Anda di halaman 1dari 4

JUDUL PROFIL PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI

SAINS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN SAINTIFIK


IDENTITAS REFERENSI Jurnal ilmiah pendidikan fisika
SINTA 1/2/3
NO JURNAL
VOLUME
TAHUN TERBIT 2015
DOI 10.24042/jpifalbiruni.v4i2.91
TUJUAN PENELITIAN penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan
profil kemampuan literasi sains siswa melalui pembelajaran
saintifik
METODOLOGI Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian weak
experiment dengan desain penelitian one group pretest-
posttest design, di mana hanya melibatkan satu kelas
eksperimen saja untuk mengetahui profil peningkatan
kemampuan literasi sains siswa
SUBJEK PENELITIAN Populasi dari penelitian ini adalah seluruh kelas VII yang
DAN PENGAMBILAN terdaftar di salah satu SMP Negeri di Kabupaten Lampung
DATA Utara pada tahun ajaran 2014/2015. Penentuan sampel
dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling,
sehingga diperoleh satu kelas yang terdiri dari 32 orang
siswa.
KONSEP PENTING Literasi sains, Pembelajaran saintifik
KONSEP YANG  Literasi sains (Science Literacy) berasal dari gabungan
DIPELAJARI dua kata Latin, yaitu Literatus, artinya ditandai dengan
huruf, melek huruf, atau berpendidikan; dan Scientia,
artinya memiliki pengetahuan. Menurut C. E de Boer
(1991), orang yang pertama menggunakan istilah literasi
sains adalah Paul de Hart Hurt dari Standford University.
Menurut Hurt, Science literacy berarti tindakan
memahami sains dan mengaplikasikannya bagi kebutuhan
masyarakat. (Toharudin, dkk.: 2011)
 Abidin (2014) mendefinisikan pembelajaran saintifik
sebagai pembelajaran yang dilandasi pendekatan ilmiah
dalam pembelajaran yang diorientasikan guna membina
kemampuan siswa memecahkan masalah melalui
serangkaian aktivitas inkuiri yang menuntut kemampuan
berpikir kritis, berpikir kreatif, dan berkomunikasi dalam
upaya meningkatkan pemahaman siswa.

HASIL DAN SIMPULAN Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa profil kemampuan literasi sains siswa dapat
ditingkatkan melalui pembelajaran saintifik. Pembelajaran ini
dapat diterapkan untuk merangsang ketertarikan siswa kepada
isu ilmiah, meningkatkan inkuiri ilmiah, dan mendorong rasa
tanggung jawab siswa terhadap lingkungan sekitarnya.
KELEBIHAN Pembahasan yang diutarakan sudah jelas
KEKURANGAN
JUDUL PROJECT-BASED SCIENCE LEARNING AND PRE-
SERVICE TEACHERS’ SCIENCE LITERACY SKILL
AND CREATIVE THINKING
IDENTITAS REFERENSI Cakrawala pendidikan
SINTA 1/2/3
NO JURNAL
VOLUME
TAHUN TERBIT
DOI 10.21831/cp.v38i3.17229
TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengukur keefektifan
pembelajaran sains berbasis proyek terhadap keterampilan
literasi dan kreativitas belajar dalam materi gelombang dan
optik
METODOLOGI Penelitian ini dilakukan secara eksperimen semu.
SUBJEK PENELITIAN Subjek penelitian ini adalah 115 siswa semester Program
DAN PENGAMBILAN Pendidikan Guru Pratama, Universitas Sebelas Maret
DATA Surakarta.
Teknik penyebaran data langsung dan mendalam. Aspek
kemampuan berpikir kreatif meliputi kelancaran, keaslian,
elaborasi, dan fleksibilitas.
KONSEP PENTING science literacy skill, creative thinking skill, project based
learning
KONSEP YANG  Fathurohman (2014) menjelaskan kemampuan literasi
DIPELAJARI sains siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
pembelajaran metode dan model oleh guru, pendidikan
kurikulum dan sistem, fasilitas pembelajaran dan
infrastruktur, sumber belajar, dan pengajaran bahan.
 Hendrik & Ihtiari (2016) menjelaskan the project learning
process dalam suatu aplikasi mendukung pengembangan
dan peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa.
Selanjutnya, Sumarni (2015) menyatakan bahwa melalui
proyek, siswa tidak perlu mengingat teori apa pun atau
persamaan (rumus), melainkan analisis dan berpikir kritis
dengan menganalisis informasi berkumpul untuk
menyelesaikan masalah melalui proyek.
 Penelitian dari Rohana & Wahyudin (2017) menghasilkan
project-based learning belajar dapat meningkatkan
pemikiran kreatif siswa keterampilan secara signifikan
lebih tinggi daripada ekspositori kelas, dengan nilai rata-
rata N-Gain dalam kelas eksperimen dalam kategori tinggi
dan nilai rata-rata N -Gain di kelas kontrol adalah dalam
kategori rendah.
HASIL DAN SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis, itu bisa disimpulkan bahwa: 1)
pembelajaran berbasis proyek pada material gelombang dan
alat optik memengaruhi siswa literasi ilmiah dan
keterampilan berpikir kreatif dengan nilai signifikansi 0,046
dan 0,000; 2) peningkatan keterampilan literasi ilmiah
menunjukkan kategori sedang dengan nilai rata-rata N-Gain
0,45 sementara peningkatan siswa ' kemampuan berpikir
kreatif menunjukkan kategori rendah dengan skor N-Gain
rata-rata 0,28; 3) memahami aspek metode penyelidikan itu
mengarah ke pengetahuan ilmiah literasi ilmiah kemampuan
dan aspek orisinalitas dalam kemampuan untuk berpikir
secara kreatif perlu dikembangkan. Tambahan untuk
menggunakan model PjBL, literasi ilmiah dan keterampilan
berpikir kreatif dapat diukur dengan menggunakan STEM
(Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika).
KELEBIHAN Pembahasan yang diutarakan sudah jelas
KEKURANGAN Tidak ditemukan rincian detail tentang tahun terbit san nomer
jurnal

