OLEH
2022 / 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat yang telah
dikaruniakan, serta bantuan dari semua pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
pendahuluan yang berjudul “KEPERAWATAN MATERNITAS KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN IBU HAMIL”
Dalam penyusunan laporan pendahuluan ini, penulis banyak menemukan kesulitan dan
rintangan, tetapi berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikannya.
Untuk itu, pada kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan :
Penulis menyadari bahwa penyusunan Asuhan Keperawatan inimasih jauh dari kata sempurna,
baik isi maupun penulisannya. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca. Akhir kata penulis menyampaikan terima kasih dan semoga
Laporan Pendahuluan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Maumere,
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang penting dalam kehidupan seseorang wanita
pada umumnya. Kehamilan juga dapat diartikan saat terjadi gangguan dan perubahan identitas
serta peran baru bagi setiap anggota keluarga. Pada awalnya ketika wanita hamil untuk pertama
kalinya terdpat periode syok, menyangkal, kebingungan, serta tidak terima apa yang terjadi.
Oleh karena itu berbagai dukungan dan bantuan sangat penting dibutuhkan bagi seorang ibu
untuk mendukung selama kehamilannya (Prawiroharjo, 2009).
Sampai saat ini masalah kesehatan ibu merupakan masalah nasional yang perluh
mendapatkan perhatian yang prioritas, khusunya bagi ibu hamil. Sebenarnya masa kehamilan
ini merupakan masalah fisiologi dan dapat berjalan dengan normal, tetapi msa kehamilan juga
merupakan masa yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janinnya karena terdapat resiko
inspeksi yang lebih tinggi selama proses kehamilan, dan sebaiknya untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan di mulai sejak ibu merasa atau mengetahui dirinya hamil. Selain itu ada
beberapa factor yang dapat mempengaruhi dan berhubungan erat dengan kepatuhan dan
ketaatan ibu untuk melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan di antaranya pengetahuan dan
sikap yang baik serta yang mendukung untuk melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan
(Prawirohardjo, 2009).
Oleh karena itu, sebagian tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan pelayanan
kesehatan dengan baik. Tujuan ialah untuk menekan angka kematian ibu dan derajat kesehatan
masyarakat Indonesia khususnya pada perempuan.
A. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa Dapat Mengetahui Tentang Konsep Asuhan Keperawatan Terhadap
Kehamilan.
2. Tujuan khusus
a. Untuk Mengetahui Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi
b. Untuk Mengetahui Konsep Teori Kehamilan
c. Untuk Mengetahui Asuhan Keperawatan Kehamilan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. ANATOMI FISIOLOGI
1. Organ Reproduksi Eksternal
a. Vagina
Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh
bagian luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan keluarnya bayi
sehingga sering disebut dengan liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput
dara. Merupakan saluran muskulo-membranasea (otot-selaput) yang
menghubungkan rahim dengan dunia luar.Bagian ototnya berasal dari otot levator
ani dan otot sfingter ani (otot dubur) sehingga dapat dikendalikan dan dilatih.
Dinding vagina mempunyai lipatan sirkuler (berkerut) yang disebut “rugae".
Dinding depan vagina berukuran 9cm dan dinding belakangnya 11 cm. Selaput
vagina tidak mempunyai kelenjar sehingga cairan yang selalu membasahi berasal
dari kelenjar rahim atau lapisan dalam rahim. Sebagian dari rahim yang menonjol
pada vagina disebut “porsio" (leher rahim). Vagina (saluran senggama) mempunyai
fungsi penting:
Sebagai jalan lahir bagian lunak,
Sebagai sarana hubungan seksual,
Saluran untuk mengalirkan lendir dan darah menstruasi.
Lendir vagina banyak mengandung glikogen yang dapat dipecah oleh bakteri
Doderlein, sehingga keasaman cairan vagina sekitar 4,5 (bersifat asam).
b. Vulva
Vulva merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2
bagian yaitu:
Labium Mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak di bagian luas
dan membatasi vulva. Labia mayora (bibir besar) adalah dua lipatan elastis
dari kulit, berfungsi menutup dan melindungi struktur alat kelamin. Terdiri
atas bagian kanan dan kiri lonjong mengecil ke bawah dan bersatu di bagian
bawah. Bagian luar labia mayora terdiri dari kulit berambut, kelenjar lamak,
dan kelenjar keringat. Bagian dalamnya tidak berambut dan mengandung
kelenjar lemak terhadap hubungan seks. Berfungsi untuk menutupi orga-
organ genetalia di dalamnya dan mengeluarkan cairan pelumas pada saat
menerima rangsangan seksual.
