Anda di halaman 1dari 2

BAB III

ANALISIS MASALAH

Berdasar analisis kelompok, dalam menerapkan fungsi perencanaan dalam


manajerial keperawatan masih ditemukan beberapa masalah. Penelitian yang
dilakukan oleh Avia, dkk. (2019) terkait analisa case manager di Rumah Sakit
Jakarta menunjukkan bahwa belum optimalnya fungsi perencanaan kompetensi
case manager yang disebabkan belum ada perencanaan pengembangan
kompetensi, panduan kompetensi, pengorganisasian bersifat desentralisasi,
mayoritas diploma keperawatan dan belum ada pelatihan terkini, fungsi
pengarahan belum berfokus pada case management, dan belum dilaksanakannya
monitoring serta evaluasi.
Kumajas (2013) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa pelaksanaan
kinerja perawat yang kurang baik. Hal ini sangat berkaitan erat dengan
perancanaan yang ditentukan oleh kepala ruang. Diartikan bahwa, perencanaan
yang dilakukan oleh kepala ruang berkaitan dengan kinerja perawat ruangan.
Perawat pelaksana dalam penelitian ini juga mengatakan bahwa kepala ruang
memiliki kinerja yang kurang baik dalam melaksanakan fungis manajerialnya
khususnya fungsi perencanaan.
Penelitian Hasniar (2017), juga ditemukan masalah dalam melaksanakan
fungsi perencanaan pada kepala ruangan di di RSUD La Temmamala Kabupaten
Soppeng, Sulawesi Selatan. Kepala ruangan tidak dilibatkan dalam perencanaan
ruangan dan kinerja perawat yang kurang baik dalam pembagian tugas yang tidak
merata dan hanya sebagian terdapat uraian kegiatan melaksanakan tugas bagi
perawat pelaksana.
BAB IV

PEMBAHASAN

Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang dilaksanakan


untuk merumuskan masalah, menentukan kebutuhan sumber daya, menetapkan
program dan tujuannya, dan menyusun langkah yang praktis untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan.

Berdasarkan beberapa analisis yag telah dilakukan, dapat disimpulkan


bahwa, perlu dilakukan evaluasi untuk menilai kinerja pimpinan dalam hal ini
adalah kepala ruangan. Adanya evaluasi yang dilakukan, pimpinan kepala bidang
keperawatan dapat mengetahui apakah kepala ruangan yang ditugaskan dapat
dipertahankan atau tidak.

Selain adanya evaluasi, diperlukan pula pengalaman dari kepala ruangan


seperti adanya motivasi perawat dalam melakukan perencanaan yang ditetapkan
oleh kepala ruangan (Armi &Ardenny, 2016). Penyusun rencana keperawatan
yang baik adalah orang yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang besar
pada ruang lingkup nya dalam hal ini adalah keperawatan. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Hayeebaka (2017), yang mengatakan bahwa
pengalaman yang baik mampu membuat perencanaan berdasar pada pengalaman
sebelumnya yang dimiliki oleh penyusun rencana.

Fungsi perencanaan apabila dapat diterapkan dengan baik, akan


menghasilkan kinerja tim yang baik pula. Hal ini selaras dengan yang
disampaikan oleh Hayeebaka (2017) yang menyampaikan bahwa semakin tinggi
pelaksanaan fungsi perencanaan yang dilakukan oleh kepala ruang maka semakin
baik pula kinerja suatu tim. Sehingga perlu dilakukan peningkatan kemampuan
fungsi perencanaan kepala ruang melalui pelatihan perencanaan strategi dan
pengembangan konsep manajerial.

Anda mungkin juga menyukai