Anda di halaman 1dari 32

Jurnal Rekomen Volume 2 No.

1 2018

Riset Ekonomi Manajemen

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja PT. Japfa Comfeed
Indonesia, Tbk yang ditinjau dari rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan
aktivitas. Populasi dalam penelitian ini adalah laporan tahunan PT. Japfa
Comfeed Indonesia, Tbk 2014-2016 dan sampel dalam penelitian ini adalah
neraca dan laporan laba rugi PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk 2014-2016.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan dokumentasi yaitu
mencatat, dan mengkaji data tersebut dari laporan keuangan PT. Japfa Comfeed
Indonesia,Tbkyang dipublikasikan melalui annual report tahun 2014-2016. Dari
hasil penelitian ini menggambarkan bahwa PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk
memiliki kinerja yang cukup baik berdasarkan rasio likuiditas, solvabilitas, dan
profitabilitas. Sedangkan rasio aktivitas belum dikatakan cukup baik karena
perusahaan menunjukkan penggunaan aset yang kurang efisien dalam
menghasilkan penjualan. Berdasarkan hasil analisis, penulis memberikan
rekomendasi agar meningkatkan penjualan dengan menambah aset atau modal
untuk meningkatkan penjualan dengan melakukan promosi agar menarik
konsumen.

ratnania72@gmail.com ISSN
2580-8893 (cetak)
2614-2953 (online)

57
Jurnal Rekomen Volume 2 No. 1 2018

Riset Ekonomi Manajemen

Penelitian ini dilakukan di KPP Pratama Cilacap dengan menggunakan metode


survey dan membagikan kuisoner kepada 100 pelaku usaha mikro kecil dan
menengah yang merupakan wajib pajak, setelah melakukan analisis dengan
mengolah data menggunakan SPSS ditemukan bahwa Pengetahuan dan
pemahaman tentang peraturan perpajakan, Pengalaman dalam melaksanakan
kewajiban perpajakan, Motivasi Wajib Pajak dan Kemudahan dalam membayar
pajak, memiliki pengaruh positif terhadap penerapan Pajak UMKM. Penelitian
inijuga memberikan implikasi bahwa berkaitan dengan meningkatkan kepatuhan
Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya, maka pihak KPP
Pratama Cilacap sebaiknya mampu menciptakan dan membangun pengetahuan
dan pemahaman tentang peraturan perpajakan, Pengalaman dalam melaksanakan
kewajiban perpajakan, Motivasi Wajib Pajak dan Kemudahan dalam membayar
pajak bagi para Pelaku UMKM yang terdaftar sebagai Wajib Pajak terkait dengan
penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013.

ISSN
2580-8893 (cetak)
2614-2953 (online)

71
Jurnal Rekomen Edisi April Volume 2 No.2 2019

A. Latar Belakang Masalah akibat munculnya krisis kepercayaan


Usaha Mikro, Kecil dan kepada petugas pajak.
Menengah (UMKM) merupakan unit Menanggapi beberapa kendala ter-
usaha yang dikelola oleh kelompok sebut pemerintah merilis Peraturan Pe-
masyarakat maupun keluarga yang merintah yang mengatur perlakuan
mayoritas pela- ku bisnis Indonesia. khusus Pajak Penghasilan untuk Usaha
Hampir di seluruh lokasi dikota besar Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
mudah menemukan UMKM bahkan Peraturan tersebut tertuang dalam
hingga ke pinggiran kota dan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun
pedesaan. UMKM mem- punyai 2013. PP ini memiliki kelebihan yaitu
peran yang strategis dalam tarif yang dianut lebih kecil dari tarif
pembangunan ekonomi nasional, yang sebelumnya yaitu 1% dari omset.
sebab selain memberi kontribusi PP No.46 Tahun 2013 berlaku untuk
terhadap pertumbuhan ekonomi Wajib Pajak Orang Pribadi dan atau
nasional juga dapat menyerap tenaga Ba- dan yang memiliki penghasilan
kerja dalam jumlah yang besar. bruto tertentu, yaitu penghasilan yang
Banyaknya jumlah unit UMKM di ku- rang dari 4,8 M terbatas pada
Indonesia, seharusnya juga tercermin pengha- silan dari usaha.
pada penerimaan pajak. Menurut Men- Direktorat Jenderal Pajak menje-
teri Koperasi dan UKM, kontribusi pe- laskan bahwa untuk mengoptimalkan
laku UMKM terhadap penerimaan na- penerapan PP. No 46 Tahun 2013,
sional sangat besar karena mencapai penyampaian pajak akan dipermudah
56,5%. Akan tetapi, kontribusinya ter- dengan bantuan Mesin Anjungan
hadap penerimaan pajak sangat kecil, Tunai Mandiri (ATM) untuk
sebesar 0,5% (Artikel, 9 Juli 2013, mempermulus proses pembayaran
www.depkop.go.id). Bagi pelaku UM- pajak. Dalam hal ini pemerintah telah
KM, pajak masih dilihat sebagai beban, melakukan usaha terbaiknya untuk
yang sebisa mungkin harus dihindari. meningkatkan jumlah penerimaan kas
Menurut Rohman dkk. negara. Biaya yang rendah dan proses
(2011:328), terdapat beberapa kendala yang mudah diha- rapkan akan
yang bisa menghambat kesadaran mampu mendorong Wajib Pajak
pelaku UMKM dalam membayar UMKM untuk segera melaksana- kan
pajak. Pertama, pengetahuan kewajiban perpajakannya.
perpajakan para pelaku UMKM Ada dua alasan mengapa UMKM
sangat minim. Kedua, kemam- puan harus membayar pajak. Pertama, Un-
administrasi pembukuan yang baik dang-Undang mewajibkan warga ne-
sebagai dasar perhitungan pajak gara yang memiliki penghasilan untuk
masih kurang. Ketiga, beberapa kasus membayar pajak. Kedua,
pajak yang mencuat belakangan ini ketergantung- an pembangunan pada
membuat pelaku UMKM enggan pajak (Riyanto, 2011). Sebagai salah
mela- porkan perhitungan pajak satu unsur peneri-
mereka
72
Jurnal Rekomen Edisi April Volume 2 No.2 2019

