Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

KATARAK

Kelompok
1) DIAN YUSTIKA
2) LUSIANI
3) VIVI DWI ANGGRAENI

Tingkat 2B

AKADEMI KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH CIREBON


TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNYA sehingga


makalah ini yang berjudul “ KATARAK ” dapat tersusun hingga selesai. Tidak
lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari teman teman
dan pihak yang telah bekerjasama. Penulis menyadari bahwa makalah ini belum
sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan rekan
sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah ini.

Cirebon, 1 Maret 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang........................................................................................1
B. Rumusan masalah...................................................................................1
C. Tujuan penulisan....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Katarak......................................................................................2
B. Etiologi...................................................................................................2
C. Patofisiologi............................................................................................4
D. Manifestasi klinis....................................................................................5
E. Komplikasi...............................................................................................5
F. Pemeriksaan penunjang.........................................................................5
G. Penatalaksanaan....................................................................................6
H. Diagnosa Keperawatan...........................................................................7
I. Asuhan keperawatan pada pasien katarak..........................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................21
B. Saran......................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar belakang
Katarak merupakan keadaan patologi lensa dimana lensa menjadi
keruh akibat hidrasi cairan lensa atau denaturasi protein lensa, sehingga
pandangan seperti tertutup air terjun atau kabut merupakan penurunan
progesif kejernihan lensa, sehingga ketajaman penglihatan berkurang.
(crowin, 2000)
Pada banyak kasus penyebab katarak tidak diketahui, katarak
biasanya terjadi pada usia lanjut dan bias diturukan. Pembentukan katarak
dipercepat oleh faktor lingkungan, seperti merokok atau bahan beracun
lainya. Katarak bisa di sebabkan oleh cidera mata penyakit metabolic
(misalnya diabetes) obat obat tertentu (misalnya kartikosteorid). Katarak
pada dewasa biasanya berhubungan dengan proses penuaan.
B. Rumusan masalah
1) Apa yang dimaksud dengan katarak?
2) Apa saja yang menjadi penyebab katarak?
3) Apa saja gejala yang muncul pada penyakit katarak?
4) Apa saja perencanaan pada penyakit katarak?
5) Bagaimna asuhan keperawatana pada katarak?
C. Tujuan penulisan
1) Untuk mengetahui definisi katarak
2) Untuk mengetahui penyebab katarak
3) untuk mengetahui gejala yang muncul pada katarak
4) untuk mengetahui perencanaan pada katarak
5) untuk mengetahui proses asuhan keperawatan pada katarak

1
BAB II
Pembahasan
A. Definisi
Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan
gangguan penglihatan.
Katarak adalah nama yang diberikan untuk kekeruhan lensa yang
dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan lensa), denaturasi protein
lensa atau dapat juga akibat dari keduanya yang biasanya mengenai kedua
mata dan berjalan progesif. (mansjoer,2000)
Katarak merupakan keadaan patologi lensa dimana lensa menjadi
keruh akibat hidrasi cairan lensa atau denaturasi protein lensa, sehingga
pandangan seperti tertutup air terjun atau kabut merupakan penurunan
progesif kejernihan lensa, sehingga ketajaman penglihatan berkurang.
(crowin, 2000)

B. Etiologi
Pada banyak kasus penyebab katarak tidak diketahui, katarak
biasanya terjadi pada usia lanjut dan bias diturukan. Pembentukan katarak
dipercepat oleh faktor lingkungan, seperti merokok atau bahan beracun
lainya. Katarak bisa di sebabkan oleh cidera mata penyakit metabolic
(misalnya diabetes) obat obat tertentu (misalnya kartikosteorid)
Katarak kongenitalis adalah katarak yang ditemukan pada bayi ketika lahir
atau beberapa saat kemudian. Katarak kongenitalis bias merupakan
penyakit keturunan atau bisa disebabkan oleh :
- Infeksi kongenital, seperti campak jerman
- Berhubungan dengan penyakit metabolik, seperti galaktosemia.
Faktor resiko terjadinya katarak adalah :
- Penyakit metabolik yang diturunkan
- Riwayat katarak dalam keluarga
- Infeksi virus pada ibu ketika bayi masih didalam kandungan.

