Anda di halaman 1dari 13

KONSEP EKOSISTEM

NAMA : DISNA MARGARETHA TAMBUNAN


NIM : 4173351003
DOSEN PENGAMPU : AMRIZAL S.Si, M.Pd
MATA KULIAH : INTERAKSI MAKHLUK HIDUP

PRODI S1 PENDIDIKAN IPA TERPADU


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
AGUSTUS , 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadiran TUHAN Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Tidak lupa juga penulis ucapkan terimakasih pada dosen pengampu mata
kuliah dan teman-teman yang sudah mendukung dan membantu menyelesaikan makalah
ini .
Makalah ini penulis susun untuk memenuhi tugas rutin mata kuliah INTERAKSI
MAKHLUK HIDUP. penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai KONSEP EKOSISTEM.
penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan
ulasan demi perbaikan makalah yang telah penulis buat di masa yang akan mendatang,
mengingat tidak ada yang sempurna tanpa adanya saran yang menbangun.

Medan, 24 Agustus 2018

Penulis
Disna Margaretha Tambunan
NIM : 4173351003
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................


DAFTAR ISI ...................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................
A. Latar belakang ....................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................
C. Tujuan..................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................
A. Pengertian Ekosistem..........................................................................................
B. Komponen Penyusun Ekosistem........................................................................
C. Jenis-Jenis Ekosistem
D. Faktor-faktor yang Memengaruhi Ekosistem..................................................
BAB III PENUTUP ........................................................................................................
A. KESIMPULAN ...................................................................................................
B. SARAN ................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu ekosistem merupakan lingkungan biologis yang terdiri dari semua
organisme yang hidup dalam suatu area tertentu, serta dengan komponen fisik dari
lingkungan yang berinteraksi dengan organisme, seperti udara, tanah, air, dan
radiasi matahari. Ekosistem ini meliputi semua orgnisme dalam suatu area tertentu,
berinteraksi dengan faktor-faktor abiotik, yang merupakan suatu komunitas
biologis dengan lingkungan fisiknya.
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem dapat juga dikatakan sebagai suatu tatanan kesatuan secara utuh dan
menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Interaksi yang terjadi dalam suatu ekosiste dapat membentuk suatu kesatuan
dan keteraturan. Setiap komponen yang terlibat dalam interaksi memiliki fungsinya
masing-masing, dan selama tidak ada fungsi yang terganggu maka keseimbangan
dari ekosistem pun akan terus terjaga.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ekosistem?
2. Apa saja yang termasuk komponen-komponen dalam ekosistem?
3. Apa saja jenis-jenis ekosistem?
4. Faktor apa saja yang mempengaruhi ekosistem?

C. Tujuan
1. Mengetahui penjelasan dari ekosistem
2. Memahami hubungan tiap komponen ekosistem
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik yang tidak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan
interaksi interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga
aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus
materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai suatu sumber dari
semua energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme juga dalam komunitas berkembang bersama-
sam dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan
fisik untuk keperluan hidupnya. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia,
yaitu : “organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan
fisik karya-karya sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk
kehidupan.”
Ciri-ciri dari suatu ekosistem yaitu:
a. Memiliki sumber energi yang konstan, yang umumnya seperti cahaya
matahari ataupun panas bumi pada ekosiste yang ditemukan di dasar
laut yang dangkal.
b. Populasi makhluk hidup mampu menyimpan energi dalam bentuk
organik.
c. Terdapat daur materi yang berkesinambungan antara populasi dan
lingkungannya.
d. Terdapat aliran energi dari satu tingkat ke tingkat yang lainnya.

