Anda di halaman 1dari 5

Prosiding Seminar Nasional IV 2018

Peran Biologi dan Pendidikan Biologi dalam Revolusi Industri 4.0


dan Mendukung Pencapaian Sustainability Development Goals (SDG’s)
ISBN: 978-602-5699-43-6

Identifikasi preparat gosok tulang


femur ayam (Gallus gallus) dengan
pewarnaan alami bunga telang
(Clitoria ternatea L.)
Sri Wahyuni, Veti Rizky Tosiyana
Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Muhammadiyah Malang

ABSTRAK
Metode gosok merupakan metode pembuatan preparat untuk
mendapatkan sediaan yang sulit diiris (section) dan sediaan
dengan ketebalan merata. Penelitian ini bertujuan untuk
Penulis koresponden
mengidentifikasi bagian-bagian jaringan tulang femur ayam
Sri Wahyuni, (Gallus gallus), secara mikroskopis melalui preparat gosok
Pendidikan Biologi, FKIP tulang dengan teknik perbandingan pewarnaan alami bunga
Universitas Muhammadiyah telang (Clitoria ternatea L.). Metode penelitian yang digunakan
Malang
adalah penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan di
Email: Laboratorium Biologi UMM. Metode yang dipakai dalam
swahyuni.48@gmail.com pembuatan preparat tulang adalah metode gosok. Agar bisa
mewarnai lebih jelas maka bunga telang diekstraksi terlebih
Kata kunci: dahulu dengan pelarut air, Perlakuan yang diberikan adalah
Femur ayam dengan menggunakan pewarnaan alami bunga telang (Clitoria
Metode gosok ternatea L.). dengan perbandingan 1:5, 1:10 dan tanpa
Teknik pewarnaan bunga pewarnaan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan
telang mengamati secara mikroskopis, mengidentifikasi preparat
gosok dengan teknik pewarnaan alami bunga telang. Analisa
Data dilakukan secara deskriptif, membandingkan secara
naratif dari ketiga perlakuan di atas. Hasil pembuatan preparat
gosok femur ayam (Gallus gallus) menunjukkan bahwa pada
preparat femur ayam (Gallus gallus). tanpa pewarnaan dan
dengan menggunakan pewarnaan alami bunga telang
perbandingan 1:5 dan 1:10 bagian-bagian yang teridentifikasi
adalah sistem havers, canalis havers, lamella, dan canalis
volkman dan sel osteosit. Sedangkan bagian lakuna, dan
kanalikuli masih belum terlihat jelas. Dengan menggunakan
pewarnaan alami bunga telang perbandingan 1:5 preparat
terlihat lebih jelas.
Copyright © 2018 Universitas Muhammadiyah Malang

PENDAHULUAN yang sulit diiris atau sulit untuk


mendapatkan sediaan dengan ketebalan
Preparat gosok merupakan yang merata serta untuk pembuatan
perolehan melalui metode mikroteknik jaringan yang sifatnya keras. Metode
dengan cara merebus dan menggosok gosok dilakukan dengan cara merebus
tulang setipis mungkin. Metode ini sampai melunak dan menggergaji tulang.
digunakan untuk mendapatkan sediaan Potongan tulang kecil digosokkan satu