2
Katarak pada orang dewasa biasanya berhubungan dengan proses
penuaan. Katarak pada orang dewasa dikelompokan menjadi :
1. Katarak immatur yaitu lensa masih memiliki bagian yang jernih
2. Katarak matur yaitu lensa sudah seluruhnya keruh
3. Katarak hipermatur yaitu bagian permukaan lensa yang sudah
merembes melalui kapsul lensa dan bias menyebabkan peradangan
pada struktur mata lainnya.
Banyak penderita katarak yang hanya mengalami gangguan
pengelihatan yang ringan dan tidak sadar bahwa mereka menderita
katarak.
Faktor yang mempengaruhi terjadinya katarak :
 Kadar kalsium darah yang rendah
 Diabetes
 Pemakaian kartikosteroid jangka panjang
 Berbagai penyakit peradangan dan penyakit metabolic
 Faktor lingkungan (trauma, penyinaran,ultraviolet)

3
C. Patofisiologi

4
D. Manifestasi klinis
1) Pengelihatan akan suatu objek benda atau cahaya menjadi
kabur,buram. Bayangan benda terlihat seakan seperti bayangan
semua atau seperti asap.
2) Kesulitan melihat ketika malam hari
3) Mata terasa sensitive bila terkena cahaya
4) Bayangan cahaya yang ditangkap seperti sebuah lingkaran
5) Membutuhkan pasokan cahaya yang cukup terang untuk membaca
atau beraktivitas lainnya.
6) Sering mengganti kacamata atau lensa kontak karena merasa sudah
tidak nyaman menggunakannya
7) Warna cahaya memudar dan cenderung berubah warna saat
melihat,misalnya cahaya putih yang ditangkap menjadi cahaya
kuning
8) Jika melihat hayan dengan satu mata, bayangan benda atau cahaya
terlihat ganda
E. Komplikasi
Adapun komplikasi yang umumnya terjadi pada pasien yang mengalami
penyakit katarak adalah sebagai berikut :
1. Uveitis, terjadi karena masa lensa merupakan benda asing untuk
jaringan uvea sehingga menimbulkan reaksi radang atau alergi.
2. Glaukoma, terjadi karena masa lensa menyumbat sudut bilik mata
sehingga menganggu aliran cairan bilik mata depan. (istiqomah,2003)
F. Pemeriksaan penunjang
1) Kartu mata senellen/ mesin telebinokuler: mungkin terganggu
dengan kerusakan kornea, lensa, akueus/ vitreushumor, kesalahan
refraksi, penyakit system syaraf, pengelihatan ke retina.
2) Lapang pengelihatan: penurunan mungkin karena masa tumor,
karotis,glukoma.

5
3) Pengukuran tonografi : TIO (12-25 mmHg)
4) Pengukuran gonioskopi membedakan sudut terbuka dari sudut
tertutup glukoma
5) Tes profokatif : menentukan adanya/ tipe glukoma
6) Oftalmuskopi : mengkaji struktur internal okuler,atrofi lempeng
optic,papilledema,pendarahan
7) Darah lengkap, LED : menunjukan anemi sistemik/ infeksi
8) EKG,kolesterol serum,lipid,tes toleransi glukosa: control DM
G. Penatalaksanaan
Meski telah banyak usaha yang dilakukan untuk memperlambat
progresivitas atau mencegah terjadinya katarak, tatalaksana masih tetap
denga pembedahan ( Vaughan DG & Arif, Mansjoer)
Penatalaksanaan nonbedah
1) Terapi penyebab katarak
Pengontrolan diabetes militus, menghentikan konsumsi obat-
obatan yang bersifat kataraktogenik seperti kortikosteroid,
fenotiasin, dan miotik kuat, menghindari iradiasi (inflamerah atau
sinar X) dapat memperlambat atau mencegah terjadinya proses
kataraktogenesis
2) Memperlambat progresivitas
3) Penilaian terhadap perkembangan virus pada katarak insipient dan
imatur
a. Refraksi, dapat berubah sangat cepat sehingga harus sering
dikoreksi
b. Pengaturan pencahayaan, pasien dengan keluhan dinagian
perifer lensa (area pupil masih jernih) dapat diinstruksikan
menggunakan pencahayaan yang terang. Berbeda dengan
keluhan pada bagian sentral lensa, cahaya remang remang yang
ditempatkan disamping dan sedikit di belakang kepala pasien
akan memberikan hasil terbaik.

