Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumbuhan obat merupakan keanekaragaman hayati yang ada di sekitar kita, baik itu yang tumbuh
secara liar maupun yang sengaja dibudidayakan. Sejak turun-temurun, tumbuhan sudah digunakan
sebagai tanaman obat. Mengingat biaya pengobatan yang tidak terjangkau oleh semua orang,
pengobatan alamiah tradisional dipandang sebagai alternative yang terjangkau oleh masyarakat
(Bangun. A, 2012:7).

Krisis ekonomi yang merupakan bagian dari krisis di Indonesia menyebabkan tingginya biaya dan obat-
obatan kimia. Tingginya biaya obat-obatan dan pengobatan dikarenakan sebagian besar bahan bakunya
berasal dari Luar Negeri. Kondisi seperti ini mendorong masyarakat untuk mencari berbagai alternative
untuk pengobatan. Salah satunya adalah pengobatan dengan tanaman obat (Mahendra, 2005).

Indonesia sangat kaya dengan berbagai spesies flora. Dari 40 ribu jenis flora yang tumbuh di dunia, 30
ribu diantaranya tumbuh di Indonesia. Sekitar 20 % telah dibudidayakan lebih dari 940 jenis digunakan
sebagai obat tradisional. Perkembangan argoindustri tanaman obat di Indonesia memiliki prospek yang
baik. Faktor yang mendukung pengembangan agroindustri tanaman obat tersebut diantaranya besarnya
potensi kekayaan Sumber Daya Alam Indonesia sebagai sumber bahan baku simplisia yang dapat
diformulasikan menjadi obat tradisional (Siwabessy. R, 2009:1).

Bagian terbesar dari bahan baku obat yang berasal dari tumbuhan masih belum dibudidayakan
sedangkan peluang untuk usaha agrobisnis sangat berpotensi meningkatkan peluang dan kemungkinan
yang terbuka untuk produk obat. Untuk menunjang kelestarian lingkungan hidup dan menjamin suplai
bahan baku bagi kebutuhan industri obat, maka perlu di kembangkan sistem budidaya tanaman obat
sesuai dengan agroekosistem dalam budidaya tersebut, juga perlu diperhatikan kualitas produk bahan
baku yang dihasilkan dan keaslian varietas (Supriadi, 2001).

Upaya departemen kesehatan dalam pemerataan kesehatan sudah cukup banyak, akan tetapi masih
saja ada kalangan yang belum terjangkau terutama masyarakat di pelosok daerah atau masyarakat yang
tingkat ekonominya rendah. Pendapatan masyarakat yang masih sangat rendah merupakan penyebab
utama bagi mereka untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai tidak dapat terpenuhi.
Dengan demikian peranan pengetahuan pengobatan dengan memanfaatkan tanaman obat sangat
penting diketahui (Hamzari, 2008:159).

Manusia secara umum menerima informasi dari lingkungan lewat proses yang sama. Oleh karena itu
dalam memahami persepsi harus ada proses dimana ada informasi yang diperoleh lewat memori
organisme yang hidup, sehingga persepsi adalah proses dimana seseorang mengetahui beberapa hal
melalui panca inderanya termasuk apa yang dialaminya misalnya suatu penyakit (Lekalete. D, 2012:1).
Pengembangan tumbuhan obat yang bersumber dari hutan dan kebun sudah selayaknya mendapat
perhatian yang lebih besar, bukan saja disebabkan potensi pengembangan yang terus meningkat
(Siwabessy. R, 2009).

Tanaman obat sering digunakan masyarakat untuk mengobati penyakit yang diantaranya adalah
antawali, meniran, ciplukan, sambung nyawa, dan mengkudu. Tanaman obat ini adalah tanaman obat
yang ditanam di pekarangan rumah, ada yang tumbuh dengan sendiri, dan ada juga yang tumbuh liar.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis pun menyusun makala dengan judul “ Manfaat
tanaman obat untuk pengobatan penyakit”.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusah masalah dalam penulisan makalah ini yaitu:

1. Jenis-jenis tanaman obat apa saja yang bisa digunakan oleh masyarakat?

2. Manfaat tanaman obat untuk masyarakat?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini yaitu:

1. Mengetahui jenis-jenis tanaman obat yang digunakan.

2. Mengetahui manfaat tanaman obat bagi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai