Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

TEORI DAN KONSEP BERUBAH

OLEH
KELOMPOK 1
ASTI WINDA WATI
IH WAYUNI
RASIDAH
REZA FAHLEFI
ERIKA ALMIRA DELPHIANTARI

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKes PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya serta petunjuk yang berlimpah sehingga kelompok dapat
menyelesaikan makalah Manajemen Keperawatan: Teori dan Konsep Berubah.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat tugas manajemen
keperawatan. Dalam penyusunan makalah ini kelompok tidak lupa mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan konstribusi dalam tugas ini.

Tiada gading yang tidak retak, demikian pula dengan penulisan makalah ini,
kita menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kelompok 1 akan
sangat berterima kasih dan menerima dengan senang hati masukan, kritik dan saran
dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini. Akhir harapan kelompok semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga amal kebaikan kita dibalas oleh
Allah SWT.

Pekanbaru, 16 April 2020

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................... I


DAFTAR ISI ................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN................................................................ 1
A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Tujuan...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................. 3
A. Pengertian Perubahan............................................................... 3
B. Macam – macam Perubahan.................................................... 4
C. Jenis dan Proses Perubahan ………….……………............... 5
D. Teori Perubahan....................................................................... 7
E. Tingkat Perubahan................................................................... 8
F. Respon Diri Terhadap Suatu Perubahan.................................. 10
G. Motivasi Dalam Melakukan Suatu Perubahan......................... 12
H. Faktor Penghambat Perubahan................................................. 15
I. Strategi Apa Saja Yang Dilakukan Untuk Membuat Suatu
Perubahan................................................................................. 16
BAB III PENUTUP......................................................................... 17
A. Simpulan ................................................................................. 17
B. Saran........................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA...................................................................... 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keperawatan yang sedang berada pada proses profesionalisasi terus
berusaha membuat atau merencanakan perubahan. Adaptasi terhadap
perubahan telah menjadi persyaratan kerja dalam keperawatan. Personal
keperawatan bekerja untuk beberapa pimpinan, termasuk klien dan
keluarganya, dokter, manajer keperawatan, perawat pengawas dan perawat
penanggung jawab yang berbeda dalam tiap ship. Perawat pelaksana
menemukan peran bahwa mereka berubah beberapa kali dalam satu hari.
Kadang seorang perawat menjadi manajer, kadang menjadi perawat klinik,
kadang menjadi konsultan dan selalu dalam peran yang berbeda. Sebagai
perawat pelaksana maupun sebagai manajer keperawatan kita perlu membuat
perubahan untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan. Perawat tentu saja berharap perubahan
tersebut jangan sampai menimbulkan konflik. Oleh karena itu, sebaiknya
perawat perlu mengetahui teori-teori yang mendasari perubahan.
Perubahan adalah cara keperawatan mempertahankan diri sebagai profesi
dan berperan aktif dalam menghadapi era kesejagatan (millennium III). Maka
keperawatan Indonesia, khususnya masyarakat ilmuwan dan masyarakat
profesional keperawatan Indonesia, melihat dan mempertahankan proses
profesionalisasi pada era kesejagatan ini bukan sebagai suatu ancaman untuk
ditakuti atau dihindari, tetapi merupakan tantangan untuk berupaya lebih keras
memacu proses propesionalisasi keperawatan di Indonesia dan mensejajarka
diri dengan keperawatan dinegara-negara lain. Mewujudkan keperawatan
sebagai profesi diindonesia bukan hanya sekedar perjuangan untuk membela
nasib para perawat yang sudah sejak lama kurang menjadi perhatian, namun
lebih dari itu, yaitu berupaya untuh memenuhi hak masyarakat dalam
mendapatkan asuhan keperawatan yang profesional.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep berubah ?