6
c. Penggunaaan kacamata gelap, pada pasien dengan keluhan
lensa dibagian sentral, hal ini akan memberikan hasil yang baik
dan nyaman apabila beraktivitas diluar ruangan
d. Midriatil, dilatasil pupil akan memberikan efek positif pada
lataral aksial dengan keluhan yang sedikit. Midriatil seperti
fenilefrin 5% atau tropikamid 1% dapat memberikan
penglihatan yang jelas.
Pembedahan katarak
Indikasi penatalaksanaan bedah pada kasus katarak mencakup :
1. Indikasi visus, merupakan indikasi yang paling sering
2. Indikasi medis
3. Indikasi kosmetis
H. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan persepsi sensori b.d gangguan pengelihatan
2. Resiko cidera b.d perubahan psikomotorik
3. Defisiensi pengetahuan b.d kurang terpapar informasi
I. Discharge planning
1. Jelaskan tentang mata dan peran lensa dan penglihatan
2. Lakukan pemeriksaan rutin
3. Pahami tentang katarak, kejadian pre dan post operasi
4. Aktivitas yang perlu diperhatikan setelah dioperasi yaitu berbaring
pada sisi yang dioperasi, membungkuk meleawati pinggang,
menggangkat benda yang beratnya melebihi 10 kg, mengedan
selama defekasi karena pembatasan tersebut diperlukan untuk
mengurangi gerakan mata dan mencegah tekanan okuler
5. Pelajari cara menjaga kebersihan mata

7
J. Asuhan keperawatan pada pasien katarak
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas klien
Nama : Tn A
Umur : 40 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Status Marital : Kawin
Diagnosa Medis : Katarak
Tanggal Masuk : 12 februari 2020
Tanggal Pengkajian : 13 februari 2020
Alamat : Cirebon
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Ny F
Umur : 36 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah tangga
Hubungan dengan klien : Istri
Alamat : Cirebon
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama : Klien mengeluh pandangan mata kabur
b. Riwayat Kesehatan Sekarang : Tn. A datang kerumah sakit
diantar oleh keluarganya pada tanggal 12 febuari 2020 pada
pukul 10.00 wib dengan keluhan padangan mata kabur selama
1 bulan terakhir, pandangan seperti pecah terbagi menjadi
beberapa bagian. Klien mengatakan selama ini selama ini tidak
mengetahui bagaimana cara mengobati sakitnya, klien hanya
berobat ke puskesmas lalu klien mendapat rujukan untuk

8
melakukan pemeriksaan di rumah sakit. Saat dilakukan
pengkajian pada tanggal 13 febuari 2020 terdapat selaput putih
atau kotoran yang menutupi setengah dari pupil dan retina
mata, TD: 130/80 mmHg, R: 23x/ menit, N: 110x/ menit,
S: 37,3oC
c. Riwayat Kesehatan Dahulu : Klien mengatakan memiliki
riwayat penyakit Diabetes Militus 2 tahun yang lalu
d. Riwayat Kesehatan Keluarga : Klien mengatakan
dikeluarganya yaitu ibunya ada yang mengidap penyakit
diabetes militus atau gejala-gejala yang sama yang diderita
klien

e. Genogram

Ket:

laki-laki normal

perempuan normal

klien

ibu klien yang punya riwayat penyakit

9
3. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
a. Pemenuhan kebutuhan oksigenasi
Klien tidak terpasang oksigen selama dirawat di rumah sakit
b. Aktivitas Dailiy Living (ADL)
No Pemenuhan kebutuhan Sebelum Saat Dirawat
Sakit
1. a. Makan
Frekuensi 3 x sehari 3 x sehari
Porsi 1 porsi ½ porsi

