Anda di halaman 1dari 25

METODA KONSTRUKSI

JEMBATAN SURAMADU - SURABAYA

OLEH:
BEDYA TRIHESTIKA
07 972 041

DI PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN SURAMADU TERDAPAT


DUA METODE KONSTRUKSI.
1. METODE KONSTRUKSI CABLE STAYED
2. METODE KONSTRUKSI APPROACH BRIDGE

1. METODE KONSTRUKSI CABLE


STAYED

A. Pekerjaan Platform
Platform berfungsi sebagai:
- tempat menginstalasi batchingplan
- menyimpan material
- tempat berbagai aktivitas di tengah laut
selama kegiatan konstruksi berlangsung
B. Pekerjaan Bored Pile
- pemasangan casing baja
- pengeboran sampai kedalaman yang
diinginkan

C. Pekerjaan Pile Cap


- setelah pekerjaan bored pile selesai
dikerjakan, semua komponen platform yang
menumpu ke steel casing dibongkar
- caisson baja yang berfungsi sebagai
bekisting bawah pile cap kemudian dipasang
- pengecoran lapisan sealing concrete
- pengecoran pile cap dilakukan tiga lapis
D. Pekerjaan Pylon
- konstruksi dasar pylon dan lengan bawah
dari pylon
- instalasi elevator pada pylon

konstruksi balok pengikat pylon bagian bawah


konstruksi lengan pylon di tengah
konstruksi balok pengikat tengah
konstruksi lengan atas pylon
konstruksi balok pengikat atas

E. Pekerjaan Struktur Atas


- pemasangan struktur bantu sementara diatas
pilecap
- pemasangan segmen girder baja pertama
dengan crane barge, hubungan antara segmen
dengan pylon dibuat tetap (fix) untuk sementara

- pemasangan cantilever crane pada lantai


jembatan untuk mengikat segmen berikutnya
- pemasangan girder baja dengan menggunakan
cantilevercrane diikuti dengan penenganan
kabel
- pemasangan pelat lantai jembatan pada
segmen pertama dan kedua dilanjutkan
dengan pengecoran sambungan
- pemasangan girder baja selanjutnya dengan
menggunakan cantilevercrane diikuti dengan
peregangan kabel. Pada saat bersamaan
pasang pilar sementara di dekat pilar V

2. METODE KONSTRUKSI APPROACH


BRIDGE

A. Pier Cap dan Pier Work

Tahap - tahap pekerjaan pembuatan form work pile cap adalah


:
- Pemasangan steel plat yg diklem yg digunakan
sebagai dudukan steel support. Pemasangan balok
penyangga searah longitudinal balok jembatan dan balok
penyangga arah transversal jembatan sebagai penerus
beban dari balok penyangga dengan baja IWF.
- Pemasangan balok bottom formwork dan multiplek.
skirting panel dipersiapkan selain sebagai bagian dari
pile cap juga digunakan sebagai side form work.
- Skirting panel merupakan segmental precast concrete.
pemasangan rebar dilakukan setelah proses instalasi
botom dan side form work selesai perangkaian rebar dari
semi finis menjadi fix di lokasi pekerjaan pile cap.
- Rebar pertama dipasang untuk pengecoran beton
pertama setinggi 0.5 meter.

Setelah beton cukup kuat pemasangan rebar


dilanjutkan ke tahap berikutnya. Penulangan
beton pertama setinggi 0.5 meter, dilakukan
setelah bottom form work, side form work dan
rebar terpasang. Beton setinggi 0.5 meter selain
digunakan sebagai penahan untuk tahap
pengecoran selanjutnya juga, digunakan sebagai
tumpuan pemasangan skirting panel.
Metode pengecoran beton yang digunakan adalah
dengan menggunakan pipa. Saat pengecoran,
beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih
dari 150 cm. Pemasangan climbing form dimulai
dari pemasangan bottom formwork dilanjutkan
side formwork pada keempat sisi.

