FILSAFAT HUKUM
KELAS C
ALDO SERENA SANDRES (1706048942)
Theory of Justice
John Rawls dalam bukunya A Theory of Justice menyatakan bahwa teori keadilan adalah
suatu metode untuk mempelajari dan menghasilkan keadilan. Ada prosedur-prosedur berfikir
untuk menghasilkan keadilan. Rawls mendasari teorinya dengan dua prinsip yakni adanya Equal
Right dan juga Economic Equality. Dalam Equal Right dikatakannya harus diatur dalam tatanan
leksikal, yaitu different principles bekerja jika prinsip pertama bekerja atau dengan kata lain
prinsip perbedaan akan bekerja jika basic right tidak ada yang dicabut (tidak ada pelanggaran
HAM) dan meningkatkan ekspektasi bagi mereka yang kurang beruntung. Dalam prinsip Rawls
ini ditekankan harus ada pemenuhan hak dasar sehingga prinsip ketidaksetaraan dapat dijalankan
dengan kata lain ketidaksetaraan secara ekonomi akan valid jika tidak merampas hak dasar
manusia.
Bagi Rawls Rasionalitas itu sendiri ada dua macam yakni Instrumental Rationality
dimana akal budi yang menjadi instrument untuk memenuhi kepentingan-kepentingan pribadi
dan kedua yaitu Reasonable, yaitu bukan fungsi dari akal budi praktis dari orang per orang. Hal
kedua ini akan melekat pada prosedur yang mengawasi orang-orang yang menggunakan akal
budi untuk kepentingan pribadinya untuk mencapai suatu konsep keadilan atau kebaikan yang
universal. Disini terlihat ada suatu prosedur yang menjamin tercapainya kebaikan yang universal,
dengan prosedur yang mengawasi orang per orang ini akan menghasilkan public conception of
justice.
Selain itu, berkaitan dengan aturan. Nozick mengatakan bahwa suatu perbuatan disebut
adil jika memenuhi dalam arti akuisisi atau individu dapat menggunakan resourse tanpa
merugikan keuntungan orang lain. Sedangkan Rawls tetap memegang keyakinan dengan prinsip
perbedaannya, dimana ekspektasi orang yang beruntung juga harus meningkatkan ekspektasi
orang yang paling tidak beruntung. Dan yang terakhir adalah terkait dengan pendistribusian, bagi
Nozick distribusi keberuntungan sah jika beranjak dari klaim yang sah atas barnag/ talenta (bisa
diserahkan, dipertukarkan, diperdagangkan). Sedangkan Rawls melihat pola distribusi sah jika
primary goods terdistribusi secara merata/ sempurna, atau dengan kata lain keberuntungan orang
yang beruntung haris mengangkat juga orang yang paling tidak beruntung.