Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM PENGINDERAAN DENGAN

KATARAK

OLLEH

FERNILIA ARNIATI : 225202100534


LETTYA DEWITA LEPO : 225202100547
MARIA EMILIA NATANAELA : 225202100553
TINGAKAT : II-A

YAYASAN SANTO LUKAS KEUSKUPAN MAUMERE

AKADEMI KEPERAWATAN ST. ELISABETH

LELA – MAUMERE

2022/2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memeberikan
rahmat dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pendahuluan yang
berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM PENGINDERAAN
DENGAN KATARAK ” tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan laporan pendahuluan ini, penulis banyak menemukan kesulitan dan
rintangan, tetapi berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat
menyelesakannya. Untuk itu, pada kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan
ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan yakni :

1. Direktur Akdemi Keperawatan St. Elisabeth Lela, Maria K. Ringg Kuwa,S.ST.,M.Kes


yang telah memeberikan kesempatan kepada penulis untuk menimbah ilmu keperawatan
menjadi calon perawat Ahli Madya Keperawatan yang profesional.
2. Ibu Emirensiana watu S.Kep,Ns.,M.Kep selaku pembimbing yang telah meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran dalam membimbing serta arahan awal penulisan sehingga
terselesainya laporan pendahuluan ini.
3. Teman-teman seperjuangan yang telah membantu dalam memberikan informasi dan
masukan-masukan terkait dengan penyusunan laporan pendahuluan ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan pendahuluan ini masih jauh dari
sempurna, baik isi maupun penulisannya. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan adanya kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca. Akhir kata penulis menyampaikan
terimakasih dan semoga laporan pendahuluan ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Maumere, januari 2023

Penulis

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Katarak merupakan kekeruhan yang terjadi pada lensa mata,sehingga
menyebabkan penurunan atau gangguan penglihatan.Kebanyak lensa mata menjadi
agak keruh setelah berusia lebih dari 60 tahun.Perubahan terjadi pada kedua
mata,meskipun bisa salah satu mata mengalami kekeruhan yang lebih parah.Katarak
diperburuk oleh beberapa factor seperti usia lanjut,cedera pada lensa mata,pemaparan
yang berlebihan oleh sinar ultraviolet,radang mata,obat-obatan tertentu,alcohol,rokok
atau komplikasi penyakit lain seperti diabetes melitus.Hinga saat ini pengobatan
katarak hanya bisa di lakukan dengan cara operasi.Belum ada obat-
obatan,makanan,atau kegiatan olahraga yang dapat menghindarkan atau
menyembuhkan seseorang dari gangguan katarak.

Menurut data gangguan penglihatan di seluruh dunia yang diperoleh dari hasil
estimasi WHO,katarak menempati posisi pertama sebagai penyebab kebutaan di
seluruh dunia yaitu sebesar 51%.Di Indonesia katarak menjadi penyebab kebutaan
terbanyak.Perkiraan insiden katarak adalah 0,1%/tahun atau setiap tahun di antara
1000 orang terdapat seorang penderita katarak baru.Prevalensi katarak di NTT adalah
2,3% pada tahun 2013.Katarak dapat terjadi sebagai akibat dari penuaan atau
sekunder oleh factor herediter,trauma,inflamasi,metabolisme atau kelainan nutrisi,dan
radiasi.Tiga jenis umum katarak adalah nuleus cortical,dan posterior
subcaspular.Katarak adalah salah satu masalah Kesehatan gangguan penglihatan dan
kebutaan yang di hadapi masyarakat Indonesia.Meningkatnya usia harapan hidup,juga
seiring dengan meningkatnya prevalensi gangguan penglihatan dan kebutaan.Hal ini
di karenakan katarak merupakan salah satu masalah Kesehatan utama pada usia lanjut

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan medical bedah I dengan
gangguan system penglihatan (katarak)
2. Tujuan khusus
Mahasiswa mampu mengetahui
a. Anatomi dan fisiologi system penglihatan
b. Konsep dasar teori
c. Konsep dasar asuhan keperawatan
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Anatomi penglihatan

1. Pupil:bagian gelap di tengah mata yang bertugas merspon cahaya yang masuk
2. Iris mata:bagian disekeliling pupil yang bertuggas mengontrol ukuran pupil dan
intensitas cahaya yang dapat masuk ke retina
3. Lensa mata:berbentuk cembun transparan,cahaya masuk ke pupil lalu mencapai
lensa Bertugas untuk memfokuskan cahaya ke retina.Fokus lensa mata akan
berkurang seiring bertambahnya usia.
4. Otot siliaris:melekat pada lensa,bertugas akomodasi lensa untuk mengatur bentuk
lensa dan pemrosesan cahaya.
5. Kornea:lapisan transparan yang melindungi pupil,iris mata,bilik mata
depan(anterior chamber) atau area yang dipenuhi cairan diantara kornea dan iris
mata.Berfungsi sebagai system focus mata utama.
6. Kornea:lapisan mata terdalam yang terdiri atas 120 juta sel foto reseptor yang
mendeteksi cahaya lalu mengubahnya menjadi impuls listrik untuk dikrim ke otak
lalu di proses.
7. Koroid:lapisan jaringan ikat yang menghubungkan antara retina dan sklera
8. Sklera:bagian putih pada mata yang berfungsi melindungi bola mata.Sklera
memiliki tekstur berserat untuk menjaga bentuk mata.
9. Saraf optic:kumpulan saraf tebal yang bertugas mentransmisikan impuls dari
retina ke otak.
B. Konsep teori katarak
1. Pengertian
Menurut manjoers(2000) katarak adalah nama yang diberikan untuk
kekeruhan lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi(penambahan cairan
lensa),denaturasi protein lensa atau dapat juga akibat dari keduanya yang biasanya
mengenai kedua mata dan berjalan progresif.

Menurut corwin(2001) katarak adalah penurunan progresif kejernihan


lensa.Lensa menjadi berwarna putih atau putih abu-abu, dan ketajaman
penglihatan berkurang.Katarak terjadi apabila protein-protein lensa
berkurang.Katarak terjadi apabila protein-protein lensa yang secara normal
transparan terurai dan mengalami koagulasi

2. Etiologi
Bebagai macam hal yang dapat mencetuskan katarak antara lain
a. Faktor keturunan
Kesalahan genetic yang diwariskan orang tua anak menyebabkan lensa
berkembang secara tdak normal
b. Penuaan
Penuaan adalah salah satu penyebab tersering dari kekeruhan lensa atau
katarak.Semakin bertamah usia,proses regenerasi dalam tubuh makin
melambat.
c. Masalah Kesehatan,misalnya diabetes
Pengidap tertentu seperti diabetes melitus,hipertensi,hipokalemia,dan
dermatitis atopic,dapat berkaitan dengan timbulnya katarak di kemudian hari
d. Penggunaan obat-obatan tertentu,khususnya steroid
Mengkonsumsi obat-obat tertentu dalam jangka waktu lama,seperti obat
kortikosteroid dan amiodaron dapat memicu katarak
e. Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam waktu yang lama
Paparan sinar ultraviolet B,berasal dari sinar matahari langsung,dalam jangka
waktu yang lama dapat menyebabkan oksidasi pada lensa mata dan memicu
terbentuknya katarak
f. Rokok dan alcohol
Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alcohol juga dapat memicu terjadinya
katarak
g. Operasi mata sebelumnya
h. Trauma(kecelakaan)pada mata
Lensa mata yang pernah mengalami trauma,seperti masuknya
serpihan,material tajam ke mata,terbentur bola,kembang api,dapat membuat
katarak timbul lebih cepat.

3. Patofisiologi
Lensa yang normal adalah struktur posterior yang jernih(bening),transparan
berbentuk seperti kancing baju,mempunyai kekuatan refraksi yang besar.Lensa
mengandung tiga komponen anatomis.
Penyebab katarak yang paling umum adalah proses penuaan.Inilah mengapa
mayoritas penderitanya lansia.Meskipun begitu ada beberapa kondisi lain yang
menyebabkan katarak pada lensa mata,seperti penyakit diabetes dan kebiasaan
merokok.Katarak merupakan penyakit mata yang ditandai dengan kekeruhan lensa
mata sehingga penglihatan menjadi kabur.Lensa mata adalah bagian transparan di
belakang pupil(bulatan hitam di tengah mata).Pandangan yang berkabut di salah
satu mata bisa terjadi karena beberapa kemungkin,seperti selaput mata yang
tumbuh karena poliverasi konjungtiva berlebihan saat terpajan udara kering dan
sinar uv berkepanjangan.Katarak adalah kondisi mengeruhnya lensa.Kondisi ini
merupakan penyebab utama kebutaan.itulah sebabnya,kita perlu mewaspadainya
sejak dini karena katarak bisa saja terjadi di usia muda.
Factor yang menyebabkan katarak adalah usia lanjut dan proses
penuaan,kongenital,trumatik/cedera pada mata,dan penyakit
metabolis(mis.DM).Dari keempat factor diatas dapat mmenyebabkan perubahan
warna nucleus an terjadinya perubahan fisik sehingga menyebabkan hilangnya
tranparansi lensa sera perubahan kimia dalam protein lensa yang mengakibatkan
terjadinya koagulasi sehingga terputusnya protein lensa disertai iflux air kedalam
lensa sehingga terjadi penurunan enzim dan menyebabkan degenerasi pada lensa
sehingga terjadi katarak.Dari beberapa hal yang sudah dijelaskan,dapat
disimpulkan bahwa katarak dapat menyebabkan penurunan ketajaman penglihatan
yang dapat mengakibatkan terjadinya gangguan persepsi sensori visual
penglihatan.Pada katarak juga akan dilakukan prosedur infasiv dimana akan
timbul gangguan rasa nyaman(nyeri akut) serta resiko infeksi.pada
katarak,pembedahan yang akan dijalani mengakibatkan kemungkinan kegagalan
memperoleh penglihatan Kembali yang dapat menyebabkan kecemasan.

Pada zona sentral terdapat nucleus,diperifer ada korteks,dan yang akan


melindungi keduanya adalah kapsul anterior dan posterior.Katarak biasanya
terjadi bilateral,namum mempunyai kecepatan yang berbeda.Dapat disebabkan
oleh kejadian trauma maupun sistemis,seperti diabetes,namun sebenarnya
merupakan konsekuensi dari proses penuaan yang normal.kebanyakan katarak
berkembang secara kronik dan matang Ketika orang memasuki decade
ketujuh.Katarak dapat bersifat kongenital dan harus diidentifikasi awal,karena bila
tidak terdiagnosa dapat mengakibatkan amblyopia dan kehilangan penglihatan
permanen.Fakktor yang paling sering berperan dalam terjadinya katarak meliputi
radiasi sinar ultraviolet B,obat-obatan,alcohol,merokok,diabetes,dan asupan
vitamin antioksidan yang kurang dalam jangka waktu lama.

4. Manifestasi klinis
a) Gejala subjektif dari pasien dengan katarak antara lain:
 Biasanya klien melaporkan penurunan ketajaman penglihatan dan silau
serta gangguan fungsional yang diakibatkan oleh kehilangan
penglihatan
 Menyilaukan dengan distorsi bayangan dan susah melihat di malam
hari
b) Gejala objektiv dari pasien katarak antara lain:
 Pengembunan seperti Mutiara keabuan sehingga retina tak akan
tampak dengan oftalmoskop
 Pupil yang normalnya hitam akan tampak abu-abu atau
putih.Penglihatan seakan-akan melihat asap dan pupil seakan-akan
bertambah putih.
 Pada akhirnya,apabila katarak telah matang pupil akan benar-benar
putih,sehingga refleks cahaya menjadi negative.

Bila katarak dibiarkan maka akan mengganggu penglihatan dan akan dapat
menimbulkan komplikasi berupa glaucoma dan uveitis

Gejala umum gangguan katarak meliputi:


 Penglihatan tidak jelas,seperti terdapat kabut menghalangi objek
 Peka terhadap sinar atau cahaya
 Dapat melihat dobel pada satu mata
 Memerlukan pencahyaan yang terang untuk dapat membaca
 Lensa mata berubah menjadi buram seperti kaca susu
5. Pemeriksaan diagnostic
a. Kartu mata Snellen atau mesin telebinokuler :mungkin terganggu dengan
kerusakan kornea,lensa,nucleus atau vitreus humor,kesalahan
refraksi,penyaakit system saraf,penglihatan ke retina
b. Lapang penglihatan:penurunan mungkin karena masa tumor,karotis,glukoma
c. Pengukuran tonografi
d. Pengukuran gonioskopi:membedakan sudut terbuka dari sudut tertutup
glukoma
e. Tes provokatif:menentukan adanya /tipe glukoma
f. Oftalmoskopi:mengkaji struktur internal okuler,atrofi lempeng
optic,papilledema,perdarahan.
g. Darah lengkap,LED,:menunjukkan anemi sistemik/infeksi
h. EKG,kolesterol serum,lipid
i. Tes toleransi glukosa:control DM
j. Keratometry
k. Pemeriksaan lampu slit
l. A-scan ultrasound (echography)
m. Penghitungan sel endotel penting untuk fakoemulsifikasi & implementasi
n. USG mata sebagai persiapan untuk pembedahan katarak

6. Komplikasi
a. Glaucoma
b. Uveitis
c. Kerusakan endotel kornea
d. Sumbatan pupil
e. Edema macula sistosoid
f. Endoftalmitis
g. Fistula luka operasi
h. Pelepasan koroid
i. Bleeding

7. Penatalaksanaan
1. Perawatan
Perawat sebagai anggota penting tim perawatan Kesehatan ,dan sebagai
pendidik dan praktisi kebiasaan Kesehatan yang baik,dapat memberikan
Pendidikan dalam hal asuhan Kesehatan mata,dan pencegahan penyakit
mata.Perawat dapat membantu orang untuk belajar cara mencegah
kontaminasi silang atau penyebaran penyakit infeksi kepada orang lain melalui
praktek hygiene yang baik.Perawat dapat mendorong pasien melakukan
pemeriksaan berkalan dan merekomendasikan cara mencegah cedera mata

2. Medis
Tidak ada terapi obat untuk katarak,dan tidak dapat diambil dengan
pembesaran laser.Namun,masih terus dilakukan penelitian mengenai kemajuan
prosedur laser baru yang dapat digunakan untuk mencairkan lensa sebelum
dilakukan pengisapan keluar melalui kanula.
PATHWAY

Usia lanjut dan proses congenital traumatik/cedera penyakit metabolik


penuaan pada mata (mis.DM)

Nukleus mengalami perubahan


warna menjadi kekuningan
perubahan fisik (perubahan pada
seraput multiple (zunula),
yang memanjang dari badan silier kesekitar daerah lensa)
hilangnya transparasi lensa
perubahan kimia dalam protein lensa
koagulasi
Terputusnya protein lensa di setai
influx air kedalam lensa
enzim menurun
Degenarasi pada lensa

KATARAK
BAB III
KONSEP ASKEP

1. Pengkajian
Pengkajian dapat dilakukan pada klien dengan katarak adalah keterangan lain mengenai
identitas pasien.
Pada pasien dengan katarak konginetal biasanya sudah terlihat pada usia dibawah 1
tahun,sedangkan pasien dengan katarak juvenile terjadi pada usia <40 tahun,pasien dengan
katarak presenile terjadi pada usia sesudah 30-40 tahun,dan pasien dengan katarak senilis
terjadi pada usia>40 tahun

a. Keluhan utama
 Penglihatan kabur
 Perepsi warna turun
 Diplopia dan visus menurun
 Penglihatan buruk di siang hari
 Mata basah
Perawat harus menentukan apakah masalahnya hanya mengenai satu atau dua mata
dan berapa lama pasien sudah menderita kelainan ini.

b. Riwayat Kesehatan
 Riwayat penyakit sekarang
Merupakan penjelsan dari keluhan utama.Misalnya yang sering terjadi pada
pasien dengan katarak adalah penurunan ketajaman penglihatan

 Riwayat penyakit dahulu


Adanya Riwayat penyakit sistemik yang dimilikimoleh pasien seperti
DM,hipertensi,pembedahan mata sebelumnya,dan penyakit metabolic lainnya
memicu resiko katarak

 Riwayat keluarga
- Katarak bisa karena kongenital
- Adanya Riwayat kelainan mata family derajat pertama

c. pola fungsional
 pola presepsi dan pemeliharaan kesehatan
kurangnya pengetahuan dan pola nutrisi, kebersihan makanan dan pola
minuman
 pola nutrisi
- Kaji frekuensi makan dan minum pasien
- Kaji makanan kesukaan pasien
- Kaji toleransi makan/minum pasien
- Kaji apakah ada diet khusus
- Jenis makanan dan minuman yang dikomsumsi
- Kaji frekuensi muntah pada pasien
- Kaji adanya penurunan dan peningkatan berat badan pasien dan
berapa lama periode waktunya
 pola eliminasi
- Kaji frekuensi BAB dan BAK : sering BAB hingga > 3x dalam
sehari.
- Kaji konsistensi feces : encer ,cair dan lembek, setengah padat
- Kaji karakteristik warna feses
 pola aktivitas latihan
- kaji adanya lemah, letih, lesuh
- Kaji toleransi aktivitas (skala aktivitas 0-4)

 pola istirahat tidur


- Kaji kualitas dan kuantitas tidur pasien
- Kaji pola tidur pasien
 pola presepsi dan konsep diri
- Ansietas
d. pemeriksaan fisik
 head to toe
a. penginderaan
mata : kaji bentuk pupil, kaji kesimetrisan pupil ketika mata di
beri sinar, kaji warna konjungtiva, kaji warna skelera, kaji
adanya edema di mata , uji ketajaman mata
b. pernapasan
 bentuk dada : kaji bentuk dada
 kaji riwayat penyakit yang di derita berhubungan
dengan system pernapasan
 pola nafas : frekuensi nafas
 bunyi nafas: kaji bunyi nafas pasien, apakah ada bunyi
tambahan
 kaji adanya alat bantu pernapasan

c. kardiovaskuler /jantung
 tekanan darah
 nadi
 bunyi jantung : kaji bunyi jantung SI dan S2 kaji adanya
bunyi tambahan
 kaji adanya nyeri dada atau tidak
 kaji letak jantung
 kaji adanya clubbing finger dan anemia
d. persarafan
 tingkat kesadaran : Compos mentis
 GCS : kaji GCS pasien
e. perkemihan
kaji pola eliminasi perhari

 control TTV
keadasan umum : lemah
kesadaran : Composmentis
TD : Hipertensi, Hipotensi
S : Hipertermi ,Hiportermi
N :Bradikardi , Thakikardi
RR :Thakipnea, Bradipnea
d . Klasifikasi Data

Ds Do
- Penglihatan kabur control TTV
- Perepsi warna turun
- Diplopia dan visus menurun keadasan umum : lemah
- Penglihatan buruk di siang hari kesadaran : Composmentis
--Mata basah
TD : Hipertensi, Hipotensi
S : Hipertermi ,Hiportermi
N :Bradikardi,Thakikardi
RR :Thakipnea, Bradipnea

e. Analisa Data

Data Etiologi Masalah


Ds :
- Penglihatan kabur
- Perepsi warna turun
- Diplopia dan visus
menurun
- Penglihatan buruk di siang
hari
-Mata basah

Do :
control TTV
keadasan umum: lemah
kesadaran Composmentis
TD :Hipertensii,Hipotensi
S :Hiperterm,Hiportermi
N:Bradikardi,Thakikardi
RR:Thakipnea,Bradipnea
2. diagosa keperawatan

3. .intervensi/perencanaan

Diagnosa Noc Nic


Pre operasi Tidak ada kejadian Pencegahan jatuh:
Gangguan jatuh dengan kriteria: -identifikasi kekurangan baik kognitif atau fisik dari
persepsi - tidak jatuh saat berdiri pasien yang mungkin meningkatnkan potensi jatuh pada
sensori -tidak jatuh saat berjalan lingkungan tertentu
visual/penglih -tidak jatuh saat naik -identifikasi perilaku dan factor yang mempengaruhi
atan tangga resiko jatuh
berhububgab -tidak jatuh saat di kamar -kaji ulang riwayat jatuh bersama dengan pasien dan
dengan mandi keluarga
penurunan -tidak jatuh saat -identifikasi karakteristik dari lingkungan yang
ketajaman emmbungkuk mungkin meningkatkam potensi jatyh(lantai
penglihatan licin,tangga terbuka)sediakan alat bantu misalnya
ganda tongkat
-dukung pasien untuk menggunakan tongkat dengan
tepat
-instruksikan pasien menggunakan tongkat dengan
tepat.

Cemas Control kecemasan diri Pengurangan kecemasan:


berhubungan dengan kriteria: -gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
dengan -memantau intensitas -identifikasi pada saat terjadi perubahan tingkat
pembedahan kecemasan secara kecemasan
yang di jalani konsisten -berikan informasi yang factual terkait diagnosis
dan -mengurangi penyebab perawatan dan prognosis
kemungkinan kecemasan secara -ciptakan atmosfer rasa aman untuk meningkatkan rasa
kegagalan konsisten aman
untuk -menggunakan teknik -dukung penggunaan mekanisme koping yang sesuai
memperoleh relaksasi untuk -lakukan usapan pada punggung atau leher dengan cara
penglihatan mrengurangi kecemasan yang tepat
kembali -memonitoring durasi tiap -instruksikan klien untuk menggunakan teknik relaksasi
episode cemas -kaji tanda verbal dan non verbal kcemasan
-memantau manifestasi
perilaku dari kecemasan
Post operasi Control nyeri dengan Manajemen nyeri:
Gangguan kriteria hasil: -lakukan pengkajian nyeri komprehensi yang meliputi
rasa - mengenali kapan nyeri lokasi,karakteristik,onset/durasi,frekuensi,kualitas,inten
nyaman(nyeri terjadi secara konsisten sitas,beratnya nyeri dan factor pencetus
akut)berhubun -menggunakan tindakan -kurangi atau eliminasi factor-faktor yang dapat
gan dengan pencegahan mencetuskan atau meningkatkan
prosedur -mengenali apa yang nyeri,mis:ketakutan,kelelahan
invasif terkait dengan gejala -berikan informasi mengenainyeri,seperti
nyeri penyebab,berapa lama nyeri dirasakan dan antisipasi
-menggunakan tindakan ketidaknyamanan akibat prosedur
pengurangan nyeri tanpa -ajarkan penggunaan teknik non
analgesic farmokologi,seperti:hipnotis,relaksasi,bimbingan
-menggambarkan factor antisipasif,terapi music,terapi bermain,terapi
penyebab aktivitas,akupressur,aplikasi panas/dingin,pijatan
-menggunakan analgesic -gali pengetahuan dan kepercayaan pasien mengenai
yang terekomendasi nyeri
-melaporkan nyeri yang -berikan individu penurunan nyeri yang optimal dengan
terkontrol resepan analgesic(kolaborasi)
-melaporkan gejala yang
tidak terkontrol pada
professional kesehatan
Resiko infeksi Pemulihan Manajemen infeksi:
pembedahan: -monitor adanya tanda dan gejala infeksi sistemik dan
-tidak ada perdarahan lokasi
-tidak ada nyeri -monitor kerentanan terhadap infeksi
-tidak ada tekanan -ajarkan pasien dan keluarga pasien mengenai tanda
intracranial dan gejala infeksi dan kapan harus melaporkannya
-tidak ada sakit kepala kepada pemberi layanan kesehatan
-ajarkan pasien dan keluarga pasien bagaimana cara
menghidari infeksi
-anjurkan istirahat
-tingkatkan asupan nutrisi yang cukup
-berikan perawatan kulit yang tepat untukarea yang
mengalami edema
-periksa kondisi sayatan luka atau bedah
4. evaluasi

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN

Anda mungkin juga menyukai