Jenis makanan Nasi + lauk Bubur+


pauk Lauk pauk
Alergi Tidak ada Tidak ada

b.Minum
Frekuensi 5x 5x
sehari/gelas sehari/gelas
Jenis minuman Air Mineral Air Mineral
2. Personal hygiene
a. Mandi 2x sehari 1x sehari
b. Sikat gigi 2x sehari 1x sehari
c. Keramas 1x2 hari Belum
d. Ganti pakaian Sering Sering
3. Eliminasi
a. BAK
Frekuensi 5x sehari 6x sehari
(1000 lt) (1100 lt)
Warna Kuning Kuning
keruh jernih
Bau Khas Khas
Keluhan Tidak ada Tidak ada

10
b. BAB
Frekuensi 1x sehari Belum
Konsentrasi Lembek -
Warna Kuning -
Bau Khas -
keluhan Tidak ada Tidak ada
4. Istirahat/ tidur
Lama tidur
 Siang 1 jam -
 malam 8 jam 5 jam
keluhan Tidak ada Tdk nyenyak
c. Pemenuhan kebutuhan psikososial
klien mengatakan hubungan social dengan keluarga,saudara
ataupun tetangganya baik, klien bias beradaptasi dengan
lingkungan
d. Pemenuhan kebutuhan spiritual
klien mengatan mengerjakan solat 5 waktu
4. keadaan umum
a. berat badan dan tinggi badan
TB : 170 cm
BB (sebelum sakit) : 63 kg
BB (saat sakit) : 63 kg
b. tanda-tanda vital
TD : 120/90mmHg
Frekuensi nadi : 110x/menit
Frekuensi nafas : 23x/menit
Suhu : 37,3oC
c. pemeriksaan fisik
1) kepala
inspeksi : rambut bersih
palpasi : tidak ada benjolan
2) wajah

11
inspeksi : bentuk wajah simetris, tidak ada luka pada derah
sekitar wajah
palpasi : tidak ada nyeri tekan di sekitar wajah
3) mata
inspeksi : Bentuk mata simetris terdapat kekeruhan, berkabut
atau opak pada lensa mata nampak abu abu atau putih
susu,klien menggunakan alat bantu (kacamata) tidak timbul
refleksi merah
fungsi penglihatan : gangguan penglihatan,pengelihatan buram
ukuran pupil : pupil dilatasi
konjungtiva : anemis
sklera : putih
4) hidung
inspeksi: bentuk hidung simetris, tidak terpasang oksigen,
hidung tampak bersih
palpasi : tidak ada nyeri tekan, penciuman normal
5) mulut
inspeksi : keadaan mulut bersih, gigi lengkap dan bersih
kesulitan menelan : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
trakea : simetris
6) telinga
inspeksi : bentuk telingan simetris, tidak ada lesi
palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
fungsi pendengaran : normal
7) leher
inspeksi : simetris, tidak ada luka
palpasi : tidak ada benjolan pada leher, tidak ada nyeri tekan
8) dada
dada : inspeksi : bentuk dada simetris, dada tampak bidang
dan tidak ada luka
palpasi : tidak ada nyeri tekan dan benjolan
paru paru : auskultasi : suara nafas normal, tidak ada secret
yang menumpuk
jantung : auskultasi :
9) Abdomen

12
Inspeksi : simetris
Auskultasi : bising usus 20x/menit
Palpasi : tidak ada benjolan atau massa, tidak ada ascites
10) Ekstermitas
Ekstermitas atas : pergerakan normal
Ekstermitas bawah : pergerakan normal
11) Genetalia : genetalia terlihat bersih dan tidak ada luka

B. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1. Ds : klien mengatakan Gangguan Gangguan
pandangan mata nya penglihatan persepsi sensori
kabur di mata sebelah
kanan
Do : -klien jelas dalam
membaca tulisan
-sebagian retina mata
tertutup selaput
berwarna putih
-Konjungtiva anemis
TD :120/90mmHg
N : 110x/menit
R : 23x/menit
S :37,3c
2. Ds : klien mengatakan Psikomotorik Risiko Cidera
pangangan mata seperti
terbagi-bagi atau pecah
Do : -klien tampak
kebingungan jika ingin
mengambil benda atau
berjalan
-pupil mata nampak
tidak normal

13
TD :120/90mmHg
N :110x/menit
R :23x/menit
S : 37,3oC
3. Ds : klien mengatakan Kurang terpapar Defisit
informasi
selama ini klien tidak pengetahuan
mengetahui keadaan
penyakit nya
Do : -klien nampak
kebingungan
-klien nampak tidak
mengerti tentang
penyakitnya

C. Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas b.masalah


1.) Gangguan persepsi sensori b.d gangguan penglihatan
2.) Risiko cidera b.d perubahan psikomotorik
3.) Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi

D. Perencanaan Keperawatan
No Diagnosa Perencanaan
Keperawatan

14
Tujuan Intervensi Rasional

1. Gangguan Setelah -Catat reaksi -Untuk


2 persepsi dilakukan pasien mengetahui
sensori b.d asuhan terhadap keadaan
gangguan keperawatan pengurangan pasien
penglihatan selama 2x24 pengelihatan
jam -Lakukan -
diharapkan kegiatan jalan
keadaan satu atau dua
pengelihatan langkah di
klien depan pasien
membaik dengan tangan
dengan pasien di siku
kriteria hasil: perawat
-Gambarkan -Agar pasien
lingkungan mengetahui
kepada pasien kondisi
lingkunganny
a
-Kolaborasi -Untuk proses
pembedahan penyembuhan

2. Risiko cidera Setelah -Identifikasi -Untuk


b.d perubahan dilakukan area mencegah
psikomotorik asuhan lingkungan terjadinya
keperawatan yang cidera
selama 1x24 berpotensi
jam menyebabkan
diharapkan cedera
keadaan pupil -Pastikan -Untuk
dalam barang-barang membantu
menerima pasien mudah klien dalam

15
rangsangan dijangkau melakukan
membaik aktivitas
dengan - Anjurkan -untuk
kriteria hasil: kepada membantu
keluarga untuk pasien
berada di
samping pasien

-Sosialisasikan -untuk
pasien dengan memberikan
lingkungan informasi
ruang rawat mengenai
lingkungan
perawatannya
3. Defisit Setelah -Identifikasi -Agar klien
pengetahuan dilakukan kesiapan dan mampu dan
b.d kurang asuhan kemampuan siap menerima
terpapar keperawatan menerima informasi
informasi selama 1x24 informasi
jam -Sediakan -Sebagai
diharapkan materi dan sumber
klien mampu media informasi
mengetahui pendidikan kesehatan
informasi kesehatan untuk klien
kesehatannya -Jadwalkan -Untuk
dengan pendidikan menentuka
kriteria hasil: kesehatan waktu
sesuai pelaksanaan
kesepakatan penkes
-Jelaskan -Untuk
faktor risiko memgetahui
yang dapat hal yang dapat
mempengaruhi mempengaruh

16
kesehatan i kesehatan

E. Implementasi dan evaluasi keperawatan


No Tanggal DX Implementasi Evaluasi Paraf
dan waktu
1 15 febuari DX1 I : Mencatat reaksi S: klien DLV
2020 pasien terhadap mengatakan
08.00 wib ruang perawatan pengelihatan
R:Pasien mampu matanya sudah
melihat seseorang membaik
dari jarak 4 meter O:- Tidak ada
selaput putih
I: melakukan atau kotoran
kegiatan jalan satu pada retina mata
09.00 wib atau dua langkah di TD:120/80
depan pasien dengan mmHg
tangan pasien di siku N:105x/ menit
perawat R:22x/ menit
R: S:37,3x/ menit
A: Masalah
I: menggambarkan teratasi
lingkungan kepada P:Intervensi
10.00 wib pasien dihentikan
R: pasien
mengetahui
keadaahn
lingkungannya
seperti dimna letak
kamar mandi