maan negara, (penerimaan) dan berusaha


tentang objek
pajak langsung dari mem- berikan
yang diketahui
memiliki sesuatu; serapan interprestasi
dan dapat
peran yang atau proses tentang apa
menginterprest
sangat besar seseorang yang dilihatnya
asikan materi
dan semakin mengetahui itu, ia akan
tersebut secara
dian- dalkan beberapa hal dipengaruhi
benar.
untuk melalui bebe- oleh
Pengetahuan
kepentingan rapa panca karakteristik
dan pema-
pembangun- individual yang
inderanya. haman Wajib
an dan dimiliki- nya
Dalam peneliti- Pajak
pengeluaran seperti sikap,
an ini, persepsi mengenai
pemerintah motif,
yang dimaksud peratur- an
(Su- padmi kepentingan,
adalah persepsi perpajakan
dalam Rajif,
pelaku usaha minat,
2011). berkaitan
yang mem- pengalaman,
dengan per-
Perubahan pengetahuan,
pengaruhi sepsi Wajib
dalam sistem dan harapannya.
sikapnya dalam Pajak dalam
perpajak- an
menerapkan Pengetahua menentukan
berguna untuk
pajak UMKM. n sebagai suatu perilakunya.
meningkatkan ingatan dan
Persepsi Semakin
gairah dalam hafalan terhadap
seseorang tidak tinggi pengeta-
membayar materi yang
timbul dengan huan dan
pajak. Persepsi dipe- lajari,
sendirinya, pemahaman
terha- dap memahami
tetapi melalui Wajib Pajak,
pajak dan adalah suatu
pro- ses dan ma- ka Wajib
pemerintah kemau- an
faktor-faktor Pajak dapat
yang berupa untuk
yang menentukan
kepercayaan menjelaskan
mempenga- ruhi peri- lakunya
dan keyakinan secara benar
persepsi dengan lebih
bahwa pe- baik dan
seseorang. Salah
merintah yang sesuai dengan
satu fak- tor
betul-betul ketentuan
yang
melayani perpajakan.
mempengaruhi
rakyatlah yang
persepsi sese- Pengalam
dapat
orang adalah an dapat
mempengaruhi
individu yang diartikan seba-
ekonomi
bersang- kutan gai bagian dari
rakyat. (pemersepsi). kejadian atau
Persepsi Apabila peristiwa
adalah seseorang dalam
tanggapan melihat sesuatu perjalanan
73
Jurnal Rekomen Edisi April Volume 2 No.2 2019

hidup yang banyak penyebab kinerja yang


terjadi pengalaman perilaku, tinggi. Jemes
pada waktu yang andaikan L Gibson
yang dimiliki perilaku (1991:24) me-
lampau. seseorang tersebut nyatakan
Wajib mengenai efektif, ma- bahwa
Pajak obyeknya, ka perilaku patuh
Orang maka akibatnya Wajib
Pribadi semakin berupa
yang tinggi pula Pajak sangat- dapat memenuhi
melakukan persepsi sangat kewajibannya.
kegiat- an seseorang dipengaruhi oleh Hasil peneli- tian
usaha terhadap variabel perilaku Resyniar (2013),
memiliki obyeknya. individu dan
menunjukkan bah-
lebih ling- kungannya.
Motivasi wa mayoritas
banyak adalah Salah satu persepsi pelaku
penga- konsep yang tujuan UMKM setuju
laman menguraikan pemerintah me- terhadap penerapan
langsung tentang nerbitkan PP No. PP No. 46 Tahun
dalam kekuatan 46 Tahun 2013 2013 mengenai
menghitun yang ada adalah untuk fasilitas kemu-
g, dalam diri memberikan dahan dan
memperhit setiap kemudahan bagi penyederhanaan
ungkan, individu masyarakat perpa- jakan.
membayar, untuk dalam
Berdasarkan
dan me- memulai dan melaksanakan
latar belakang
laporkan mengarahka ke- wajiban
terse- but, penulis
pajaknya n perilaku. perpajakan. Sri
akan melakukan
serta Tujuan teori Mulyani (2009),
suatu pe- nelitian
berinteraks motivasi mengungkapkan
apakah
i dengan adalah bahwa
pengetahuan dan
aparat mempre- kemudahan akan
pe- mahaman
pajak diksi memberikan
tentang peraturan
dibandingk perilaku. impulse
perpajak- an,
an dengan Perlu tersendiri ba- gi pengalaman
Wajib ditekankan Wajib Pajak, dalam
Pajak perbe- daan dengan alasan melaksanakan
Orang antara logis bahwa kewajiban
Pribadi pe- motivasi, mereka tidak perpajakan,
gawai atau perilaku, dan perlu melakukan motivasi Wajib
karyawan. ki- nerja. pengorbanan Pajak dan
Semakin Motivasilah yang besar untuk kemudahan dalam
74
Jurnal Rekomen Edisi April Volume 2 No.2 2019