B. Komponen Penyusun Ekosistem


1. Komponen Biotik
Komponen biotik merupakan bagian hidup dari lingkungan, termasuk seluruh
populasi yang berinteraksi dengannya. Misalnya yaitu penyerbukan bunga oleh
angin. Berdasarkan fungsinya, komponen biotik dibagi menjadi:
a. Produsen, yaitu semua makhluk hidup yang membuat makanannya sendiri.
Misalnya seperti tumbuhan hijau yang membuat makanan sendiri melalui
sinar matahari melalui proses fotosintesis.
b. Konsumen, yaitu semua makhluk hidup yang bergantung pada produsen
sebagai sumber energinya seperti hewan dan manusia.
Berdasarkan tingkatannya, konsumen dibedakan menjadi tiga tingkatan
yakni :
 Konsumen I, yaitu makhluk hidup yang memakan produsen secara
langsung. Makhluk hidup pada tingkatan ini sering disebut sebagai
herbivora.
 Konsumen II, yaitu makhluk hidup yang memakan konsumen I
sebagai sumber energinya. Makhluk hidup pada tingkatan ini sering
disebut sebagai karnivora.
 Kosumen III, yaitu makhluk hidup yang memakan produsen dan
konsumen lainnya sebagai sumber makanannya. Makhluk hidup
pada tingkatan ini sering disebut sebagai omnivora atau pemakan
segalanya. Misalnya manusia memakan tumbuhan dan daging.
c. Dekomposer atau pengurai, yaitu semua makhluk hidup yang memperoleh
nutrisi dengan cara menguraikan senyawa-senyawa organik yang berasal
dari makhluk hidup yang telah mati. Misalnya bakteri, jamur, cacing, dan
lain sebagainya.

2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan komponen ekosistem yang terbentuk dari
makhluk tak hidup atau benda mati, seperti :
a. Tanah, dengan sifat fisik tanah yang berperan keras dalam ekosistem yang
meliputi tekstur, kematangan, dan kemampuan menahan udara.
b. Air, yang merupakan perlengkapan udara di permukaan tanah yang akan
mempengaruhi kehidupan tumbuhan dan hewan. Hal-hal penting pada udara
yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup adalah suhu udara, kadar
mineral udara, salinitas, arus udara, penguapan, dan kedalaman udara.
c. Udara,yang merupakan komponen abiotik yang berbentuk gas dalam
atmosfer yang memenuhi kebutuhan makhluk hidup. Oksigen,
karbondioksida, dan nitrogen merupakan gas yang paling penting bagi
kehidupan makhluk hidup.
d. Cahaya matahari, erupakan sumber energi ynag paling utama bagi
kehidupan di bumi, termasuk bagi manusia, hewan, dan tumbuhan.
e. Suhu, sebab setiap makhluk hidup memerlukan suhu yang optimal untuk
melakukan kegiatan metabolisme dan juga dalam perkembangbiakan
makhluk hidup.

Peranan komponen abiotik bagi kehidupan makhluk hidup yaitu :


 Kemampuan organisme untuk hidup dan berkembang biak tergantung
pada beberapa faktor fisika dan kimia yang ada dalam lingkungannya.
 Sebagai faktor pembatas, yakni faktor yang membatasi kehidupan
organisme. Contohnya yaitu jumlah kadar air sebagai faktor pembatas
yang menentukan jenis organisme yang hidup di padang pasir.

3. Hubungan Antar Komponen Ekosistem


a. Hubungan makanan
Suatu interaksi dalam ekosistem yang menyediakan nutrisi untuk
setiap makhluk hidup yang sangat diperlukan untuk pemeliharaan diri,
pertumbuhan dan perkembang biakan. Pola makanan setiap organisme
dibagi menjadi dua, yaitu organisme autotrof dan organisme heterotrof.
Organisme autotrof yaitu organime yang mampu membuat atau memasak
makanannya sendiri, dengan cara fotosintesis. Semua organisme yang
memiliki klorofil terutama tumbuhan hijau disebut sebagai organisme
autotrof. Organisme autotrof juga dibedakan menjadi fotoautotrof
(memanfaatkan cahaya matahari untuk mengubah bahan anorganik menjadi
organik) dan kemoautotrof (memanfaatkan energi dari reaksi kimia untuk
membuat bahan makanannya sendiri dari bahan organik, seperti bakteri
besi).
Sedangkan organisme heterotrof ialah semua organisme yang tidak
dapat membuat makanannya sendiri, namun memanfaatkan bahan-bahan
organik dari organisme lainnya sebagai bahan makanannya. Organisme
heterotrof terdiri atas saprofit, herbior, karnivor, dan omnivor.
b. Hubungan simbiosis
Hubungan simbiosis merupakan hubungan dua organisme yang
hidup bersama dalam suatu hubungan nutrisi yang erat. Simbiosis
dibedakan menjadi simbiosis mutualisme (seperti lumut kerak terjadi karena
adanya hubungan antara ganggang dan jamur), komensalisme (seperti
antara hiu dengan ikan remora), dan parasitisme (seperti benalu dengan
tumbuhan inang).

c. Hubungan kompetesi
Hubungan ini merupakan hubungan persaingan antar makhluk hidup
untuk mempertahankan hidupnya. Di dalam ekosistem dikenal istilah
habitat dan relung. Habitat merupakan tempat suatu organisme dapat hidup
dan menyediakan semua hal yang dibutuhkan olehorganisme tersebut.
Sedangkan relung merupakan cara hidup suatu organisme tersebut.
Hubungan kompetesi ini tidak akan terjadi apabila organisme menempati
relung yang berbeda walau habitat dan jenis makanannya sama.

