Anda di halaman 1dari 7

Nama : Annisa Halimah Awaliyah

NIM : 1401417016
Rombel : 5A
MK : Pengembangan Kurikulum SD
Dosen : Dra. Marjuni, M.Pd.
Soal.
1. Memahami pengembangan kurikulum adalah penting bagi seorang guru SD.
a. Berikan alasan/argumentasi pernyataan tersebut di atas berdasarkan teori dan yuridis.
b. Apa yang anda ketahui tentang pengertian kurikulum?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan landasan psikologis dan landasan IPTEK dalam
pengembangan kurikulum? Bagaimana implikasinya terhadap guru?
3. Buatlah skematik yang dapat membedakan antar model konsep kurikulum (kurikulum
subyek akademik, kurikulum humanistik, kurikulum rekontruksi sosial, kurikulum
teknologis)
4. Buatlah skematik/bagan/label yang dapat membedakan antar desain kurikulum
(subject centered, Learner-centered design, promblem centered design).
5. Jelaskan dengan menggunakan gambar/bagan/peta konsep tentang kesesuaian antar
komponen-komponen kurikulum!
Jawaban:
1. a. Guru merupakan salah satu faktor penting dalam implementasi kurikulum.
Bagaimanapun idealnya suatu kurikulum tanpa ditunjang oleh kemampuan guru untuk
mengimplementasikannya, maka kurikulum itu tidak akan bermakna sebagai suatu alat
pendidikan, dan sebaliknya pembelajaran tanpa kurikulum sebagai pedoman tidak
akan efektif. Dengan demikian peran guru dalam hal ini adalah sebagai posisi kunci
dan dalam pengembangnnya guru lebih berperan banyak dalam tataran kelas.
Murray Printr mencatat peran guru dalam level ini adalah sebagai berikut :
Pertama, sebagai implementers, guru berperan untuk mengaplikasikan kurikulum yang
sudah ada. Dalam melaksanakan perannya guru hanya menerima berbagai kebijakan
perumus kurikulum.dalam pengembangan kurikulum guru dianggap sebagai tenaga
teknis yang hanya bertanggung jawab dalam mengimplementasikan berbagai
ketentuan yang ada. Akibatnya kurikulum bersifat seragam antar daerah yang satu
dengan daerah yang lain. Oleh karena itu guru hanya sekadar pelaksana kurikulum,
maka tingkat kreatifitas dan inovasi guru dalam merekayasa pembelajaran sangat
lemah. Guru tidak terpacu untuk melakukan berbagai pembaruan. Mengajar
dianggapnya bukan sebagai pekerjaan profesional, tetapi sebagai tugas rutin atau tugas
keseharian.
Kedua, peran guru sebagai adapters, lebih dari hanya sebagai pelaksana kurikulum,
akan tetaou juga sebagai penyelaras kurikulum dengan karakteristik dan kebutuhan
siswa dan kebutuhan daerah. Guru diberi kewenangan untuk menyesuaikan kurikulum
yang sudah ada dengan karakteristik sekolah dan kebutuhan lokal.
Ketiga, peran sebagai pengembang kurikulum, guru memiliki kewenganan dalam
mendesain sebuah kurikulum. Guru bukan saja dapat menentukan tujuan dan isi
pelajaran yang disampaikan, akan tetapi juga dapat menentukan strategi apa yang
harus dikembangkan serta bagaimana mengukur keberhasilannya. Sebagai
pengembang kurikulum sepenuhnya guru dapat menyusun kurikulum sesuai dengan
karakteristik, visi dan misi sekolah, serta sesuai dengan pengalaman belajar yang
dibutuhkan siswa.
Keempat, adalah peran guru sebagai peneliti kurikulum (curriculum researcher). Peran
ini dilaksanakan sebagai bagian dari tugas profesional guru yang memiliki tanggung
jawab dalam meningkatkan kinerjanya sebagai guru. Dalam melaksanakan perannya
sebagai peneliti, guru memiliki tanggung jawab untuk menguji berbagai komponen
kurikulum, misalnya menguji bahan-bahan kurikulum, menguji efektifitas program,
menguji strategi dan model pembelajaran dan lain sebagainya termasuk
mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa mencapai target kurikulum. Metode
yang digunakan oleh guru dalam meneliti kurikulum adalah PTK dan Lesson Study.

b. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan sebuah pengaturan berkaitan


dengan tujuan, isi, bahan ajar dan cara yang digunakan sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan
nasional. (UU No. 20 Tahun 2003).
Kurikulum menjadi alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan tidak jalan
ditempat, akan berkembang sesuai peradaban zaman. Artinya, kurikulum senantiasa
dikembangkan agar sesuai dengan laju perkembangan  ilmu pengetahuan tekhnologi.
Pengertian kurikulum menjadi lebih luas dan berkembang mengikuti perkembangan
zaman tersebut. Namun perbedaan dalam memaknai kurikulum tidak menjadi masalah
terhadap pencapaian tujuan pendidikan, apabila pengembangan kurikulum didasarkan
pada landasan dan prinsip-prinsip yang mendasarinya. Perwujudan prinsip, aspek dan
konsep terletak pada guru, maka dari itu guru harus memahami hal yang sangat
mendasar dari kurikulum dan pengembangannya. Sehingga guru mempunyai tanggung
jawab terhadap tercapainya tujuan kurikulum.
Sumber pustaka:
- https://www.kompasiana.com/widiayu-septiani/54ff2152a33311f24550f9d7/guru-
sebagai-pengembang-kurikulum
- UU No. 20 Tahun 2003 (https://www.dasarguru.com/landasan-pengembangan-
kurikulum/)

2. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungan
dengan lingkuingan, sedangkan kurikulum adalah upaya menentukan program
pendidikan untuk merubah perilaku manusia. Oleh sebab itu dalam mengembangkan
kurikulum harus dilandasi oleh psikologi sebagai acuan dalam menentukan apa dan
bagaimana perilaku peserta didik itu harus dikembangkan.
Landasan psikologi dalam pengembangan kurikulum, tiada lain agar upaya pendidikan
yang dilakukan dapat menyesuaikan dengan hakikat peserta didik, baik penyesuaian
dari segi materi atau bahan yang harus disampaikan, penyesuaian dari segi proses
penyampaian atau pembelajarannya, dan penyesuaian dari unsur-unsur upaya
pendidikan lainnya.

berimplikasi terhadap pengembangan kurikulum, antara lain:


a.       Setiap peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk berkembang sesuai
dengan bakat, minat, dan kebutuhannya.
b.      Di samping disediakan pelajaran yang sifatnya umum (program inti) yang
wajib dipelajari setiap anak di sekolah, juga perlu disediakan pelajaran pilihan yang
sesuai dengan minat anak.
c.       Lembaga pendidikan hendaknya menyediakan bahan ajar baik yang bersifat
kejuruan maupun akademik. Bagi anak yang berbakat di bidang akademik diberi
kesempatan untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya.
d.      Kurikulum memuat tujuan-tujuan yang mengandung aspek pengetahuan,
nilai/sikap, dan keterampilan yang menggambarkan pribadi yang utuh lahir dan batin.
landasan IPTEK dalam pengembangan kurikulum Pengetahuan adalah seperangkat
objek tertentu yang diketahui individu. Pengetahuan dan pengalaman akan menjadi
ilmu pengetahuan jika pengetahuan itu disusun secara sistematis, menggunakan pola
berpikir logis, berlandaskan prosedur kerja hukum kausalita pada masalah yang
dialami itu . Sedangkan Teknologi pada hakikatnya adalah penerapan ilmu
pengetahuan (technology is application of science). Teknologi memegang peranan
penting dalam kehidupan budaya manusia. Salah satu indicator kemajuan peradaban
manusia dapat diukur dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Implikasi IPTEK dalam pengembangan kurikulum, antara lain :


1. Pengembangan kurikulum harus dapat meningkatkan dan mengembangkan
kemampuan berpikir peserta didik untuk lebih banyak menghasilkan teknologi baru
sesuai dengan perkembangan zaman dan karakteristik masyarakat Indonesia.
2. Pengembangan kurikulum harus difokuskan pada kemampuan peserta didik untuk
mengenali dan merevitalisasi produk teknologi yang telah lama dimanfaatkan oleh
masyarakat Indonesia sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu
sendiri.
3. Perkembangan IPTEK berimplikasi terhadap pengembangan kurikulum yang di
dalamnya mencakup pengembangan isi atau materi pendidikan, penggunaan strategi dan
media pembelajaran, serta penggunaan sistem evaluasi. Ini secara tidak langsung
menuntut dunia pendidikan untuk dapat  membekali  peserta didik  agar memiliki 
kemampuan memecahkan masalah yang dihadapi sebagai pengaruh perkembangan ilmu
pengetahuan  dan teknologi. Selain itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
juga dimanfaatkan untuk memecahkan masalah pendidikan.