memba- yar pengaruh A DAN mengungka


pajak terhadap PERU- pkan bahwa
mempengaruhi penerapa MUSAN
Theory of
n Pajak MODEL
penerapan Planned
UMKM? PENELIT
pajak UMKM, IAN Behavior
dengan 2. Apakah A. Telaah merupakan
harapan dapat pengalam Pustaka pe-
merubah an dalam ngembanga
1. Teori
persepsi melak- Perilaku yang n dari
pengusaha sanakan Direncanaka
Theory of
kewajiba n
terhadap pajak Reasoned
n (Theory of
dan Planned Action
perpajaka
meningkatkan Behavior) (TRA) yang
n ber-
gairah dalam bertujuan
pengaruh Theo
melaksanakan mem-
terhadap ry of
kewajiban perlihatkan
penerapa Planned
perpajakan. hubungan
n Pajak Behavior
UMKM? ada- lah dari perila-
A. Perumusan ku-perilaku
3. Apakah sebuah
Masalah
motivasi teori yang yang
Mengacu dimunculka
Wajib meramalk
pada latar n oleh
Pajak an
belakang di
ber- bagaiman individu
atas, maka
pengaruh untuk
rumusan a seorang
terhadap menanggap
masalah individu
penerapa
penelitian mem- i sesua- tu.
n Pajak
yang dapat pertimban Dalam
UMKM?
penulis gkan Theory of
kemukakan 4. Apakah Planned
perilakun
adalah: kemudah
ya akibat Behavior
an dalam
1. Apakah adanya (TPB)
mem-
pengetahua terdapat
bayar pertimban
n dan variabel
pema- pajak gan dan
berpengar perenca- kontrol
haman
tentang uh naan keperilakua
peraturan terhadap sebelum n yang
pajak ber- penerapa tidak
merespon
n Pajak terdapat
stimulus
UMKM?
(Nugroho pada
, 2014). Theory of
II. TELAAH Reasoned
Ajzen
PUSTAK
(1991) Action
75
Jurnal Rekomen Edisi April Volume 2 No.2 2019

(TRA). bahwa tersebut. tersebut. Hal


Variabe tidak Dalam yang mung-
l semua Theory of kin
kontrol tindakan Reasoned menghambat
keperila yang Action, hal saat perilaku
ku- an diambil ini disebut ditampilkan
mengart oleh indi- dengan dapat berasal
ikan norma- dari diri
norma pribadi
vidu berada al beliefs
subjektif maupun dari
di bawah merupakan
kendali sikap ekster- nal,
keyakinan
indi- vidu (subjective faktor
da- ri
tersebut. norms) lingkungan.
individu
Theory terhadap
akan hasil
of Planned perilaku.
(outcome)
Behavior c. Control
dari suatu
membagi beliefs,
perilaku dan
tiga macam yaitu
evalua- si.
alasan yang keyakinan
Pada Theory
dapat
of Reasoned atas
mempengar
Action hal keberadaa
uhi tindakan
ini disebut n hal-hal
yang
dengan yang
diambil
sikap mendukun
oleh
(attitude) g atau
individu,
yaitu: terhadap mengham
peri- laku. bat
a. Behavio
perilaku
ral b. Normative
yang
beliefs, beliefs, yaitu
ditampilk
yaitu keya- kinan
an dan
keper- tentang
persepsin
cayaan- harapan
ya tentang
kepercay normatif
seberapa
aan yang
kuat hal-
mengena muncul
hal
i akan akibat
tersebut
terjadiny pengaruh
mendu-
a suatu orang lain
kung atau
perilaku. dan motivasi
mengham
Dengan untuk
bat perila-
kata lain, memenuhi
kunya
behavior harapan
76
Jurnal Rekomen Edisi April Volume 2 No.2 2019

D bahwa T 1) Me
alam dengan a mb
Theo sikap h eri
u ka
ry of indivi-
n n
Reas du untuk
ke
oned berperila 2
mu
Acti ku yang 0
1 da
on baik ha
3
varia ketika n
bel menjala M
da
ini nkan ak
n
su
belu ketentua pe
d
m n per- ny
da
ada, pajakan, ed
ri
maka secara erh
di
an
dita langsung kel
aa
mba memu- ua
n
hkan dahkan rk
atu
pada Wajib an
ran
Theo Pajak ny
per
ry of dalam a
paj
Plan melaksa- Pe
ak
rat
ned nakan an.
ur
Beha kewajiba 2) M
an
vior, n en
Pe
diseb perpajak ge
rp
ut an. du
aja
ka
deng ka si
an 2. PP No. 46 n m
Perc Tahun 2013 me as
eive a. M lal ya
d ak ui ra
su PP ka
Beha
d No t
vior
da .46 u-
al n tu
Ta
Cont T k
hu
rol. uj ter
n
Jadi ua tib
20
n be
dapat 13
P ra
disi P ini d
m- N ad mi
pulk o. ala ni
an 46 h: str
77
Jurnal Rekomen Edisi April Volume 2 No.2 2019