4
2. Sebutkan macam-macam perubahan yang dapat terjadi ?
3. Apa saja jenis dan bagaimaa proses terjadinya perubahan ?
4. Sebutkan teori yang dikemukakan para ahli tentang konsep perubahan ?
5. Sebutkan tingkatan-tingkatan dari konsep berubah ?
6. Bagaimana respon diri terhadap suatu perubahan ?
7. Apa yang menjadi motivasi dalam melakukan suatu perubahan?
8. Apa yang menjadi faktor penghambat perubahan?
9. Strategi apa saja yang dilakukan untuk membuat suatu perubahan ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui defenisi dari konsep berubah.
2. Untuk mengetahui macam-macam perubahan yang dapat terjadi.
3. Untuk mengetahui jenis dan bagaimaa proses terjadinya perubahan.
4. Untuk mengetahui teori – teori yang berhubungan dengan konsep
berubah.
5. Untuk mengetahui tingkatan-tingkatan dari konsep berubah.
6. Untuk mengetahui respon diri terhadap suatu perubahan.
7. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi motivasi dalam melakukan
suatu perubahan.
8. Untuk mengetahui faktor penghambat perubahan.
9. Untuk mengetahui strategi apa saja yang dilakukan untuk mmbuat suatu
perubahan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perubahan
Perubahan adalah proses membuat sesuatu yang berbeda dari
sebelumnya (Sullivan dan Decker,2001). Jadi Perubahan adalah suatu proses
dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi
status yang bersifat dinamis. Artinya dapat menyesuaikan diri dari lingkungan
yang ada Mother Instink. Pekerjaan keperawatan sudah ada sejak manusia
diciptakan,keperawatan ada sebagai suatu naluri (instink).
Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau
perpindahan dari status tetap (statis) menjadi statis yang bersifat dinamis,
artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada. Banyak
definisi tentang berubah, dua diantaranya yaitu :
1.  Berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau
seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya
2.  Berubah merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku
individu atau instuisi
Perubahan bisa terjadi setiap saat dan merupakan proses yang dinamik
serta tidak dapat dielakkan. Berubah berarti beranjak dari keadaan yang
semula. Tanpa berubah tidak ada pertumbuhan dan tidak ada dorongan.
Namun dengan berubah terjadi ketakutan, kebingungan, kegagalan dan
kegembiraan. Setiap orang dapat memberikan perubahan pada orang lain.
Merubah orang lain bisa bersifat implisit dan eksplisit atau bersifat tertutup
dan terbuka. Kenyataan ini penting khususnya dalam kepemimpinan dan
manajemen. Pemimpin secara konstan mencoba menggerakkkan sistem dari
satu titik ke titik lainnya untuk memecahkan masalah. Maka secara konstan
pemimpin mengembangkan strategi untuk merubah orang lain dan
memecahkan masalah.
Keperawatan mempunyai dua pilihan utama yang berhubungan dengan
perubahan, mereka melakukan inovasi dan perubahan atau mereka dapat
dirubah oleh suatu keadaan atau sutuasi. Perawat mempunyai keterampilan

6
dalam proses perubahan. Pertama proses keperawatan yaitu merupakan
pendekatan dalam penyelesaian masalah yang sistematis dan konsisten
dengan perencanaan perubahan. Kedua, perawat diajarkan mendapatkan ilmu
di kelas dan mempunyai pengalaman praktek untuk bekerja secara efektif
dengan orang lain.

B. Macam – macam Perubahan


a.  Perubahan ditinjau dari sifat proses:
1.  Perubahan bersifat berkembang
Mengikuti drai proses perkembangan yang ada baik pada individu,
kelompok atau masyarakat secara umaum.
2.  Perubahan bersifat spontan
Dapat terjadi karena keadaan memberikan respon tersendiri terhadap
kejadian yang bersifat alami yang diluar kehendak manusia yang tidak
dapat diramalkan/ diprediksikan sehingga sulit untuk diantisifasi.
3.  Perubahan bersifat direncanakan
Sifat perubahan satu ini dilakukan bagi individu, kelompok atau
masyarakat imgin mengadakan perubahan kearah yang lebih maju atau
mencapai tingkat perkembangan yang lebih baik dari keadaan yang lebih
baik.
b.  Perubahan ditinjau dari sifat keterlibatan
1.  Perubahan partisipatif
a. Melalui penyediaan informasi yang cukup
b. Adanya sikap positif terhadap inovasi
c. Timbulnya komitmen
2.  Perubahan paksaan (coerced change)
a. Melalui perubahan total dari organisasi
b. Memerlukan kekuatan personal (personal power)
c. Perubahan ditinjau dari sifat pengelolaan

