Anda di halaman 1dari 3

Emile Durkheim (1867), Ahli Sosiologi, Prancis

Durkheim mengembangkan gagasan division of labaour, yang mencangkup organisasi-organisasi


sosial pada umumnya. Perbedaan penting antara aspek formal dan informal dalam organisasi, adalah
para anggota memiliki kebutuhan-kebutuhan sosial yang biasanya tersalurkan lewat aspek informal.

Max Weber (1924), Ahli Sosiologi, Jerman

Weber mendasarkan pemikiran birokrasinya pada konsep otoritas normal yang impersonal, objektif,
dan rasional. Birokrasi semacam ini dijalankan dengan aturan-aturan dan prosedur baku, melalui
bentuk-bentuk control legalistic. Pengaruhnya terhadap teori organisasi terutama adalah pada aspek
organisasi publik.

Karl Marx (1867), Ahli Filsafat dan Ekonomi, Inggris

Mneurut marx, organisasi adalah sarana untuk mengontrol pekerja. Melalui analisisnya yang rinci
terhadap system ekonomi kapitalis, karl Marx menyimpulkan kepentingan kelas pemilik modal dan
kepentingan kelas pekerja adalah antagonistic, dalam arti secara inheren secara berlawanan.

Kedua, pemikir-pemikir aliran administrasi manajemen yang lebih menitikberatkan pada masalah-
masalah praktis yang dihadapi pengelola organisasi pabrik dalam menjalankan tugasnya. Tokoh-
tokohnya antara lain :

- Adam Smith (1776), Ahli Ekonomi-Politik, Skotlandia


- Frederick Taylor(1911), Ahli Managrmrnt, AS
- Henry Fayol (1919), Ahli Administrasi, Insinyur, Direktur, Prancis
- Chester Barnard (1938), Ahli Manajemen, AS

Prinsip-prinsip Manajemen ilmiah Taylor

 Pengantian metode kira-kira atau system coba-coba dan menerapkan matode-metode ilmu
pengetahuan di setiap unsur kegiatan.
 Seleksi dan pelatihan para pekerja secara ilmiah
 Kerjasama antara manajemen dan buruh untuk menyelesaikan tujuan pekerjaan yang sesuai
dengan metode ilmiah.
 Pembagian tanggung jawab yang lebih merata diantara manajer dan para pekerja, yaitu
pihak pertama sebagai perencana dan supervise sedangkan yang kedua sebagai pelaksana.

Perbedaan prinsip organisasi Taulor >< Fayol

 Walaupun prinsip-prinsip organisasi ditulis pada waktu yang hamper bersamaan tetapi focus
taylor dan fayol berbeda.
 Ide-ide taylor didasarkan atas penelitian ilmiah sedangkan fayol menulis atas dasar
pengalamannya bertahun-tahun sebagai seorang praktisi eksekutif.
 Fayol mencoba mengembangkan prinsip-prinsip umum yang dapat diaplikasikan pada semua
manajer dan semua tingkatan organisasi dan menjelaskan fungsi-fungsi yang harus dilakukan
seorang manajer, sedangkan taylor memusatkan perhatian pada tingkat yang paling rendah
dalam organisasi.

1. Elton Mayo & Kajian Howthorne


 Penemuan-penemuan Howthorne telat menambah dimensi-dimensi baru dan esensial bagi
teori organisasi.
 Di dalam kajian Howthorne tersebut telah memperkenalkan gagasan bahwa organisasi
adalah suatu system terbuka dimana segmen teknis dan manusiawi saling terkait erat.
 Percobaan-percobaan Howthorne menunjukkan bagimana kegiatan kelompok-kelompok
kerja kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi.
 Kajian Howthorne diperluas dan diteruskan …

 Selanjutnya para insinyur Westem Electric menghubungi ahli priskologi Elton Mayo untuk
ikut dalam kajian tersebut, yang menambahkan elemen-elemen penguji perubahan panjang
hari kerja dan waktu kerja dalam seminggu, pengenalan waktu istirahat, serta rencana upah
individual dan kelompok. Dari kajian tersebut ternyata insentif tidak terlalu berpengaruh
terhadap produktivitas.
 Kajian Howthorne mengantar ke jaman humanism organisasi dalam melihat rancangan
organisasi para manajer selalu mempertimbangkan akibat terhadap kelompok kerja, sikap
pegawai dan hubungan antara manajemen dengan pegawai.

2. Hugo Munsterberg “Psikologi Industri”

Hugo Munsterberg merupakan pencetus priskologi industry segingga dikenal sebagai Bapak psikologi
industry . dalam bukunya “Psikology and Industrial Efficiency” menguraikan bahwa untuk mencapai
tujuan produktivitas harus melakukan tiga cara yaitu :

a. Penemuan best possible person


b. Penciptaan best possible work
c. Penggunaan best possible effect

3. Teori Hirarki Kebutuhan dari Maslow

Teori ini pada dasarnya menyatakan bahwa seseorang berprilaku tertentu karena didorong oleh
berbagai kebutuhan yang harus dipenuhinya.

Maslow mebggolongkan kebutuhan manusia menjadi lima macam yang tersusun dalam suatu hirarki

1. Kebutuhan yang bersifat fisiologis (physiological neds) yang dapat dimanifestasikan dalam
hal kebutuhan akan makan,minum,pakaian,tempat tinggal dan kebutuhan lain yang bersifat
fisik, misalnya kebutuhan bebas akan rasa sakit.
2. Kebutuhan akan rasa aman (Safety and security neds), misalnya dalam bentuk kebutuhan
akan kebebasan dari segala bentuk ancaman, baik di dalam dinas maupun di luar jam dinas.
Bebas dari segala macam tuduhan, kebutuhan akan keamanan jiwa dan harta.
3. Kebutuhan sosial dan rasa memiliki (social and belongingness), yang termasuk dalam
kebutuhan ini antara lain kebutuhan akan berkelompok(berteman), afiliasi, interaksi, dicintai
dan mencintai.
4. Kebutuhan akan penghargaan atau prestige (esteem needs), kebutuhan ingin dihargai
pendapatnya dan dihormati.
5. Kebutuhan untuk mempertinggi kapasitas kerja/Aktualisasi diri (Self actualization), yaitu
kebutuhan untuk memenuhi diri sendiri dengan menggunakan kemampuan, keterampilan
dan potensi.

Faktor Ekstrinsik

Factor yang membuat pegawai tidak puas (disasstifiers) atau factor ekstrinsik meliputi factor-
faktor sbg:

 Gaji atau Upah


 Keamanan Kerja
 Kondisi Kerja
 Status
 Kebijakan Perusahaan
 Mutu dari teknik pengawasan
 Interaksi antar personal, yang dapat dibedakan menjadi interaksi antar sesame pegawai,
interaksi antara atasan dan bawahan.

Faktor Pemuas / Intrinsik

Faktor yang kedua yaitu factor pemuas (satisfiers) atau instrinsik terdiri dari serangkaian kondisi
yang meliputi beberapa factor sbg:

 Pengakuan (recognition)
 Tanggung jawab (responsibility)
 Prestasi (achievement)
 Pekerjaan itu sendiri (the work itsell)
 Adanya kemungkinan untuk berkembang (the possibility of growth)
 Kemajuan (advancement)

4.

Anda mungkin juga menyukai