Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

DENGAN USIA KEHAMILAN 36 MINGGU

Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Kebidanan I

Dosen Pembimbing: Isrowiyatun Daiyah, M.Keb

Clinical Instructur : Bidan Hj. Khairul Anami, A.Md.Keb

Disusun Oleh :

Roinda Khoirotun Najah NIM P07124118237

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN

DIPLOMA III JURUSAN KEBIDANAN

TAHUN 2020
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

PADA IBU HAMIL TRIMESTER III ( 36 Minggu )

PENGKAJIAN
Hari / Tanggal : Senin, 24 Agustus 2020
Jam : 11.00 WITA

IDENTITAS

Identitas Klien Istri Suami


Nama Ny. I Tn. S
Umur 26 tahun 30 tahun

Pendidikan IRT Swasta

Pekerjaan SMA SMA

Agama Islam Islam

Suku/Bangsa Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia

Alamat Jalan Raya Scorpio Blok H Nomor 35

PROLOG
Ibu hamil anak kedua dengan usia kehamilan 36 minggu. Hari pertama haid
terakhir 15-12-19, taksiran persalinan 22-09-2020, tekanan darah 100/80 mmHg,
berat badan 39 kg, tinggi badan 160 cm, LiLA 26,5 cm, Ibu pernah melakukan
ANC pada trimester I sebanyak 3 kali, pada trimester II sebanyak 4 kali, dan pada
trimester III sebanyak 1 kali, ibu sudah mendapatkan TT1 pada usia kehamilan 7
bulan, TT2 pada usia kehamilan 8 bulan. Hasil Pemeriksaan laboraturium pertama
kali di Puskesmas Hb 12,6 gr%, protein urin (-), glukosa urin (-), penyakit
menular seksual HIV (-), golongan darah B. Ibu tidak memiliki riwayat penyakit
menular seperti TBC dan Hepatitis, penyakit degeneratif seperti Hipertensi,
Diabetes, dan Jantung, ibu juga tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan
maupun obat-obatan. Riwayat persalinan sebelumnya bayi perempuan lahir
spontan dengan Berat 3000 gr, Panjang badan 50 cm, Lingkar kepala 34 cm,
Lingkar dada 36.

DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan sejak 3 hari yang lalu susah tidur karena terbangun sering
kencing pada malam hari

DATA OBJEKTIF
Keadaan umum: baik, berat badan 44 kg, tekanan darah 100/80 mmHg, nadi
79x/menit, respirasi 22x/menit, T: 36,1o C. Tidak ada oedema di wajah,
konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada pembengkakan kelenjar
tyroid, tidak teraba benjolan pada payudara, puting susu menonjol, abdomen
terlihat adanya striae gravidarum, tidak ada oedema pada ekstremitas. Hasil
pemeriksaan palpasi abdominal yaitu, fundus teraba bulat, lunak dan tidak
melenting, dengan TFU 32 cm, pada bagian kanan teraba datar, memanjang, dan
keras seperti papan (teraba punggung kanan), di pinggir atas simpisis teraba
bagian keras, bulat, dan melenting saat digoyangkan (presentasi kepala), pada saat
perabaan kedua tangan tidak menyatu, kepala sudah masuk ke pintu atas panggul
(divergen). Taksiran berat janin 3,255 gr, DJJ terdengar (+). Hb 12,4 gr%. Protein
urin (-), urin berwarna kuning jernih. Glukosa urin (-), reduksi urin berwarna
biru. Reflek patela (+/+).

ANALISA
G2P1A0 usia kehamilan 36 minggu fisiologis

PENATALAKSANAAN
1. Menginformsaikan hasil pemeriksaan kepada ibu :
a. Keadaan umum ibu baik.
b. Usia kehamilan ibu 36 minggu, keadaan janin sehat, letak normal.
c. Tinggi fundus uteri sesuai dengan usia kehamilan.
d. Janin hidup dengan taksiran berat janin 3,255 gram.
e. Taksiran persalinan 22 september 2020.
2. Memberikan KIEtentang :
a. Menjelaskan kepada ibu bahwa sering kencing yang dialami ibu merupakan
hal yang wajar ( fisiologis ) karena kandung kemih ditekan oleh penurunan
kepala janin. Ibu mengerti dengan penjelasan yang disampaikan.
b. Menganjurkan ibu untuk mengurangi minum pada malam hari dan
memperbanyak minum disiang hari. Ibu mengerti dengan anjuran yang
disampaikan.
c. Menganjurkan kepada ibu agar tetap menjaga kebrsihan alat kelaminnya
dengan cara mengganti celana dalam yang basah setelah kencing dan
jangan sampai dibiarkan lembab agar tidak mengganggu kenyamanan ibu.
3. Mengajurkan ibu untuk minum air hangat atau susu (khusus ibu hamil) saat
terbangun pada malam hari, dapat juga membaca alqur’an atau buku bacaan
lain karena dengan membaca mata akan lelah dengan sendirinya, sebelum
tidur mandi dengan air hangat, dan biarkan lampu redup atau mati ketika
hendak tidur. Ibu mengerti dan akan mencobanya.
4. Menganjurkan ibu untuk makan teratur, banyak mengkonsumsi sayuran
hijau seperti bayam, sawi, daun pakis, daun singkong dan lain-lain karena
sayuran-sayuran tersebut banyak mengandung zat besi yang akan membantu
pembentukkan sel darah merah ibu. Selain itu minum susu juga dapat
menambah asupan zat besi, dan meminumnya tidak dibarengi dengan tablet
tambah darah karena dapat menghambat penyerapannya. Ibu mengerti.
5. Menanyakan kepada ibu tentang P4K yaitu program perencanaan persalinan
dan pencegahan komplikasi yaitu tempat bersalin, penolong persalinan,
tabungan persalinan, pendamping persalinan, transportasi rujukan,
pendonor. Ibu mengatakan ingin melahirkan di Bidan, tabungan persalinan
sudah ada, pendamping persalinan suami dan keluarga, transportasi sudah
ada, pendonor darah kakak.
6. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, seperti:
perdarahan pervaginam, sakit kepala hebat yang tidak hilang setelah
istirahat, penglihatan kabur, pembengkakan pada wajah dan ekstremitas,
nyeri perut hebat, keluar cairan pervaginam, janin tidak bergerak seperti
biasanya. Ibu mengerti.
7. Memberitahu ibu untuk segera memeriksakan kehamilannya jika mengalami
tanda-tanda bahaya tersebut. Ibu mengerti.
8. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan.

Anda mungkin juga menyukai