a b dal sya
s e am ra-
i r pe kat
. i ny dal
3) M k ele am
e a ng me
n n gar lak
g k aa san
e e n aka
d s n
n
u e
e ke-
k g
m wa
a a
p jib
s r
i a a an
t . per
m a paj
Se
a n aka
da
s m ng n.
y a ka 2) Me
a s n nin
r y tuj
a gk
a ua
k atn
r n
a ya
a da
t pe
k ri
PP ng
u a
No eta
n t
.4 hu
t u
6 an
u n
Ta ten
k t hu tan
u n g
t k 20 ma
r b 13
a nfa
e ini
n at
r ad
s per
k ala
p paj
o h:
a ak
r n 1) Ke an
a t mu ba
n r da gi
s i ha ma
i - n sya
. b ba rak
4) M u gi at.
e s ma
m i
3) Terci ptany
78
Jurnal Rekomen Edisi April Volume 2 No.2 2019

a s etap asark
ko a kan an
ndi l cara pere-
si 5
men dara
ko a
y ghi- n
ntr
a tung bruto
ol
t Paja (oms
sos
( k et).
ial 2
dal Peng 2) Pasa
)
am hasil l 17
h
me u an ayat
me r yang (7)
nu u lebih UU
hi f sede PPh:
ke- e
rhan Pada
wa U
a intin
U
jib diba ya
an
P ndin pene
per
P g- rbita
paj h kan n PP
aka :
n. deng No.4
De an 6
b. Dasar
Huku ng men Tahu
m an ggun n
Dasar me akan 2013
hukum ng UU dituj
dari gu PPH ukan
dikelu na secar terut
arkan- ka a ama
nya PP n umu untu
No.46 Per m, k
Tahun a- yak- kese
2013 tur ni derh
ini an men a-
adalah Pe ghitu naan
ada me ng dan
dua rint dan pem
landas ah mem erata
an hu- (P an
ba-
kum, P) dala
yar
yaitu: da- m
paja
1) P pat k mela
a dit berd ksana

79
Jurnal Rekomen Edisi April Volume 2 No.2 2019

kan No.46 lebih


2) Pere
ke tahun i Rp.
daran
waj 2013 4,8
iba bruto
ini Milia
n (oms
adalah: r da-
per et)
paj 1) Pe lam
me-
aka ng 1
rupa
n. has tahu
kan
c. P ila n
juml
o n pajak
ah
k dar .
o pered
i aran
k-
usa bruto
P
o ha (oms
k yan et)
o g semu
k dit a
K eri
et gerai
ma /
e
nt ata coun
u u ter/o
a dip utlet
n ero atau
P leh
P sejen
Wa isnya
N
o. - baik
4 jib pusat
6 Paj maup
T ak un
a den
h caba
gan ng-
u
n per nya.
2 eda
3) Tarif
0 ran
1 paja
bru
3 k
to
yang
Objek (o
terut
pajak ms
ang
yang et)
dan
dikena yan
i haru
g
berda- s
tid
sarkan diba
ak
PP yar
me
80
Jurnal Rekomen Edisi April Volume 2 No.2 2019

ad kel asilan pem


ala ont atau non ain
h on objek musi
1 g, pajak k,
% pa- berdasar pem-
dar kai - kan PP bawa
i an, No.46 acara
ju ele Tahun , dan
ml ktr 2013 seba
ah oni adalah: gaim
per k,
1) Peng a- na
ed be
hasil dala
ara ng
an m
n kel
dari penj
br , jasa elasa
uto pe sehu n
(o nja -
Pasal
ms hit, bung
2
et) an
. wa ayat
deng
run (2)
4) Us an
g/r PP
ah um peke
rjaan No.4
a ah
ma beba 6
da
ka s, Tahu
pat
n, seper n
me
sal ti 2013
lip on, misa .
uti da lnya
usa n 2) Peng
dok-
ha us hasil
da ah ter, an
ga a dari
lainnya advo
ng usah
. kat/p
da a da-
Hal- enga
n gang
jas hal cara,
dan
a, yang akun
jasa
sep dikecu tan,
yang
erti alikan, notar
dike
to- atau is,
nai
ko/ tidak PPA
PPh
kio dikena T, Final
s/l i pajak arsit (Pas
os pengh ek, al 4
81
Jurnal Rekomen Edisi April Volume 2 No.2 2019

ay
at
(2)
),
sep
erti
mi
sal
ny
a
se
wa
ka-
ma
r
ko
s,
se
wa
ru
ma
h,
jas
a
ko
nst
ruk
si
(pe
ren
ca
na
an,
pel
aks
an
aa
n,
da
n
pe
ng
a-

82
wasan), PPh usaha migas, rasi secara komersial mem-
dan lain sebagainya yang peroleh peredaran bruto me-
diatur berdasarkan Peratur- lebihi Rp. 4,8 Miliar.
an Pemerintah. 3) Orang Pribadi atau Badan
Subjek pajak PP No.46 Tahun yang dimaksud diatas mes-
2013 ini adalah: kipun tidak dikenai PP
1) Orang pribadi No.46 Tahun 2013, wajib
2) Badan, tidak termasuk Ben- melaksanakan ketentuan
tuk Usaha Tetap (BUT), perpajakan sesuai dengan
yang menerima penghasilan UU KUP maupun UU PPh
dari usaha dengan peredar- secara umum.
an bruto (omset) yang tidak Masa penyetoran dan pelaporan
melebihi Rp. 4,8 Miliar da- pajak PP No.46 Tahun 2013
lam 1 (satu) tahun pajak. Ta- adalah:
hun pajak disini adalah jang- 1) Penyetoran paling lama
ka waktu 1 (satu) tahun ka- tanggal 15 bulan berikutnya.
lender, kecuali Wajib Pajak 2) SSP sekaligus se-
berfungsi
menggunakan tahun buku bagai SPT Masa PPh Pasal 4
yang tidak sama dengan ta- ayat (2). Jika SSP sudah vali-
hun kalender. dasi NTPN tidak perlu lapor
Non subjek pajak, atau yang SPT Masa PPh Pasal 4 ayat
tidak dikenai pajak berdasarkan (2).
PP No.46 Tahun 2013 ini adalah: 3) Penghasilan yang dibayar
1) Orang pribadi yang melaku- berdasarkan PP No.46 Ta-
kan kegiatan usaha perda- hun 2013 dilaporkan dalam
gangan dan/atau jasa yang SPT Tahunan PPh pada ke-
menggunakan sarana yang lompok penghasilan yang
dapat dibongkar pasang dan dikenai pajak final dan/atau
menggunakan sebagian atau bersifat final.
seluruh tempat untuk ke- 3. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
pentingan umum. Misalnya (UMKM)
pedagang keliling, pedagang Sesuai dengan Undang-Undang
asongan, warung tenda di Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usa-
area kaki-lima, dan sejenis- ha Mikro Kecil dan Menengah
nya. (UMKM):
2) Badan yang belum berope- a. Pengertian UMKM:
rasi secara komersial atau 1) Usaha Mikro adalah usaha
yang dalam jangka waktu 1 produktif milik orang per-
(satu) tahun setelah berope- orangan dan/atau badan
usaha perorangan yang me- mikro sebagaimana diatur
menuhi kriteria usaha dalam Undang-Undang ini.
2) Usaha Kecil adalah usaha maksud dalam
ekonomi produktif yang Undang- Undang ini.
berdiri sendiri, yang dilaku-
3) Usaha Menengah adalah
kan oleh orang perorangan
usaha ekonomi produktif
atau badan usaha yang bu-
yang berdiri sendiri, yang
kan merupakan anak peru-
dilakukan oleh orang perse-
sahaan atau bukan cabang
orangan atau badan usaha
perusahaan yang dimiliki,
yang bukan merupakan
dikuasai, atau menjadi ba-
anak perusahaan atau ca-
gian baik langsung maupun
bang perusahaan yang
tidak langsung dari usaha
dimi- liki, dikuasai, atau
menengah atau usaha besar
menjadi bagian baik
yang memenuhi kriteria
langsung mau- pun tidak
usaha kecil sebagaimana di-
langsung dengan usaha
b. Kriteria UMKM
kecil atau usaha besar
dengan jumlah kekayaan
bersih atau hasil penjualan
tahunan sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang ini.

Kriteria
No Uraian
Asset Omzet
1 Usaha Mikro Max 50 Jt Max 300 Jt
2 Usaha Kecil > 50 Jt - Jt > 300 Jt - 2,5 M
500
Usaha
3 Menengah > 500 Jt - 10 M > 2,5 M - 50M
4. Pengetahuan dan Pemahaman paikan Surat Pemberitahuan
ten- tang Peraturan Perpajakan (SPT), pembayaran, tempat
Pengetahuan dan pemahaman pembayaran, denda dan batas
tentang peraturan perpajakan ada- waktu pembayar- an atau
lah proses dimana Wajib Pajak pelaporan SPT (Resmi, 2009).
mengetahui tentang perpajakan Menurut Widayati dan Nurlis
dan mengaplikasikan pengetahuan (2010) dalam Handayani (2012)
itu untuk membayar pajak. Penge- terdapat beberapa indikator Wajib
tahuan dan pemahaman peraturan Pajak mengetahui dan memahami
perpajakan yang dimaksud peraturan perpajakan, yaitu:
mengerti dan paham tentang Ke- 1) Kepemilikan NPWP, setiap Wa-
tentuan Umum dan Tata Cara Per- jib Pajak yang memiliki pengha-
pajakan (KUP) yang meliputi ten- silan wajib untuk mendaftarkan
tang bagaimana cara menyam- diri untuk memperoleh NPWP
sebagai salah satu sarana untuk pengadministrasian pajak.
2) Pengetahuan dan pemahaman Pengetahuan dan pema-
mengenai hak dan kewajiban se-
haman Wajib Pajak mengenai
bagai Wajib Pajak. Apabila Wa-
peraturan perpajakan berkaitan
jib Pajak telah mengetahui dan
dengan persepsi Wajib Pajak
memahami kewajibannya seba-
dalam menentukan perilakunya.
gai Wajib Pajak, maka mereka
Semakin tinggi pengetahuan dan
akan melakukannya, salah satu-
pemahaman Wajib Pajak, maka
nya adalah membayar pajak.
Wajib Pajak dapat menen-tukan
3) Pengetahuan dan pemahaman perilakunya dengan lebih baik
mengenai sanksi perpajakan. Se- dan sesuai dengan ketentu-an
makin tahu dan paham Wajib
perpajakan. Namun jika Wa-jib
Pajak terhadap peraturan perpa-
Pajak tidak memiliki penge-
jakan, maka semakin tahu dan
tahuan dan pemahaman menge-
paham pula Wajib Pajak terha-
nai peraturan dan proses perpa-
dap sanksi yang akan diterima
jakan, maka Wajib Pajak tidak
bila melalaikan kewajiban per-
dapat menentukan perilakunya
pajakan mereka. Hal ini tentu
dengan tepat (Zulaikha dan Nu-
akan mendorong setiap Wajib
groho, 2012).
Pajak yang taat akan menjalan-
kan kewajibannya dengan baik.
5. Pengalaman dalam Melaksana-
4) Pengetahuan dan pemahaman kan Kewajiban Perpajakan
mengenai PTKP, PKP dan tarif
Dalam Kamus Besar
pajak. Dengan mengetahui dan
Baha- sa Indonesia (1995:22),
memahami mengenai tarif
penga- laman adalah yang
pajak yang berlaku, maka akan
pernah di- alami (dijalani,
dapat mendorong Wajib Pajak
dirasai, di- tanggung, dsb).
untuk dapat menghitung
Pengalaman da- pat dibagi
kewajiban pajak sendiri secara
menjadi dua yaitu:
benar.
1) Pengalaman diri sendiri
5) Wajib Pajak mengetahui dan
Pengalaman dapat diarti-
memahami peraturan perpajak-
kan sebagai kejadian atau
an melalui sosialisasi yang dila-
peristiwa yang terjadi pada
kukan oleh KPP.
waktu lampau yang me-
6) Wajib Pajak mengetahui dan
nimpa diri sendiri dan tidak
memahami peraturan pajak
menimpa orang lain, kemu-
me- lalui training perpajakan
dian peristiwa atau kejadian
yang mereka ikuti.
tersebut dijadikan sebagai
pelajaran atau peringatan
menuju langkah perjalanan
hidup berikutnya.