Setelah beton mencapai kekuatan yang


dipersyaratkan climbing form dapat dipindahkan ke
segment selanjutnya. pekerjaan ter-sebut diulang
sampai pada tinggi pier yg ditentukan. Penempatan
rebar dilakukan beriringan langkah demi langkah
dengan proses form work dan pengecoran setelah
form work terpasang. Pekerjaan tahap pertama rebar
dilanjutkan dengan pekerjaan pengecoran. Begitu
seterusnya hingga ketinggian yang ditentukan.
Pengecoran beton untuk pier dilakukan dalam
beberapa tahap tergantung pada ketinggian pier.
Tinggi pengecoran maksimum dengan menggunakan
climbing form adalah 4 meter. Pengecoran pertama
dilakukan setinggi 50 cm. pengecoran selanjutnya
dilakukan dengan tinggi yang bervariasi begitu
seterusnya sampai pada ketinggian yang ditentukan.

B. Pier Table
Tahap - tahap pekerjaan pier table adalah pemasangan
concrete box bagian bawah rencana Pier table
pemasangan horisontal IWF suport dan vertikal IWF
support pemasangan side formwork, inner formwork
dan bottom formwork.
Side formwork akan didukung steel trust sedangkan
inner formwork akan didukung oleh portal bracing.
Formwork frame dibentuk dari berbagai kombinasi
bentuk baja dan plat. Pekerjaan pemotongan dan
pembengkokan rebar akan dilakukan di stock yard
sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan. Proses
finalisasi perakitan dilakukan dilokasi pekerjaan.
Pengecoran pier table dilakukan dalam dua kali
pengecoran, bottom slab dan sebagian web akan dicor
terlebih dahulu sedangkan top slab dan sebagian web
sisanya akan dicor pada pengecoran ke dua.

Pekerjaan stressing vertikal akan dilakukan setelah


pekerjaan pier table memenuhi kekuatan yang
dipersyaratkan.

C. Pekerjaan V Pier
V - Pier merupakan rigid frame dan mempunyai panjang
deck longitudinal sepanjang 32 m. V - pier digunakan
sebagai tumpuan balance cantilever approach bridge dan
cable stay Main Span, karena itu pekerjaan V Pier
menjadi pekerjaan yang krusial.
D. Concreate Box Girder
Sesuai untuk kebutuhan bentang panjang, maka dipilihlah
metode balance cantilever. Metode ini cocok dilakukan untuk
pekerjaan di laut dengan bentang 120 meter. Metode pengecoran
box girder adalah menggunakan form traveller, yang terdiri dari
sistem trust stimuler utama, sistem bottom basket, sistem
suspensi, sistem form work, sistem anchoring dan sistem gerak.

Sistem form work terdiri dari side formwork, inner


form work dan diafragma formwork. Formwork siap
digunakan setelah seluruh kegiatan perangkaian
selesai. Proses semifinish rebar dilakukan di
stockyard dan proses finalisasi rebar dilakukan di
lokasi pekerjaan. Penempatan rebar dilakukan
beriringan langkah demi langkah dengan proses
formwork dan pengecoran. Proses penempatan
rebar dilakukan setelah formwork terpasang.
Pengecoran segmental box girder yang akan
digunakan adalah pengecoran cast insitu. Pengecoran
rebar dilakukan setelah rebar dan duct terpasang
dengan baik. Pengecoran dilakukan dengan
menggunakan concrete pump dengan bantuan pipa.

Pekerjaan stressing adalah pekerjaan yang


sangat penting untuk pekerjaan bentang
panjang yang kontinyu.