Labium Minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam
dan membatasi vulva. Labia minora (bibir kecil) adalah dua lipatan kulit
sebelah dalam, yang Labia minora letaknya di sebelah dalam dari labia
mayora dan lebih tipis, yang dapat menegang bila ada rangsangan seksual.
Bagian depannya mengelilingi klitoris. Kedua labia ini mempunyai
pembuluh darah, sehingga dapat menjadi besar saat keinginan seks
bertambah. Labia ini analog dengan kulit skrotum pada pria. Berfungsi untuk
menutupi organ-organ genetalia di dalamnya serta merupakan daerah erotik
yang mengandung pambuluh darah dan syaraf.
c. Mons Pubis
Mons pubis (Mons Veneris) Merupakan suatu bangunan yang terdiri atas kulit
yang di bawahnya terdapat jaringan lemak menutupi tulang kemaluan /simphisis.
Mons veneris ditutupi rambut kemaluan. Fungsi Mons veneris adalah sebagai
pelindung terhadap benturan-benturan dari luar dan dapat menghindari infeksi dari
luar juga berfungsi melindungi organ scksual bagian dalam dan untuk melindungi
alat genetalia dari masuknya kotoran selain itu untuk estetika.
d. Klitoris
Klitoris (kelentit) adalah organ yang paling peka terhadap rangsangan. Klitoris
merupakan suatu bangunan yang terdiri dari:
Glans Klitoris
Korpus Klitoris
Krura Klitoris
Merupakan bagian yang erektil, seperti penis pada pria. Mengandung banyak
pembuluh darah dan serat saraf sehingga sangat sensitif saat hubungan seks.
Merupakan daerah erotik utama pada wanita yang akan membesar dan mengeras
apabila mendapatkan rangsangan seksual.
e. Perineum
Perineum adalah jaringan otot yang berbeda di antara vagina dan anus yang
menopang rongga panggul dan membantu menjaga organ panggul tetap pada
tempatnya.
f. Vestibulum
Vestibulum adalah bagian kelamin yang dibatasi oleh kedua labia kanan-kiri dan
bagian atas oleh klitoris serta bagian belakang pertemuan labia minora. Pada bagian
vestibulum terdapat Muara Vagina (Liang Senggama), Saluran Kencing, Kelenjar
Bartholini Dan Kelenjar Skene (kelenjar ini akan mengeluarkan cairan pada saat
permainan pendahuluan dalam hubungan seks sehingga memudahkan penetrasi
penis). Berfungsi untuk mengeluarkan cairan apabila ada rangsangan seksual yang
berguna untuk melumasi vagina pada saat bersenggama.
g. Himen
Himen (selaput dara) merupakan selaput tipis yang menutupi sebagian lubang
vagina luar. Pada umumnya himen berlubang sehingga menjadi saluran aliran darah
menstruasi atau cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar rahim dan kelenjar
endometrium (lapisan dalam rahim). Pada perempuan yang tidak mempunyai
introitus himenalis disebut Atresia Himenalis (Hymen Inferforata), akibatnya darah
mens tidak bisa keluar. Pada saat hubungan seks pertama himen akan robek dan
mengeluarkan darah. Setelah melahirkan himen merupakan tonjolan kecil yang
disebut Kurunkula Mirtiformis.
h. Orificium Vagina
Introitus / orificium vagina terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo)
tertutup lapisan tipis bermukosa yaitu selaput dara /hymen, utuh tanpa robekan.
Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk
bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae. Akibat coitus atau trauma
lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan
(misalnya berbentuk fimbriae). Bentuk himen postpartum disebut Parous.
Corrunculae Myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yang robek yang tampak pada
wanita pernah melahirkan / para. Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak
berlubang (Hymen Imperforata) menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan
darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna.
i. Titik Grayenbergh
Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior
dinding vagina, sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus vaginal.
2. Organ Reproduksi Internal
a. Uterus and Adnexa
b. Ovarium
Ovarium (Indung Telur) merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah
sepasang dan terletak di dalam rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan
kanan. Berfungsi untuk menghasilkan sel ovum dan hormon wanita seperti: Estrogen
yang berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder pada wanita, serta juga
membantu dalam proses pematangan sel ovum. Progesterone yang berfungsi dalam
memelihara masa kehamilan. Indung telur terletak antara rahim dan dinding
panggul, dan digantung ke rahim olch Ligamentum Ovarii Proprium dan ke dinding
panggul oleh Ligamentum Infundibulo-Pelvikum. Indung telur merupakan sumber
hormonal perempuan yang paling utama, schingga mempunyai dampak
keperempuanan dalam pengatur proses menstruasi. Indung telur mengeluarkan telur
(ovum) setiap bulan silih berganti kanan dan kiri. Pada saat telur (ovum) dikeluarkan
perempuan di sebut “dalam masa subur".
Fungsi ovarium:
Sebagai penghasil sel telur/ovum
Sebagai organ yang menghasilkan hormon (estrogen dan progesteron).
c. Fimbriae
Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium
berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum
yang telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium.
d. Infundibilum
Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar
dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah
ditangkap oleh fimbriae.
e. Tuba Fallopi
h. Pars Ampularis (Medial/Ampula) adalah tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah
daerah Ampula / Infundibulum, dan pada hamil ektopik (patologik) sering juga
terjadi implantasi di dinding tuba bagian ini.
i. Pars Infundibulum (Distal) dilengkapi dengan Fimbriae Serta Ostium Tubae
Abdominale pada ujungnya, melekat dengan permukaan ovarium.
j. Fimbriae berfungsi “menangkap” ovum yang keluar saat ovulasi dari permukaan
ovarium, dan membawanya ke dalam tuba.
k. Mesosalping merupakan Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium
pada usus).
l. Oviduct
Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai
tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan Silia pada
dindingnya.
m. Uterus
Uterus (Rahim) merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti
buah pir dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat
pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu
ruangan yang hanya untuk satu janin. Bentuk rahim seperti buah pir, dengan berat
sekitar 30 gr. Terletak di panggul kecil diantara rektum (bagian usus sebelum dubur)
dan di depannya terletak kandung kemih. Hanya bagian bawahnya disangga oleh
ligamen yang kuat, sehingga bebas untuk tumbuh dan berkembang saat kehamilan.
Ruangan rahim berbentuk segitiga, dengan bagian besarnya di atas. Dari bagian atas
rahim (fundus) terdapat ligamen menuju lipatan paha (kanalis inguinalis), sehingga
kedudukan rahim menjadi ke arah depan. Lapisan otot rahim terdiri dari tiga lapis,
yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh-kembang sehingga dapat memelihara
dan mempertahankan kehamilan selama sembilan bulan. Rahim juga merupakan
jalan lahir yang penting dan mempunyai kemampuan untuk mendorong jalan
lahir.Segera setelah persalinan otot rahim dapat menutup pembuluh darah untuk
menghindari perdarahan. Setelah persalinan, rahim dalam waktu 42 hari dapat
mengecil seperti semula.
Fungsi rahim:
Sebagai alat tempat terjadinya menstruasi
Sebagai alat tumbuh dan berkembangnya hasil konsepsi.
Tempat pembuatan hormon misal HCG.
B. KONSEP DASAR TEORI KEHAMILAN
1. PENGERTIAN
Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari (40
minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu disebut
sebagai kehamilan matur (cukup bulan), dan bila lebih dari 43 minggu disebut sebagai
kehamilan post matur. Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu disebut kehamilan
premature. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian, masing-masing:
a) Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu)
b) Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28 minggu)
c) Kehamilan trimester ketiga (antara 28 sampai 40 minggu)
Janin yang dilahirkan dalam trimester ketiga telah viable (dapat hidup). (Hanifa
Wiknjosastro.2009)
Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat obstetrik buruk dan
ukuran uterus sama/ sesuai usia kehamilan. Trimester 1 (sebelum 14 minggu).trimester
1I (antara minggu 14-28) dan trimester keliga (antara minggu 28-36 dan sesudah
minggu ke 36). (Hanifa Wiknjosastro,2009)
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Hanifa Wiknjosastro. 2009).
