TENTANG
2015;
5.Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 49 Tahun 2011
tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian
172 {Civil Aviation Safety Regulation Part 172) tentang
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB 11
RUANG LINGKUP
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
BAB III
PEMELIHARAAN FASILITAS
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN
Pasal 6
Pasal 7
g. modifikasi fasilitas;
h. rekondisi fasilitas;
i. relokasi fasilitas dan/atau suku cadang.
Pasal 8
penerbangan;
2. penyediaan suku cadang;
3. penyediaan alat-alat kerja, alat-alat
ukur, dan alat-alat pengujian;
4. pengusulan penggantian peralatan.
Pasal 9
sebagai berikut :
a. pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance);
b. pemeliharaan perbaikan (corrective maintenance);
c. evaluasi kinerja fasilitas telekomunikasi penerbangan.
-8-
Pasal 10
d. pemeliharaan tahunan.
(2) Pemeliharaan harian fasilitas telekomunikasi penerbangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat
telekomunikasi penerbangan
sesuai standar dengan
mengacu pada buku manual
operasi penyelenggara
pelayanan.
(3) Pemeliharaan mingguan, bulanan dan tahunan fasilitas
telekomunikasi penerbangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b, c dan d ditetapkan oleh penyelenggara
Pasal 11
kegiatannya meliputi :
a. analisis kerusakan fasilitas telekomunikasi penerbangan;
b. penggantian komponen/modul/ bagian/unit fasilitas
telekomunikasi penerbangan;
c. perbaikan modul/bagian/unit/perangkat lunak fasilitas
telekomunikasi penerbangan;
d. modifikasi fasilitas telekomunikasi penerbangan;
-9-
Pasal 12
telekomunikasi penerbangan.
-10-
(BITE);
c. modifikasi dan alignment unit/bagian/modul fasilitas
telekomunikasi penerbangan;
d. rekondisi atau overhaul fasilitas telekomunikasi
penerbangan.
Pasal 13
BAB IV
Pasal 14
BABY
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN
Pasal 15
Penyelenggara Pelayanan.
-12-
BAB VI
PENGAWASAN
Pasal 16
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Pasal 18
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 25 FEBRUARI 2019
ttd
POLANA B. PRAMESTI
«/
if
pot
NAMA SARI
Pern k I / (IV/b)
A
04 199503 2 001
Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor : KP 35 TAHUN 2019
Penyelenggara Pelayanaji
Kelompok Fasilitas
Nama Peralatan
Merek dan Tipe Peralatan
Nomor Seri Peralatan
KETERANGAN
NO TANGGAL URAIAN
Mengetahui
(Jabatan Kepala)
(Nama Lengkap)
ttd
POLANA B. PRAMESTI
OIREKTOWTJCWERaI
perhubunganUDARA
<
EN PURNAMA SARI
Tkl / (IV/b)
680704 199503 2 001
Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor : KP 35 TAHUN 2019
Tanggal : 25 FEBRUARI 2019
Operasi —
Tidak
Operasi
Waktu operasi yang ditetapkan
Waktu operasi yang aktual = ai + 82+ 83+ 84+ 85+ 86+ + an
= perlode operasi
Waktu tidak operasi = S1+ + sn + fl + f2 + + fn
s
- periode mematikan yang dijadwaikan
f = perlode kegagalan
Waktu operasi yang ditetapkan = jumiah dari waktu operasi yang aktual
dan waktu t'dak operasi
A. Availability (A).
Availabity atau ketersediaan pelayanan telekomunikasi penerbangan menunjukkan
tingkat kesiapan suatu fasilitas telekomunikasi penerbangan untuk memberikan
pelayanan. Ketersediaan merupakan perbandingan antara waktu operasi yang
aktual dengan waktu operasi yang ditetapkan dalam suatu periode tertentu.