TIANG PANCANG

Pemancangan Tahap Awal dan Pemancangan Selanjutnya


Pondasi yang digunakan untuk causeway adalah tiang pancang baja
dengan diameter 600 mm dengan spesifkasi sesuai dengan ASTM
A252 Grade 2. Panjang masing-masing pipa 12 m, dengan
kedalaman pemancangan rata-rata untuk Sisi Surabaya sekitar 25
m dan sisi Madura 33 m.
Pelaksanaan pekerjaan tiang pancang ini meliputi pekerjaan
pemancangan, pengisian pasir, pengisian beton tanpa tulangan dan
pengisian beton dengan tulangan. Kedalaman dari masing-masing
pengisian ini didasarkan atas kondisi daya dukung tanah dan
penggerusan tanah (scouring).
Saat pelaksanaan 2003-2004, pemancangan di tahap awal
dilakukan dengan memanfaatkan jalan kerja yang dibuat dengan
menimbun, yaitu di Abutment (A0), Pilar 1-5 untuk sisi Surabaya.
Sementara di sisi Madura di Abutment (A102), dan Pilar 101
sampai dengan pilar 96. Untuk pilar selanjutnya pekerjaan
pemancangan dilaksanakan dengan menggunakan ponton pancang.

Persiapan
Hal penting yang harus diperhatikan adalah
monitoring stok tiang pancang pipa baja yang
sudah di-coating, sesuai kebutuhan untuk
menjaga kontinuitas pekerjaan pemancangan.
Selanjutnya adalah pemindahan stok pipa ke tepi
pantai sesuai dengan kebutuhan. Peralatan yang
digunakan untuk pemindahan ini adalah crane
service 25 ton dan truk trailer.

Metode Pelaksanaan Pemancangan


Ponton service ditarik boat mendekati stok tiang
pancang
yang telah diposisikan di dekat pantai. Dengan bantuan
crane, tiang pancang diletakkan di atas ponton service
untuk dibawa menuju ponton pancang.
Tahapan selanjutnya adalah pengukuran posisi dengan
mengunakan teodolit (lihat penjelasan metoda
pengukuran). Lalu mengarahkan leader crane pancang
yang memegang tiang pancang di atas kapal ponton ke
sasaran bidik teropong yang telah disetting dengan
komando dari surveyor. Apabila sudah sesuai dengan
posisi
yang diinginkan, maka tiang pancang sudah siap untuk
dipancang.

PELAT LANTAI
o

Pekerjaan plat lantai jembatan terdiri dari beberapa tahapan,


yaitu: tahap persiapan, pembesian lantai, dan pengecoran plat
lantai. Pekerjaan persipan dimulai dari penyiapan material
besi di stockyard untuk selanjutnya potongan besi dibawa ke
lokasi pembesian dengan menggunakan truk.

Besi yang sudah difabrikasi di gudang diletakkan atau ditata


berdasarkan tipe yang ada pada . Hal ini dilakukan untuk
memudahkan proses pemasangan tulangan. Untuk
menghindari adanya karat akibat angin dan air laut, besi
ditutup dengan menggunakan terpal. Selain itu disiapkan
scupper juga dan pipa PVC. Untuk mengetahui posisi dan
elevasi pembesian, dilakukan pengukuran, dengan
menggunakan teodalit dan waterpass. Yang pertama dipasang
adalah tulangan dalam arah lebar jembatan kemudian dalam
arah memanjang.

Selanjutnya adalah pembesian pembatas jembatan pada


bagian tepi. Sebagai proses terakhir pembesian dilakukan
pemasangan dudukan untuk kanal dan bajaWF yang
berfungsi untuk memudahkan pelaksanaan pengecoran
dan menghindarkan terinjaknya tulangan pada saat
pengecoran.
Persiapan terakhir sebelum dilakukan pengecoran adalah
pembersihan lokasi pembesian dari kotoran berupa sisasisa kawat bendrat maupun kotoran lain yang dapat
mengganggu pada saat pengecoran. Pengecoran dilakukan
dengan menggunakan beton K -350 yang dilaksanakan
dalam satu tahap. Setelah pengecoran selesai dilakukan,
beton tersebut kemudian dirawat curring dengan
menggunakan curring compound yang bertujuan untuk
menghindarkan terjadi keretakan (cracked) . Metode
dengan karung basah juga dilaksanakan curing sampai
dengan umur beton 28 hari.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai