Anda di halaman 1dari 5

CHEKLIST BANTUAN NAPAS DENGAN AMBUBAG

No Aspek Yang Dinilai 0 1 2


A. SOFT SKILL
1. Memperkenalkan diri kepada keluarga klien
2. Menjelaskan tujuan dilakukan bantuan napas dengan ambubag
3. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada keluarga klien
4. Menjaga privasi klien
5. Percaya diri dan tidak ragu-ragu
6. Cepat, tepat, hati-hati dan teliti
7. Tanggap terhadap reaksi klien
Score : 14
B. HARD SKILL
Persiapan tempat dan alat :
a. Persiapan alat : Ambubag.

b. Persiapan tempat : Tempat yang aman, datar, dan keras.

Persiapan Pasien :
a. Memperkenalkan diri sebagai petugas kesehatan.
1.
b. Menjelaskan maksud dan tujuan.

c. Menyiapkan posisi pasien terlentang di tempat yang aman, datar dan


keras.

Persiapan Lingkungan :
a. Mengatur lingkungan yang aman dan nyaman.

b. Mengatur lingkungan yang cukup penerangan.

c. Mengatur lingkungan agar tidak berkerumun atau tidak ramai.

2. Memeriksa pernapasan (dengan cara Look, Listen, Feel)


- Look : melihat gerak dada, gerak cuping hidung (flaring nostril), retraksi
sela iga
- Listen : mendengar suara nafas, suara tambahan
- Feel : merasakan udara nafas keluar hidung-mulut

3. Menilai pernapasan.
4. Menilai tanda-tanda distress nafas, jika tanda-tanda muncul lakukan
pemberian nafas buatan menggunakan ambubag.
5. Mengangkat rahang bawah pasien untuk mempertahankan jalan nafas terbuka.
6. Menekan sungkup pada muka pasien secara kuat.
7. Memompa udara dengan cara tangan satu memegang bag sambil memompa
udara dan yang satunya memegang dan memfiksasi masker, pada saat
memegang masker ibu jari dan jari telunjuk membentuk huruf C sedangkan
jari-jari lainnya memegang rahang bawah sekaligus membuka jalan napas
dengan membentuk huruf E.
8. Melakukan sebanyak 10-12 x/menit sampai dada nampak terangkat.
9. Mengevaluasi pernapasan.
10 Membereskan alat-alat yang telah digunakan.
.
Score : 20
C. TEKNIK
1. Melaksanakan tindakan secara sistematis dan berurutan
2. Melakukan Evaluasi
3. Mendokumentasikan hasil tindakan.
Score : 6
¿ Score x 100
NILAI AKHIR ¿
40

Banjarbaru, …………………………….

PENGUJI

(…………………….)
BANTUAN NAPAS DENGAN AMBUBAG

A. Pengertian Ambu Manual Ventilator (Ambubag)


Ambu Manual Ventilator (Ambubag) merupakan alat bantu pernafasan yang
terdiri dari bag yang berfungsi untuk memompa oksigen udara bebas, valve/pipa
berkatup dan masker yang menutupi mulut dan hidung. Ambubag ini biasanya
digunakan untuk memberikan tekanan pada sistem pernafasan pasien yang henti nafas
atau yang nafasnya tidak adekuat. Alat ini umumnya merupakan bagian dari peralatan
resusitasi untuk tenaga ahli, seperti pekerja Ambulans. Alat ini digunakan secara
ekstensif di ruang operasi untuk bantuan pernafasan pasien yang tidak sadar pada saat
sebelum diberikan bantuan pernafasan mekanik.

B. Tujuan Dilakukan Bantuan Napas dengan Ambubag

1. Untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernapasan buatan


untuk menjamin kebutuhan adanya oksigen.

2. Untuk menjamin pertukaran antara oksigen (O 2 ) dan karbondioksida (CO 2 )


yang terjadi di paruparu secara normal.

C. Indikasi Bantuan Napas dengan Ambubag

1. Indikasi bantuan napas dengan ambubag yaitu sebagai berikut.


a. Pasien dengan gangguan sistem pernapasan dan memerlukan bantuan
pernapasan.

b. Pasien dengan henti nafas.

c. Pasien dengan cardiac arrest.

d. Pasien dengan respiratory failure.

e. Pasien yang sebelum, selama atau sesudah menjalani suction.

2. Kontraindikasi dilakukan bantuan napas dengan ambubag:


a. Trauma wajah parah.
b. Cedera mata terbuka

c. Pemakaian benda asing dalam rongga mulut (Contoh: pemakaian kawat gigi,
pemakaian gigi palsu).

D. Standar Operasional Prosedur Bantuan Napas dengan Ambubag

1. Pengertian Suatu kegiatan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara


memberikan pernapasan buatan dengan ambubag atau bag valve mask untuk
menjamin kebutuhan oksigen dan pengeluaran gas CO 2.

2. Indikasi Pasien dengan gangguan sistem pernapasan dan memerlukan bantuan


pernapasan.

3. Tujuan Untuk menjamin pertukaran antara oksigen (O 2 ) dan karbondioksida


(CO 2 ) yang terjadi di paruparu secara normal.

4. Persiapan tempat dan alat


a. Persiapan alat Ambubag.

b. Persiapan tempat Tempat yang aman, datar, dan keras.

5. Persiapan Pasien:
a. Memperkenalkan diri sebagai petugas kesehatan.

b. Menjelaskan maksud dan tujuan.

c. Menyiapkan posisi pasien terlentang di tempat yang aman, datar dan keras.

6. Persiapan Lingkungan
Mengatur lingkungan yang aman dan nyaman dan cukup penerangan.

7. Pelaksanaan
a. Perawat memeriksa pernapasan dengan cara :

 Look (Lihat) : Gerak dada, gerak cuping hidung (flaring nostril), retraksi
sela iga
 Listen (Dengar) : Suara nafas, suara tambahan

 Feel Rasakan : Udara nafas keluar hidung-mulut


b. Perawat menilai pernapasan.

c. Menilai tanda-tanda distress nafas, jika tanda-tanda muncul lakukan


pemberian nafas buatan menggunakan ambubag.

d. Mengangkat rahang bawah pasien untuk mempertahankan jalan nafas terbuka.

e. Menekan sungkup pada muka pasien secara kuat.

f. Memompa udara dengan cara tangan satu memegang bag sambil memompa
udara dan yang satunya memegang dan memfiksasi masker, pada saat
memegang masker ibu jari dan jari telunjuk membentuk huruf C sedangkan
jari-jari lainnya memegang rahang bawah sekaligus membuka jalan napas
dengan membentuk huruf E.

g. Lakukan sebanyak kali/menit sampai dada nampak terangkat.

h. Evaluasi pernapasan.

i. Bereskan alat-alat.

8. Sikap selama pelaksanaan


Cepat, tepat, dan hati-hati.

9. Evaluasi
Observasi pasien, bila terjadi henti nafas dan henti jantung dilakukan resusitasi.

10. Dokumentasi
a. Pastikan pernapasan pasien tetap stabil

b. Observasi pasien, bila terjadi henti nafas dan henti jantung dilakukan
resusitasi.

Anda mungkin juga menyukai