Anda di halaman 1dari 11

NAMA : BAYU AJI

NIM : 170521626030
PRODI : S1 - PTB
MATA KULIAH : STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA
TUGAS : Ke-3 (MENCARI PENGARUH P-DELTA)

DESIGN SPECTRA
A. Menentukan Nilai Spektral Percepatan (Ss & S1)
Untuk daerah Tangerang diperoleh data sebagai berikut :
1. Ss = 0,7 g
2. S1 = 0,3 g

B. Menentukan Kategori Resiko (Risk Category) Bangunan


Serta Faktor Keutamaan (Ie)
1. Kategori resiko = IV (Gedung Sekolah) (Tabel 1 SNI 1726 2012 Hal. 15)

2. Ie = 1,5 (Tabel 2 SNI 1726 2012 Hal. 15)


C. Menentukan Kategori Desain Seismik (KDS)
(Seismic Design Category -SDC) untuk daerah Tangerang
a. Menentukan Koefisien Situs (Site Coefficient), Fa dan Fv untuk daerah Tangerang
- untuk Ss = 0,7 g, diketahui Fa sebagai berikut :
SC = 1,12
SD = 1,24
SE = 1,3

- untuk S1 = 0,3 g, diketahui Fv sebagai berikut :


SC = 1,5
SD = 1,8
SE = 2,8

b. Menentukan Spektral Respons Percepatan


(Spectral Response Acceleration) SDS & SD1 untuk daerah Tangerang

Dari hasil interpolasi diperoleh Koefisien Situs Fa dan Fv sebagai berikut :


Koefisien Situs Fa dan Fv untuk daerah Tangerang
Kelas Situs Fa (Ss=0,8g) Fv (S1=0,3g)
SC - Tanah Keras 1,12 1,5
SD - Tanah Sedang 1,24 1,8
SE - Tanah Lunak 1,3 2,8

Nilai SDS dan SD1 untuk daerah Tangerang


Kelas Situs SDS = 2/3*(Fa*Ss) SD1 = 2/3*(Fv*S1)
SC - Tanah Keras 0,523 0,3
SD - Tanah Sedang 0,579 0,36
SE - Tanah Lunak 0,607 0,56
D. Menentukan Kategori Desain Seismik (Seicmic Design Category - SDC)
a. Berdasarkan nilai SDS
1. Untuk tanah keras (SC) : SDS = 0,523 termasuk kategori D
2. Untuk tanah Sedang (SD) : SDS = 0,579 termasuk kategori D
3. Untuk tanah lunak (SE) : SDS = 0,607 termasuk kategori D

b. Berdasarkan nilai SD1


1. Untuk tanah keras (SC) : SD1 = 0,300 termasuk kategori D
2. Untuk tanah Sedang (SD) : SD1 = 0,360 termasuk kategori D
3. Untuk tanah lunak (SE) : SD1 = 0,560 termasuk kategori D

E. Kesimpulan
Kategori Desain Seismik - KDS (Seismic Design Category - SDC)
untuk daerah Tangerang, dari semua jenis pemanfaatan, semua kategori risiko, diperoleh :
KDS(SDC) = D

F. Membuat Spektrum Respons Desain


𝑆𝐷1 Keterangan :
𝑆𝑎 = SDS = Parameter respons spektral percepatan desain pada perioda pendek
𝑇
SD1 = Parameter respons spektral percepatan desain pada perioda 1 detik
To = 0.20 T = Perioda getar fundamental struktur
Ts =

1. To(SC) = 0,115 To(SD) = 0,124 To(SE) = 0,185


2. Ts(SC) = 0,574 Ts(SD) = 0,622 Ts(SE) = 0,923
- Grafik Tanah Keras :
0
period T : 0,574 Sa = Tanah Keras
0,523
0,600 1 0,300
Spectral Response Acceleration

0,500
2 0,150
3 0,100
0,400 4 0,075
0,300 5 0,060
6 0,050
(Sa)

0,200

0,100

0,000
0,000 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000
Period T

- Grafik Tanah Sedang :


0
period T : 0,622 Sa =
Tanah Sedang
0,579
0,700 1 0,360
Spectral Response Acceleration

0,600 2 0,180
0,500 3 0,120
4 0,090
0,400
5 0,072
0,300
(Sa)

6 0,060
0,200

0,100

0,000
0,000 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000
Period T

- Grafik Tanah Lunak :


0
period T : 0,923 Sa =
Tanah Lunak
0,607
0,700 1 0,560
Spectral Response Acceleration

0,600 2 0,280
0,500 3 0,187
4 0,140
0,400
5 0,112
0,300
(Sa)

6 0,093
0,200

0,100

0,000
0,000 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000
Period T
- Grafik Tanah Keras, Sedang, Lunak :

Spektral Respons Percepatan di Tangerang


0,700
Spectral Response Acceleration

0,600

0,500

0,400

0,300
(Sa)