2. ETIOLOGI
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu:
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter ±0.1 mm yang terdiri dari suatu nukleus
yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom
radiata.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang
dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba fallopii.
d. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
e. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
3. PATOFISIOLOGI
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan seorang laki-
laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (Terjadinya kehamilan). Kehamilan
terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel
telur yang telah matang. Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3
cc, dan setiap I ce air mani yang normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120
juta buah sel sperma. Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran
kelamin wanita, Jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim, saling
berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di seberang rahim.
(Kusmiyati,Yuni,dkk.2009)
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih
cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina
sampai ke ujung tuba falopi yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit Sel yang
melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel
telur yang telah dibuahi).Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur atau dengan
kata lain terdapat sel telur yang matang,maka terjadilah pembuahan. Pada proses
pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan bersatu dengan
inti sel telur.Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan melepaskan diri. Sel
telur yang telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan
sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.
4. PATWAY
5. TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN
a. Tanda pasti kehamilan
Teraba bagian-bagian janin dan dapat di kenal bagian-bagian janin.
Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin.
Dapat dirasakan gerakan janin.
Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin.Tidak dilakukan
lagi sekarang karena dampak radiasi terhadap janin.
Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang janin,dan dapat
diperkirakan tuanya kehamilan serta dapat menilai pertumbuhan janin.
b. Tanda tidak pasti Kehamilan
Pigmentasi kulit, kira-kira 12 minggu atau lebih.
Leukore.
secret serviks meningkat karena pegnaruh peningkatan hormon progesterone.
Epulis (hypertrofi papila gingiva), sering terjadi pada TM I kehamilan.
Perubahan payudara payudara menjadi tegang dan membesar karena penganuh
hormon estrogen dan progesteron yang merangsang daktuli dan alveoli
payudara. Daerah areola menjadi lebih hitam kaerna deposit pigmen berlebihan.
Terdapat colostrum bila kehamilan lebih dari 12 minggu.
Pembesaran abdoment, jelas terlihat setelah kehamilan 14 minggu.
Suhu basal meningkat terus antara 37.2-37.8°C.
Perubahan organ-organ dalam pelvix
c. Tanda kemungkinan kehamilan
Amenore (tidak mendapat haid)
Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering terjadi pagi hari
pada bulan-bulan pertama kchamilan disebut morning sickness
Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu).
Konstipasi/ obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik usus oleh hormon
steroid
Sering kencing
Pusing, pingsan dan mudah muntah Pingsan sering ditemukan bila berada
ditempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan, lalu hilang setelah
kehamilan 18 minggu.
Anoreksia (tidak ada nafsu makan).
6. KLASIFIKASI KEHAMILAN
Umur kehamilan ibu umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari. Umur
kehamilan ibu adalah batas waktu ibu mengandung yang dihitung mulai dari hari
pertama haid terakhir (HPHT).
Menurut usia kehamilan, kehamilan digolongkan:
a. Kehamilan prematur: usia kehamilan antara 28 sampai 37 minggu
b. Kehamilan aterm: kehamilan antara 37 dan 42 minggu
c. Kehamilan posterm: kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih 42 minggu.
Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian:
a. Kehamilan trimester I: antara O sampai 12 minggu.
b. Kehamilan trimester II : antara 12 sampai 28 minggu.
c. Kehamilan trimester III: antara 28 sampai 42 minggu. (Wiknjosastro, 2009).
7. PERUBAHAN PADA IBU HAMIL
a. Perubahan Fisiologis
1) Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram. Pembesaran ini
dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
2) Vagina
Elastisitas vagina bertambah
Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PIH: 3.5-6
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga waran selaput lendimya.
Berwarna kebiru-biruan (Tanda chadwick).
2) Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa schat dan sdah terbiasa dengan kadar
hormon yang tinggi, serta rasatidak nyaman akibat kehamilan sudah mulai
berkurang.Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga belum terlalu dirasakan
ibu sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai
menggunakan energi dan pikirannya secara lebih kontruktif.Pada trimester ini
pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai meraskaan kehadiran
bayinya sebagai seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri.Banyak ibu yang
merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya
pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.
3) Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan
waspada sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya.
Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingarkan
ibu akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan
kewaspadaannya akantimbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan pada ibu.