Sumber pustaka: http://suraya-atika.blogspot.com/2015/01/landasan-pengembangan-


kurikulum.html
https://sarahadefz.wordpress.com/2013/10/13/landasan-perkembangan-kurikulum-
berdasarkan-iptek/
3. Skematik perbedaan antar model kurikulum
Kurikulum subjek akademis Kurikulum humanistik Kurikulum rekontruksi Kurikulum teknologis
sosial
Ciri-cirinya: Ciri-cirinya: Komponen-komponen: Ciri-cirinya:
1.Bertujuanuntuk pemberian 1.Partispasi, kurikulum ini 1.Tujuan dan isi 1. Tujuan diarahkan pada
ide pengetahuan yang solid menekankanpartisipasi kurikulum. penguasaan kompetensi,
serta melatih para siswa murid dalam belajar. Tujuanprogram yang dirumuskan dalam
menggunakan ide-ide dan 2.Integrasi, adanya pendidikan setiap tahun bentuk perilaku
proses “penelitian”. interaksi, interpenetrasi, dan berubah. 2. Metode yang digunakan
2. Metode yang paling integrasi dari pemikiran, 2.  Metode. biasanya bersifat
sering digunakan adalah perasaan dan juga tindakan. Bagi rekonstruksi individual, kemudian pada
metode ekspositori dan 3.Relevasi,adanya sosial, belajar saat tertentu ada tugas-
inkuiri. kerelevanan is kurikulum merupakan kegiatan tugas yang harus
3. Materi/ide-ide diberikan antara kebutuhan, minat dan bersama, ada dikerjakan secara
oleh guru yang kemudian kehidupan murid. kebergantungan antara kelompok. Pelaksanaan
dielaborasi oleh siswa 4. Pribadi anak, seorang dengan lainnya, pengajaran mengikuti
sampai terkuasai, dengan memberikan tempat utama tidak ada kompetisi, yag langkah-langkah sebagai
proses sebagai berikut: pada pribadi anak untuk ada adalah kerjasama, berikut.
konsep utama disusun berkembang dan pengertiandan – Penegasan tujuan kepada
secara sistematis, kemudian beraktualisasi potensi secara konsensus. siswa.
dikaji, selanjutnya dicari utuh. 3.Evaluasi. – Pelaksanaan pengajaran
berbagai masalah penting, 5. Tujuan, memiliki tujuan Siswa dilibatkan dalam – Pengetahuan tentang
kemudian dirumuskan dan mengembangka pribadi memilih, menyusun, hasil
dicari cara pemecahannya. yang utuh. dan menilai bahan yang – Organisasi bahan ajar
4.kurikulum subjek 6.evaluasi,kurikulum akan diujikan. – Evaluasi
Akademis menggunakan humanistiklebih
bentuk evaluasi yang mengutamakan proses dari
bervariasi, namun lebih pada hasil, dan tidak
banyak digunakan bentuk memilikikriteria pencapaian.
uraian (essay) dari pada tes Sasaran kurikulum ini
objektif. adalah perkembangan anak
agar menjadi manusia yang
lebih terbuka dan lebih
mandiri.

Sumber pustaka: http://elisadwi.blogs.uny.ac.id/2015/12/03/model-desain-kurikulum/

4. Subject Centered Design:

1.the subject design


g

2. the siplines design

3. the board fields design


DESAIN KURIKULUM

Learned centered design:

1. Mengembangkan kurikulum dengan


bertolak dari peserta didik dan
bukan dari isi.
2. Bersifat non-preplanned

Problem Centered Design:

1. The areas of living design


2. The core design

Sumber: http://fiqirachman.blogs.uny.ac.id/2015/11/17/desain-kurikulum/
5. Komponen-komponen kurikulum

TUJUAN

EVALUASI ISI

STRATEGI/METODE

Anda mungkin juga menyukai