MENYIMPULKAN HASIL PENGKAJIAN PADA IBU DENGAN NIFAS DINI DAN NIFAS LANJUT 1) Persiapan alat Tensimeter Thermometer Stetoskop Kom berisi kapas basah air DTT Dalam bak steril sarung tangan dan pincet Pispot Botol cebok Status pasien 2) Menanyakan keluhan pasien dan keluhan mengenai bayinya Apakah dapat istirahat dan tidur cukup Apakah makanan dan minuman dapat dihabiskan atau masih terasa kurang Apakah obat yang diberikan diminum Apakah ada masalah mobilisasi Apakah sudah buang air besar Apakah buang air kecil lancar Bagaimana keadaan lochea dan apakah ada perdarahan Apakah bayi dapat menyusui dengan baik, tidur tenang 2. MELAKUKAN ANAMNESIS DAN PENGKAJIAN PSIKOLOGIS SERTA MENYIMPULKAN HASIL PENGKAJIAN PADA IBU DENGAN NIFAS DINI DAN NIFAS LANJUT 1) Periapan alat : Status pasien 2) Sikap bidan : Teliti, Sabar, Sopan 3. MELAKUKAN TINDAKAN SESUAI DENGAN RUMUSAN RENCANA ASUHAN: 1) Persiapan
Membuat rancangan penyuluhan
Menyiapkanibu suami / keluarga / kelompok / komunitas Menyiapkan lingkungan Menyiapkan alat bantu/material edukasi yang meliputi MATERIAL EDUKASI: Buku KIA Poster/leaflet/lembar balik/video Alat bantu demonstrasi (bila dibutuhkan) Buku pegangan fasilitator Alat tulis (papan tulis, kertas, spidol, bolpoin) 2) Pandangan sosial yang dapat membahayakan Ibu nifas dilarang makan ikan, telur, dan daging supaya jahitan lukanya cepat sembuh. Hal tersebut tidak benar, justru sebaliknya, ibu nifas sangat memerlukan asupan protein yang lebih tinggi untuk membantu penyembuhan luka. Bila asupan protein tidak cukup, penyembuhan luka akan lambat dan berpotensi terinfeksi. kepercayaan ibu yang menolak minum banyak setelah melahirkan karena kuatir luka jalan lahir basah sehingga proses penyembuhan semakin lama. Padahal, seorang ibu sangat membutuhkan cairan yang cukup selama nifas.9 Untuk menghadapi kebiasaan yang kurang mendukung tercapainya kondisi yang sehat bagi ibu maupun bayinya, dibutuhkan strategi yang tepat dan tidak menyinggung nilai-nilai budaya tidak boleh keluar rumah selama 40 hari masa nifas, Tradisi tidak boleh keluar rumah selama masa nifas ini cukup sering dipraktikkan dalam budaya Asia dan Amerika Latin. Tujuannya adalah membantu ibu baru untuk memulihkan diri dari proses kehamilan dan melahirkan. Faktanya, ibu baru melahirkan memang disarankan untuk mengurangi aktivitas fisik dan banyak istirahat, setidaknya seminggu pertama setelah melahirkan. Kemudian selama enam minggu masa nifas, ibu baru dapat kembali ke aktivitas normalnya secara bertahap.