JUDUL The Effect of STEM-Based Worksheet on Students’ Science


Literacy
IDENTITAS REFERENSI Jurnal keguruan dan ilmu tarbiyah
SINTA 1/2/3
NO JURNAL
VOLUME
TAHUN TERBIT 2018
DOI 10.24042/tadris.v3i1.2141
TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan literasi sains
siswa melalui aplikasi Lembar Kerja Berbasis STEM (Sains,
Teknologi, Teknik, dan Matematika) tentang gelombang
suara mempelajari materi.
METODOLOGI Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan desain
berurutan eksplorasi di Kelompok Kontrol Nonequivalent
Rancangan. Sampel diambil dengan menggunakan teknik
purposive sampling.
SUBJEK PENELITIAN Penelitian ini melibatkan 25 siswa kelas delapan kelas F
DAN PENGAMBILAN sebagai siswa kelas eksperimen dan 25 siswa kelas delapan
DATA dari kelas A sebagai siswa kelas kontrol di SMP Negeri 2
Pugung. Pengumpulan data Teknik yang digunakan adalah
metode observasi, angket, dan tes.
KONSEP PENTING Science literacy, STEM, Student worksheet
KONSEP YANG  Pendidikan STEM dikembangkan untuk menghasilkan
DIPELAJARI pembelajaran yang bermakna melalui integrasi
pengetahuan yang sistematis, konsep, dan keterampilan
(Tseng, Chang, Lou, & C, 2013).
 Lembar kerja berbasis STEM bisa jadi digunakan sebagai
alternatif untuk melatih sains melek huruf. Lembar kerja
berbasis STEM berfungsi sebagai panduan bagi siswa
untuk bekerja dalam kelompok, berinteraksi dengan rekan
kerja untuk memanipulasi berbagai objek, mengajukan
pertanyaan, fokus pada observasi, mengumpulkan data
dan upaya menjelaskan yang alami fenomena
(Satterthwait, 2010).
 Desianti menjelaskan bahwa rendahnya literasi sains
disebabkan oleh pembelajaran, secara umum, masih
berpusat pada guru oleh menggunakan metode ceramah
tanpa menghubungkan pembelajaran dengan masalah
secara nyata kehidupan dan antara sains dan teknologi
(Abdurrahman, 2017; Desianti, H., W. et al., 2015).
HASIL DAN SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan diskusi dapat disimpulkan
bahwa lembar kerja berbasis STEM bisa secara efektif
meningkatkan sains siswa melek huruf. Indikator
menunjukkan bahwa Fenomena sains memiliki nilai tertinggi
dan indikator penarikan kesimpulan memiliki nilai terendah.
Selain itu, para siswa memiliki respons yang baik atau positif
terhadap pembelajaran menggunakan berbasis STEM
lembar kerja.
KELEBIHAN Pembahasan yang diutarakan sudah jelas
KEKURANGAN Dasar teori masih kurang

Anda mungkin juga menyukai