Disusun oleh:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesai tugas makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentu kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan
tema Neraca Keseimbangan Pembayaran. Shalawat serta salam tidak lupa kami
haturkan untuk junjungan nabi kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang
menyampaikan petunjuk kebenaran Allah SWT.
Harapan kami semoga makalah ini dapat digunakan sebagai acuan, pentunjuk,
serta dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta
kekurangan didalamnya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
Table of Contents
BAB I.............................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................3
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................3
1.2 Perumusan Masalah........................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah..............................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................5
2.1 Pengertian Neraca Pembayaran......................................................................5
2.2 Ciri-ciri Neraca Pembayaran...........................................................................6
2.3 Tujuan Neraca Pembayaran............................................................................8
2.4 Fungsi neraca pembayaran..............................................................................9
2.5 Manfaat Neraca Pembayaran..........................................................................9
2.6 Komponen Neraca Pembayaran....................................................................10
2.7 Mekanisme atau Proses Penyesuaian Neraca Pembayaran...........................11
2.8 Penyajian Neraca Pembayaran......................................................................12
2.9 Konsep Keseimbangan Neraca Pembayaran................................................12
2.10 Struktur neraca pembayaran.........................................................................14
2.11 Formula Neraca Pembayaran...................................................................14
BAB III........................................................................................................................15
PENUTUP................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan...................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Perumusan Masalah
Untuk mempersempit lingkup pembahasan dalam penyusunan
makalah ini, maka kami membatasi masalah yang akan dibahas yaitu:
1. Apa pengertian neraca pembayaran?
2. Apa tujuan dan fungsi neraca pembayaran ?
3. Apa manfaat neraca pembayaran?
4. Bagaimana struktur neraca pembayaran?
5. Apa saja komponen neraca pembayaran?
6. Macam keseimbangan neraca pembayaran?
7. Bagaiman formula neraca pembayaran?
BAB II
5
PEMBAHASAN
6
Mencakup arus modal masuk sebagai inflow dan arus modal keluar
(outflow). Adapun inflow dapat meliputi modal resmi maupun bentuk
modal lainnya.
4. Reserve
Bahwa pada cara yang disajikan oleh IMF merupakan
perkembangan cadangan devisa dari tahun sebelum pencatatan sampai
pada saat pencatatan atau yang lazim dinyatakan sebagai monetary
movement.
2.2 Ciri-ciri Neraca Pembayaran
Sebagai suatu neraca pembukuan, neraca pembayaran dapat dibedakan
kepada dua bagian: passive dan aktiva. Dalam bagian passive di catat
transaksi-transaksi yang menyebabkan negara itu melakukan pembayaran ke
negara-negara lain. Dan dalam bagian aktiva dicatatkan transaksi-transakit
yang menyebabkan negara itu menerima pembayaran dari negara lain.
Selanjutnya suatu neraca pembayaran dibedakan pula menjadi dua jenis
pembukuan, yaitu transaki berjalan atau current account dan lalu lintas modal
atau capital account.
1. Transaksi berjalan. Dalam transaksi berjalan atau current account dicatat
transaksi-transaksi berikut:
a. Ekspor dan impor barang-barang (dinamakan juga dengan istilah
perdagangan nyata).
7
Transaksi ini meliputi hasil-hasil sector pertanian, barang-
barang produksi industri, neraca (yaitu perbedaan di antara ekspor
dan impor) dari perdagangan tampak yaitu perdagangan dalam
barang-barang tampak dinamakan neraca perdagangan. Apabila
nilai neraca itu positif berarti ekspor barang melebihi impornya.
Sebaliknya apabila negatif maka impor barang melebihi
ekspornya.
b. Ekspor dan impor jasa-jasa (dikenal sebagai perdagangan tak
nyata).
Yang termasuk dalam golongan ini adalah transaksi-transaksi
dalam kegiatan pengangkutan, kegiatan perjanalan luar negeri,
pendapatan dari investasi modal, dan beberapa kegiatan jasa
lainnya.
Nilai neraca suatu negara positif bila neraca tersebut lebih
banyak menjual jasa-jasanya ke luar negeri dan membelinya dari
negara-negara lain. Nilanya negatif bila negara itu lebih banyak
membeli jasa pihak-pihak luar dan menjual jasanya ke luar negeri.