82
Wahyuni dan Tosiyana / Seminar Nasional IV 2018 Hal. 82-86

arah menggunakan ungkal atau amplas. merah (Hylocereus polyrhizus) dan daun
Pembuatan preparat gosok sebenarnya jati muda (Tectona grandis). Tingkat
sudah lama dilakukan, tetapi tanpa kejelasan dan kekontrasan preparat
pewarnaan. Sehingga preparat kurang berbeda antara preparat yang
begitu jelas. Salah satu cara untuk menggunakan pewarnaan dibandingkan
mendapatkan kualitas preparat gosok tanpa pewarnaan. Preparat gosok dengan
yang jelas yaitu dengan cara teknik pewarnaan filtrat kulit buah naga merah
pewarnaan (staining) (Wahyuni, 2015). nampak jaringan tulang sistem Havers
Dalam teknik pewarnaan memerlukan yang lebih jelas dan lebih kontras
proses filtrasi dalam pembuatan dibandingkan preparat gosok tanpa
pewarna. Hal tersebut dapat pewarnaan. Pewarnaan kulit buah naga
mempermudah pengamatan suatu sel merah (Hylocereus polyrhizus)
atau jaringan dalam pembuatan preparat menghasilkan warna ungu dan warna
metode gosok (Gresby, 2013 dan merah muda dengan tingkat kejelasan
Andayani, 2012). dan kekontrasan yang semakin
Penggunaan pewarna alami dapat meningkat. Pewarnaan dengan
digunakan sebagai pewarnaan pada menggunakan daun jati muda (Tectona
preparat untuk menggantikan pewarna grandis) menunjukkan warna coklat
safranin yang relatif mahal. Pewarnaan kehijauan dengan tingkat kejelasan dan
dilakukan adalah untuk mempermudah kekontrasan yang semakin meningkat.
pengamatan dibawah mikroskop. Preparat gosok tulang tanpa pewarnaan
Pewarna alami yang berpotensi untuk didapatkan hasil preparat kurang
diekstrak diantaranya bunga telang kontras meskipun komponen-
(Clitoria ternatea L.). Bunga telang komponennya sudah bisa terlihat.
(Clitoria ternatea L.) sering dijumpai di Dengan menggunakan Scanning
lingkungan kita yang di dalamnya Electron Micrograph (SEM) ditemukan
terkandung pigmen antosianin yang system Havers dengan perbesaran 800x,
larut dalam pelarut polar. Untuk hasil gambar dari penggunaan Scanning
mendapatkan ekstrak zat warna Electron Micrograph (SEM) nampak
antosianin tersebut perlu dilakukan jelas lamella-lamella Havers dan batasan
ekstraksi. Namun harus diperhatikan dari sebuah system Havers dibanding
pada kestabilan pigmen antosianin dengan mikroskop biasa. Gambar dari
bunga telang yang digunakan sebagai preparat literatur bagian-bagian umum
pewarna alami (Hartono, 2013) yang dapat terlihat jelas saat pembuatan
Pada pembuatan preparat gosok preparat gosok tulang meliputi sistem
dengan menggunakan media femur ayam harves, lakuna dan canalis central.
(Gallus gallus) hasil yang didapatkan Sedangkan canalis volkman, osteosit,
sangat bagus pada preparat dengan lamela dan kanalikuli tidak terlihat
pewarnaan alami perbandingan 1:10. dengan jelas (Wahyuni, 2015).
Ketidakmaksilan preparat tanpa Tujuan dari pembuatan preparat
pewarnaan dan preparat dengan gosok adalah untuk mengidentifikasi
pewarnaan alami perbandingan 1:5 dapat bagian-bagian jaringan tulang femur
dilihat dari gambar yang dihasilkan ayam, yang dapat teramati secara
ketebalan tidak merata. Ketebalan mikroskopis melalui preparat gosok
yang tidak merata di sebabkan karena tulang dengan teknik perbandingan
dalam proses menggergaji dan pewarnaan alami bunga telang. Hasil
mengamplas tulang tidak rata penelitian diharapkan dapat memberi
ketebalannya, sedangkan pewarnaan hasil preparat gosok tulang yang
yang tidak merata disebabkan karena berkualitas bagus. Preparat gosok tulang
proses pewarnaan terlalu lama. yang berkualitas dapat mempermudah
Berdasarkan penelitian terdahulu penelaahan preparat tentang bagian-
dengan menggunakan metode gosok bagian jaringan tulang dan sistem
preparat tulang (Bone) menggunakan havers. Kelemahan dalam metode gosok
pewarna alami filtrat kulit buah naga adalah kurangnya kekontrasan warna.

83
Wahyuni dan Tosiyana / Seminar Nasional IV 2018 Hal. 82-86

Kekontarsan atau kejelasan preparat


diperoleh melalui teknik pewarnaan
bahan alami dan proese clearing dengan
menggunakan xylol.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian dalam penelitian ini