C. Jenis dan Proses Perubahan

7
Dalam proses perubahan akan terjadi sebuah siklus dalam system
perubahan tersebut itulah yang dinamakan sbuah proses yang akan
menghasilkan sesuatu dan berdampak pada sesuatu. Dalam proses perubahan
terdapat komponen satu dengan yang lain dapat mempengaruhi seperti
perubahan perilaku social, perubahan structural dan institusioanal dan
perubahan teknologi.
Berdasarkan komponen tersebut proses perubahan dapat saling
mempengaruhi komponen yang ada, sebagaimana contoh dengan adanya
penemuan teknologi tepat guna, maka di masyarakat akan terjadi perubahan
dalam perilaku social kemungkinan masyarakat akan menggunakan dari
tknologi yang dihasilkan. Perilaku social di masyarakat akan dapat merubah
structural institusional dari system organisasi yang ada di masyarakat.
Perubahan dapat dijabarkan dengan beberapa cara, termasuk perubahan
yang direncanakan atau yang tidak direncanakan. Perubahan yang tidak
direcanakan adalah perubahan yang terjadi tanpa suatu persiapan, sebaliknya
perubahan yang direncanakan adalah peribahan yang direncanakan dan
dipiikirkan sebelumnya, terjadinya dalam waktu yang lama, dan termasuk
adanya suatu tujuan yang jelas. Perubahan terencana lebih mudah dikelola
daripada perubahan yang terjadi pada perkembangan manusia atau tanpa
persiapan anat karena suatu ancaman. Untuk alasan tersebut, perawat harus
dapat mengelola perubahan.

D. Teori Perubahan
1. Teori kurt lewin
Lewin mengungkapkan bahwa perubahan dapat dibedakan menjadi 3
tahapan : Pencairan (unfreezing), Motifasi yang kuat untuk beranjak dari
keadaan semula dan berubahnya keseimbangan yang ada. Merasa perlu
untuk berubah dan berupaya untuk berubah, menyiapkan diri dan siap untuk
berubah dan melakukan perubahan. Masalah biasanya muncul akibat adanya
ketidakseimbangan dalam sistem. Tugas perawat pada tahap ini adalah
mengidentifikasi masalah dan memilih jalan keluar yang terbaik.

8
Bergerak (moving) Bergerak menuju keadaan yang baru atau tidak /
tahap perkembangan baru, karena memiliki cukup informasi, serta sikap dan
kemampuan untuk berubah, memahami masalah yang dipahami dan
mengetahui langkah-langkah penyalasaian yang harus dilakukan, melakukan
langkah nyata untuk berubah dalam mencapai tingkat atau tahap baru. Pada
tahap ini perawat berusaha mengumpulkan informasi dan mencari dukungan
dari orang-orang yang dapat membantu memecahkan masalah.
Pembekuan (refresing) Telah mencapai tingkat atau tahap baru,
mencapai keseimbangan baru. Tingkat baru yang dicapai harus dijaga untuk
tidak mengalami kemunduran atau atau bergerak kembali pada tingkat atau
tahap perkembangan semula. Oleh karena itu perlu selalu ada upaya untuk
mendapatkan umpan balik, kritik yang konstroktif dalam upaya pembinaan
yang terus menerus dan berkelanjutan. Setelah memiliki dukungan dan
alternatif pemecahan masalah perubahan diintegrasikan dan distabilkan
sebagai bagian dari sistem nilai yang dianut. Tugas perawat sebagai agen
berubah berusaha mengatasi orang-orang yang masih menghambat
perubahan.

2. Teori Rogers
Teori Rogers tergantung pada lima faktor yaitu :
1.  Perubahan harus mempunyai keuntungan yang berhubungan
Menjadi lebih baik dari metodeyang sudah ada
2.  Perubahan harus sesuai dengan nilai-nilai yang ada
Tidak bertentangan
3.  Kompleksitas
Ide-ide yang lebih komplek bisa saja lebih baik dari ide yang sederhana
asalkan lebih mudah untuk dilaksanakan.
4.  Dapat dibagi
Perubahan dapat dilaksanakan dalam skala yang kecil.
5.  Dapat dikomunikasikan
Semakin mudah perubahan digunakan maka semakin mudah perubahan
disebarkan.

9
Roger menjelaskan 5 tahap dalam perubahan, yaitu: Kesadaran,
Keinginan, Evaluasi, Mencoba, Penerimaan. Roger percaya proses
penerimaan terhadap perubahan lebihh komplek dari pada 3 tahap yang
dijabarka lawin. Terutana dalam setiap individu yang terlibat dalam proses
perubahan dapat menerima atau menolaknya. Meskipun perubahan dapat
diterima, mungkin saja suatu saat akan ditolak setelah perubahan tersebut
dirasakan sebagai hal yang menghambat keberadaanya.

