AMSTRAK
Telah dilakukan karakterisasi enzim penisilin asilase hasil isolasi dari Eschericia coli B-130.
Karakterisasi meliputi pH optimum, temperatur optimum, tetapan Michaelis Menten (KJ, kecepatan
maksimum (Vÿ). Aktivitas enzim penisilin asilase ditentukan dengan metode Komfeld pada X 538 nm.
hasil penelitian menunjukkan bahwa pH optimum “ 7,5, temperatur optimum 55°C, tetapan Michaelis
Menten (K«) = 0,86 (iM kecepatan reaksi maksimum (Vÿ) untuk pembetnukan produk 6-APA sebesar 147
|imol/mL enzim
Kata kxMci:Enxim, femhOm osHarr, karaktr Hrart.
ABSTRACT
Enzym Penicyilin Acylase Characterisation of E. Coh B-130
Caracteritation as the optimum pH, the optimum temperature, the Michaelis Menten constant (Km) and
the maximum rate. The activity of penicillin acylase was determined by Konmfeld method at X 538 nm
The conclusion are the optimum pH was 7,5, the optimum temperature was 55°C.'The Michaelis Menten
constant was 0,86 mM and the maximum rate of 6-APA was 147 mmol 6-APA/mL enzim
Keyword : Enzyme, penicillin acylase, caraclerlsatlon
PENDAHULUAN
Akhir-akhir ini hampir sehiruh obat jadi pcngobatan berbagai penyakit yang disebabkan
farmaa sudah dapat dibuat di dalam negeri, oleh mikroorganisme seperti jamnr, bakteri dan
tetapi sebagian besar bahan bakunya masih virus, karena kemampuan antimikrobanya
hams didatangkan dan luar negeti Hal ini cukup tinggf l). Penisilin termasuk antibiotik p
disebabkan karena Indonesia sampai saat ini laktam yang terdiri dari 6-APA (sebagai inti
belum mampu memenuhi kebutuhan akan penisilin) dan rantai s ampin g yang terikat pada
bahan baku obat terutama untuk antibiotika. Q dari asam 6-amino penisilanat (6-APA)(2).
Penisilin merupakan salah satu jenis
antibiotika yang banyak digunakan untuk
----
i I
R- -C-N—C—C— Sv
I
H C— N
H H
I
o'
-*• p.antai
I
H
XCOOH
CT3
Samping
V"CH3
/* \
__
Nies Suci Mulyani : Karakterisasi Enzym Penlcilin Asilase
Penisilin alam yang mula-mula dite- sintetik adalah penyediaan inti molekul penisilin
mukan oleh Fleming, diperoleh pada media yaitu asam 6-amino penisilanat (6-APA).
biakan jamur Penicillium notatwrP\ Keku- Senyawa 6-APA ini dapat diperoleh secara
rangan dari sifat penisilin alam tidak tahan liidrolisis kimiawi, enzimatik maupun
panas, asam dan basa. sering menimbulkan fermentasi dari penisilin alam maupun secara
alergi. Serta banyaknya kuman yang kebal fermentasi. Yang ba-nyak dilakukan orang
terhadap antibiotika. temtama yang mampu adalah cara enzimatik, karena biayanya relatif
mensintesa |3-laktanase(4). Hal inilah yang lebih niurah. Pada cara enzimatik. 6-APA
mendorong peneliti untuk memperoleh jenis diperoleh melalui re-aksi hidrlisis penisilin
penisilin barn yang sifatnya lebih baik dan dengan bantuan enzim penisilin asilase yang
penisilin alam. dapat diperoleh dari berbagai
Dari penelitian yang telah dilakukan mikioorganisme(5).
oleh Abraham dan kawan-kawan, diperoleh Penisilin asilase merupakan enzim yang
hasil bahwa perbedaan struktur samping dari dapat mengkatalisis reaksi hidrolisis penisilin
penisilin menimbulkan sifat antibiotika yang pada ikatan ainida yang menghu-bungkan rantai
bant. Penisilin yang diperoleh dengan cara ini S3inping asil dengan inti pe-nisilin menjadi 6-
disebut penisilin semisintetikÿ. Yang tnenjadi APA dan asam kaiboksilat<2)
masalah utama dalam pembuatan penisilin semi
H H H H
R
—r’HH-v™3 Penlÿlin asilasr
/-"'or'cm
0 H
v H COOH
° HoJ
H COOH
R— COOH
Reaksi sintesis penisilin dikatalisis oleh dan pembuatan penisilin semi sintetik selain
enzim yang sama, hidrolisis berlangsung pada ditentukan oleh kualitas dari enzim penisilin
-
pH sedikit basa (7,5 9,0), sedangkan reaksi asilase juga perlu diketahui kondisi optimum
sintesis berlangsung pada pH sedikit yang mempakan karakter dari enzim penisilin
asam.Keberhasilan dalam penyediaan 6-APA asilase yang digunakan(<5). Karena dengan
METODOLOGI
P
• • - -Akfi«a*»|M»inkpli|?:
:
sampai 65°C terlihat penurunan aktivitas enzim Dari data yang diperoleh dapat
dengan naikiiya temperatur. Hal ini disebabkan dianalisis dengan persamaan Lineweaver Burk
kenaikan temperatur akan berpengaruh yang merupakan kebahkan dari persaman
terhadap ikatan-ikatan yang lemah seperd Michaelis Menten berikut :
ikatan hidrogen, sehingga akan terjadi Vm . [S]
pembukaan ikatan non kovalen pada struktur v=
kwartemer menjadi struktur terder. Hal Kn.+ fS]
tersebut akan menyebabkan perubahan
konfonnasi enzim terutama pada residu asani v : laju reaksi (aktivitas enzim)
amino yang berfungsi untuk mengikat substrat Vm : laju reaksi maksimum
K„, : tetapan Michaelis Menten
sehingga akan menurunkan aktivitas enzim
penisilin asilase tersebuL
1 Km * [S]
V Vm + [S]
c. Pnieutuan parameter kinetik enzim
penisilin asilase. i Km
V Vm * [S] Vm
Keefektifan enzim sebagai katalis dapat
diperkirakan dari harga Vm dan K„ nya. Harga
Vm (kecepatan reaksi maksi-mum). sangat yang bila dibuat grafik 1/v vs 1/[S] akan
tergantung dari kadar enzim pada suatu larutan. diperoleh garis lurus. Titik potong antara garis
Ini merupakan batas teoiids karena hanya dengan absis akan diperoleh 1/Vm sedangjean
dapat dicapai bila substrat terdapat dalam titik potong garis dengan ordinat akan diperoleh
konsentrasi yang tinggi sekali, dan tidak ada
1/Km
produk yang menempati terapat aktif. Jadi
merupakan kecepatan reaksi bila enzim telah Tabd 3. Data penentuan Ka dan VB
dijenuhi oleh substrat.
[S] v 1/[S] 1/v
Sedangkan K„ (tetapan Michaelis -
0,5 96,636 2 0,01035
Menten) merupakan kecenderungan 1,0 111,912 1 0,00894
bergabungnya enzim dengan substrat untuk 1,5 117,004 0,67 0,00855
menghasilkan produk. 2,0 125,151 0,50 0,00799
2,5 127,188 0,40 0,00786
Penentuan Vm dan K„ enzim penisilin 3,0 132,888 0,33 0,00756
asilase dilakukan berdasarkan pada pengukuran 3,5 140,428 0,29 0,00712
4,0 160,795 0,25 0,00622
aktivitas enzim penisilin asilase pada berbagai
konsentrasi substrat Pengaruh konsentrasi V“ aktivitas enzim pmol 6-APA/mL enzim
substrat terhadap aktivitas enzim penisilin
asilase dapat dilihat pada tabel 3 dan gambar 3.
1 5.00b PUSTAKA
I A
O.000
1. Gillman, G.A, L.S. Goodman., T.W. Rail., and
F. Murad. “The Pharmacologi-cal Basis of
•3.6 -3 -2.4 -18 -12 -0.6 0 0.(5 1.2 IS
1/ts]
Therapeutics”, 7,h ed., Macmillan Publishing
Company, New York, 1985, 1 115-1137.
Gambar 3. Hubungan antara I V dan 1/[S] 2. Crueger, W., and A Crueger, “Biotech-nology
dari enzini penmlin asilase. A Textbook of Industrial Micro-biology”,
Science Tech , Inc. Madison USA 1984, 178-
180, 197-206.
Dari gambar diperoleh nila Km sebesai 0,86
uM, sedangkan Vm 147,93 jmiol 6-APA/mL 3. Perlman, D(editor)., “Advances in Apli-ed
enzim Microbiology”, vol XII, Academic Press,
New York, 1974
KESIMPULAN 4. Carington, T.R.. Proc. R. Soc. London., 179,
321-333.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan 5 Huber, FM., R.R. Chauvette, and. B.G.
bahwa enzim penisilin asilase hasil isolasi dari Jackson, "Chepalosporin & Penicillius”,
Eschericia coli B-130 mempunyai pH Academic Press, New York, 1972, 27-37
optimum 7,5 temperatur optimum 55°C. 6. Balashingham, et. al., “The Isolation and
tetapan Michaelis Menten (KnO = 0,86 um d:ui Kinetics of Penisillin Amidase from
kecepatan reaksi maksimum (Vm) = 147 pmol E.F..coh , Biochemical 1972.
6-APA/mL enzim.