adalah jenis penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif yaitu penelitian Gambar 1. Preparat femur ayam tanpa
yang mendeskripsikan preparat gosok pewarnaan (Keterangan: 1. Sistem Havers; 2.
Canalis Havers; 3. Osteosit; 4. Kanalikuli; 5.
tulang femur ayam dengan teknik Lacuna; 6. Lamella)
pewarnaan dengan perbandingan yang
berbeda. Penelitian ini dilakukan untuk Hasil penelitian menunjukkan
mengetahui mengetahui kualitas preparat tulang femur ayam (Gallus
pewarnaan yang dihasilkan dari pewarna gallus) metode gosok tanpa pewarnaan
alami dengan perbandingan yang dan metode gosok pewarnaan alami
berbeda pada preparat femur ayam bunga telang perbandingan 1:5 dan 1:10
(Gallus gallus). Penelitian ini dilakukan di dapatkan bagian-bagian dari jaringan
di Laboratorium Biologi Universitas tulang, diantaranya:
Muhammadiyah Malang. Metode a. Sistem Havers yaitu keseluruhan
pengumpulan data dalam penelitian ini sistem yang terdapat pada jaringan
dilakukan dengan cara pengamatan tulang.
langsung menggunakan mikroskop, dari b. Canalis Havers merupakan suatu
pengamatan langsung tersebut saluran yang sejajar dengan sumbu
kemudian preparat gosok yang terlihat tulang, didalam saluran terdapat
jaringan tulang femur secara melintang pembuluh-pembuluh darah dan
difoto menggunakan kamera HP syaraf (Wahyuni, 2015).
Samsung j7 2016, 13 Megapixel. c. Lamela merupakan bagian yang
Selanjutnya diadakan penelaahan tersusun secara kosentris.
mikroskopis terhadap jaringan tulang, d. Lakuna merupakan ruangan kecil
serta foto mikroskopis. Faktor yang yang terdapat diantara lempengan -
diamati adalah jaringan tulang yang lempengan yang mengandung sel
meliputi system Havers dan bagian- tulang (Gartner, 2007).
bagiannya. e. Kanalikuli merupakan saluran-
saluran halus dalam matriks, yang
HASIL DAN PEMBAHASAN merupakan tempat uluran sitoplasma.
f. Osteosit merupakan sel dewasa yang
Pada penelitian ini, dilakukan terlibat dalam pemeliharaan fungsi
pembuatan preparat tulang femur ayam tulang dan terletak dalam osteon
(Gallus gallus). Hasil pengamatan (Risnanto & Uswatun, 2014).
preparat femur ayam tanpa pewarnaan,
dengan pewarnaan alami bunga telang
perbandingan 1:10, dan dengan
pewarnaan alami bunga telah
perbandingan 1:5 secara berturut-turut
disajikan di Gambar 1, Gambar 2, dan
Gambar 3.

Gambar 2. Preparat femur ayam dengan


pewarnaan alami bunga telang 1:10 (Keterangan:
1. Sistem Havers; 2. Canalis Havers; 3. Osteosit; 4.
Kanalikuli; 5. Lacuna; 6. Lamella)