3. Teori Lippitt
Teori ini merupakan pengembangan dari teori Lewin. Lippitt
mengungkapkan tujuh hal yang harus diperhatikan seorang manajer dalam
sebuah perubahan yaitu : Mendiagnosis masalah
1. Mengidentifikasi semua faktor yang mungkin mendukung atau
menghambat perubahan.
2.  Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk berubah
Mencoba mencari pemecahan masalah
3.  Mengkaji motivasi dan sumber-sumber agen
Mencari dukungan baik internal maupun eksternal atau secara
interpersonal, organisasional maupun berdasarkan pengalaman.
4.  Menyeleksi objektif akhir perubahan
Menyusun semua hasil yang di dapat untuk membuat perencanaan.
5.  Memilih peran yang sesuai untuk agen berubah
Pada tahap ini sering terjadi konflik teruatama yang berhubungan dengan
masalah personal.
6.  Mempertahankan perubahan
Perubahan diperluas, mungkin membutuhkan struktur kekuatan untuk
mempertahankannya.
7.  Mengakhiri hubungan saling membantu
Perawat sebagai agen berubah, mulai mengundurkan diri dengan harapan
orang-orang atau situasi yang diubah sudah dapat mandiri.

4. Teori Redin

10
Menurut Redin sedikitnya ada empat hal yang harus di lakukan seorang
manajer sebelum melakukan perubahan, yaitu :
1)  Ada perubahan yang akan dilakukan
2)  Apa keputusan yang dibuat dan mengapa keputusan itu dibuat
3)  Bagaimana keputusan itu akan dilaksanakan
4)  Bagaimana kelanjutan pelaksanaannya
Redin juga mengusulkan tujuh teknik untuk mencapai perubahan :
1)  Diagnosis
2)  Penetapan objektif bersama
3)  Penekanan kelompok
4)  Informasi maksimal
5)  Diskusi tentang pelaksanaan
6)  Penggunaan upacara ritual
Intervensi penolakan tiga teknik pertama dirancang bagi orang-orang
yang akan terlibat atau terpengaruh dengan perubahan. Sehingga diharapkan
mereka mampu mengontrol perubahan tersebut.

5. Teori Havelock
Teori ini merupakan modifikasi dari teori Lewin dengan menekankan
perencanaan yang akan mempengaruhi perubahan. Enam tahap sebagai
perubahan menurut Havelock.
1)  Membangun suatu hubungan
2)  Mendiagnosis masalah
3)  Mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan
4)  Memilih jalan keluar
5)  Meningkatkan penerimaan
6)  Stabilisasi dan perbaikan diri sendiri.

6. Teori Spradley
Spradley menegaskan bahwa perubahan terencana harus secara konstan
dipantau untuk mengembangkan hubungan yang bermanfaat antara agen

11
berubah dan sistem berubah. Berikut adalah langkah dasar dari model
Spradley:
1)  Mengenali gejala
2)  Mendiagnosis masalah
3)  Menganalisa jalan keluar
4)  Memilih perubahan
5)  Merencanakan perubahan
6)  Melaksanakan perbahan
7)  Mengevaluasi perubahan
8)  Menstabilkan perubahan.

E. Tingkat Perubahan
Ada empat tingkat perubahan yang perlu diketahui yaitu pengetahuan,
sikap, perilaku, individual, dan perilaku kelompok. Setelah suatu masalah
dianalisa, tentang kekuatannya, maka pemahaman tentang tingkat-tingkat
perubahan dan siklus perubahan akan dapat berguna. Hersey dan Blanchard
(1977) menyebutkan dan mendiskusikan empat tingkatan perubahan.
Perubahan peratama dalam pengetahuan cenderung merupakan perubahan yang
paling mudah dibuat karena bisa merupakan akibat dari membaca buku, atau
mendengarkan dosen. Sedangkan perubahan sikap biasanya digerakkan oleh
emosi dengan cara yang positif dan atau negatif. Karenanya perubahan sikap
akan lebih sulit dibandingkan dengan perubahan pengetahuan.
Tingkat kesulitan berikutnya adalah perilaku individu. Misalnya
seorang manajer mungkin saja mengetahui dan mengerti bahwa keperawatan
primer jauh lebih baik dibandingkan beberapa model asuhan keperawatan
lainnya, tetapi tetap tidak menerapkannya dalam perilakunya karena berbagai
alasan, misalnya merasa tidak nyaman dengan perilaku tersebut. Perilaku
kelompok merupakan tahap yang paling sulit untuk diubah karena melibatkan
banyak orang . Disamping kita harus merubah banyak orang, kita juga harus
mencoba mengubah kebiasaan adat istiadat, dan tradisi juga sangat sulit.

