𝜎1′ − 𝜎3 ′
AC 2
sin ϕ = =
BO + OA 𝜎1′ + 𝜎3 ′
cot ϕ +
2
atau
ϕ ϕ
σ1′ = σ′3 . tan2 45° + + 2c. tan 45° +
2 2
Gambar 3.
Lingkaran Mohr untuk lempung overconsolidated
Jika konsolidasi awal dikerjakan dengan tegangan sel
𝜎𝑐 = 𝜎𝑐 ′, dan kemudian tekanannya dikurangi sehingga
tegangan sel menjadi 𝜎3 = 𝜎3 ′,benda uji akan menjadi
overconsolidated.
Selubung kegagalan yang diperoleh dari uji triaksial
consolidated drained, akan terdiri dari dua garis, seperti yang
terlihat pada gambar 4
Bagian AB adalah selubung kegagalan lempung
overconsolidated yang mempunyai kemiringan lebih landai
dengan suatu nilai kohesi, dan bagian BC memberikan
lempung pada kedudukan normally consolidated yang
mengikuti persamaan :
𝜏 = 𝜎 ′ . tan ϕBC
Di mana τ adalah tegangan geser
Berdasarkan Gambar 4, pada regangan yang sangat besar,
tegangan deviator mencapai nilai konstan.
Kuat geser lempung pada regangan yang sangat besar
disebut kuat geser residu (τrsd ), yaitu kuat geser batas
(ultimit).
Gambar 4.
Selubung kegagalan dengan tegangan prakonsolidasi = 𝝈𝒄 ′
Kuat residu tanah lempung tak tergantung dari sejarah
tegangannya dahulu (Gambar 5), dapat dinyatakan dalam
persamaan :
τ(rsd) = σ′ . tan ϕBC
Dengan ϕult = sudut gesek dalam batas (ultimit) dengan
komponen c = 0
Dari uji triaksial :
σ1′ − σ′3
ϕult = arc sin ′ (rsd)
σ1 + σ′3
Sudut gesek dalam residu tanah lempung, penting untuk
analisis hitungan stabilitas lereng.
Uji triaksial tanah lempung dapat juga dilaksanakan dengan
cara tekanan aksial atau perpanjangan aksial dengan
mengizinkan air mengalir.
Gambar 5. Kuat residu tanah lempung
CONTOH SOAL
SOAL 1
Pada uji triaksial consolidated drained, diperoleh data sebagai berikut : 3 =
27,6 kN/m2 dan f= 27,6 kN/m2. Kalau benda uji berupa lempung normally
consolidated, maka :
(a) Hitung sudut gesek dalam ().
(b) Hitung sudut (sudut bidang kegagalan dengan bidang utama mayor).
(c) Hitung tegangan normal f’dan tegangan geser f pada saat kegagalan.
PENYELESAIAN :
Karena benda uji adalah lempung normally consolidated, garis selubung
kegagalannya akan lewat titik asal O. Persamaan kuat geser untuk jenis
tanah ini:
f = ' tg
f = –
1 = f + = 27,6 + 27,6 = 55,2 kN/m2
Pada jenis pengujian ini, tegangan total = tegangan efektif, karena tegangan
pori nol
1 = 1’ dan = ’ = 27,6 kN/m2
PQ 1 1'3 ' 55,2 27,6
sin 2
0, 33
OP 1 ' ' 55,2 27,6
2 1 3
𝜎1𝑓 ′
b. 𝜎1 − 𝜎3 𝑓 = 𝜎3 ′ −1
𝜎3𝑓 ′
= 100 4 − 1 = 300 kN
m2
Gambar 9.
Selubung kegagalan tegangan
total lempung overconsolidated
pada kondisi consolidated
undrained
CONTOH SOAL
Uji triaksial consolidated undrained dengan pengukuran tekanan pori pada
lempung jenuh adalah dihasilkan data sebagai berikut:
Tegangan sel (kN/m2) 150 300 450
Tegangan deviator (kN/m2) 190 340 500
Tekanan air pori (kN/m2) 80 150 220
Tentukan nilai c’ dan ’
PENYELESAIAN :
Nilai-nilai tegangan utama efektif 1' dan 3' saat kegagalan dihitung dengan
mengurangkan tegangan-tegangan utama dengan tekanan air pori.
Selanjutnya hasil perhitungannya pada tabel berikut :
3 (kN/m2) 150 300 450
1 (kN/m2) 340 640 950
3‘ (kN/m2) 70 150 230
1‘ (kN/m2) 260 490 730
½ (1 - 3) (kN/m2) 95 170 250
½ (1’ + 3’) (kN/m2) 165 320 480
Lingkaran Mohr dalam tinjauan tegangan efektif dan garis kegagalan
digambarkan sebagai berikut :