Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ani Inayati

NIM : 15901.01.19003

1. MELAKUKAN ANAMNESIS DAN PENGKAJIAN FISIK SERTA


MENYIMPULKAN HASIL PENGKAJIAN PADA IBU DENGAN NIFAS
DINI DAN NIFAS LANJUT
1) Persiapan alat
 Tensimeter
 Thermometer
 Stetoskop
 Kom berisi kapas basah air DTT
 Dalam bak steril sarung tangan dan pincet
 Pispot
 Botol cebok
 Status pasien
2) Menanyakan keluhan pasien dan keluhan mengenai bayinya
 Apakah dapat istirahat dan tidur cukup
 Apakah makanan dan minuman dapat dihabiskan atau masih terasa kurang
 Apakah obat yang diberikan diminum
 Apakah ada masalah mobilisasi
 Apakah sudah buang air besar
 Apakah buang air kecil lancar
 Bagaimana keadaan lochea dan apakah ada perdarahan
 Apakah bayi dapat menyusui dengan baik, tidur tenang
2. MELAKUKAN ANAMNESIS DAN PENGKAJIAN PSIKOLOGIS SERTA
MENYIMPULKAN HASIL PENGKAJIAN PADA IBU DENGAN NIFAS
DINI DAN NIFAS LANJUT
1) Periapan alat : Status pasien
2) Sikap bidan : Teliti, Sabar, Sopan
3. MELAKUKAN TINDAKAN SESUAI DENGAN RUMUSAN RENCANA
ASUHAN:
1) Persiapan

 Membuat rancangan penyuluhan


 Menyiapkanibu suami / keluarga / kelompok / komunitas
 Menyiapkan lingkungan
 Menyiapkan alat bantu/material edukasi yang meliputi
MATERIAL EDUKASI:
 Buku KIA
 Poster/leaflet/lembar balik/video
 Alat bantu demonstrasi (bila dibutuhkan)
 Buku pegangan fasilitator
 Alat tulis (papan tulis, kertas, spidol, bolpoin)
2) Pandangan sosial yang dapat membahayakan
 Ibu nifas dilarang makan ikan, telur, dan daging supaya jahitan lukanya cepat
sembuh. Hal tersebut tidak benar, justru sebaliknya, ibu nifas sangat memerlukan
asupan protein yang lebih tinggi untuk membantu penyembuhan luka. Bila
asupan protein tidak cukup, penyembuhan luka akan lambat dan berpotensi
terinfeksi.
 kepercayaan ibu yang menolak minum banyak setelah melahirkan karena kuatir
luka jalan lahir basah sehingga proses penyembuhan semakin lama. Padahal,
seorang ibu sangat membutuhkan cairan yang cukup selama nifas.9 Untuk
menghadapi kebiasaan yang kurang mendukung tercapainya kondisi yang sehat
bagi ibu maupun bayinya, dibutuhkan strategi yang tepat dan tidak menyinggung
nilai-nilai budaya
 tidak boleh keluar rumah selama 40 hari masa nifas, Tradisi tidak boleh keluar
rumah selama masa nifas ini cukup sering dipraktikkan dalam budaya Asia dan
Amerika Latin. Tujuannya adalah membantu ibu baru untuk memulihkan diri dari
proses kehamilan dan melahirkan. Faktanya, ibu baru melahirkan memang
disarankan untuk mengurangi aktivitas fisik dan banyak istirahat, setidaknya
seminggu pertama setelah melahirkan. Kemudian selama enam minggu masa
nifas, ibu baru dapat kembali ke aktivitas normalnya secara bertahap. 

Anda mungkin juga menyukai