12
Bila kita tinjau dari sikap yang mungkin muncul maka perubahan bisa
kita tinjau dari dua sudut pandang yaitu perubahan partisipatif dan perubahan
yang diarahkan. Perubahan Partisipatif akan terjadi bila perubahan berlanjut
dari masalah pengetahuan ke perilaku kelompok. Pertama-tama anak buah
diberikan pengetahuan, dengan maksud mereka akan mengembangkan sikap
positif pada subjek. Karena penelitian menduga bahwa orang berperilaku
berdasarkan sikap-sikap mereka maka seorang pemimpin akan menginginkan
bahwa hal ini memang benar. Sesudah berprilaku dalam cara tertentu maka
orang-orang ini menjadi guru dan karenanya mempengaruhi orang lain untuk
berperilaku sesuai dengan yang diharapkan. Siklus perubahan partisipatif dapat
digunakan oleh pemimpin dengan kekuasaan pribadi dan kebiasaan positif.
Perubahan ini bersifat lambat atau secara evolusi, tetapi cenderung tahan lama
karena anak buah umumnya menyakini apa yang merekan lakukan.

F. Respon Terhadap Suatu Perubahan


Bagi sebagian individu perubahan dapat dipandang sebagai suatu
motivator dalam meningkatkan prestasi atau penghargaan. Tapi kadang-kadang
perubahan juga dipandang sebagai sesuatu yang mengancam keberhasilan
seseorang dan hilangnya penghargaan yang selama ini didapat. apakah
seseorang memandang perubahan sebagai suatu hal yang penting atau negatif.
Umumnya dalam perubahan sering muncul resistensi atau adanya penolakan
terhadap perubahan dalam berbagai tingkat dari orang yang mengalami
perubahan tersebut. Menolak perubahan atau mempertahankan status quo
ketika berusaha melakukan perubahan, bisa saja terjadi. Karena perubahan bisa
merupakan sumber stress. Oleh karenanya timbullah perilaku tersebut.
Penolakan sering didasarkan pada ancaman terhadap keamanan dari individu,
karena perubahan akan mengubah perilaku yang ada. Jika perubahan
menggunakan pendekatan pemecahan masalah maka harus diberitahukan
mengenai dampak yang mungkin timbul akibat perubahan. Faktor-faktor yang
akan merangsang penolakan terhadap perubahan misalnya, kebiasaan,
kepuasan akan diri sendiri dan ketakutan yang melibatkan ego.

13
Orang-orang biasanya takut berubah karena kurangnya pengetahuan,
prasangka yang dihubungkan dengan pengalaman dan paparan dengan orang
lain serta ketakutan pada perlunya usaha yang lebih besar untuk menghadapi
kesulitan yang lebih tinggi. Perubahan memang menuntut investasi waktu dan
usaha untuk belajar kembali. Bila keperawatan yang sekarang berada pada
proses profesionalisasi untuk menjadi sebuah profesi yang mandiri takut atau
tidak siap dengan perubahan dan dampak yang mungkin ditimbulkannya,
bagaimana profesionalisasi itu akan terjadi ? Beberapa contoh ketakutan yang
mungkin dialami seseorang dalam suatu perubahan antara lain :
1.  Takut karena tidak tahu
2.  Takut karena kehilangan kemampuan, keterampilan atau keahlian yang
terkait dengan pekerjaannya
3.  Takut karena kehilangan kepercayaan / kedudukan
4.  Takut karena kehilangan imbalan
5.  Takut karena kehilangan penghargaan,dukungan dan perhatian orang lain.

G. Motivasi dalam Perubahan


Abraham Maslow
1. Fisiologi
2. Aman & keamanan
3. Mencintai/keb. sosial
4. Harga diri
5. Aktualisasi diri
Motivasi dalam perubahan adalah untuk mencapai Kebutuhan Dasar Manusia
(KDM).

