KATARAK
Disusun Oleh :
2022/2023
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas makalah pada matakuliah Keperawatan Gerontik. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Keperawatan Gerontik kepada para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Fatimah, S.Kep.Ns selaku
Dosen matakuliah Keperawatan Gerontik yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
kami nantikan demi kesempurnaan kami ini.
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat ini
terdapat 180 juta penduduk dunia yang mengalami cacat penglihatan.
Sebanyak 40-45 juta di antaranya tidak dapat melihat atau buta. Laporan
WHO juga mengungkapkan bahwa setiap detik tambah satu penderita
kebutaan di dunia. Sembilan dari 10 penderita kebutaan tersebut berada
di negara miskin dan berkembang, terutama negara-negara Afrika dan
Asia Selatan atau Asia Tenggara.
Khusus untuk Indonesia, diperkirakan 3,1 juta jiwa (1,5 persen)
penduduknya mengalami kebutaan. Penyebab utama kebutaan di dunia
adalah katarak (45 persen). Penyebab lain antara lain adalah glaucoma,
diabetes melitus, dan trauma (37,5 persen); trachoma (12,5 persen); dan
onchocerciasis atau river blindness (0,6 persen).
Katarak adalah istilah medis untuk setiap keadaan keruh pada lensa
mata. Lensa mata terutama disusun oleh air, protein, dan lipid. Protein
tersusun demikian sehingga cahaya dapat menembus lensa dan
difokuskan pada retina. Kadang-kadang protein tersebut mengumpul
bersama sehingga memperkeruh atau menutupi bagian kecil pada lensa.
Itulah yang disebut katarak. Makin lama, kumpulan protein tersebut
membesar dan memperkeruh lensa. Tanda-tanda katarak antara lain
penglihatan kabur, cahaya lampu kelihatan terlalu terang pada malam
hari, cahaya matahari atau lampu silau, dan warna tampak pudapuda.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari katarak?
2. Ksasifikasi katarak ?
3. Bagaimana etiologi katarak ?
4. Bagaimana patofisiologi dan pathyaw katarak ?
5. Bagaimana manifestasi klinis katarak ?
6. Bagaimana patofisiologi dan pathway katarak?
7. Bagaimana penatalaksanaan pada katarak ?
i
8. Bagaimana pemeriksaan katarak ?
9. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien katarak ?
C.Tujuan
1. Supaya mahasiswa memahami tentang penyakit katarak secara
lebih detail.
2. Supaya mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan yang
benar
pada klien dengan penyakit katarak.
3. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas diskusi dan kelompok
presentasi
mata kuliah KMB ( Keperawatan Medikal Bedah).
i
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP TEORI
A. Definisi
Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat
stasioner.
serabut atau bahan lensa didalam kapsul lensa. Umumnya terjadi akibat
proses penuaan yang terjadi pada semua orang yang berusia lebih dari 65
B. Anatomi Fisiologi
Bola mata merupakan organ sferis dengan diameter kurang lebih
2,5 cm, yang terletak pada bagian anterior orbit. Bola mata terdiri dari
beberapa lapisan. Kuat dan tidak elastic yang menyususn sclera ini akan
- Sclera
- Kornea
- Koroid
- Iris
- Retina
Pada mata terdapat 7 otot volunter dari orbit, 6 diantaranya adapat
i
masing mata untuk menerima gambaran pada waktu yang
C.Etiologi Katarak
Katarak disebabkan oleh berbagai faktor seperti :
1. Fisik
2. Kimia
6. Usia
(Tamsuri, 2008)
D. Klasifikasi Katarak
Berdasarkan pada usia, katarak dapat diklasifikasikan menjadi :
tahun.