8
a. Aliran modal pemerintah. Ini biasanya berupa pinjaman dan
bantuan dari negara-negara asing yang diberikan kepada
pemerintah atau badan-badan pemerintah. Misalnya pinjaman
untuk membangun irigasi termasuk dalam golongan transaksi ini.
b. Aliran modal swasta Ia dibedakan dalam tiga jenis, yaitu investasi
langsung, investasi portfolio dan amortasi. Investasi langsung
adalah investasi untuk mengembangkan perusahaan-perusahaan.
Investasi portfolio adalah investasi dalam bentuk membeli saham-
saham di negara lain. Amortisasi adalah pembelian kembali
saham-saham atau kekayaan lain yang pada masa lalu telah dijual
kepada penduduk negara-negara lain.
9
1. Sebagai alat pembukuan agar pemerintah dapat mengambil keputusan
yang tepat, mengenai jumlah barang dan jasa yang sebaiknya keluar atau
masuk dalam batas wilayah suatu negara serta untuk mendapatkan
keterangan-keterangan mengenai anggaran alat-alat pembayaran luar
negerinya.
2. Sebagai alat untuk mengukur kondisi ekonomi yang terkait dengan
perdagangan internasional dari suatu negara. Sebagai alat untuk melihat
gambaran pengaruh transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional
negara yang bersangkutan.
3. Sebagai alat untuk memperoleh informasi rinci terkait dengan
perdagangan luar negeri.
4. Sebagai alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca pembayaran
negara tersebut dengan negara tertentu.
5. Sebagai alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan oleh suatu negara.
10
7. Sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam; mengambil langkah-
langkah dibidang ekonomi; mengambil kebijakan dibidang moneter dan
fiskal; mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap
pendapatan nasional; mengambil kebijakan dibidang politik internasional.
2.6 Komponen Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran dibagi kedalam empat komponen sebagai berikut:
a. Neraca perdagangan/Neraca Barang.
Neraca perdagangan yaitu selisih nilai ekspor dan impor barang.
Neraca perdagangan termasuk kategori neraca berjalan atau Current Acount.
Neraca perdagangan Indonesia umumnya mengalami surplus, artinya nilai
ekspor melebihi nilai impor.
b. Neraca Jasa-jasa.
Neraca jasa-jasa yaitu selisih antara ekspor jasa dan impor jasa. Neraca
jasa termasuk kategori neraca berjalan atau Current Acount Neraca jasa
Indonesia selalu mengalami defisit dan defisitnya lebih besar dari surplus
pada neraca perdagangan.
c. Neraca Modal
Neraca modal atau Capital Account merupakan selisih antara aliran
modal masuk dan modal keluar. Selama masa krisis ekonomi terlihat neraca
modal Indonesia negatif karena banyaknya arus modal jangka pendek ke luar
negeri.
d. Neraca Emas
Neraca Emas atau Gold Account adalah transaksi emas ebagai alat
bayar atas uang, sedangkan transaksi non monetary gold termasuk ke dalam
kategori current account karena diperlukan sebagai barang komoditas biasa.
11
1. Mekanisme Harga
Mekanisme Hume adalah mekanisme penyesuaian neraca pem-
bayaran melalui perubahan harga-harga. Mekanisme ini umumnya
pemerintah membawa kembali neraca pembayaran ke posisi
keseimbangan kembali. Mekanisme ini pada hakekatnya adalah dengan
sistem standar emas penuh.
2. Mekanisme Pendapatan
Mekanisme penyesuaian melalui kebijakan atau pengaturan
pendapatan nasional, yang singkatnya disebut “mekanisme pendapatan”
menggambarkan adanya saluran lain bagi proses penyesuaian neraca
pembayaran. Mekanisme ini didasarkan atas teori ekonomi makro oleh
Keynes, khususnya diilhami oleh proses pelipatan (multiplier) dalam teori
tersebut.
3. Mekanisme Moneter
Mekanisme hume sesungguhnya tidak murni mekanisme harga
sebab sebelum suatu harga naik atau turun, terjadi penyebab lain, yaitu
aliran uang masuk atau keluar negeri. Jika terjadi surplus, maka uang akan
mengalir masuk ke dalam negeri sehingga berakibat stok uang di dalam
negeri bertambah, sebaliknya jika terjadi defisit maka uang akan mengalir
ke luar negeri, sehingga uang dalam negeri menurun.
