IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Keperawatan
Disusun Oleh:
Kelompok 4 1B
1) Galang Erlangga
2) Muhammad Fajar Santika
3) Maulia Annisa
4) Nopia
5) Risa Herdiani
6) Shinta Sofea Chazali
7) Sutri Aditiyana
8) Syifani Noor Haqiah
9) Wulani Setianingrum
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
A. Pengertian Implementasi Keperawatan.................................................................3
B. Tahap-tahap Tindakan Keperawatan.....................................................................3
C. Metode Implementasi Keperawatan.....................................................................5
D. Pedoman dalam Melaksanakan Implementasi Keperawatan................................6
E. Dokumentasi pada Tahap Implementasi Keperawatan..........................................7
BAB III PENUTUP.....................................................................................................10
A. Kesimpulan.........................................................................................................10
B. Saran...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas. Proses
keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik
keperawatan. Hal ini bisa disebut sebagai suatu pendekatan problem-solving
yang memerlukan ilmu, teknik, dan ketrampilan interpersonal dan ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan klien/ keluarga. Proses keperawatan terdiri dari
lima tahap yang sequensial dan berhubungan. Antara lain yaitu pengkajian,
diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap tersebut
berintegrasi dalam mendefinisikan suatu tindakan perawatan. Salah satunya
adalah implementasi atau pelaksanaan.
Proses keperawatan menyediakan struktur bagian praktis dengan
penggunaan pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan oleh perawat
untuk mengekspresikan kebutuhan perawatan (human caring). Keperawatan
digunakan secara terus-menerus ketika merencanakan dan memberikan
asuhan keperawatan dengan mempertimbangkan pasien sebagai figur central
dalam merencanakan asuhan dengan mengobservasi respons pasien terhadap
setiap tindakan sebagai penatalaksanaan dalam suatu asuhan keperawatan.
Pada saat implementasi perawat harus melaksanakan hasil dari rencana
keperawatan yang di lihat dari diagnosa keperawatan. Di mana perawat
membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus
kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian implementasi?
2. Apa tahap-tahap tindakan keperawatan?
3. Apa metode implementasi keperawatan?
4. Apa pedoman dalam melaksanakan implementasi keperawatan?
5. Apa dokumentasi pada tahap implementasi keperawatan?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian implementasi
2. Mengetahui tahap-tahap tindakan keperawatan
3. Mengetahui metode implementasi keperawatan
4. Mengetahui pedoman dalam melaksanakan implementasi keperawatan
5. Mengetahui dokumentasi pada tahap implementasi keperawatan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
c. Mengetahui komplikasi dari tindakan keperawatan yang mungkin
timbul
d. Menentukan dan mempersiapkan peralatan yang diperlukan
e. Mempersiapkan lingkungan yang kondusif sesuai dengan tindakan
f. Mengidentifikasi aspek hukum dan etik terhadap resiko dari potensi
tindakan
2. Tahap II : Intervensi
Fokus tahap pelaksanaan tindakan perawatan adalah kegiatan
pelaksanaan tindakan dari perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisik
dan emosional. Pendekatan ini meliputi :
a. Independent
Adalah suatu kegiatan yang di laksanakan oleh perawat tanpa
petunjuk dan perintah dari dokter atau tenaga kesehatan lainnya. Tipe
tindakan independent keperawatan ada 4 yaitu:
1) Tindakan Diagnostik
a) Wawancara dengan klien
b) Observasidan pemeriksaan fisik
c) Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana, misalnya HB
dan membaca hasil dari pemeriksaan laboratorium tersebut.
2) Tindakan terapeutik
Tindakan untuk mencegah, mengurangi, dan mengatasi
masalah klien. Misalnya: Untuk mencegah gangguan integritas
kulit dengan melakukan mobilisasi dan memberikan bantal air pada
bagian tubuh yang tertekan.
3) Tindakan Edukatif
Tindakan ini untuk merubah perilaku klien melalui promosi
kesehatan dan pendidikan kesehatan kepada klien. Misalnya:
Perawat mengajarkan kepada klien cara injeksi insulin.