0,200

0,100

0,000
0,000 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000
Period T

PERHITUNGAN PENGARUH P-DELTA


Diketahui contoh kasus sebagai berikut :
6m 6m 6m
Lantai
6 3250,08 kN
3,5 m
5 4753,8 kN
3,5 m
4 4753,8 kN
3,5 m
3 4753,8 kN
3,5 m
2 4753,8 kN
3,5 m
1 5127,48 kN
5m
GF

Gambar Tampak Bangunan


Panjang = 18 m
Lebar = 18 m
Luas = 18 m x 18 m = 324 m²

hi = 3,5 m
lantai = 6 lt
Diketahui Data Sebagai Berikut :
1.Beban Mati :
-Berat sendiri beton bertulang = 2400 kg/m³
-Adukan finishing lantai (1 cm) = 21 kg/m²
-Tegel (1 cm) = 24 kg/m²
-Tembok 1/2 bata = 250 kg/m²
-Plafon + Penggantung = 18 kg/m²
-Pipa + Ducting AC = 40 kg/m²
2.Beban Hidup
-Lantai atap = 100 kg/m²
-Lantai gedung = 250 kg/m²
3.Lokasi = Tangerang
4.Jenis Tanah = Lunak
5.Data Lain :
-Tinggi dari lt dasar ke pondasi = 5 m
-Tebal Plat Lantai = 0,12 m
-Ukuran Balok = 0,45 m x 0,6 m
-Ukuran Kolom = 0,6 m x 0,6 m
-Deflection pada lantai x = 1 akibat seismic base shear (tanpa pengaruh P-Δ),
δe1 = 0,0027 x h1 = 13,5 mm
- Deflection pada lantai x = 2 akibat seismic base shear (tanpa pengaruh P-Δ),
δe2 = 0,003 x h2 = 25,5 mm

G.Perhitungan Berat Seismik Efektif (WƔ)


a.Berat Lantai 6 (atap)
- Plat = 18 m x 18 m x 0,12 m x 2400 kg/m³ = 93312 kg
- Balok = 0,45 m x 0,6 m x (4 x 18 m + 4 x 18 m) x 2400 kg/m³ = 93312 kg
- Kolom = 0,6 m x 0,6 m x (16 x 3,5/2 m) x 2400 kg/m³ = 24192 kg
- Dinding = (4 x 18 m + 4 x 18 m) x 3,5/2 m x 250 kg/m² = 63000 kg
- Plafond + = 18 m x 18 m x 18 kg/m² = 5832 kg
Penggantung
- Lantai atap = 18 m x 18 m x 100 kg/m² = 32400 kg
- Pipa + Ducting = 18 m x 18 m x 40 kg/m² = 12960 kg
AC +
Beban Total Lantai 6 = 325008 kg
= 3250,08 kN

b.Berat Lantai 5 (typical 2,3,4)


- Plat = 18 m x 18 m x 0,12 m x 2400 kg/m³ = 93312 kg
- Balok = 0,45 m x 0,6 m x (4 x 18 m + 4 x 18 m) x 2400 kg/m³ = 93312 kg
- Kolom = 0,6 m x 0,6 m x (16 x 3,5 m) x 2400 kg/m³ = 48384 kg
- Dinding = (4 x 18 m + 4 x 18 m) x 3,5 m x 250 kg/m² = 126000 kg
- Plafond + = 18 m x 18 m x 18 kg/m² = 5832 kg
Penggantung
- Lantai gedung = 18 m x 18 m x 250 kg/m² = 81000 kg
- Pipa + Ducting = 18 m x 18 m x 40 kg/m² = 12960 kg
AC
- Tegel (1 cm) = 18 m x 18m x 24 kg/m² = 7776 kg
- Adukan (1 cm) = 18m x 18m x 21 kg/m² = 6804 kg +
Beban Total Lantai 6 = 475380 kg
= 4753,8 kN

c. Berat Lantai 1
- Plat = 18 m x 18 m x 0,12 m x 2400 kg/m³ = 93312 kg
- Balok = 0,45 m x 0,6 m x (4 x 18 m + 4 x 18 m) x 2400 kg/m³ = = 93312 kg
- Kolom = 0,6 m x 0,6 m x (16 x (3,5/2 m + 5/2 m)) x 2400 kg/m³ = 58752 kg
- Dinding = (4 x 18 m + 4 x 18 m) x (3,5/2 m + 5/2 m) x 250 kg/m² = 153000 kg
- Plafond + = 28 m x 18 m x 18 kg/m² = 5832 kg
Penggantung
- Lantai gedung = 18 m x 18 m x 250 kg/m² = 81000 kg
- Pipa + Ducting = 18 m x 18 m x 40 kg/m² = 12960 kg
AC
- Tegel (1 cm) = 18 m x 18m x 24 kg/m² = 7776 kg
- Adukan (1 cm) = 18m x 18m x 21 kg/m² = 6804 kg +
Beban Total Lantai 1 = 512748 kg
= 5127,48 kN

