Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.M.

S DENGAN GANGGUAN PERSEPSI


SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG MERPATI RSJ DR. RADJIMAN
WEDIODININGRAT LAWANG-MALANG PADA TANGGAL 31 0KTOBER 2023

OLEH

1. Paskalia Ina Erna Kaona


(225202100573)
2. Yohana S. Da Oga
3. Maria Magdalena Nona Nita (225202100586)
4. Maria Klara (225202100559)
5. Maria Irnawaty
6. Clarisa V.L Muniesu (225202100557)
(225202100556)
(225202100526)

YAYASAN SANTO LUKAS KEUSKUPAN MAUMERE

AKADEMI KEPERAWATAN ST. ELISABETH LELA

TAHUN AKADEMI 2023/2024

1
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.M.S DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI :


HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG MERPATI

RUMAH SAKIT JIWA Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT-LAWANG

OLEH:

KELOMPOK IV

TELAH DISETUJUI SEBAGAI BUKTI

MENYELESAIKAN PRAKTIK KEPERAWATAN JIWA

Lawang, 09 November 2023

PEMBIMBING INSTITUSI PEMBIMBING KLINIK

RUANG MERPATI

(Antonia Rensiana Reong, S.Kep.,Ns.,M.Kep) (Ns.Kukuh Prasetyo)

NIDN: 1525018901 NIDN:19740512 199903 1 003

Mengetahui Kepala Ruang

(Akhmad Zajuli,S.Kep.Ns)

NIP: 198101142003121002

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat
yang telah dikaruniakan, serta bantuan dari semua pihak sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan pendahuluan yang berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI : PENDENGARAN”

Dalam penyusunan laporan pendahuluan ini, penulis banyak menemukan kesulitan


dan rintangan, tetapi berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat
menyelesaikannya. Untuk itu, pada kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan rasa
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan :

1. Maria K. Ringgi Kuwa,S.ST,.M.Kes sebagai Direktur Akademi Keperawatan St.


Elisabeth Lela yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba
ilmu menjadi calon perawatan ahli madya keperawatan yang profesional.

2. Direktur RSJ Dr.Radjiman Widiodiningrat Lawang yang telah mengijinkan kami


untuk melakukan Praktik Keperawatan Jiwa hingga pengambilan kasus ini dapat
terjadi

3. Ns. Kukuh Prasetyo Selaku CI/Clinicial Intruktur serta para CI ruangan Merpati yang
telah meluangkan waktu,tenaga dan pikiran dalam membimbing serta arahan awal
penulisan sehingga terselesainya laporan pelaksanaan ini
4. Antonia R. Reong, S.Kep.,Ns.,M.Kep yang telah memberikan banyak materi yang
berguna dalam meningkatkan pengetahuan penulis tentang penyakit halusinasi
5. Teman-teman yang telah banyak membantu dalam memberikan informasi dan
masukan-masukan terkait dengan penyusunan asuhan keperawatan ini dan juga untuk
kebersamaan kita.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Asuhan Keperawatan ini masih jauh dari kata
sempurna, baik isi maupun penulisannya. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan adanya
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Akhir kata penulis menyampaikan
terima kasih dan semoga Laporan Pendahuluan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Lawang,31 oktober 2023


penulis

iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................................1

1.1. Latar Belakang..................................................................................................................................................1

1.2. Tujuan...................................................................................................................................................................1

1.2.1. Tujuan Umum....................................................................................................................................................1

1.2.2. Tujuan Khusus...................................................................................................................................................1

BAB II TINJAUAN TEORI........................................................................................................................................2

2.1 Konsep Dasar Halusinasi.......................................................................................................................................2

2.1.1 Defenisi...............................................................................................................................................................2

2.2.2 Etiologi................................................................................................................................................................2

2.2 Manifestasi klinis...................................................................................................................................................4

2.3 Penatalaksanaan Medis..........................................................................................................................................5

2.4 Pohon Masalah.......................................................................................................................................................6

BAB III Kasus Nyata………………………………………………………………………………………………...7

BAB IV PENUTUP.....................................................................................................................................................7

4.2 Saran......................................................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................................8

iv
v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Menurut WHO (World Health Organzation), masalah gangguan jiwa di dunia
in sudah menjadi masalah yang semakin serius paling tidak, ada satu dari empat orang
di dunia ini mengalami gangguan jiwa. WHO mmeperkirakan ada sekitar 450 juta
orang di dunia ditemukan mengalami gangguan jiwa. Berdasarkan data statistik,
angka pasien gangguan jiwa memang sangat menghawatirkan (Yosep, 2007)

Kesehatan jiwa adalah suatu keadaaan yang memungkinkan perkembangan


fisik, intelektual, emosional secara optimal dari seseorang dan perkembangan ini
selaras dengan orang lain. Sedangkan menurut Nurses Asociations (ANA)
keperawatan jiwa merupakan suatu bidang khusus dalam praktek keperawatan yang
menggunakan yang menggunakan ilmu perilaku manusia sebagai ilmu dan
penggunaan diri sendiri secara terapeutik sebagai caranya untuk meningkatkan ,
mempertahankan, memulihkan kesehatan jiwa.
Di Rumah Sakit Jiwa di Indonesia, sekitar 70% halusinasi yang di alami oleh
pasien gangguan jiwa adalah halusinasi pendengaran, 20% halusinasi penglihatan, dan
10% adalah halusinasi penghidu, pengecapan dan perabaan.

1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan jiwa dengan halusinasi
1.2.2. Tujuan Khusus
1) Mampu mengetahui Teori halusinasi
2) Mampu memahami serta melakukan ashan keperawatan halusinasi

1
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Halusinasi


2.1.1 Defenisi
Persepsi adalah proses akhir dari pengamatan oleh proses pengindraan
(Sunaryo,2004). Sensori adalah mekanisme neorologis yang terlibat dalam
pengindraan (Sunaryo, 2004). Gangguan persepsi sensori diantaranya adalah
halusinasi. Halusinasi diantaranya merasakan sensasi berupa suara,
penglihatan, pengecapan, perabaan atau penciuman tanpa stimulus nyata
(Keliat, 2011).
Halusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan
rangsangan internal (pikiran) dan rangsangan eksternal (dunia luar). Klien
memberi persepsi atau pendapat tentang lingkungan tanpa objektif atau
rangsangan yang nyata sebagai contoh klien mendaengar suara padahal tidak
ada yang berbicara.
Halusinasi pendengaran atau akustik adalah kesalahan dalam
mempersepsikan suara yang didengar klien. Suara bisa menyaenangkan,
ancaman, membunuh dan merusak.
2.2.2 Etiologi
2.2.2.1 Faktor predisposisi menurut (Yosep, 2011)
1) Faktor perkembangan
Perkembangan klien yang terganggu misalnya kurangnya
mengontrol emosi dan keharmonisan keluarga penyebabkan klien
tidak mampu mandiri sejak kecil, mudah frustasi dan hilang
percaya diri.
2) Faktor sosiokultural
Seseorang yang merasa tidak terima di lingkungan sejak bayi akan
memebekas diingatannya sampai dewasa dan akan merasa di
singkirkan kesepian dan tidak pada lingkungan.
3) Faktor biokimia

2
Adanya stress yang berlebihan yang dialami oleh seseorang maka
didalam tubuhnya akan dihasilkan suatu zat yang dapat bersifat
halusinogenik neurokimia dan dimetytranferase sehingga terjadi
ketidakseimbangan asetilkolin dan dopamine.
4) Factor psikologi
Tipe kepribadian yang lemas dan tidak bertanggung jawab akan
mudah terjerumus pada penyalah gunaan zat adiktif. Klien lebih
memilih kesenangan sesaat dari alam nyata menuju alam khayal.
5) Factor genetic dan pola asuh
Hasil studi menunjukan bahwa factor keluarga menunjukan
hubungan yang sangat berpengaruh pada penyakit ini.

2.2.2.2 Factor penyebab halusinasi menurut stuart (2007)


1. Factor presdiposisi
a) Biologis
Abnormalitas perkembangan system saraf yang behubungan
dengan respon neurologis yang maladaptive baru mulai dipahami.
Ditujukan oleh penelitian-penelitian yang berikut :
 Penelitian pencitraan otak sudah menunjukan keterlibatan
otak yang lebih luas dalam perkembangan skizofrenia, luka
pada daerah frontal, temporal dan limbik berhungan dengan
psikotik.
 Beberapa zat kimia diotak seperti dopamine
neurotransmitter yang berlebihan dan masalah – masalah
pada system reseptor dopamine dikaitkan dengan terjadinya
skizofrenia.
 Pembesaran ventrikel dan penuruna massa kontrikal
menunjukan terjadinya atropi yang signifikan pada otak
manusia. Pada anatomi otak klien dengan skizofrenia kronis
ditemukan pelebaran lateral ventrikel. Atropi korteks bagian

3
depan dan atropi otak kecil ( crebellum). Temuan kelainan
anatomi otak tersebut didukung oleh otopsi (post-mortem).
b) Psikologis
Keluraga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi
respon dan kondisi psikologi klien. Salah satu sikap atau keaddan
yang mempengaruhi gangguan orientasi realitas adalah penolakan atau
tindakan kekerasan dalam rentang hidup klien.
c) Sosial budaya
Kondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan orientasi realita
seperti: kemiskinan, koflik sosial buadaya
2.2 Manifestasi klinis
Karakteristik perilaku yang dapat ditunjukan klien dengan kondisi halusinasi
menurut Direja (2011)
1) Halusinasi pendengaran
Data subyektif :

Klien mendengarkan suara atau bunyi tanpa stimulus nayata,


merasa makan sesuatu, merasa ada suesuatu pada kultnya, takut
terhadap suara atau bunyi yang di dengar, ingin memukul dan
melempar barang.

Data obyektif :
Klien berbicara, senyum dan tertaa sendriri, pembicaraan kacau
dan terkadang tidak masuk akal, tidak dapat membedahkan hal yang
nyata dan tidak nyata, menark diri dan menghindar dari orang lain,
disorentasi, tidak bisa memusatkan perhatian atau konsentrasi
menurun, perasaan curiga, takut, gelisah, bingung, ekspresi wajah
tegang, muka merah dan pucat, tidak mampu melakukan aktifitas
mandiri dan kurang mengontrol diri, menunjukan perilaku, mrusak diri
dan lingkungan.
2) Halusinasi pengelihatan
Data subyektif :

4
Klien akan menunjuk-nunjuk kearah tertentu, akan merasa
ketakutan terhadap sesuatu yang tidak jelas

Data obyektif :
Klien melihat bayangan seperti melihat hal-hal yang lan hantu
atau lainya yang sebenarnya tidak ada.
3) Halusinasi penghidung
Data subyektif : klien mebau-bau seperti merasakan bau darah, urine
kadang-kadang bau terasa menyenangkan

Data obyektif : klien mencium seperti sedang membaui bau-bauan


tertentu klien akan menutup hidung
4) Halusinasi pengcap
Data subyektif : klien merasakan seperti rasa darah, urin atau yang
lainya dan mulutnya

Data obyektif : klien sering meludah, dan muntah-muntah tanpa sebab


5) Halusinasi perabaan
Data subyektif: klien mengatakan merasa ada hewan atau ada sesuatu
yang melekat pada permukaan kulitnya.

Data obyektif : klien sering mengusap-usap kulitnya berharap hewan


atau yang lainnya pergi dari kulitnya.

2.3 Penatalaksanaan Medis


Terapi dalam jiwa bukan hanya meliputi pengobatan dan farmakologi tetapi
juga pemberian psikoterapi, serta terapi modalitas, yang sesuai dengan gejala
dan penyakit klien yang mengarah penyembuhan.
1) Psikofarmakologis : Terapi menggunakan obat-obatan seperti
haloperidol, alprazolam.
2) Terapi somatis : Terapi yang diberikan kepada klien dengan gangguan
jiwa dengan tujun mengubah perilaku yang maladaptive menjadi
adaptive dengan melakukan tindakan yang ditujukan pada kondisi fisik
klien.
 Penginkatan
 Terapi kejang listrik

5
3) Terapi modalitas : merupakan terapi utama
dalam keperawatan jiwa tetapi diberikan dengan
upaya mengubah perilaku yang maladaptive me
jadi adapatif .
2.4 Pohon Masalah
Risiko perilaku kekerasan

Gangguan sensori persepsi halusinasi

Isolasi sosial

Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah

1
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Tanggal MRS : 24 oktober 2023


Tanggal Dirawat di Rungan : 26 oktober 2023
Tanggal Pengkajian : 31 oktober 2023
Ruang Rawat : merpati

I. IDENTITAS KLIEN

Nama : TN. M.S


Umur : 30 tahun
Alamat : lumajang
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Pekerjaan : Wiraswasta
Jenis kelamin : Laki-Laki
No CM : 154725

II. ALASAN MASUK

a. Data primer
Pasien mengatakan “saya di bawah kesini oleh saudara saya karena habis ngamuk
dan marah-marah”. pasien mengatakan dia marah karena mendengar suara-suara
bisikan.

b. Data sekunder
Pasian marah-marah sejak 7 tahun yang lalu,sering kambuh-kambuhan,marah
tanpa sebab yang jelas,sulit tidur,keluyuran,bicara sendiri dan merusak barang.

c. Keluhan utama saat pengkajian


Pasien mengatakan sering meendengar suara-suara bisikan

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (FAKTOR PRESIPITASI)

Pasien Tn.M.S masuk di RSJ diantar oleh saudaranya karena di rumah pasien
mengamuk dan marah-marah akibat pasien mendengar suara-suara aneh. setelah
mendengar hal tersebut pasien marah dan menutup telinganya.

IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU (FAKTOR PREDISPOSISI)


1. Perna mengalami gangguan jiwa di masa lalu
ya

tdk

2
JikaYa,Jelaskan kapan, tanda gejala/keluhan :
Pasien pernah mengalami gangguan jiwa sejak 7 tahun yang lalu, dan sudah
pernah di obat ke rumas sakit di sana ada perubahan dan menunjukan
kesembuhan. Terakhir ini pasien Kembali kambuh dan saat ini di rawat di RSJ
Lawang
2. Factor penyebab/pendukung
a. Riwayat Trauma
Usia Pelaku Korban Saksi

1. Aniayafisik Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada


2. Aniayaseksual Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
3. Penolakan - - - -
4. Kekerasan dalam keluarga - - - -
5. Tindakan kriminal - - - -
Jelaskan:
Pasien mengatakan tidak ada mengalami Riwayat trauma
DiagnosaKeperawatan : tidak ada masalah keperawatan
a. Pernah melakukan upaya / percobaan / bunuh diri

Jelaskan: Pasien mengatakan tidak pernah melakukan upaya atau percobaan untuk bunuh diri

DiagnosaKeperawatan :Tidak ada masalah keperawatan


b. Pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan (peristiwa kegagalan, kematian,
perpisahan Jika ada
jelaskan :
Pasien mengatakan pernah mengalami hal yang tidak menyenangkan karena
pasien harus melepaskan kedua orangtuanya yang sudah dipanggil Tuhan (atau
sudah meninggal dunia)
Diagnosa Keperawatan : Harga diri rendah
c. Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)
a. Ya
b. Tidak
Jika ya Jelaskan
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit fisik yang menyebabkan
pasien masuk rumah sakit
Diagnosa Keperawatan :tidak ada masalah keperawatan
d. Riwayat Penggunaan NAPZA
Pasien mengatakan tidak pernah menggunakan obat-obatan jenis NAPZA
Diagnosa Keperawatan :tidak ada
3. Upaya yang telah dilakukan terkait kondisi di atas dan hasilnya:
Jelaskan : pasien pernah di bawa ke rumash sakit untuk pengobatan tetapi sering kambuh
kambuhan karena pasien tidak rutin minum obat di rumah
3
Diagnosa Keperawatan : tidak ada

4
4. Riwayat Penyakit Keluarga

Anggota keluarga yang gangguan jiwa ?


b. Ada
c. Tidak

Jika ada :-
Hubungan keluarga :-
Gejala :-
Riwayat pengobatan :-
Diagnosa Keperawatan :-

2. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)


1. Genogram:

Jelaskan:pasien anak ke-3 dari 5 bersaudara,bapak dan ibunya sudah meninggal


pasien tinggal Bersama saudaranya
Diagnosa Keperawatan :tidak ada
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
Pasien menyukai seluruh tubuhnya dan tidak ada yang cacat
b. Identitas :
Pasien mengatakan Namanya muhamad solehudin dan iya anak ke-3 dari 5
bersaudara
c. Peran :
Pasien hanya lulusan smp dan memiliki pekerjaan. Pekerjaanya adalah menjadi
karyawan pabrik kayu
d. Ideal diri :
Pasien merasa malu dan cemas karena berada di RSJ dan pasien dirawat di RSJ
dan ingin cepat pulang ke rumahnya
e. Hargadiri :
Pasien mengatakan merasa kurang bersemangat dan merasa bosan berada di
rumah sakit jiwa
Diagnosa Keperawatan :tidak ada
2. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti/terdekat
Pasien mengangap keluarganya adalah orang yang sangat berarti dalam
hidupnya meskipun pasien tinggal Bersama saudaranya dan kedua orang tuanya
sudah meninggal
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat dan hubungan sosial
Pasien mengatakan jarang mengikuti kegiatan di kelompok masyarakat
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan mempunyai hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
karena sulit bergaul dan ingin selalu menyendiri
Diagnosa Keperawatan : isolasi social
3. Spiritual
a. Agama
Pasien mengatakan beragama islam,namun dalam menjalankan sholat 5 waktu
pasien belum menjalankanya
b. Pandangan terhadap gangguan jiwa
Pasien mengatakan gangguan jiwa adalah suatu penyakit yang bisa di obati
Diagnosa Keperawatan:tidak ada

3. PEMERIKSAAAN FISIK
1. Keadaan umum
Baik, pasien dapat melakukan kegiatan secara mandiri
2. Kesadaran (Kuantitas)
Composmentis (E4 V5 M6)
3. Tanda vital:
TD : 133/88mm/Hg
N : 100x/menit
S : 36,4 CO
P : 20 x/menit
4. Ukur:
BB: 58 Kg
TB : 150 Cm
5. Keluhan fisik:
Jelaskan :
Pasien mengatakan tidak terdapat keluhan nyeri pada tubuhnya
Diagnosa Keperawatan :tidak ada

4. STATUS MENTAL
1. Penampilan (Penanpilan usia, cara perpakaian, kebersihan)

Jelaskan:

Penampilan pasien cukup rapi baju pasien terlihat bersih pasien selalu mengganti
baju setiap kali mandi dan pasien mencuci bajunya sendiri.

Diagnosa Keperawatan:
2. Pembicaraan (Frekuensi, Volume, Jumlah, Karakter)

Jelaskan:

Saat dilakukan anamnese pembicaraan pasien jelas, kadang pasien berbicara dengan
pandangan kearah tempat lain

Diagnosa Keperawatan:
3. Aktifitasmotorik/Psikomotor

Kelambatan:
 Hipokinesia,hipoaktifitas
 Katalepsi
 Sub stupor katatonik
 Fleksibilitas serea

Jelaskan:

Klien sering tidur karena ada suara yang menyuruhnya untuk banyak
beristirahat
Peningkatan :
 Hiperkinesia,hiperaktifitas  Grimace
 Stereotipi  Otomatisma
 Gaduh Gelisah Katatonik  Negativisme
 Mannarism  Reaksikonversi
 Katapleksi  Tremor
 Tik  Verbigerasi
 Ekhopraxia  Berjalankaku/rigid
 Command automatism  Kompulsif :sebutkan

Jelaskan:
Pasien Nampak diam, berbicara sendiri dan pasien terlihat gelisah
Diagnosa Keperawatan :
4. Mood dan
Afek
a. Mood

 Depresi  Khawatir
 Ketakutan  Anhedonia
 Euforia  Kesepian
 Lain lain
Jelaskan
Pasien terlihat murung, pasien terlihat menyendiri dan terlihat sering ngantuk kontak
mata pasien dengan perawat kurang baik,pandangan pasien ketempat lain dan
berbicara sendiri.
b. Afek

 Sesuai  Tidak sesuai


 Tumpul/dangkal/datar  Labil
Jelaskan:
Pasien menjawab permulaan sesuai dengan suara yang datar dan kadang terdengar tidak
jelas
Diagnosa Keperawatan: kerusakan interaksi sosial
5. Interaksi Selama Wawancara

 Bermusuhan  Kontak mata kurang


 Tidak kooperatif  Defensif
 Mudah tersinggung  Curiga
Jelaskan:
Pasien sangat kooperatif setiap pernyataan selalu dijawab namun kontak mata pasien
kurang. Sering melihat kea rah yang lain.
Diagnosa Keperawatan: hambatan komunikasi
6. Persepsi Sensorik
a. Halusinasi
 Pendengaran
 Penglihatan
 Perabaan
 Pengecapan
 Penciuman
b. Ilusi
 Ada
 Tidak ada
Jelaskan:

Pasien mengatakan serring mendengar suara-suara bisikan. Suara trsebut datang


terus menerus, suara itu terdengar pada malam hari dan respon pasien Ketika
mendengar suara tersebut dengan menutup kedua telingannya dan tidur.
Diagnosa Keperawatan : halusinasi pendengaran
7. Proses Pikir
a. ArusPikir:

 Koheren  Inkoheren
 Sirkumtansial  Asosiai longgar
 tangensial  Flight of Idea
 Blocking  Perseverasi
 Logorhoe  Neologisme
 Clang Association  Main kata kata
 Afasia  Lain lain…
Jelaskan:

Pasien berbicara tidak lancar dan kadang berhenti sebentar setelah itu pasien berbicara
lagi dan menjawab pertanyaan yang di berikan.

b. Isi Pikir
 Obsesif  Fobia,sebutkan.
 Ekstasi  Waham:
 Fantasi o Agama
 Alienasi o Somatik/hipokondria
 Pikiran bunuh diri o Kebesaran
 Preokupasi o Kejar / curiga
 Pikiran isolasisosial o Nihilistik
 Ide yang terkait o Dosa
 PikiranRendahdiri o Sisip pikir
 Pesimisme o Siar piker
 Pikiran magis o Kontrol pikir
 Pikiran curiga  Lain lain :
Jelaskan:
Pasien mengatakan selama di RSJ pasien tidak ada yang kenal dan tidak
menyambung dengan pasien lain sehingga lebih suka diam dan menyendiri.
c. Bentuk pikir:
 Realistik
 Non realistik
 Dereistik
 Otistik
Jelaskan:

Pasien berpikir isolasi social dibuktikan pasien lebih suka diam dan menyendiri
dan pasien terlihat ngantuk dan kebanyakan tidur

Diagnosa Keperawatan: tidak ada

8. Kesadaran
 Orientasi (waktu, tempat, orang)
Jelaskan:
Pasien saat ditanya pasien dapat menyebutkan alamat tempat tiggalnya
 Meninggi
 Menurun:
 Kesadaran berubah
 Hipnosa
 Confusion
 Sedasi
 Stupor
Jelaskan:
Pasien sering tidur dan terlihat berbicara sendiri dan mnyendiri di kamar

Diagnosa Keperawatan: gangguan persepsi sensori


9. Memori
 Gangguan daya ingat jangka panjang ( > 1 bulan)
 Gangguan dayaingat jangka menengah ( 24 jam - ≤ 1 bulan)
 Gangguan daya ingat pendek (kurun waktu 10 detik sampai 15 menit)

Jelaskan:

Pasien masih mengingat kesini dianatar oleh saudaranya dan pasien masih ingat tadi pagi
diajak senam oleh perawat

Diagnosa Keperawatan:tidak ada


10. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
a. Konsentrasi
 Mudah beralih
 Tidak mampu berkonsentrasi

Jelaskan:

Pada saat di lakukan wawancara pandangan pasien beralih ke tempat lain dan tidak
konsentrasi

b. Berhitung
Jelaskan:
Pasien mampu berhitung 4:2 = 2
Diagnosa Keperawatan: tidak ada

11. Kemampuan Penilaian


 Gangguan ringan
 Gangguan bermakna

Jelaskan :
Pasien mampu membuang sampah pada tempatnya
Diagnosa Keperawatan:tidak ada
12. Daya Tilik Diri
 Mengingkari penyakit yang diderita
 Menyalah kanhal-hal diluar dirinya

Jelaskan:

Pasien mengatakan pada saat di bawah ke RSJ Lawang pasien merasa binggung denga napa yang
dialaminya sehingga ia di bawah ke RSJ

Diagnosa Keperawatan: perubahan proses pikir


VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
 perawatan kesehatan,
 transportasi,
 tempat tinggal.
 Keuangan dan kebutuhan lainnya.

Jelaskan:

Pasien berjanji akan minum obat secara teratur sehingga tidak kambuh-kambuhan
lagi

2. Kegiatan Hidup Sehari hari


a. Perawatan diri
1) Mandi
Jelaskan:
Pasien mengatakan mandi 3x sehari pada waktu pagi siang dan sore, pasien
dapat melakukan kegiatan mandi secara mandiri di kamar mandi pasien
menggosok gigi dan mencuci rambut secara mandiri

2) Berpakaian, berhias dan berdandan


Jelaskan :
Pasien dapat berpakaian secara mandiri dan rapi bersih
3) Makan
Jelaskan :
Pada saat dikaji pasien mengatakan makan 3x sehari, pasien dapat
menghabiskan 1 porsi makan dan ia menyukai makanan yang diberikan
dari rumah sakit
4) Toileting (BAK,
BAB) Jelaskan :
Pasien dapat melakukan BAK dan BAB secara mandiri Pasien
mengatakan selalu menyiram dengan menggunaakan air apabila saat
sudah terlihat tidak rapi
Diagnosa Keperawatan:tidak ada
b. Nutrisi
Berapa frekwensi makan dan frekwensi kudapan dalam sehari:
 Pasien mengatakan sehari menghabiskan 3 porsi makan yaitu pagi,siang,
dan malam
Bagaimana nafsu makannya:
 Nafsu makan pasien baik
Bagaimana berat badannya:
 Berat badan pasien 58 kg
Diagnosa Keperawatan:tidak ada
c. Tidur
1) Istirahat dan tidur
Tidur siang, lama : 12.10 s/d 03.20
Tidur malam, lama :19.45 s/d 04.19
Aktifitas sebelum/sesudah tidur :
Jelaskan :
Pasien mengatakan tidak melakukan aktivitas apapun sebelum tidur

2) Gangguan tidur
 Insomnia
 Hipersomnia
 Parasomnia
 Lain lain

Jelaskan: pasien sering terbangun jika mendengar suara bisikan


Diagnosa Keperawatan: halusinasi pendengran
3. Kemampuan lain lain
 Mengantisipasi kebutuhan hidup
Tidak mampu mengatasi masalah yang dialaminya
 Membuat keputusan berdasarkan keinginannya
Pasien mengatakan sering membuat keputusan berdasarkan keinginanya
 Mengatur penggunaan obat dan melakukan pemeriksaan kesehatannya sendiri
Pasien mengatakan tidak pernah mengatur penggunaan obat dan melakukan
pemeriksaan kesehatanya sendiri
Diagnosa Keperawatan: tidak ada
4. Sistem Pendukung Ya Tidak
Keluarga
Terapis
Teman sejawat Kelompok sosial

Jelaskan :pasien mengatakan saudaranya selalu mendukungnya di saat susah


maupun sakit

Diagnosa Keperawatan:tidak ada

IX. MEKANISME KOPING


Jelaskan :
Mal adaptif bila ada masalah suka marah-marah dan merusak barang
Diagnosa Keperawatan: coping in efektif

X. MASALAH PSIKOSOSIALDAN LINGKUNGAN


 Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya

Jelaskan :

Saat dikaji pasien mengatakan bahwa dirinya selalu berada dirumah karena pasien
merasa malu Ketika keluar dri rumah karena tetangga yang selalu menghinanya

 Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya

Jelaskan :

pasien kurang berinteraksi terhadap orang lan karena pasien takut dihina.

 Masalah dengan pendidikan, spesifiknya


Jelaskan :

pasien mengatakan bahwa pasien tamatam dari smp

 Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya


Jelaskan :

pasien mengatakan bahwa sebelumnya pasien bekerja sebagai seorang tukang


pabrik kayu dan mendapatkan penghasilan namun pasien di keluarkan karena sakit
yang di deritanya
 Masalah dengan perumahan, spesifiknya

Jelaskan :

pasien mengatakan tinggal Bersama saudaranya dan selalu di dukung meskipun


pasien dikeluarkan karena sakit yang dideritanya

 Masalah dengan ekonomi, spesifiknya

Jelaskan:

pasien mengatakan tidak berpenghasilan setelah pasien keluar dari pekerjaan dan
pasien selalu berharap kepada saudanya.

 Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya

Jelaskan :

pasien mengatakan tidak ada masalah pada pelayanan Kesehatan karena keluarganya
ada yang sakit maka akan segera di bawah kepuskesmas.

 Masalah lainnya, spesifiknya

Jelaskan :

pasien terlihat seperti ada masalah yang di sembunyikan

Diagnosa Keperawatan: isolasi sosial

XI. ASPEK PENGETAHUAN


Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang kurang
tentang suatu hal?
Bagaimana pengetahuan klien/keluarga saat ini tentang penyakit / gangguan jiwa,
perawatan dan penatalaksanaanya faktor yang memperberat masalah (presipitasi),
obat- obatan atau lainnya. Apakah perlu diberikan tambahan pengetahuan yang
berkaitan dengan spesifiknya masalah tsb
 Penyakit/gangguan jiwa  Penatalaksanaan
 Sistem pendukung  Lain-lain, jelaskan
 Faktor presipitasi
Jelaskan :pasien menyadari denga napa yang dialami sekarang
Diagnosa Keperawatan:tidak ada
XII. ASPEK MEDIS
1. Diagnosis Multi Axis
Axis I : F06.8
Axis II : -
Axis III : -
Axis IV : Masalah psikososial dan insukunsan lainya
Axis V : 20-11
2. Terapi Medis
 Falproat250 mg1.0.1
 Haloperidol 1,5 mg 1.0.1
 Laorazepam 2 mg 0.0.1
 Cefrixim 100 mg 1.0.1

XIII. ANALISA DATA

N DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN


O
1. DS: Halusinasi pendengaran
 Pasien mengatakan mendengar suara-
suara aneh atau suara-suara bisikan
DO:
 Pasien terlihat kadang berbicara
sendiri

2. DS: Resiko perilaku kekerasan


 Pasien mengatakan dibawah kesini
oleh saudaranya karena habis ngamuk
dan marah-marah
DO:
 Tatapan mata pasien tajam
 Intonasi suara tinggi
3. DS: Isolasi sosial
 Pasien mengatakan jarang bergaul
dengan masyarakat
 Pasien mengatakan selama di RSJ
pasien tidak nyambung dan lebih
sering diam

DO:
 Pasien menyendiri

4. DS: Intoleransi aktivitas


 Pasien mengatakan malas beraktivitas
DO:
 Pasien terlihat malas
 Pasien mau beraktivitas jika dirinya
diajak oleh perawat saja
5. DS: Coping in efektif
 bila ada masalah suka marah-
marah dan merusak barang
DO: -

XIV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran
2. Resiko perilaku kekerasan
3. Isolasi social
4. Intoleransi aktivitas
5. Coping in efektif