Seringkali ibu merasa khawatir atau takut kalau- kalau bayi yang akan
dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi
bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggap
membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa
sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Trimester juga
saat persiapan aktif untuk kelahiran bayinya dan menjadi orang tua.keluarga
mulai menduga-duga apakah bayi mereka laki- laki atau perempuan dan akan
mirip siapa. Bahkan sudah mulai memilih nama unutk bayi mereka. (Marjati
dkk, 2010;68-69).
8. KOMPLIKASI KEHAMILAN
a. Komplikasi kehamilan pada Trimester I
a. Mual muntah berlebihan
Perdarahan per vagina : Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang
dari 22 minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervagina yang
berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan mola,
kehamilan ektopik.
b. Komplikasi pada Trimester ke II
Hiperemesis Gravidium: yaitu mual dan muntah secara berlebihan.
Gingivitis: gingivitis atau radang gusi.
Diabetes Gestasional: Tandanya adalah ibu sering lapar, haus, sering buang air
kecil, tetapi berat badan cenderung menurun.
Tekanan Darah Tinggi: Ibu hamil biasanya mengalami kenaikan tekanan darah.
Sebenarnya, hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih keras untuk
memberikan oksigen pada janin. Namun, kelainan ini wajib diwaspadai agar
tidak terjadi secara berlarut-larut.
A. PENGKAJIAN
Tanggal: Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian pada klien
No.RM: Untuk dapat membedakan antara pasien dengan pasien yanglain dalam suatu
ruangan.
a. Biodata
1) Nama: Nama ibu dan suami untuk mengenal, memanggil, dan menghindari
terjadinya kekeliruan. (Christina.2000:41).
2) Umur: Ditanyakan untuk mengetahui umur ibu, dimana kehamilan normal terjadi
pada saat ibu berusia lebih dari 16 tahun dan kurang dari 35 tahun.
3) Agama: Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap
kebiasaan kesehatan pasien / klien. Dengan diketaluinya agama pasien, akan
memudahkan bidan melakukan pendekatan di dalam melaksanakan asuhan
kebidanan. (Depkes RI.2002:14).
4) Suku: Untuk mengetahui dari suku mana ibu berasal dan menentukan
carapendekatan serta pemberian asuhan.
5) Pendidikan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai dasar dalam
memberikan asuhan.
6) Pekerjaan: Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonomi klien dan
apakah pekerjaanibu / suami dapat mempengaruhi kesehatan klien/tidak.
7) Penghasilan: Untuk mengetahui status ekonomi penderita dan mengetahui pola
kebiasaan yang dapat mempengaruhi keschatan klien.
8) Alamat: Untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai apakah lingkungan
cukup aman bagi kesehatannya serta mempermudah untuk melakukan kunjungan
ulang.
b. Keluhan Utama:
Ditanyakan untuk mengetahui keluhan ibu yang dirasakan saat pengkajian. Keluhan
yang disampaikan ibu misalnya
c. Riwayat Kesehatan Sekarang:
Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu sedang menderita penyakit menular seperti
TBC, Hepatitis, ataupun penyakit keturunan seperti: Jantung, Hipertensi, Ginjal,
Kencing manis juga apakah ibu sedang menderita kanker ataupun tumor.
Istirahat
Waktu istirahat harus lebih lama ±10-11 jam.Untuk wanita hamil, juga dianjurkan
untuk tidur siang (Christina. 2000:168).
Jadwal istirahat dan tidur harus diperhatikan dengan baik karena istirahat dan tidur
yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan
pertumbuhan dan perkembungan janin (Manuaba, 2000:140).
usia kehamilan
Aktivitas
Wanita yang sedang hamil boleh bekerja tapi sifatnya tidak melelahkan dan tidak
mengganggu kehamilan. Misalnya: Pekerjaan rumah tangga yang ringan, masak,
menyapu, tetapi jangan menimba, mengangkat air, dll. Pekerjaan dinas misal guru,
pegawai kantor boleh diteruskan. Pekerjaan yang sifatnya dapat mengganggu
kehamilan lebih baik dihindarkan misalnya pekerjaan di pabrik rokok, percetakan,
yang mengeluarkan zat yang dapat mengganggu janin dalam kandungannya
(Christina, 2000:163).