Berat Seismik Efektif (W) = 3250,08 kN + 4753,8 kN x 4 + 5127,48 kN


= 32146,6 kN

H. Batasan Perioda Fundamental Struktur (T )


- 𝑇𝑎 = 𝐶 . ℎ
Dimana :
hn = 22,5 Ketinggian struktur (m)
Ct = 0,0488 (Koefisien pada tabel 15 SNI 1726 2012 Hal. 55)
x = 0,75 (Koefisien pada tabel 15 SNI 1726 2012 Hal. 55)
Jadi :
Ta = 0,504 detik
- Tmax = Cu . Ta
Dimana :
Cu = 1,4 (Koefisien pada tabel 14 SNI 1726 2012 Hal. 55)
Jadi :
Tmax = 0,706 detik

Perioda fundamental struktur (T) yang digunakan :


Jika Tc > Cu . Ta gunakan T = Cu . Ta
Jika Ta < Tc < Cu . Ta gunakan T = Tc
Jika Tc < Ta gunakan T = Ta
dengan Tc = Perioda fundamental struktur yang diperoleh dari program analisis struktur

ambil dari nilai T = Ta di atas. Tx = Ty = 0,504 detik

I. Perhitungan Geser Dasar Seismik (V )


- 𝑉 = 𝐶 .𝑊
Dimana :
Cs = Koefisien respons seismik
W = Berat seismik efektif
𝑆
- 𝐶 =
𝑅
𝐼𝑒
Dimana :
SDS = 0,607 (Parameter percepatan spektrum respons desain dlm rentang perioda pndk)
R = 7 (Faktor modifikasi respons pada tabel 9 SNI 1726 2012 Hal. 36)
Ie = 1,5 (Tabel 2 SNI 1726 2012 Hal. 15)
Cd = 5,5 (Faktor pembesaram defleksi pada tabel 9 SNI 1726 2012 Hal. 36)

- Karena Seismic Design Category (SDC) : D maka sistem penahan-gaya seismik untuk sistem
ganda (dual system) SRPM masuk pada kategori dinding geser beton bertulang khusus.
Csmin = 0,044 . SDS . Ie ≥ 0,01 = 0,040 ≥ 0,01
𝑆
Csmax = 𝑅 = 0,560 = 0,24
𝑇, 0,504 x ( 7 /1,5 )
𝐼𝑒

Cs = 𝑆 = 0,607 = 0,130
𝑅 7 / 1,5
𝐼𝑒
Csmin = 0,040 < Cs = 0,130 < Csmax = 0,24
Sehingga,
- Gaya geser seismic pada tingkat 1 :
𝑉1 = 𝐶 . 𝑊 = 0,130 x 32146,6 kN = 4179,05 kN

- Gaya geser seismic pada tingkat 2 :


𝑉2 = 𝐶 . 𝑊 = 0,130 x ( 32146,6 kN - W.lt1)
= 0,130 x ( 32146,6 kN - 5127,48 kN )
= 3512,48 kN

J. Story Drift Δ Perencanaan Awal pada Tingkat 1 & 2


- Pada tingkat x = 1, preliminary design story drift adalah :
Δ1 = δ1 < Δα
δ1 = Cd x δe1
Ie
= 5,5 x 13,5 mm
1,5
= 49,5 mm

Δα = 0,010 x h1
= 0,010 x 5000 mm
= 50 mm

Δ1 = δ1 ( = 49,5 mm ) < Δα ( = 50 mm )…………...……OK


- Pada tingkat x = 2, preliminary design story drift adalah :
Δ2 = (δe2 - δe1) x Cd < Δα
Ie
δ2 = Cd x δe2
Ie
= 5,5 x 25,5 mm
1,5
= 93,5 mm

Δα = 0,010 x h2
= 0,010 x 8500 mm
= 85 mm

Δ2 = (δe2 - δe1) x Cd
Ie
= ( 25,5 mm - 13,5 mm) x 5,5
1,5
= 44 mm < Δα ( = 85 mm )………………….....……OK

K. Kriteria P-Δ pada Tingkat 1 & 2


θ = Px.Δ.Ie < 0,1
Vx.hsx.Cd
- Jika koefisien stabilitas (θ) > 0,1 tetapi ≤ θmax, maka faktor peningkatan terkait dengan penga-
ruh P-delta diizinkan untuk mengalikan perpindahan dan gaya komponen struktur dengan
1,0 / (1 - θ)

- Pada tingkat x = 1 :
P1 = 32146,6 kN
θ1 = P1.Δ1.Ie
V1.hs1.Cd
= 32146,6 kN x 49,5 mm x 1,5
4179,05 kN x 5000 mm x 5,5
= 0,02 < 0,1 …………………………………………………….OK
- Pada tingkat x = 2 :
P2 = 27019,1 kN x
θ2 = P2.Δ2.Ie
V2.hs2.Cd
= 27019,1 kN x 44 mm x 1,5
3512,48 kN x 8500 mm x 5,5
= 0,01 < 0,1 …………………………………………………….OK

L. Perencanaan Akhir Story Drift dan Story Shear pada Tingkat 1 & 2
- Karena koefisien stabilitas (θ) pada tingkat 1 & 2 < 0,1, maka faktor peningkatan terkait dengan
P-delta pada perpindahan dan gaya komponen struktur tidak perlu dianalisis.

Anda mungkin juga menyukai