4) Tindakan Merujuk
Tindakan kerja sama dengan tim kesehatan lainnya.
4
b. Interdependent, yaitu suatu kegiatan yang memerlukan suatu kerja
sama dengan tenaga kesehatan lainnya misalnya tenaga soaial, ahli
gizi, fisioterapi dan dokter.
c. Dependent, yaitu tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari profesi
lain. seperti ahli gizi, physiotherapies, psikolog dan sebagainya.
3. Tahap III : Dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan
yang lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses
keperawatan. Ada 3 tipe sistem pencatatan yang digunakan pada
dokumentasi :
1) Sources-Oriented records,
2) Problem-Oriented records,
3) Computer-Assissted records.
5
4. Memberikan asuhan keperawatan langsung.
5. Kompensasi untuk reaksi yang merugikan.
6. Teknik tepat dalam memberikan perawatan dan menyiapkan klien untuk
prosedur.
7. Mencapai tujuan perawatan.
8. Mengawasi dan mengevaluasi kerja dari anggota staf lain
6
2. Memberikan asuhan yang efektif
Asuhan yang efektif adalah memberikan asuhan sesuai dengan
yang harus dilakukan. Semakin baik pengetahuan dan pengalaman
seorang perawat, maka semakin efektif asuhan yang akan diberikan.
3. Memberikan asuhan seefisien mungkin
Asuhan yang efisien berarti perawat dalam memberikan asuhan
dapat menggunakan waktu sebaik mungkin sehinnga dapat menyelesaikan
masalah.
7
b. Jangan lupa menuliskan waktu, jam pelaksanaan
c. Jangan membiarkan baris kosong, tetapi buatlah garis ke samping
untuk mengisi tempat yang tidak digunakan
d. Dokumentasikan sesegera mungkin setelah tindakan dilaksanakan
guna mnghindari kealpaan (lupa)
e. Gunakan kata kerja aktif untuk menjelaskan apa yang dikerjakan
f. Dokumentasikan bagaimana respon pasien terhadap tindakan yang
dilakukan
g. Dokumentasikan aspek keamanan, kenyamanan dan pengawasan
infeksi terhadap klien
h. Dokumentasikan pula modifikasi lingkungan bila itu merupakan
bagian dari tindakan keperawatan
i. Dokumentasikan persetujuan keluarga untuk prosedur khusus dan
tindakan invasif yang mempunyai resiko tambahan
j. Dokumentasikan semua informasi yang diberikan dan pendidikan
kesehatan yang diberikan
k. Dokumentasikan dengan jelas, lengkap, bukan berarti semua kalimat
harus ditulis, tetapi kata – kata kunci dan simbol – simbol dan
lambang – lambang sudah baku atau lazim dapat digunakan
l. Spesifik hindarkan penggunaan kata yang tidak jelas, bila perlu
tuliskan ungkapan klien untuk memperjelas maksud
m. Rujuk ke petunjuk, kebijakan dan prosedur rumah sakit untuk
penggunaan format
4. Tehnik Dokumentasi Pada Tahap Implementasi Keperawatan
Pendokumentasian implementasi meliputi cara catatan intervensi,
diagnosa yang direncanakan, waktu target yang sudah ditetapkan pada
intervensi.
8
Pedoman Pengisian Format Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Implementasi merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai
tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan
disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu klien mencapai
tujuan yang diharapkan. Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh
pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses
keperawatan.
B. Saran
Seluruh perawat agar meningkatkan pemahamannya terhadap berbagai
cara pendokumentasian implementasi keperawatan sehingga dapat
dikembangkan dalam tatanan layanan keperawatan. Diharapkan agar perawat
bisa menindak lanjuti pendokumentasian tersebut melalui kegiatan asuhan
keperawatan sebagai dasar untuk pengembangan kedisiplinan di Lingkungan
Rumah Sakit dalam ruang lingkup keperawatan.
10
DAFTAR PUSTAKA
11