Anda di halaman 1dari 3

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Anak


Merujuk dari Kamus Umum bahasa Indonesia mengenai pengertian anak secara
etimologis diartikan dengan manusia yang masih kecil ataupun manusia yang belum
dewasa. engertian anak menurut peraturan perundangundangan dapat dilihat sebagai
berikut :
a. Anak Menurut UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
Pengertian anak berdasarkan Pasal 1 ayat (1) UU No 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun,
termasuk anak yang masih dalam kandungan.
b. Anak menurut Kitab Udang –Undang Hukum perdata
Di jelaskan dalam Pasal 330 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, mengatakan
orang belum dewasa adalah mereka yang belum mencapai umur 21 tahun dan tidak
lebih dahulu telah kawin. Jadi anak adalah setiap orang yang belum berusia 21 tahun
dan belum meniakah. Seandainya seorang anak telah menikah sebalum umur 21
tahun kemudian bercerai atau ditinggal mati oleh suaminya sebelum genap umur 21
tahun, maka ia tetap dianggap sebagai orang yang telah dewasa bukan anak-anak.
c. Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Anak dalam Pasal 45 KUHPidana adalah anak yang umurnya belum mencapai 16
(enam belas) tahun.
d. Menurut Undang-undang No 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak
Yang disebut anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 (dua puluh satu)
tahun dan belum pernah kawin (Pasal 1 butir 2).
e. Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana
Anak
Dijelaskan dalam (Pasal 1 Ayat (3)) Anak adalah anak yang telah berumur 12 (dua
belas) tahun, tetapi belum berumur 18 (delapan belas) tahun yang diduga melakukan
tindak pidana.
f. Menurut Pasal 1 butir 5 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia adalah sebagai berikut :
"Anak adalah setiap manusia yang berusia di bawah 18 (delapan belas) tahun dan
belum menikah, termasuk anak yang masih dalam kandungan apabila hal tersebut
demi kepentingannya".

2.2. Pengertian Remaja


Remaja, yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari bahasa Latin
adolescare yang artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”. Bangsa
primitif dan orang-orang purbakala memandang masa puber dan masa remaja tidak
berbeda dengan periode lain dalam rentang kehidupan. Anak dianggap sudah dewasa
apabila sudah mampu mengadakan reproduksi (Ali & Asrori, 2006).
Pada 1974, WHO (World Health Organization) memberikan definisi tentang remaja
yang lebih bersifat konseptual. Dalam definisi tersebut dikemukakan tiga kriteria, yaitu
biologis, psikologis, dan sosial ekonomi, sehingga secara lengkap definisi tersebut
berbunyi sebagai berikut. Remaja adalah suatu masa di mana:

a. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tandatanda seksual


sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.
b. Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak
menjadi dewasa.
c. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan
yang relatif lebih mandiri (Muangman dalam Sarwono, 2010).
Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24 tahun. Menurut Depkes RI
adalah antara 10 samapi 19 tahun dan belum kawin. Menurut BKKBN adalah 10 sampai
19 tahun (Widyastuti dkk., 2009).
DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.uinsby.ac.id/1883/5/Bab%202.pdf

http://repo.iain-tulungagung.ac.id/4542/3/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai