tertentu
f) Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong siswa untuk terus
mencapai tujuan

Adapun prinsip-prinsip yang diperhatikan dalam pengembangan materi ajar


pembelajaran terpadu meliputi:

a. Ilmiah
b. Cakupan dan kedalaman.
c. Sistematis.
d. Keterhubungan kompetensi dasar dengan tema.
e. Variasi kegiatan belajar
3. Asas-asas pengembangan materi bahan ajar meliputi:
a. Asas filfasat
b. Asas psikologi
c. Asas sosiologi

Sedangkan menurut Al-Ghali dan Abdullah asas-asas yang harus diperhatikan


dalam membuat bahan ajar bahasa Arab sebagai berikut:

a. Asas sosial budaya


b. Psikologi
c. Kebahasaan dan Pendidikan
4. Langkah-langkah pengembangan materi bahan ajar bahasa Arab meliputi:
a. Mengisi Identitas Silabus
b. Menuliskan Standar Kompetensi
c. Kompetensi Dasar
d. Mengidentifilkasi Materi Pokok/Pembelajaran
e. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
f. Merumuskan Indikator
g. Penilaian
h. Menentukan Alokasi Waktu
i. Menentukan Sumber Belajar
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. (2009). perencanaan pembelajaran (Mukhlis, ed.). Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

abdul mutholib, S.Ag., M. P. (2009). Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab (Teori &
Praktik). (2), 17–23.

Ajar, P. B., & Palembang, W. B. D. K. (2019). PENGEMBANGAN BAHAN AJAR | Website


BDK Palembang https://bdkpalembang.com/pengembangan-bahan-ajar-2/. 1–30.

Dr. deni kurniawan, M. P. (2014). pembelajaran terpadu tematik (1st ed.). Bandung:
Alfabeta.

Ilmu, K. A.-D., & 2013, undefined. (n.d.). Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Arab.
Journal.Iain-Samarinda.Ac.Id. Retrieved from https://journal.iain-
samarinda.ac.id/index.php/dinamika_ilmu/article/view/275

Anda mungkin juga menyukai