Tugas; Dari contoh data yang ada dalam ilustrasi ini , mahasiswa melakukan
tahapan kegiatan untuk mencapai CP pada Stase ini adalah ;
d. Peraturan Organisasi
1) Peraturan rumah sakit
Peraturan RS sesuai dengan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 77 Tahun 2015 tentang Pedoman
Organisasi Rumah Sakit untuk melaksanakan ketentuan
Pasal 35 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
2) Peraturan yang terkait keperawanan
Peraturan keperawatan RS sesuai dengan UU Nomor 38
Tahun 2014 tentang Keperawatan.
e. Perencanaan Strategi Organisasi
1) Rencana Strategi Rumah Sakit (jangka panjang)
Perencanaan jangka panjang oleh Kepala Ruang, yaitu
kepala ruang mengatakan bahwa belum membuat rencana
jangka panjang yang akan dilakukan diruang c.
2) Rencana Operasional
a) Rencana jangka pendek
Rencana bulanan di Ruang Cdalam kategori baik.
Rencana bulanan sudah dilaksanakan secara konsisten,
seperti rapat ruangan yang diadakan 1 kali dalam satu
bulan.
b) Manajemen waktu bekerja
Keperawatan dibagi menjadi 3 shift, yaitu pagi, siang
dan malam.
c) Perencanaan keuangan
Sumber dana dan pengaturan keuangan telah sesuai
dengan prosedur yang berlaku di rumah sakit.
Pengelolaan keuangan di Ruang C diatur sepenuhnya
ecara sentral oleh bidang keuangan RS pimpinan RS
dan ikut terlibat dalam perencanaan dan pengadaan baik
triwulan, maupun tahunan.Terdapat juga laporan
keuangan di Ruang C yang ditotal setiap
bulannya.Laporan keuangan pasien juga terinci secara
urut dan lengkap sebagai data keuangan. Di Ruang C
terdapat SAK dan SOP yang dibuat oleh rs sebagai
acuan asuhan keperawatan dan tindakan pada setiap
ruangan.
3) Keterlibatan Perawat dalam Rencana Kegiatan Ruangan
Ruang C sudah memenuhi prosedur dengan mempunyai
perencanaan serta melakukan koordinasi dengan unit
pelayanan terkait yaitu dengan melibatkan staf keperawatan
dalam perencanaan.
o Pengembangan Staff
o TIDAK ADA KRITERIA DAN
PROSEDUR YANG DITETAPKAN,
MASIH BERDASAR PADA
KEBUTUHAN ACIDENTAL.
22 Nuyati Admin 2
istrasi
b) Pre Conference
.
Berdasarkan observasi pelaksanaan MPKP diruang C
pelaksanaan preconference diruangan sudah dilaksanakan
dengan baik yaitu 63,3 % , namun dalam pelaksanaan pre
conference terdapat 1 item yang belum dilakukan yaitu
menjelaskan tujuan dilakukannya pre conference.
c) Post Conference
d) Ronde Keperawatan
Berdasarkan hasil wawancara di Ruang C ronde
keperawatan dilakukan sesuai program yang sudah
dijadwalkan oleh diklat,yaitu setiap satu semester sekali
karena terbagi banyak ruang keperawatan di Rumah Sakit
a. Klasifikasi Pasien
Belum ada dokumen terkait klasifikasi pasien
e. Kuantitas dan Kualitas Pendokumentasian Proses
Keperawata
1) Format pengkajian
Sistem pendokumentasian yang ada di Ruang C
berorientasi dari berbagai sumber tenaga kesehatan,
misalnya: perawat, dokter, rehabilitasi, laboratorium,
gizi, radiologi, apotik dan fisioterapi.Data sudah dikaji
sesuai dengan pedoman pengkajian, sebagian besar
sudah dikelompokkan (bio-psiko-sosial spiritual), data
dikaji saat pasien masuk sampai pulang dan semua
masalah dirumuskan berdasarkan kesenjangan antara
status kesehatan dengan norma dan pola fungsi
kehidupan. Pengkajian asuhan keperawatan perlu
dipertahankan dan ditingkatkan agar sesuai dengan
standar.
2) Format diagnosa keperawanan
Format diagnosa keperawatan di Ruang C dengan
menggunakan format NANDA. Diagnosa keperawatan
meliputi masalah aktual, potensial maupun resiko.
3) Format perencanaan
Format perencanaan dan kriteria hasil dengan
menggunakan check list intervensi keperawatan
berdasarkan NOC dan NIC.
4) Format implementasi tindakan
Implementasi dituliskan di lembar catatan keperawatan
berdasarkan diagnosa keperawatan yang muncul.