2) Pengalaman orang lain Pengalaman orang lain da-


pat diartikan suatu kejadian sasaran kepuasan (Asmara da-
atau peristiwa yang telah lam Sulistiyono, 2012).
menimpa orang lain se-
Marihot (1998) dalam
hingga dapat dipelajari, tan-
Handayani (2012) mengemuka-
pa harus dialami diri sendi-
kan bahwa motivasi dapat beru-
ri secara langsung, sebagai
pa motivasi intrinsik dan eks-
bekal dalam menjalani kehi-
trinsik. Motivasi yang bersifat
dupan selanjutnya.
intrinsik adalah manakala sifat
Semakin banyak penga- pekerjaan itu sendiri yang mem-
laman yang dimiliki seseorang buat seseorang termotivasi,
mengenai obyeknya, maka se- orang tersebut mendapat kepu-
makin tinggi pula persepsi sese- asan dengan melakukan peker-
orang terhadap obyeknya. Pe- jaan tersebut bukan karena
ngalaman yang dimiliki oleh rangsangan lain seperti status
Wajib Pajak dalam melaksana-
ataupun uang atau bisa juga di-
kan kewajiban administrasi per-
katakan seseorang melakukan
pajakan menjadi faktor penting
hobinya. Sedangkan motivasi
untuk merumuskan sebuah per-
ekstrinsik adalah manakala ele-
sepsi Wajib Pajak.
men-elemen diluar pekerjaan
6. Motivasi Wajib Pajak
yang melekat dipekerjaan terse-
Motivasi berasal dari kata but menjadi faktor utama yang
Latin “MOVERE” yang berarti membuat seseorang termotivasi
“dorongan atau daya pengge- seperti status ataupun kompen-
rak”. Motivasi ini hanya diberi- sasi.
kan kepada manusia khususnya
Motivasi mempersoalkan
kepada para pengikut. Reksoha-
bagaimana caranya mendorong
diprojo dan Handoko (1997:252)
gairah masyarakat, agar
dalam Sulistiyono (2012) men-
mereka mau untuk ikut serta
definisikan motivasi adalah ke-
ambil ba- gian dalam suatu
adaan dalam diri seseorang yang
proses pem- bangunan. Hal ini
mendorong keinginan in-dividu
dapat dilihat dengan
untuk melakukan kegiat-an-
bersedianya masyarakat untuk
kegiatan tertentu guna men-capai memberikan apa yang
tujuan. Jadi motivasi yang ada dikehendaki pemerintah untuk
pada seseorang akan mewu-
mewujudkan tujuan pem-
judkan suatu perilaku yang di-
bangunan. Tujuan teori motivasi
arahkan pada tujuan mencapai
adalah memprediksi perilaku.
Perlu ditekankan perbedaan-
perbedaan antara motivasi, peri-
laku, dan kinerja. Motivasilah