12
Penentuan komponen standar neraca pembayaran didasarkan atas
beberapa pertimbangan dan tujuan tertentu.
2. Penyajian Analitis
Disusun menurut keperluan analisis bagi perumus kebijakan di
masing-masing negara. Namun, komponen utama yang disajikan tetap
mengacu pada komponen standar dengan menonjolkan rincian komponen
yang dirasakan sangat diperlukan.
13
Dalam menganalisa keseimbangan neraca pembayaran, Anda dapat
melakukannya dengan menganalisis setiap komponen neraca pembayaran
yang meliputi:
1. Keseimbangan Transaksi Berjalan
Keseimbangan transaksi berjalan merupakan keseimbangan yang
dihitung dari transaksi barang, jasa, hasil modal dan transaksi unilateral.
Transaksi dinyatakan seimbang apabila arus uang yang masuk sama
besarnya dengan arus barang yang keluar dari hasil transaksi barang, jasa,
hasil modal dan transaksi unilateral yang terjadi antarnegara.
2. Keseimbangan Transaksi Modal
Keseimbangan transaksi modal merupakan keseimbangan yang
dihitung dari transaksi investasi jangka panjang, investasi jangka pendek,
pemindahan emas, dan transaksi pengangkatan mata uang. Neraca
transaksi modal dinyatakan seimbang bila arus uang dan tabungan yang
keluar sama besarnya dengan arus uang yang masuk dari transaksi-
transaksi tersebut yang terjadi antarnegara.
3. Keseimbangan Neraca Pembayaran
Keseimbangan Neraca Pembayaran merupakan keseimbangan
yang terjadi akibat transaksi berjalan dan transaksi modal. Keseimbangan
neraca pembayaran akan terajdi bilamana arus uang masuk yang terjadi
akibat transaksi berjalan dan transaksi modal sama besar dengan arus uang
keluar dari transaksi tersebut di atas yang terjadi antarnegara.
14
Suatu Negara jika mengalami kelebihan impor dan kelebihan tersebut
ditutup dengan menambah pinjaman akomodatif dan mengurangi
cadangan (stok) nasional maka Negara tersebut sedang mengalami defisit
total.
2. Neraca pembayaran surplus, adalah apabila jumlah penerimaan lebih
besar daripada jumlah pembayaran/ utang (transaksi kredit> transaksi
debet).
3. Neraca Pembayaran seimbang, adalah apabila jumlah pembayaran atau
utang sama dengan jumlah penerimaan (transaksi kredit = transaksi debet).
(X-M) adalah neraca transaksi berjalan, yang merupakan selisih antara ekspor
(X) dan impor (M) barang dan jasa.
(CI-CO) adalah neraca transaksi modal yang merupakan selisih antara capital
inflows (CI) dan capital outflows (CO).
FXB adalah cadangan devisa negara tersebut.
BOP adalah neraca pembayaran.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-
transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama
jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup
pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah
asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca
transaksi berjalan (yang terdiri dari neraca perdagangan, neraca jasa dan transfer
payment) dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-item finansial.
Tujuan utama neraca pembayaran yaitu untuk memberikan informasi kepada
pemerintah tentang posisi keuangannya, khususnya yang terkait dengan hasil
praktek hubungan ekonomi dengan negara lain. Neraca pembayaran juga dapat
membantu dalam pengambilan keputusan bidang moneter, fiskal, perdagangan
dan pembayaran internasional.
Dapat disimpulkan bahwa neraca pembayaran memiliki tujuan untuk
memberikan informasi mengenai posisi keuangan pembayaran juga mengukur
berapa besar utang dan piutang yang dimiliki negara yang dapat dihitung dengan
rumus (X-M) + (CI-CO) + FXB = BOP.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://erlan-abuhanifa.blogspot.com/2009/04/neraca-pembayaran.html
https://www.ekonomi-holic.com/2012/05/neraca-pembayaran.html
http://pratamayogie11.blogspot.com/2017/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://mynet-singojuruh.blogspot.com/2013/12/makalah-tentang-neraca-
pembayaran.html?m=1
17