Rumus perhitungannya adalah :
waktu operasi yang aktual
Availability (A)=
waktu operasi yang ditetapkan
Contoh :
Jika suatu fasilitas telekomunikasi penerbangan beroperasi secara normal
selama 700 jam dari 720 jam (24 jam x 30 hari) dalam sebulan, ketersediaan
untuk bulan itu adalah :
A = — ^^,912
720
= == 1108 jam
2-iCli ^540
A M 5
55go = 0,993
;=1
D. Reliability {Rh
Reliability atau kehandalan adalah kemungkinan fasilitas akan beroperasi d^am
batas toleransi yang ditetapkan untuk waktu tertentu (t). Kehandalan fasilitas juga
dikenal sebagai kemungkinan kelangsungan operasi fasilitas (Fs). Rumus untuk
menyatakan kehandalan fasilitas telekomunikasi penerbangan dalam persentase
adalah :
Contoh :
Suatu peralatan navigasi memiliki MTBF = 2000 jam, periode waktu t = 1000
jam, maka kehandalan R dari peralatan tersebut adalah :
R = 100
100x2.718-»ooo/20oo
60,65 %
Kehandalan meningkat jika Waktu Rata-Rata Antara Kegagalan/Mean Time
Between Failures (MTBF) meningkat. MTBF merupakan cara yang lebih mudah
untuk menyatakan kehandalan peralatan.
1000
950
z
50C Ojatn
900
2000 lam
850
Z
800
750
700 Kemungkinan
kelangsungan
650 hidup
600
7 t = Durasi operas
m MTBF
8. 550 = 1 100 j
500
450 03 = 500 iar
400
3
z = 333 la
o 350
300 = 2
250
7
200
= 167 a
150
r I = 100 L1
100
/
50
100 90 80 70 60 50 40
ttd
POLANA B. PRAMESTI
"EN5A?»tfRNAMA SARI
'^^■^Tk I / (IV/b)
0704 199503 2 001
Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor : KP 35 TAHUN 2019
Tanggal: 25 FEBRUARI 2019
Penyelenggara Pelayanan
Kelompok Fasilitas
Nama Peralatan
Bulan
PARAF
NO TANGGAL/JAM CATATAN / TINDAKAN NAMA TEKNISl
ttd
POLANA B. PRAMESTI
if fDlRWTOWTjgKOERAL,
iPiWUNGAKUOARi/ *
X e^A^PURNAMA SARI
Tk I / {IV/b)
^TwBTt;J^M0704 199503 2 001
/'A-
/ -.v/
;=i../;vv.5^^ Ij
\v:x
Lampiran IV.A Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor :
Tanggal :
Penyelenggara Pelayanan
Kelompok Pasilitas
Bulan / Tahun
Penyelenggara Pelayanan
Kelompok Pasilitas
Bulan I Tahun
1
Penjelasan: ..(tempat, tanggal bulan lahun].
(jabatan kepala)
■ Dnia Poralaian. Menjelaskan nama, merekdan tipe peralaian.
• Kcrusakan. Menjelaskan kcrusakan yang tctjadi.
- Tindak Lanjut. Menjelaskan hal-hal yang dilakukan seielah icijadinya kcrusakan.
• Jumlah jam opcrasional icrpuius. Dihitung dari mulainya kcjadian kcrusakan sampai peralaian beropcrasi normal kembali. ■ fnama lengkanl.
Lampiran IV.C Peraturan Direktur Jcnderal Perhubungan Udara
Nomor :
Tanggal :
Pcnyclen^ara Pclayanan
Kelompok Fasilitas
Oulan / Tahun
TAHUN
NO. DATA PERALATAN DATA TEKNIS KOORDINAT MTBF MTTR AVAILABILHT RELIABILITT CONTINUITY KBTERANGAN
INSTALASI
1
1
P«»y'cyasan ; .(icmpilt, (nnggal bulan tahun).
• Duta Peralatan. Menjelaskan nama. merek dan tipe peralatan. (jiibatan kepala)
- Data Teknis. Menjelaskan data seperti; rrekuensi, channel, 10 dan duya pancaran.
2. Penydenggara Pelayanan
3. Kdompok Fasilitas
4. Nama Peralatan
7. Tindak Laniut
ttd
POLANA B FRAMESTI
I / (IV/b)
199503 2 001
•/.
/ nT
I' 'i_ —-— \
. W \
£P' " '.'
. -1".