C. Jenis-Jenis Ekosistem
1. Ekosistem Air / Aquatik
a. Ekosistem air tawar
Air tawar merupakan hal yang penting, sebab air tawar juga
merupakan sumber air rumah tangga dan industri yang murah, ekosistem air
tawar merupakan daur hidrologis dan ekosistem air tawar merupakan sistem
disporsal (pembuangan yang murah dan mudah). Ciri ekosistem air tawar
yaitu variasi suhu yang tidakmenyolok, penetrasi cahaya kurang, dan
terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Jenis tumbuhan yang banyak ditemui
yaitu jenis ganggang sedangkan yang lainnya tumbuhan biji. Hampir semua
filum hewan terdapat dalam air tawar.
Ekosistem air tawar dibedakan menjadi dua, yaitu air tenang dan air
mengalir. Contoh yang termasuk ekosistem air tenang yaitu danau dan rawa,
edangkan yang termasuk ekosistem air mengalir yaitu sungai.
b. Ekosistem air laut
Ekosistem air laut dibagi menjadi empat jenis yaitu :
Estuari (muara sungai), merupakan ekosistem yang mempunyai air
yang dangkal sehingga dapat ditembus oleh cahaya matahari. Hewan
yang hidup dalam ekosistem ini yaitu kepiting, remis dan cacing.
Zona interdial (pantai), merupakan zona perbatasan antara ekosistem
darat dan ekosistem laut. Hewan yang hidup dalam ekosistem ini
yaitu ganggang, timun laut, dan bintang laut.
Zona neritik, merupakan bagian tepi dari benua atau pulau
memanjang sampai ke dalam laut dengan jarak yang tertentu. Dalam
zona ini banyak ditemui terumbu karang.
Zona laut terbuka, zona ini hanya mendapatkan penetrasi cahaya
hanya beberapa ratus meter saj. Hewan yang hidup dalam ekosistem
ini yaitu ikan tuna, lumba-lumba, paus, dan fitoplankton (sebagai
sumber makannya).

2. Ekosistem Darat
a. Ekosistem hutan hujan tropis
Hutan hujan tropis dapat ditemui di daerah tropis dan subtropis. Ciri-ciri
hutan hujan tropis yaitu :
 Memiliki suhu ±250 C sepanjang tahun
 Curah hujan yang tinggi
 Beragam hewan dan tumbuhan yang ditemui
 Memiliki tumbuhan khas, yaitu rotan (epifit) dan anggrek (liana)

b. Ekosistem hutan gugur


Hutan gugur dapat ditemui di daerah beriklim sedang yang memiliki empat
musim. Ciri-ciri hutan gugur yaitu :
 Mempunyai empat musim
 Tumbuhannya terdiri dari campuran pohon beech-maple dan oak-
hickory
 Hewan yang hidup pada ekosistem ini yaitu rusa, tupai, salamandra,
dan beruang hitam
c. Ekosistem tundra
Tundra terdapat pada belahan bumi sebelah utara dalam lingkaran kutub
utara. Ciri-ciri dari ekosistem tundra yaitu :
 Terdapat di kutub utara yang mempunyai curah hujan yang rendah
 Tumbuhan yang hidup yaitu lumut kerak dan lumut
 Hewan yang hidup pada ekosistem ini yaitu rusa kutub, beruang
kutub, dan serigala.

d. Ekosistem taiga
Ciri-ciri ekosistem taiga yaitu:
 Terdapat di belahan bumi bagian utara dan pegunungan daerah
tropis
 Suhu pada musim dingin sangat rendah
 Hutan yang terdiri atas satu spesies, seperti conifer, pinus, dan
cemara.
 Hewannya merupakan pemakan biji-bijian dari pohon conifer,
seperti tupai, serangga, dan burung finch.

e. Ekosistem padang rumput


Ciri-ciri ekosistem padang rumput yaitu :
 Terdapat pada iklim sedang sampai torpisdengan curah hujan 25-75
cm per tahun
 Tumbuhan yang dominanrumput
 Hewan yang hidup dalam ekosistem ini yaitu jerapah, gajah afrika,
bison amerika, dn singa.