84
Wahyuni dan Tosiyana / Seminar Nasional IV 2018 Hal. 82-86

menjadi kering, rapuh dan getas


sehingga hasil akhir dari pembuatan
sediaan yang telah jadi justru tidak akan
bertahan lama (Suntoro, 1983).
Kesulitan yang dialami dalam
pembuatan preparat gosok meliputi: a)
proses perebusan yang memakan waktu
lama; b) proses menggosokan tulang
pada ungkal membutuhkan kesabaran,
ketelatenan, dan ketelitian; c) proses
Gambar 3. Preparat femur ayam dengan memotong femur ayam (Gallus gallus)
pewarnaan alami bunga telang 1:5 (Keterangan: 1. yang tidak merata ketebalannya sehingga
Sistem Havers; 2. Canalis Havers; 3. Osteosit; 4. mempersulit dalam pengamplasan dan
Kanalikuli; 5. Lacuna; 6. Lamella)
hasilnya tebal sebelah; d) tulang yang
Berdasarkan preparat yang telah sudah terlalu kecil sulit digosok, selain
dibuat didapatkan hasil sebagai berikut: itu juga menimbulkan kekhawatir jika
preparat tanpa pewarnaan, dapat terlihat patah dan hilang ketika ditetesi dengan
jelas bagian sistem havers, canalis aquades; e) ketika dalam proses
havers, dan sel osteosit. Bagian lakuna, pengamplasan dan tulang tiba-tiba jatuh
lamela, dan kanalikuli masih belum sulit untuk menentukan arah
terlihat jelas. Hasil preparat pewarnaan penggosokannya lagi, karena jika
alami bunga telang perbandingan 1:5 berbeda arah penggosokan maka akan
didapatkan hasil pewarnaan yang tidak merusak struktur tulang; f) penggosokan
merata (terlalu gelap) jika dibandingkan pada ungkal yang kasar dan waktu lama
dengan pewarna bunga telang dapat melukai kulit jari-jari.
perbandingan 1:10. Bagian yang dapat Faktor-faktor yang menyebabkan
terlihat jelas yaitu sistem havers, canalis kegagalan dalam metode gosok ini
havers, dan osteositnya. Pada bagian meliputi: a) perebusan yang tidak tepat
lakuna, lamela, dan kanalikuli belum dapat berakibat tulang masih terlalu
terlihat jelas. Sedangkan pada preparat keras sehingga sulit diiris atau terlalu
pewarnaan alami bunga telang lunak sehingga tulang hancur dan tidak
perbandingan 1:10, hasil pewarnaan bisa diiris, b) pemotongan tulang yang
merata dan gambar yang di hasilkan tidak merata dapat berpengaruh
bagus. Bagian yang dapat terlihat dengan terhadap proses pengasahan dan
jelas yaitu sistem havers, canalis havers, penggosokan tulang yang juga kurang
dan osteosit. Bagian yang kurang jelas merata sehingga mengakibatkan
meliputi lakuna, lamela, dan kanalikuli. jaringan-jaringan tulang tidak terlalu
Menurut Wahyuni (2009) kejelasan jelas dan tulang menjadi rawan patah
preparat dipengaruhi oleh beberapa karena memiliki ketebalan yang tidak
faktor diantaranya pada saat pengasahan merata, dan c) kurangnya ketelitian pada
dan penggosokan tulang yang kurang saat proses penggosokan mengakibatkan
merata mengakibatkan di setiap struktur tulang mengalami kerusakan.
jaringan-jaringan tulang tidak terlalu
jelas, kurangnya ketelitian pada saat KESIMPULAN
proses penggosokan mengakibatkan
struktur tulang mengalami kerusakan. Metode gosok digunakan dalam
Selain itu, ketidakjelasan preparat dapat pembuatan sediaan yang sulit diiris atau
dikarenakan adanya proses penjernihan sulit untuk mendapatkan sediaan dengan
menggunakan xylol setelah perlakuan ketebalan merata dan untuk pembuatan
pemberian pewarna, dimana xylol murni jaringan yang sifatnya keras. Preparat
tersebut berfungsi untuk menjernihkan femur ayam (Gallus gallus) tanpa
jaringan (clearing), namun jika terlalu pewarnaan dan dengan menggunakan
lama direndam dalam larutan xilol maka pewarnaan alami bunga telang
hal tersebut akan menyebabkan jaringan perbandingan 1:5 dan 1:10 bagian-bagian

85
Wahyuni dan Tosiyana / Seminar Nasional IV 2018 Hal. 82-86

yang dapat terlihat atau teridentifikasi Risnanto & Uswatun, I. (2014). Buku
adalah sistem havers, canalis havers, dan ajar asuhan keperawatan medikal
sel osteosit. Sedangkan bagian lakuna, bedah: Sistem muskulus keletal.
lamela, dan kanalikuli masih belum Yogyakarta: Deepublish.
terlihat jelas. Suntoro, S. H. (1983). Metode
pewarnaan histologi dan
DAFTAR PUSTAKA histokimia. Jakarta: Bhratara Karya
Aksara.
Gartner. (2007). Histology. New York: Wahyuni, S. (2009). Pengaruh lama
MC. Graw Hill Book Company Inc. perebusan terhadap kualitas
Gresby, A. K. P. C. (2013). Pemanfaatan preparat gosok tulang femur ayam.
filtrat daun jati muda (Tectona Laporan Penelitian Jurusan
Grandis) sebagai bahan pewarna Pendidikan Biologi UMM. Malang:
alternatif pembuatan preparat Universitas Muhammadiyah Malang.
maserasi batang cincau rambat Wahyuni, S. (2015). Identifikasi
(Cyclea barbata). Skripsi. preparat gosok tulang (bone)
Universitas Muhammadiyah Malang. berdasarkan teknik pewarnaan. In
Hartono, MA. (2013). Pemanfaatan Prosiding Seminar Nasional
ekstrak bunga telang (Clitoria Pendidikan Biologi (pp. 657-666).
ternatea L.) sebagai pewarna alami Malang: Universitas
es lilin. Skripsi. Universitas Atma Muhammadiyah Malang.
Jaya Yogyakarta.

86

Anda mungkin juga menyukai