Anda di halaman 1dari 9

Skenario 3

Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dibawa ke UGD RS karena diare cair
dengan lendir darah. Keluhan disertai dengan muntah sebanyak 4 kali, nyeri perut
dan demam, keluhan tidak disertai batuk dan pilek. pasien masih mau minum
seperti biasa.BAK terakhir kira-kira 12 jam yag lalu.

Pasien tidak pernah mengalami diare dengan lendir darah sebelumnya. Riwayat
Penyakit Dahulu : Riwayat diare sebelumnya (-), demam (-), Riwayat Penyakit
Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang serupa
dengan pasien. Riwayat alergi (-), asma (-), penyakit jantung (-), HT (-), DM (+),
tumor / keganasan (-).Riwayat Personal Sosial : pasien sering membeli makanan
diluar. Dari pmeriksaan didapatkan: keadaan umum sedang, Kesadaran : Compos
mentis, Tanda vital : Tekanan darah : 120/80 mmHg, Nadi : 88 kali/menit,
Respirasi : 20 kali/menit, Suhu tubuh : 36,5 C. Pemeriksaan Fisik, kepala dbn,
wajah simetris, leher tidak ada pembesaran KGB, telinga : CAE normal, serumen
(+), membran timpani intak, cone of light (+), warna normal, bentuk datar, retraksi (-
), hidung : DBN. tenggorok : tonsil dbn, orofaring dinding posterior faring tidak
hiperemis. Thorak : simetris, sonor, vesikuler. Abdomen : flat, BU (+) normal, NT (-),
ekstremitas : hangat, CRT < 2 detik. Px penunjang: Lab : Hb 16 g %, Eritrosit 5,9 x
106/mm3, Leukosit 14.0 x 103/mm3, Hematokrit 46 %, Trombosit 268x103/mm3,
Eosinofil 2,4 %, Basofil 0,20 %, Neutrofil 80,80%, Limfosit 32,60%, Monosit, 7,10 %

A. KLASIFIKASI ISTILAH SULIT

B. PERTANYAAN
1. Apa yang menyebabkan pasien mengalami diare cair dengan lendir darah
2. Apa yang menyebabkan pasien mengalami beberapa keluhan seperti muntah,
nyeri perut, dan demam
3. Apakah ada kaitannya keluhan asien dengan bak terakhir 12 jam yg lalu
4. Interpretasi hasil pemeriksaan
C. ANALISIS MASALAH
1. Apa yang menyebabkan pasien mengalami diare cair dengan lendir darah
 Diare pada anak dibagi menjadi 2 dari segi fesesnya, yaitu ;
Diare berdarah (disentri)
Disentri pada anak disebabkan bakteri umumnya bakteri shigela. Penyakit
karena Shigela obatnya antibakteri khususnya antishigela. Kalau tidak
membaik baru pikirkan disentri karena amoeba maka obatnya metronidazole.
 Diare tidak berdarah (watery)
Diare tidak ada darah pada anak sebagian besar karena virus
2. Apa yang menyebabkan pasien mengalami beberapa keluhan seperti muntah, nyeri
perut, dan demam
 Biasanya apabila terjadi gangguan alimentary atau pencernaan pada anak,
maka gejala yang muncul adalah muntah. Perbedaan muntah berdasarkan sisi
klinis. Jadi muntah dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Muntah Bedah
Muntah ini ditandai dengan warna muntahan berwarna hijau. Terjadi karena
ada gangguan pada saluran cerna bagian distal. Apabila terjadi muntah ini
maka mengindikasikan perlunya proses pembedahan sehingga harus segera
dirujuk.
2. Muntah Non Bedah
Muntah ini ditandai dengan warna muntahan tidak berwarna hijau atau
muntahan seperti makanan. Terjadi karena ada gangguan saluran cerna bagian
proksimal. Pada anak – anak yang mengalami muntah non bedah tidak
mengindikasikan perlunya pembedahan, sehingga tidak apa – apa atau tidak
perlu khawatir.
3. Apakah ada kaitannya keluhan asien dengan bak terakhir 12 jam yg lalu

4. Interpretasi hasil pemeriksaan


Pasien tidak pernah mengalami diare dengan lendir darah sebelumnya. Riwayat
Penyakit Dahulu : Riwayat diare sebelumnya (-), demam (-), Riwayat Penyakit
Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang serupa
dengan pasien. Riwayat alergi (-), asma (-), penyakit jantung (-), HT (-), DM (+),
tumor / keganasan (-).Riwayat Personal Sosial : pasien sering membeli makanan
diluar. Dari pmeriksaan didapatkan: keadaan umum sedang, Kesadaran : Compos
mentis, Tanda vital : Tekanan darah : 120/80 mmHg, Nadi : 88 kali/menit,
Respirasi : 20 kali/menit, Suhu tubuh : 36,5 C. Pemeriksaan Fisik, kepala dbn,
wajah simetris, leher tidak ada pembesaran KGB, telinga : CAE normal, serumen
(+), membran timpani intak, cone of light (+), warna normal, bentuk datar, retraksi (-
), hidung : DBN. tenggorok : tonsil dbn, orofaring dinding posterior faring tidak
hiperemis. Thorak : simetris, sonor, vesikuler. Abdomen : flat, BU (+) normal, NT
(-), ekstremitas : hangat, CRT < 2 detik Penilaian tes CRT Jika aliran darah baik ke daerah
kuku, warna kuku kembali normal kurang dari 2 detik.
Px penunjang: Lab : Hb 16 g %, Eritrosit 5,9 x
106/mm3, Leukosit 14.0 x 103/mm3, Hematokrit 46 %, Trombosit 268x103/mm3,
Eosinofil 2,4 %, Basofil 0,20 %, Neutrofil 80,80%, Limfosit 32,60%, Monosit, 7,10
%B
5. MENCEGAH KOMPLIKASI DIARE
 Dehidrasi
 Syok hipovolemik
 Gangguan elektrolit
 Hipoglikemia
 Intoleransi laktosa sekunder
 Malnutrisi energy protein
6. Pematalaksanaan

Anda mungkin juga menyukai