penyebab perilaku. Andaikan perilaku tersebut efektif, maka


akibatnya berupa kinerja yang
meningkatkan kepatuhan Wajib
tinggi.
Pajak. Kemudahan akan mem-
Kesadaran masyarakat berikan impulse tersendiri bagi
se- bagai Wajib Pajak yang Wajib Pajak, dengan alasan
patuh, sangat erat terkait logis bahwa mereka tidak perlu
dengan per- sepsi masyarakat me- lakukan pengorbanan yang
tentang pajak. Persepsi sangat besar untuk dapat memenuhi
berpengaruh terhadap motivasi kewajibannya.
Wajib Pajak dalam membayar Berbagai kemudahan
pajak. Moti- vasi pada yang terkandung dalam
akhirnya berpengaruh terhadap Peraturan Pemerintah Nomor
kepatuhan Wajib Pajak dalam 46 Tahun 2013, yaitu:
memenuhi kewajiban 1) Kemudahan dalam meng-
perpajakannya. Sesuai dengan hitung pajak penghasilan
Jemes L Gibson (1991:24) karena pemberlakuan satu
dalam Sulistiyono (2012) tarif yaitu 1% dimana
menyatakan bahwa perilaku omset atau peredaran bruto
patuh Wajib Pa- jak sangat- setiap bulan menjadi dasar
sangat dipengaruhi oleh penge- naan pajaknya.
variabel perilaku individu dan
2) Kemudahan dalam pe-
lingkungannya.
nyampaian pajak, Wajib
7. Kemudahan dalam Membayar Pa- jak UMKM dapat
Pajak melaku- kan pembayaran
Salah satu tujuan Pemerin- pajak me- lalui mesin
tah menerbitkan Peraturan Pe- Anjungan Tunai Mandiri
merintah Nomor 46 Tahun 2013 (ATM). Adapun ATM
adalah untuk memberikan ke- yang saat ini melayani
mudahan bagi masyarakat da- pembayaran pajak adalah
lam melaksanakan kewajiban Bank Mandiri, BNI, BCA,
perpajakan. Menurut Kamus Be- dan BRI.
sar Bahasa Indonesia (1995: Menurut Adam Smith da-
668), kemudahan adalah hal lam Priantara (2009),
(sifat) mudah, keadaan mudah kemudah- an termasuk dalam
atau sesuatu yang dapat Asas Con- venience yang
mempermu- dah dan mengandung arti bahwa
memperlancar usaha. pemungutan pajak harus
Sri Mulyani (2009) dalam memperhatikan saat-saat dan
Doli (2009), mengungkapkan waktu yang tepat yang me-
bahwa kemudahan dan keseder- mungkinkan Wajib Pajak de-
hanaan sistem perpajakan dapat ngan mudah memenuhi kewa-
jibannya. Asas ini menekankan
pula bahwa pembayaran pajak b. Pengaruh antara Pengalaman
harus memberi kesan mudah dalam Melaksanakan Kewajib-
dan menyenangkan sehingga an Perpajakan terhadap Pene-
mendorong Wajib Pajak rapan Pajak UMKM
senang membayar pajak.
Pengalaman tentunya
memberikan banyak manfaat
A. Perumusan Model Penelitian bagi seseorang. Semakin banyak
dan Hipotesis
pengalaman yang dimiliki sese-
1. Perumusan Model Penelitian
orang mengenai objek stimulus-
a. Pengaruh antara Pengetahuan nya maka semakin tinggi pula
dan Pemahaman tentang Pera-
persepsi seseorang terhadap ob-
turan Perpajakan Penerapan
jeknya. Penelitian Rahmawati
Pajak UMKM
(2008) menunjukkan bahwa
Pengetahuan dan pema- pengalaman berpengaruh secara
haman tentang peraturan perpa- signifikan terhadap pelaksanaan
jakan adalah proses dimana Wa- self assessment system dalam
jib Pajak mengetahui tentang me- menuhi kewajiban pajak.
perpajakan dan mengaplikasi-
Pengalaman yang
kan pengetahuan itu untuk
dimiliki oleh Wajib Pajak
membayar pajak. Rachmadi
menjadi faktor penting untuk
(2014) dalam penelitiannya me-
merumuskan persepsi Wajib
nyatakan bahwa pemahaman
Pajak. Wijaya (2011) dalam
perpajakan mempunyai penga- penelitiannya menyatakan
ruh signifikan terhadap persepsi bahwa terdapat pengaruh
Wajib Pajak atas perilaku peng- antara pengalaman terhadap
gelapan pajak. Pengetahuan dan tingkat kepatuhan ma-
pemahaman mengenai peratur-
syarakat dalam ketentuan
an perpajakan berkaitan dengan
umum perpajakan khususnya
persepsi Wajib Pajak dalam me- pajak penghasilan.
nentukan perilakunya.
Berdasarkan uraian di atas,
Berdasarkan uraian di atas, ma- ka dapat digambarkan
maka dapat digambarkan model model penelitian sebagai
penelitian sebagai berikut: berikut:
H1 : Pengetahuan dan pema- H2: Pengalaman dalam melak-
haman tentang peraturan sanakan kewajiban perpa-
perpajakan berpengaruh jakan berpengaruh terha-
terhadap penerapan dap penerapan Pajak UM-
Pajak UMKM. KM.