f. Ekosistem gurun
Ciri-ciri ekosistem gurun yaitu :
 Sangat gersang, dan curah hujan yang sangat rendah
 Suhu pada siang hari sangat panas mencapai 45 0C, sedangkan saat
malam hari sangat dingin sampai 00C
 Tumbuhan ynag hidup kaktus
 Hewan yang dapat bertahan hidup yaitu unta
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekosistem
1. Penggunaan bahan kimia
Pada saat sekarang ini telah banyak kegiatan manusia yang menggunakan
bahan kimia. Misalnya dalam bidang pertanian. Untuk meningkatkan hasil
pertanian, para petani telah melakukan pemupukan dan pemberantasan hama
dengan menggunakan bahan kimia.

2. Penebangan hutan
Apabila penebangan hutan dilakukan secara besar-besaran dan terus
menerus tanpa adanya pengendalian, maka akan menyebabkan hutan gundul.
Hutan yang telah gundul dapat menyebabkan banjir, erosi, dan tanah longsor.

3. Pemburuan liar
Sebagian manusia memiliki kegemaran berburu. Mereka berburu hewan
dengan memiliki tujuan ynag tertentu. Perburuan liar dapat menyebabkan
kepunahan pada hewan.

4. Penggunaan kendaraan bermotor


Saat ini menggunakan kendaraan bermotor merupakan suatu kebutuhan bagi
manusia. Namun apabila penggunaan kendaraan bermotor tidak dibatasi, maka
sumber bahan bakar yang digunakan untuk menjalankan kendaraan bermotor
(solar dan bensin) akan semakin besar. Pembakaran yang terjadi pada bahan
bakar dapat menyebabkan polusi udara. Sebab pembakaran tersebut
menghasilkan gas karbon dioksida.

5. Pembuangan limbah sampah


Apabila pengelolaan sampah tidak dilakukan secara benar, maka akan
terjadi kerusakan lingkungan. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering
menemui sungai yang kotor dan berbau busuk. Hal ini terjadi karena sugai
tersebut merupakan hasil pembuangan sampah dan limbah di sungai.
Lingkungan sungai yang telah rusak, akan menyebabkan hewan yang hidup
didalamnya ikut mati.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik yang tidak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan
interaksi interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga
aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus
materi antara organisme dan anorganisme. Ekosistem terdiri atas dua komponen
penyusun, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik
merupakan bagian hidup dari lingkungan, termasuk seluruh populasi yang
berinteraksi dengannya. Komponen abiotik merupakan komponen ekosistem yang
terbentuk dari makhluk tak hidup atau benda mati.
Ekosistem dibedakan menjadi dua jenis yaitu ekosistem air/aquatik, dan
ekosistem darat. Ekosistem air mencakup kehidupan ekosistem air tawar dan
ekosistem air laut. Ekosistem darat dibedakan lagi menjadi beberapa jenis yaitu
ekosistem hutan hujan tropis, hutan gugur, tundra, taiga, padang rumput, dan
gurun. Dimana dalam setiap ekosistem terdapat berbagai hewan dan tumbuhan
yang dapat hidup, dan yang menjadi ciri dari setiap ekosistem. Adapun faktor-
faktor yang mempengaruhi kehidupan ekosistem yaitu penggunaan bahan kimia,
penebangan hutan, pemburuan liar, penggunaan kendaraan bermotor, da
pembuangan limbah sampah secara sembarangan.

B. Saran
Dalam kehidupan, setiap makhluk hidup memerlukan lingkungan yang
sehat untuk tempat tinggalnya. Maka kita sebagai manusia, kita harus menjaga
kebersihan tempat tinggal dan lingkungan sekitar kita. Kita juga harus menjaga
kelestarian serta keberlangsungan hidup dari setiap makhluk hidup. Sebab setiap
makhluk hidup akan hidup untuk saling melengkapi dan saling ketergantungan,
sehingga makhluk hidup itu tidak dapat hidup dengan sendirian.
DAFTAR PUSTAKA

Sarwiji, S, dkk (2016), KECERDASAN EKOLOGIS DALAM BUKU SEKOLAH


ELEKTRONIK MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMP, Litera, Vol. 15(1) 2016

Soemarwoto, O., (1991), EKOLOGI DALAM PEMBANGUNAN BERWAWASAN


LINGKUNGAN, Bandung, Panitia Penghormatan Purnabakti Profesor Otto Sumarwoto.

Anda mungkin juga menyukai