17
I: Melakukan
11.00 wib kolaborasi
pembedahan
R:Pasien melakukan
oprasi mata
2 14 febuari DX2 I: Mengidentifikasi S:Klien DLV
2020 area lingkungan mengatakan
08.00 wib yang berpotensi pandanganmata
menyebabkan cidera membaik tidak
R: lingkungan aman terbaigi atau
terpecah
I: Pastikan barang- O: -Klien sudah
09.00 wib barang pasien tidak tmpak
mudah dijangkau kebingungan
R: Barang-barang -Klien mampu
pasien ditemptkan di melihat benda
samping tempat atau orang
tidur pasien dengan benar
TD:120/80
I: Menganjurkan mmHg
kepada keluarga N:105x/ menit
10.00 wib untuk berada di R:22x/ menit
samping pasien S:37,3x/ menit
R: Pasien selalu A:Masalah
didampingi oleh teratasi
keluarga P:Intervensi
dihentikan
I: Mensosialisasikan
11.00 wib pasien dengan
lingkungan ruang
rawat
R: Pasien
mengartahui kondisi

18
ruang rawatnya

3 14 febuari DX3 I: Mengidentifikasi S:klien DLV


2020 kesiapan dan mengatakan
08.00 wib kemampuan sekarang sudah
menerima informasi mengetahui
R: Klien siap semua informasi
menerima informasi tentang
penyakitnya
I: Menyediakan O:- klien tampak
materi dan media bias menghidari
09.00 wib pendidikan sega faktoryang
kesehatan dapat
R: menmpengaruhi
penyakitnya
-klien mampu
I: Menjadwalkan merawat dan
pendidikan mengendalikan
10.00 wib kesehatan sesuai sakitnya
kesepakatan A:Masalah
R:klien diberikan teratasi
penkes pada tanggal P:Intervensi
13 febuari 2020 dihentikan
pukul 11.00

I: Menjelaskan
faktor risiko yang
11.00 wib dapat mempengaruhi
kesehatan
R: Klien tahu faktor
apa saja yang dapat
mempengaruhi
kesehatannya

19
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Katarak adalah nama yang diberikan untuk kekeruhan lensa
yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan lensa),
denaturasi protein lensa atau dapat juga akibat dari keduanya yang
biasanya mengenai kedua mata dan berjalan progesif.
(mansjoer,2000)
Katarak biasanya terjadi pada usia lanjut dan bias
diturukan. Pembentukan katarak dipercepat oleh faktor lingkungan,
seperti merokok atau bahan beracun lainya. Katarak bisa di
sebabkan oleh cidera mata penyakit metabolic (misalnya diabetes)
obat obat tertentu (misalnya kartikosteorid)

20
Katarak pada orang dewasa biasanya berhubungan dengan proses
penuaan. Katarak pada orang dewasa dikelompokan menjadi :
4. Katarak immatur
5. Katarak matur
6. Katarak hipermatur
B. Saran
Pada pengerjaan makalah ini masih banyak kurangnya
pengetahuan kelompok dalam pengerjaan makalah, sehingga masih
banyak terdapat kekurangan baik dari materi pembahasan dan
kasus asuhan keperawatan. Namun, semoga dengan adanya
makalah ini bias bermanfaat untuk pembaca dan untuk referensi
mahasiswa yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Tim pokja SIKI DPP PPNI.2108.Standar Intervensi Keperawatan.Jakarta.Dewan


Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia.

Tim pokja SIKI DPP PPNI.2108.Standar Diagnosa Keperawatan.Jakarta.Dewan


Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia

Tim pokja SIKI DPP PPNI.2108.Standar Tujuan Keperawatan.Jakarta.Dewan


Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia

21

Anda mungkin juga menyukai