Katarak terjadi akibat rudapaksa atau trauma baik karena trauma tumpul
i
mata (katarak monokular). Penyebab katarak ini antara lain karena
Merupakan katarak yang terjadi akibat adanya pajanan dengan bahan
Katarak terjadi akibat adanya pajanan dengan bahan kimia tertentu. Selai
itu, katarak ini juga dapat terjadi karena penggunaan obat seperti
uveitis, glaucoma, dan miopia atau proses degenerasi pada satu mata
lainnya.
1. Katarak insipient
2. Katarak imatur
3. Katarak matur
i
Merupakan proses degenerasi lanjut lensa. Pada stadium ini, terjadi
kekeruhan lensa.
4. Katarak hipermatur
Pada stadium ini, terjadi proses degenerasi lanjut lensa dan korteks lensa
(Tamsuri, 2008).
i
E. PATHWAY KATARAK
CEMAS
Gangguan koagulasi
penerimaan
sensori/status mengabutkan pandangan
organ indera
Terputusnya protein lensa disertai prosedur invasive
influks air kedalam lensa pengangkatan
Menurunnya
katarak
ketajaman
penglihatan Usia meningkat
Resiko tinggi
terhadap infeksi
Penurunan enzim menurun
Gangguan persepsi
sensori-perseptual
penglihatan Degenerasi pd lensa
KATARAK
Post op Nyeri
i
F. Manifestasi Klinis Katarak
Katarak didiagnosis terutama dengan gejala subjektif.Biasanya
seperti mutiara keabuan pada pupil sehingga retina tak akan tampak
dengan oftalmoskop.
Ketika lensa sudah menjadi opak, cahaya akan dipendarkan dan
hari. Pupil yang normalnya hitam, akan tampak kekuningan, abu - abu
atau putih. Katarak biasanya terjadi bertahap selama bertahun - tahun, dan
ketika katarak sudah sangat memburuk, lensa koreksi yang lebih kuat pun
G. Komplikasi
Adapun komplikasi yang umumnya terjadi pada pasien yang
2003).
i
H. Pemeriksaan Diagnostik
1. Uji mata
2. Keratometri
5. Dan hitung sel endotel yang sangat berguna sebagai alat diagnostik,
(Suddarth, 2001).
I. Penatalaksanaan
Tak ada terapi obat untuk katarak, dan tak dapat diambil dengan
Bila penglihatan dapat dikoreksi dengan dilator pupil dan refraksi
lain, sangat penting untuk menentukan terapi mana yang paling cocok
i
dicapai adalah 20/50 atau lebih buruk lagi.Pembedahan katarak adalah
pembedahan yang paling sering dilakukan pada orang berusia lebih dari
(Suddarth, 2001).
B. Asuhan Keperawatan
1.Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan
i
penglihatan perifer, kesulitan memfokus kerja dengan
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan
2001)
i
1. Risiko tinggi terhadap cedera b/d peningkatan TIO, perdarahan
katarak).
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
i
R : Membantu mengurangi nyeri
4. Ciptakan lingkungan yang nyaman untuk pasien
R : Menciptakan lingkungan yang nyaman untuk pasien
Intervensi :
1. Bedakan kemampuan lapang pandang diantara kedua mata
R : Menentukan kemampuan lapang pandang tiap mata
2. Anjurkan pasien menggunakan kacamata katarak, cegah lapang
pandang perifer dan catat terjadinya bintik buta.
R : Menurunkan penglihatan perifer dan gerakan.
3. Dorong klien untuk melakukan aktivitas sederhana seperti
menonton TV, radio, dll.
R : Meningkatkan input sensori, dan mempertahankan perasaan
normal, tanpa meningkatkan stress.
4. Observasi tanda disorientasi dengan tetap berada di sisi pasien.
R : Mengurangi ketakutan pasien dan meningkatkan stimulus.
3. Resiko tinggi terjadinya infeksi berhubungan dengan prosedur invasif
(bedah pengangkatan).