XV. POHON MASALAH

Resiko perilaku kekerasan

Gangguan sensori persepsi : Halusinasi

Gangguan sensori persepsi

Isolasi sosial

Gangguan konsep diri : harga diri rendah

XVI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


KLIEN DENGAN GANGGUAN: gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran
Nama klien : TN. M.S DX medis: halusinasi pendengaran
NO CM : D4225 Ruangan: merpati

NO DX PERENCANAAN
KEPERAWATA TUJUAN KRITERIA INTERVENSI
N EVALUASI
1. Gangguan persepsi TMU: Manajemen
1. verbalisasi
sensori halusinasi halusinasi(I09288)
mendengar bisikan
pendengaran Pasien dapat membina Observasi
menurun (5)
hubungan saling
- monitor perilaku
percaya dengan perawat 2. perilaku halusinasi
yang mengindikasi
menurun (5)
halusinasi
TUK:
3. melamun menurun
- monitor isi
1. pasien dapat (5)
halusinasi
mengenal
4. konsentrasimembaik Terapeutik
halusinasi
(5) - pertahankan
2. pasien dapat
lingkungan yang
menyebutka
nyaman
n
peristiwa,fre - diskusikan
kuensi,dan perasaan dan
situasi yang respon terhadap
menimbulka halusinasi
n halusinasi
- hindari perdebatan
3. pasien dapat tentang halusinasi
mengontrol Edukasi
halusinasi
- anjurkan
memonitor sendiri
situasi terjadinya
halusinasi
- anjurkan bicara
pada orang yang
dipercaya untuk
memberikan
dukungan dan
umpan balik
korektif terhadap
- halusinasi
- ajarkan pasien cara
mengontrol
halusinasi
Kolaborasi
- kolaborasi
pemberian obat
anti psikotik dan
anti ansietas jika
perlu

SP halusinasi pendengaran
SP 1:
1. membina
hubungan saling
percaya
2. membantu klien
mengenal
halusinasi
3. mengidentifikasi
jenis halusinasi, isi
halusinasi,
frekwensi
halusinasi, dan
respon klien
terhadap
halusinasi
4. mengajarkan klien
mengontrol
halusinasi dengan
meghardik
halusinasi
SP II
1. mengajarkan
pasien untuk
bercakap- cakap
dengan orang lain
2. melati klien
mengendalikan
halusinasi dengan
cara bercakap-
cakap dengan
orang lain
3. menganjurkan
klien memasukan
kedalam jadwal
hariannya

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


NO TANGGAL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
1. Senin Sp 1 S: - pasien mengatakan Namanya
31-10-2023 TN. M.S dan biasa di panggil
5. membina hubungan saling
08.30 TN.S.
percaya
- pasien mengatakan sering
6. membantu klien mengenal
mendengar suara-suara
halusinasi
bisikan di telingganya
7. mengidentifikasi jenis
- pasien mengatakan suara
halusinasi, isi halusinasi,
itu muncul pada malam
frekwensi halusinasi, dan
hari
respon klien terhadap
halusinasi - pasien mengatakan lama
suara tidak menentu dan
8. mengajarkan klien
suara muncul pada saat
mengontrol halusinasi
pasien menyendiri
dengan meghardik
halusinasi
O: - pasien terlihat gelisah
- pasien berbicara sendiri
- senyum-senyum sendiri
- kontak mata kurang
- pasien mau memperagakan
cara menghardik halusinasi

A: pasien mampu mengontrol


halusinasi dengan cara menghardik

P: - planning pasien:berlatih untuk


mengontrol halusinasi
- perawat mengajarkan
pasien cara mengontrol
halusinasi

Rabu, 2-11-2023 Sp2 S: - pasien mengatakan dia masi


09.30 mendengar suara bisikan
1) mengajarkan pasien untuk
bercakap- cakap dengan - pasien mengatakan pada
orang lain saat mendengar suara
bisikan ia menutup
2) melati klien mengendalikan
telingganya dan berkata
halusinasi dengan cara ”pergi saya tidak mau
bercakap-cakap dengan mendengar kamu”atau
orang lain pasien bercakap-cakap
dengan temannya
3) menganjurkan klien
O:
memasukan kedalam jadwal
- dalam pecakapan pasien
hariannya
menjawap pertanyaan
dengan biak
- Kontak mata kurang
- Sura pelan

A: - pasien mampu mengontrol


halusinasi dengan cara bercakap-
cakap pada orang lain

P: - plening pasien: berlatih


mengontrol halusinasi dengan cara
bercakap-cakap
- Plening perawat: mengajar
pasien mengontrol
halusinasi dengan cara
bercakap-cakap

Anda mungkin juga menyukai