Personal Higiene
1) Rambut harus sering dicuci.
2) Gigi betul-betul harus mendapat perawatan untuk mencegah caries.
3) Bunh dada adalah organ yang erat hubungannya dengan kehamilan dan nifas,
sebagai persiapan untuk produksi makanan bayi oleh karena itu bila kurang
kebersihannya bisa menyebabkan infeksi.
4) Kebersihan vulva. Vulva harus selalu dalam keadaan bersih. Setelah BAK/BAB
harus selalu dikeringkan, cara cebok yang dari depan ke belakang.
5) Kebersihan kuku tidak boleh dilupakan karena dibawah kuku bisa tersembunyi
kuman penyakit.
6) Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2x sehari.Mandi tidak hanya
membersihkan kulit tetapi menyegarkan badan, karena pembuluh darah
terangsang dan badan terasa nyaman.
7) Kebersihan pakaian. Wanita hamil ganti pakaian yang bersih, kalau dapat pagi dan
sore, lebih-lebih pakaian dalam seperti B dan celana dalam. (Christina.2000:159-
160).
Riwayat Psikososial dan Budaya
Untuk mengetahui keadaan psikologis ibu lerhadap kehamilannya serta
bagaiamana tanggapan suami dan keluarga lentang kehamialn. Budaya
ditanyakan untuk mengetahui kebiasaan dan tradisi yang dilakukan ibu dan
keluarga berhubungan dengan kepercayaan pada takhayul, kebiasaan berobat dan
semua yang berhubungan dengan kondisi kesehatan ibu.
Pola Spiritual
Untuk mengetahui kegiatan spiritual ibu.
k. Pemeriksaan Fisik
1) Pemeriksaan Umum
Keadaan umum: Baik/cukup/lemah.
Kesadaran: Composmentis/apatis/samnolen
Tinggi badan: Normal >145 cm, ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari 145
cm kemungkinan panggul sempit.
Berat badan sebelum hamil: Mengetahui perubahan berat badan sebelum hamil
dan saat hamil adalah penambahan berat badan atau penurunan berat badan.
Berat badan sekarang: Selama kehamilan TM II dan III pertambahan berat badan
± 0,5kg perminggu. Hingga akhir kehamilan pertambahan BB yang normal
sekitar 9-13,5 kg
Lingkar lengan atas: Normal > 23,5 cm, bila kurang merupakan indikator kuat
untuk status gizi ibu yang kurang baik/ buruk, sehingga beresiko untuk
melahirkan BBLR
TTV:
Tekanan darah, Pernapasan, Nadi, Temperatur.
2) Pemeriksaan Fisik
a. Kepala dan leher
Kepala: Bersih, tidak ada benjolan, tidak ada luka atau lesi
Rambut: Warna hitam, tidak ada ketombe, tidak rontok dan distribusi merata.
Wajah: tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada oedema, dan tidak pucat.
Mata: Konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak icterus.
Mulut dan gigi: bersih, warna bibir kemerahan, tidak ada stomatitis, gigi
tidak berlubang, gusi tidak berdarah.
Leher: Tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran kalenjar
limfe dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
b. Payudara
Inspeksi: Bentuk melingkar, simetris, hiperpig-mentasi pada aerola, puting
susu menonjol, tidak ada retraksi atau dimplin. putting masuk/keluar
Palpasi: Tidak ada masa/ benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe, colostrum (-).
c. Abdomen
Inspeksi: Tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra dan pembesaran
uterus sesuai dengan umur kehamilan.
Palpasi:
Leopold I
1) hangatkan tangan
2) Kaki klien sedikit ditekut pada lutut dan lipatan paha.
3) Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka klien
4) letakkan tangan kiri pada daerah fundus
5) Tinggi fundus uteri ditemukan. berapa tinggi dengan pita senti
6) Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri.
Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting.
Sifat bokong adalah lunak, kurang bundar dan kurang melenting.
Pada letak lintang fundus uteri kosong.
Variasi menurut knebel: Menentukan letak kepala atau bokong dengan
satu tangan di fundus dan tangan lain di atas simfisis
Leoplod II
Leoplod III
Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah bagian
bawah anak ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul. Variasi
menurut Ahlfeld: Menentukan letak punggung dengan pinggir tangan kiri
diletakkan tegak di tengah perut.