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam
diharapkan infeksi tidak terjadi dengan criteria hasil :
- Tanda-tanda infeksi tidak terjadi
- Penyembuhan luka tepat waktu
- Bebas drainase purulen , eritema, dan demam
Intervensi :
1. Tingkatkan penyembuhan luka dengan :
- Beri dorongan untuk mengikuti diet seimbang dan asupan cairan
yang adekuat
- Instruksikan klien untuk tetap menutup mata sampai hari pertama
setelah operasi atau sampai diberitahukan.
R : - Nutrisi dan hidrasi yang optimal meningkatkan kesehatan
secara keseluruhan, meningkatkan penyembuhan luka
pembedahan.
i
- Memakai pelindung mata meingkatkan penyembuhan dan
menurunkan kekuatan iritasi kelopak mata terhadap jahitan
luka.
2. Tekankan pentingnya tidak menyentuh / menggaruk mata yang
dioperasi.
R : Mencegah kontaminasi dan kerusakan sisi operasi.
3. Observasi tanda dan gejala infeksi seperti : kemerahan, kelopak
mata bengkak, drainase purulen, injeksi konjunctiva (pembuluh
darah menonjol), peningkatan suhu.
R : Deteksi dini infeksi memungkinkan penanganan yang cepat
untuk meminimalkan keseriusan infeksi.
4. Gunakan tehnik aseptic untuk membersihkan mata dari dalam ke
luar dengan tisu basah / bola kapas untuk tiap usapan, ganti
balutan dan memasukkan lensa bila menggunakan
R : Tehnik aseptic menurunkan resiko penyebaran infeksi/.bakteri
dan kontaminasi silang.
5. Kolaborasi obat sesuai indikasi :
Antibiotika (topical, parental atau sub conjunctiva)
Steroid
R : - Sediaan topical digunakan secara profilaksis, dimana terapi
lebih agresif diperlukan bila terjadi infeksi
- Menurunkan inflamasi.
i
R : Pengetahuan yang meningkat akan menambah kooperatif klien
dan menurunkan kecemasan.
4. Sajikan informasi menggunakan metode dan media instruksional
R : Meningkatkan proses belajar dan informasi tertulis mempunyai
sumber rujukan setelah pulang.
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Pelaksanaan keperawatan merupakan tahap ke empat dari
2019).
i
5. EVALUASI KEPERAWATAN
keperawatan.
asuhan keperawatan.
i
dilanjutkan, dihentikan, dimodifikasi, atau ditambah dengan rencana
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Katarak adalah kekeruhan lensa mata atau kapsul lensa yang
mengubah gambaran Yang diproyeksikan pada retina . Katarak merupakan
penyebab umum kehilangan Pandangan secara bertahap (Springhouse Co).
Derajat disabilitas yang ditimbulkan Oleh katarak dipengaruhi oleh lokasi
dan densitas keburaman . Intervensi Diindikasikan jika visus menurun
sampai batas klien tidak dapat menerima perubahan Dan merugikan atau
mempengaruhi gaya hidup klien (yaitu visus 5/15). Katarak Biasanya
mempengaruhi kedua mata tetapi masing-masing berkembang secara
Independen . perkecualian katarak traumatic bisanya unilateral dan katarak
Congenital biasanya stasioner.
Tindakan operasi mengembalikan pandangan mata kurang lebih
95% klien (Springhouse Co). Tanpa pembedahan Katarak yang terjadi
dapat menyebabkan Kehilangan pandangan komplet. Katarak terbagi
menjadi jenis menurut Perkembangan (katarak congenital) dan menurut
proses degenerative ( katarak primer Dan katarak komplikata).
i
B. SARAN
Demikian makalah ini dibuat semoga bermanfaat bagi para
pembaca, kritik dan saran penulis harapkan agar dimasa yang akan datang
dapat membuat makalah yang lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA
Tamim Radjamin RK, Dkk, (1993), Ilmu Penyakit Mata, Airlangga University
Press, Surabaya.
i
i