NIM : K4319046
KELAS :B
BAB 2
Klasifikasi dan Tata Nama Hewan
I. Keanekaragaman
Sejumlah variasi yang ada pada makhluk hidup (variasi gen, jenis, & ekosistem)
Macam:
a) Keanekaragaman gen: penyusun setiap makhluk hidup sama, jumlah dan susunan beda
sehingga menampilkan sifat yang beda
b) Keanekaragaman jenis: perbedaan yang ditemukan pada kelompok /komunitas pada
berbagai spesies
c) Keanekaragaman ekosistem: perbedaan ekosistem tempat tinggal makhluk hidup
Manfaat: pemanfaatan keperluan sehari-hari, penanggulangan hama dan perawatan lingkungan
dari berbagai spesies, budi daya spesies, sebagai tempat perlindungan air dan tanah.
Penyebaran keanekaragaman fauna di Indonesia: zona asiatis, zona peralihan, zona Australasia
Faktor dasar keanekaragaman fauna Indonesia:
a) Factor spatial: berdasarkan ruang/tempat, factor geografi, factor ekologi
b) Factor temporan: dimensi waktu
II. Klasifikasi Makhluk Hidup
Pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri untuk menyederhanakan objek yang
beragam
Klasifikasi berhubungan dengan ilmu evolusi, morfologi, analogi-homologi, ontogoni-
embriologi, fisiologi comperative, genetika-sitologi, ekologi, tingkah laku (behavior)
Sejarah klasifikasi:
a) Linnaeus, 1735 (2 kingdom): Animalia,plantae
b) Heckle, 1866 (3 kingdom): plantae, Animalia, Protista
c) Copeland, 1938 (4 kingdom): plantae, Animalia, Protista, monera
d) Whittaker, 1938 (5 kingdom): plantae, Animalia, Protista, monera, fungi
e) Woese, et al, 1977 (6 kingdom): plantae, Animalia, Protista, eubacteria, archaebacteria,
fungi
Dasar-dasar klasifikasi:
a) System klasifikasi buatan (artificial): didasarkan 1 atau 2 ciri morfologi yang mudah
dilihat
b) System klasifikasi alami (natural): didasarkan pada persamaan dan perbedaan ciri tubuh
secara menyeluruh terutama morfologi
c) System klasifikasi evolusi (filogenetik): lebih menekankan aspek kedekatan hubungan
antar takson ditinjau dari perkembangan sejarah evolusinya
Cara pengelompokkan hewan
a) Klasifikasi kuno (Aristoteles): klasifikasi hewan berdasarkan atas habitat/tempat hidup
hewan dan manfaatnya
b) Klasifikasi modern (Linnaeus): berdasarkan factor kekerabatan
III. Klasifikasi Hewan
Pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri, cara hidup, tempat hidup, daerah
penyebaran, dll; pengelompokkan makhluk hidup dalam tingkatan/takson tertentu
Tujuan: mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup, mengelompokkan makhluk hidup, mengetahui
hubungan kekerabatan
Penggolongan Animalia:
a) Porifera: multiseluler, tanpa jaringan sejati
b) Cnidaria dan Ctenophora: multiseluler dengan jarigan sejati, simetri radial, diploblastic
c) Platyhelminthes: multiseluler jaringan sejati, simetri bilateral, triploblastic,aselomata
d) Nemanthelminthes: multiseluler jaringan sejati, simetri bilateral, triploblastic,
pseudoselom
e) Mollusca, Annelida, Arthropoda: multiseluler jaringan sejati, simetri bilateral,
triploblastic, pseudoselom
f) Echinodermata: multiseluler jaringan sejati, simetri bilateral, triploblastic, selomata,
pembelahan spiral dan determinan, mulut berkembang dari blastopore, rongga tubuh
skizoselus (terbentuk dengan cara pembagian massa jaringan mesoderm)
g) Chordata: multiseluler jaringan sejati, simetri bilateral, triploblastic, selomata.
Pembelahan radial dan indeterminant, anus berkembang dari blastopore, rongga tubuh
enteroselus
Urutan klasifikasi:
1) Kingdom
2) Phylum
3) Divisi
4) Class
5) Ordo
6) Family
7) Genus
8) Spesies
IV. Tata Nama Hewan
TATA NAMA DAN ATURAN BINOMIAL NOMENKLATUR
Banyak makhluk hidup mempunyai nama local. Nama ini bisa berbeda antara satu daerah dan daerah
lainnya. Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus diberikan nama yang unik dan dikenal di
seluruh dunia. Berdasarkan kesepakatan internasional, digunakanlah metode binomial
nomenclature. Metode binominal nomenclature (tata nama ganda), merupakan metode yang sangat penting
dalam pemberian nama dan klasifikasi makhluk hidup. Disebut tata nama ganda karena pemberian nama
jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata (nama genus dan species)
Aturan pemberian nama adalah sebagai berikut :
Foraminifera: cangkang luar (eksoskeleton) mengandung kalsium karbonat, serupa pada cangkang siput
dan kerang.