Leopold IV
Intervensi:
R//: Posisi tubuh, porsi makan, dan aktivitas berlebih adalah factor penyebab
munculnya ketidaknyamanan saat hamil
5) Berikan lingkungan yang nyaman bagi klien saat pengkajian/ pemeriksaan
R//: Peningkatan kenyamanan bagi klien
6) Kolaborasikan dengan dokter ahli kandungan dalam tindakan pengobatan bila perlu.
R//: Pefektif dan aman nada ibu hamil.
b. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan penekanan kandung kemih karena
pembesaran uterus.
Tujuan: Masalah eliminasi urin dapat teratasi
Kriteria hasil:
1) Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah.
2) Klien dapat mengidentifikasi tanda/gejala yang memerlukan evaluasi/intervensi
medis.
3) Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan edema pada daerah wajah
dan ekstremitas
Intervensi:
1) Kaji kenaikan berat badan
R//: Mendeteksi penambahan BB berlebih dan retensi cairan yang tidak terlihat
2) Memberi penjelasan tentang perubahan sistem perkemihan selama kehamilan.
R//: Penekan terjadi pada kandung kemih akibat pembesaran uterus.
3) Menganjurkan ibu untuk melakukan posisi miring saat tidur
R//: Meningkatkan perkusi ginjal, memobilisasi bagian edema.
4) Anjurkan klien menghindari posisi tegak atau supine dalam waktu yang lama.
R//: Posisi memungkinkan terjadinya sindrom vena kava dan menurunnya aliran
vena.
5) Berikan info mengemi perlunya masukan cairan 6-8 gelas perhari.
R//: Memungkinkan diafragma menurun, membantu mengembangkan ekspansi
paru
c. Kurang pengetahuan: Perawatan kehamilan berhubungan dengan Kurangnya informasi.
Tujuan: menambah wawasan tentang perawatan kehamilan
Kriteria Hasil:
1) Klien dapat memahami tentang perawatan kehamilan.
2) Klien dapat menyebutkan tentang perawatan kehamilan.
3) Klien dapat terhindar dari resiko komplikasi kehamilan.
Intervensi:
Intervensi:
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang penting dalam kehidupan seseorang wanita
pada umumnya. Kehamilan juga dapat diartikan saat terjadi gangguan dan perubahan identitas
serta peran baru bagi setiap anggota keluarga. Pada awalnya ketika wanita hamil untuk pertama
kalinya terdpat periode syok, menyangkal, kebingungan, serta tidak terima apa yang terjadi.
Oleh karena itu berbagai dukungan dan bantuan sangat penting dibutuhkan bagi seorang ibu
untuk mendukung selama kehamilannya (Prawiroharjo, 2009).
Sampai saat ini masalah kesehatan ibu merupakan masalah nasional yang perluh
mendapatkan perhatian yang prioritas, khusunya bagi ibu hamil. Sebenarnya masa kehamilan
ini merupakan masalah fisiologi dan dapat berjalan dengan normal, tetapi msa kehamilan juga
merupakan masa yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janinnya karena terdapat resiko
inspeksi yang lebih tinggi selama proses kehamilan, dan sebaiknya untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan di mulai sejak ibu merasa atau mengetahui dirinya hamil. Selain itu ada
beberapa factor yang dapat mempengaruhi dan berhubungan erat dengan kepatuhan dan
ketaatan ibu untuk melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan di antaranya pengetahuan dan
sikap yang baik serta yang mendukung untuk melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan
(Prawirohardjo, 2009).
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis merekomendasikan beberapa hal berupa saran
sebagai berikut:
1. Bagi klien
Diharapakan agar klien meningkatkan pengetahuan tentang Kehamilan
2. Bagi tenaga kesehatan
Khususnya perawat di ruangan perawatan di harapakan selalu meningkatkan kualitas asuhan keperawatan
yang di berikan dengan mengikuti pelatihan atau pendidikan berkelanjutan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://jumalbidandiah.blogspot.com/2012/04/materi-konsep-dasar
http://boulluwellwinda.blogspot.com/2013/04/konsep-kehamilan:
Ns. Deswani, Skp. M.Kes, Sp.Mat, dkk. 2018. Asuhan Keperawatan Prenatal dengan Pendekatan Neurosains.