5) Format evaluasi
Dari hasil wawancara dengan Karu C didapatkan
data bahwa sudah ada sosialisasi dan format
dokumentasi asuhan keperawatan, SPO diruangan
cempaka belum ada dan masih dalam tahap proses.
Dalam pelaksanannya masih belum optimal, masih
terdapat beberapa perawat yang belum memiliki
motivasi yang tinggi dalam pendokumentasian asuhan
keperawatan.Selain itu, adanya ketidaksadaran perawat
tenteng tanggungjawab dan tanggung gugat. Karu
Cempaka 2 mengatakan belum ada reward dan
punishment khusus terkait dengan pendokumentasian
asuhan keperawatan.
Dari hasil observasi status pasien, pengisian
dokumentasi asuhan keperawatan belum lengkap seperti
didalam penulisan diagnosa keperawatan belum
mencerminkan PE/PES, didalam perencanaan tindakan
keperawatan belum menggambarkan keterlibatan
keluarga.
1) Discharge planning
Berdasarkan hasil wawancara denganKepala Ruang C
data bahwa sebenarnya kurangnya sosialisasi dan
SOPdischarge planningsudah ada di RS tetapibelum
disosialisasikan di ruangan Cempaka 2. Selain itu dalam
pemberian discharge planning hanya menggunakan
teknik lisan dan media edukasi yang berupa leaflet yang
ada di Ruang Cempaka 2 belum dimanfaatkan dalam
pemberian pendidikan kesehatan pada pasien sebelum
dipulangkan.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan
didapatkan hasil bahwa masih terdapat implementasi
yang belum didokumentasikan pada catatan medis
pasien, pengkajian seperti monitor nyeri, resiko jatuh
belum berjalan maksimal.Berdasarkan hasil observasi
yang dilakukan didapatkan hasil bahwa masih terdapat
lembar discharge planningseringkali diisi hanya pada
saat pasien pulang, berdasarkan SOP discharge
planning seharusnya diisi pada saat pasien datang dan
dilengkapi pada saat pasien akan pulang
a. Motivasi
1) Strategi memotivasi individu dan kelompok
Kepala ruang sudah berupaya memotivasi kepada staf utuk
bekerja lebih baik dan disiplin dengan memberikan
pengarahan.Kepala Ruang C mengatakan untuk kinerja
staf di Ruang Cempaka 2 ada yang etos kerjanya tinggi
dan semangat, nemun juga ada biasa-biasa saja dan ada
yang menyepelekan.
2) Sistem reward/punishment
Kepala ruang/dokter memberikan reward berupa di
prioritaskan untuk memilih jadwal libur kepada staf yang
telah bekerja dengan baik. Sedangkan untuk punishment
belum terdapat punishment yang berlaku di Ruang C.
b. Komunikasi
1) Strategi komunikasi
Strategi komunikasi kepada pasien yang diterapkan di
Ruang C adalah komunikasi terapeutik yang meliputi fase
pra interaksi, orientasi, kerja dan terminasi.Komunikasi
anata rperawat dan tim medis lainnya belum ada format
khusus.
2) Model komunikasi
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pasien
terhadap komunikasi terapeutik di Ruang C didapatkan
hasil bahwa pelaksanaan komunikasi terapeutik yang telah
diterapkan di Ruang C sudah terlaksana dengan baik.
Namun berdasarkan hasil observasi terhadap perawat,
didapatkan hasil bahwa komunikasi SBAR belum berjalan
dengan optimal
Berdasarkan hasil wawancara denganbeberapastaf C
didapatkan hasil bahwa perawat belum sepenuhnya
memahami pentingnya komunikasi SBAR sebagai salah
satu bentuk komunikasi efektif dalam pelayanan.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan
didapatkan hasil bahwa pelaksanaan komunikasi
terapeutik yang telah diterapkan di Ruang C sudah
terlaksana dengan baik. Namun berdasarkan hasil
observasi terhadap perawat, didapatkan hasil bahwa
komunikasi SBAR belum berjalan dengan
optimal.Bebrapa contoh kurang optimalnya SBAR
seperti terletak pada tidak tertanda tanganinya pada
kolom serah terima pasien.
d. Pendelegasian
Proses pendelegasian di Ruang C selama ini hanya
dilakukan secara verbal saja dan belum ada laporan secara
tertulis, sehingga untuk evaluasi belum terlaksana secara
optimal.
j. Fungsi Pengendalian
a. Program pengendalian mutu
Pada ceklist orientasi pasien baru terdapat poin