Anda di halaman 1dari 3

LIHAT KE HALAMAN ASLI

Inas Nabilah

Collager of Gunadarma University, Informatics Engineering Majoring. 이나스 나빌라 입니다. 제가 K-


팝을 너무 좋아 ^^

FOLLOW

Pancasila Dan Pengamalannya Dalam Kehidupan Sehari-hari

9 Oktober 2012 07:49 |Diperbarui: 24 Juni 2015 23:02

Pancasila adalah lima dasar atau azas Negara Indonesia. Sebagai dasar Negara, Pancasila dijadikan
pedoman dalam menentukan tata cara pemerintahan Indonesia. Pancasila juga merupakan suatu wadah
atau sarana yang dapat mempersatukan bangsa Indonesia dari segala perbedaan yang ada dalam
kehidupan sehari-hari.

Pancasila terdiri dari lima nilai yang sangat bermakna dalam kehidupan. Nilai-nilai yang terkadung
tersebut dapat menjadikan kehidupan kita semakin lebih baik. Untuk mewujudkan hal tersebut kita
wajib mengamalkan lima nilai itu dalam kehidupan sehari-hari. Dalam mengamalkan Pancasila kita tidak
harus menjadi aparat Negara. Kita dapat mengamalkannya di lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat.

Sila pertama dari Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Contoh pengamalannya adalah kita harus
bersikap toleransi kepada setiap umat beragama. Kita tidak boleh membeda-bedakan cara bergaul
hanya karena ras, suku dan agama. Dan kita harus mengembankan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

Sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Dalam hal ini kita harus berbuat adil kepada setiap
manusia, menjunjung tinggi HAM, memperjuangkan pengadilan yang jujur dan tidak membeda-bedakan
antar agama, ras, suku dalam bergaul.
Sila ketiga yaitu persatuan Indonesia. Contoh pengamalannya adalah kita mampu menempatkan
persatuan, kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara sebagai kepentingan
bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan. Dan kita juga harus mengembangkan rasa cinta
kepada tanah air dan bangsa.

Sila keempat yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat kebijksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.Dalam hal ini kita harus bermusyawarah mufakat dalam setiap pengambilan keputusan, kita
tidak boleh memaksakan kehendak kita kepada orang lain, menghormati dan menghargai pendapat
orang lain, berhati besar untuk menerima keputusan apapun yang dihasilkan oleh musyawarah dan
bekerja sama untuk mempertanggung jawabkan keputusan tersebut.

Sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam pengamalannya kita harus
mengembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan hak dan kewajiban, menghormati
hak orang lain dan menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan
bersama.

Video Pilihan

Tulis Tanggapan Anda ...

TERPOPULER

Ivan Lanin pun Bingung Apa Perbedaan Mudik dan Pulang Kampung

Berburu Makna dan Suasana Batin Prabowo di Balik Taklimatnya

Memahami Beda Mudik dan Pulang Kampung Menurut Jokowi, Najwa, dan Kita

Komentar Mengejutkan Wali Kota Solo tentang Larangan Mudik

Terpopuler: Mundurnya Stafsus Jokowi hingga Menghalaya, Sisi Paling Bersejarah di Bumi

NILAI TERTINGGI

Puisi | Lelaki yang Menghapus Air Mata

Niat Tanpa Ikhtiar Cumalah Mimpi, Visi Tanpa Eksekusi Hanyalah Halusinasi

Kutitipkan Puisi Ini


Komentar Mengejutkan Wali Kota Solo tentang Larangan Mudik

Ivan Lanin pun Bingung Apa Perbedaan Mudik dan Pulang Kampung

FEATURE ARTICLE

Sebuah Renungan di Hari Bumi 22 April: Manusia Virus bagi Bumi?

TERBARU

Pura-pura Tak Tahu Makna Kata Mudik dan Pulang Kampung

Kejutan Dari Saudi Arabia

Tips Mengusir Rasa Bosan dan Cemas akibat Efek Covid-19

Surat Kecil dari Sahabat

Perempuan Di Bawah Lampu

HEADLINE

Deretan Event Online Komunitas Kompasiana yang Bisa Diikuti Selama #DiRumahAja

Berburu Makna dan Suasana Batin Prabowo di Balik Taklimatnya

Transparansi, Kunci Keberhasilan Negara-negara Skandinavia

Anjloknya Harga Minyak dalam Pemodelan Ekonomi Sederhana

Klaim Sensasional Penemuan Obat Coronavirus

Copyright by

Anda mungkin juga menyukai