1 Definisi
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan /meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit
tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup tapi
dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah, berupa toksin mikroorganisme yang
telah diolah menjadi toksoid, protein rekombinan yang apabila diberikan kepada seseorang akan
menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu.
3.2 Klasifikasi
Berdasarkan sifat penyelenggaraannya, imunisasi terbagi menjadi
A. Klasifikasi Imunisasi Berdasarkan Jenis Penyelenggaraannya Berdasarkan jenis
Vaksin harus dikelola dengan baik, baik dalam penyimpanan maupun saat transportasi ke
tempat lain, supaya tetap memiliki potensi yang baik (imunogenisitas tinggi). Perlu diketahui,
bahwa vaksin adalah produk biologis yang sentitif terhadap perubahan suhu. Ada vaksin yang
sensitif terhadap panas misalnya vaksin polio, campak dan BCG. Ada vaksin yang sensitif
terhadap pembekuan misalnya vaksin heparitis B, DPT, TT dan DT. Namun secara umum,
semua vaksin akan rusak bila terpapar suhu panas, namun vaksin polio, campak dan BCG akan
lebih mudah rusak pada paparan panas bila dibanding vaksin hepatitis B, DPT, DT dan TT.
Setiap unit pelayanan diharuskan memiliki tempat penyimpanan vaksin. Demikian juga dalam
pendistribusiannya penting untuk diperhatikan. Faktor yang dapat merusak vaksin antara lain
sinar matahari, suhu dan kelembaban. 20 Efektifitas vaksin di Indonesia selalu dimonitor oleh
badan POM dengan mengambil sampel secara acak, atau dengan alat Vaccine Vial Monitor/
VVM, yaitu sejenis stiker yang ditempelkan pada botol vaksin. Bila vaksin rusak maka VVM
akan berubah warna, namun karena mahal, belum semua vaksin ditempel VVM.
Vaksin dapat dibagi menjadi vaksin hidup dan vaksin mati. Vaksin hidup dibuat dalam
pejamu,dapat menimbulkan penyakit ringan, dan menimbulkan respons imun seperti yang terjadi
padainfeksi alamiah. Vaksin mati merupakan bahan (seluruh sel atau komponen spesifik)
asal patogen seperti toksoid yang diinaktifkan tetapi tetap imunogen.
Imunisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu imunisasi pasif dan aktif.
1. Imunisasi pasif
Imunisasi pasif terjadi bila seseorang menerima antibodi atau produk sel dari orang
lainyang telah mendapat imunisasi aktif. Transfer sel yang kompeten imun kepada
pejamuyang sebelumnya imun inkompeten, disebut transfer adoptif. Imunisasi pasif
dapatdiperoleh melalui antibodi dari ibu atau dari globulin gama homolog
yangdikumpulkan.
a. Imunisasi pasif alamiah
1) Imunitas maternal melalui plasenta
Antibodi dalam darah ibu merupakan proteksi pasif kepada janin. IgG dapat
berfungsi sitotoksik, antivirus dan antibakterial terhadap H.Influenza B atau S.
agalacti B. Ibu yang mendapat vaksinasi aktif akanmemberikan proteksi pasif
kepada janin dan bayi.
2) Imunitas maternal melalui kolostrum
ASI mengandung berbagai komponen sistem imun. Beberapa diantaranya berupa
Echancement Growth Factor untuk bakteri yangdiperlukan dalam usus atau faktor
yang justru dapat menghambattumbuhnya kuman tertentu (lisozim, laktoferin,
interferon, makrofag,sel T, sel B, granulosit). Antibodi ditemukan dalam ASI dan
kadarnyalebih tinggi dalam kolostrum (ASI pertama segera setelah partus).
2. Imunisasi aktif
Dalam imunisasi aktif untuk mendapatkan proteksi dapat diberikan
vaksinhidup/dilemahkan atau yang dimatikan. Vaksin yang baik harus mudah
diperoleh,murah, stabil dalam cuaca ekstrim dan nonpatogenik. Efeknya harus tahan lama
danmudah direaktivasi dengan suntikan booster antigen. Baik sel B maupun sel
Tdiaktifkan oleh imunisasi. Keuntungan dari pemberian vaksin hidup/dilemahkan
ialahterjadinya replikasi mikroba sehingga menimbulkan pajanan dengan dosis lebih
besardan respons imun di tempat infeksi alamiah. Vaksin yang dilemahkan
diproduksidengan mengubah kondisi biakan mikroorganisme dan dapat merupakan
pembawa gendari mikroorganisme lain yang sulit untuk dilemahkan.