H. Faktor penghambat Perubahan


Menurut New dan Couillard(1981) faktor penghambat (restraining force) :
1.  Mengancam kepentingan peribadi
2.  Presepsi yang kurang tepat
3.  Reaksi psikologis
4.  Tolleransi untuk berubah rendah

14
I. Strategi Membuat Perubahan
Ada beberapa strategi untuk memecahkan masalah-masalah dalam perubahan,
strategi tersebut antara lain yaitu :
1)  Strategi Persahabatan
Penekanan didasarkan pada kebersamaan dalam kelompok, dengan cara
mengenal kelompok, membangun ikatan sosial, diantara anggotanya.
Strategi ini cocok diterapkan pada anak buah yang membutuhkan rasa sosial
yang tinggi. Model ini cocok diterapkan pada kondisi pertimbangan tinggi
dan struktur rendah.
2)  Strategi Politis
Hal ini identik dengan struktur kekuasaan formal dan informal. Setelah
struktur ini di identifikasi , baru dilakukan beberapa upaya untuk
mempengaruhi mereka yang berada pada kekuasaan. Anggapan dasar
strategi ini adalah sesuatu akan dicapai bila orang-orang yang berpengaruh
dalam sebuah sistem mau melakukannya.
3)  Strategi Ekonomis
Tekanannya pada bagaimana mengendalikan materi. Dengan sumber daya
materi, apaun dan siapapun dapat membeli / menjual. Pelibatan hal ini
kedalam kelompok sering didasarkan pada pemilikan atau pengendalian
sumber-sumber daya yang dapat di jual.
4)  Strategi Akademis
Strategi ini menekankan pada pengetahuan dan pendalaman pengetahuan
yang merupakan pengaruh primer. Anggapan dasarnya adalah logis dan
rasional,objektif : bahwa keputusan yang didasarkan pada apa yang
dianjurkan oleh penelitian adalah jalan terbaik untuk diikuti. Strategi ini
tidak mementingkan emosi. Jika mengusulkan cara maka pemimpin dapat
mencari studi penelitian yang mendukung tujuannya.
5)  Strategi Teknis
Metoda ini tepat bagi orang-orang yang mengabaikan subjek-subjek dengan
memperhatikan lingkungannya. Ini merupakan salah satu pendekatan

15
sosiologis dengan anggapan dasar bahwa lingkungan disekelilingnya
berubah.
6)  Strategi Militer
Metode ini berdasarkan pada kekuatan fisik dan ancaman yang nyata.
Posisi/kekuasaan digunakan juga dalam bentuk dan ancaman, bila keinginan
pimpinan tidak dipatuhi. Ini merupakan strategi struktur tingkat tinggi.
7)  Strategi Konfrontasi
Pendekatan ini menimbulkan konflik non kekerasan dan non fisik diantara
orang. Dengan melakukan ini, seorang pemimpin mendesak orang untuk
mendengar dan melihat apa yang terjadi selanjutnya akan terjadi perubahan.
Orang sering terbagi kedalam kelompok atau geng sebagai akibat strategi
ini. Bila kelompok merasa bahwa mereka tidak akan atau tidak dapat
didengar dengan suatu cara, maka strategi ini sering dipilih. Pemogokan
kerja adalah salah satu contohnya.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perubahan adalah suatu proses dimana terjadinya peralihan atau
perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis.
Keperawatan mempunyai dua pilihan utama yang berhubungan dengan
perubahan, mereka melakukan inovasi dan perubahan atau mereka dapat
dirubah oleh suatu keadaan atau sutuasi. Perawat mempunyai keterampilan
dalam proses perubahan. Pertama proses keperawatan yaitu merupakan
pendekatan dalam penyelesaian masalah yang sistematis dan konsisten
dengan perencanaan perubahan. Kedua, perawat diajarkan mendapatkan ilmu
di kelas dan mempunyai pengalaman praktek untuk bekerja secara efektif
dengan orang lain.

B. Saran
Diharapkan Ssetelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa
dapat memahami materi teori dan konsep berubah dengan baik dalam
manajemen keperawatan dan saat terjun kelapangan nanti dapat
memperaktekannya.

17
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam (2001), Proses dan Dokumentasi keperawatan konsep dan praktek,
Salemba Medika, Jakarta
Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Waluyo. Agung & Asih. Yasmin. (2001).
Pengembangan Staf Keperawatan, Suatu Komponen Pengembangan SDM.
EGC. Jakarta.
Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Samba.Suharyati. (2000). Pengantar
kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Untuk Perawat Klinis. EGC.
Jakarta
La Monica L. Elaine (2000), Manajemen Bidang Keperawatan. Pusat
Pengembangan Keperawatan Carolus. Jakarta
Kozier, Fundamental of Nursing. (2007) Concept, Process, and Practice,Addison
Wesley,Publishing company,Inc. Jakarta: Salemba Medika

18

Anda mungkin juga menyukai