c. Pengaruh antara Motivasi Wa- Motivasi merupakan fak- tor


jib Pajak terhadap Penerapan yang dapat membentuk per- sepsi
Pajak UMKM seseorang. Penelitian yang dilakukan
oleh Dewi (2011) ten- tang
persepsi Wajib Pajak UMKM,
persepsi Wajib Pajak atas
menyimpulkan bahwa kemu-
pengenaan pajak penghasilan
dahan membayar pajak ber-
menyimpulkan bahwa motivasi pengaruh positif terhadap pe-
berpengaruh positif dan signifi- rsepsi Wajib Pajak.
kan terhadap persepsi Wajib Pa- Berdasarkan uraian di atas,
jak atas pengenaan pajak peng- maka dapat di- gambarkan
hasilan. Tujuan teori motivasi model penelitian se- bagai
adalah memprediksi perilaku. berikut:
Perlu ditekankan perbedaan-
H4 : Kemudahan dalam memba-
perbedaan antara motivasi, peri- yar pajak berpengaruh terha-
laku, dan kinerja. Motivasilah dap penerapan Pajak UM-
penyebab perilaku. Andaikan KM.
perilaku tersebut efektif, maka
akibatnya berupa kinerja yang B. Metode Penelitian
tinggi. Berdasarkan uraian di 1. Jenis Penelitian
atas, maka dapat digambarkan
Penelitian ini merupakan pe-
model penelitian sebagai berikut
nelitian survei, yaitu penelitian di-
H3 :Motivasi Wajib Pajak ber-
mana informasi dikumpulkan dari
pengaruh terhadap responden dengan menggunakan
pene- rapan Pajak kuesioner dengan menggunakan su-
UMKM.
atu teknik pengumpulan informasi
yang dilakukan dengan cara
d. Pengaruh antara Kemudahan menyusun daftar pertanyaan yang
dalam Membayar Pajak terha- diajukan pada responden (Singa-
dap Penerapan Pajak UMKM rimbun dan Effendi, 1995). Dalam
Sesuai dengan asas-asas penelitian survei, peneliti meneliti
pemungutan pajak oleh Adam karakteristik atau hubungan sebab
Smith, kemudahan termasuk akibat antar variable tanpa adanya
dalam Asas Convenience. intervensi peneliti.
Kemu- dahan dapat merubah 2. Objek Penelitian
persepsi dan meningkatkan
Objek penelitian ini adalah
kepatuhan Wajib Pajak.
Pengaruh pelaku UMKM terkait
Penelitian Norsain dan Yasid
pengetahuan dan pemahaman ten-
(2014) mengenai
tang peraturan perpajakan, penga-
laman dalam melaksanakan kewajib-
an perpajakan, motivasi Wajib Pajak,
kemudahan dalam membayar pajak
terhadap penerapam Pajak UMKM.
Jurnal Rekomen Edisi April Volume 2 No.2 2019

3. Sumber Data cara tertentu yang juga memiliki


Data yang digunakan dalam karakteristik tertentu, jelas dan leng-
penelitian ini adalah data primer kap yang dianggap bisa mewakili
dan sekunder sebagai pendukung. populasi (Hasan, 2002).
Data primer adalah data yang di-
kumpulkan sendiri oleh peneliti IV. HASIL PENELITIAN
langsung dari sumber pertama DAN PEMBAHASAN
(Suli- yanto, 2006). Data primer C. Hasil Analisis dan Pembahasan
diperoleh dengan menggunakan 1. Analisis Regresi Berganda

daftar per- tanyaan terstruktur Pengujian signifikansi penga-


berbentuk kue- sioner dengan ruh variabel pengetahuan dan pe-
tujuan mencari infor- masi mahaman tentang peraturan per-
langsung dari responden. pajakan, pengalaman dalam
4. Metode Pengumpulan Data melak-
Pengumpula UMKM baik
n data dalam pe- badan maupun
nelitian ini orang pribadi
menggunakan yang ter-daftar
kuesioner yang di KPP
merupakan alat Pratama
pengumpulan data Cilacap.
berisi daftar Sampel
pertanyaan yang adalah bagian
diberikan kepada dari po-pulasi
responden (Ridu- yang diambil
melalui cara-
wan, 2005). Data
Ta
yang diperoleh
be
adalah hasil l
jawaban 1.
responden ber- Ri
ng
kaitan dengan ka
variabel-variabel sa
pe- nelitian. n
H
5. Populasi dan asi
Sampel l
Populasi A
na
dalam penelitian
lis
ini adalah is
keseluruhan Re
jumlah Wajib gr
esi
Pajak Pelaku Be
84
Jurnal Rekomen Edisi April Volume 2 No.2 2019

r sanakan tput selanjutnya


g kewajiban ana- diperoleh
a
perpajakan, lisis ha-sil
n
d motivasi regresi perhitungan
a Wajib Pajak berganda yang dapat
maupun va- dengan di- ringkas
riabel bantuan pada Tabel
kemudahan software SPSS di bawah
dalam mem- for Win-dows, ini.
bayar pajak
Koefisien
No. terhadap
Variabel thitung
Regresi (satu sisi)

1 penerapan
Pengetahuan dan pemahaman 0,28 2,12 1,66
Pajak
tentang peraturan perpajakan (X1)
2 PengalamanUMKMdalam melaksanakan 0,80 5,93 1,66
kewajiban dalam
perpajakan (X2)
3 Motivasi Wajib Pajak (X3)
penelitian 0,42 3,53 1,66
4 Kemudahan ini dalam membayar 0,85 6,60 1,66
pajak (X4)dilakukan
dengan
teknik
analisis
regresi
berganda.

a
.
P
er
sa
m
a
a
n
R
e
gr
es
i
B
er
d
as
ar
k
a
n
o
u

84
Jurnal Rekomen Edisi April Volume 2 No.2 2019

Konstanta = -3,11
Koef. = 0,65
Determinasi
Fhitung = 44,46
bel pengetahuan dan pema-
Berdasarkan data-data haman tentang peraturan
pada Tabel 1, selanjutnya dapat perpajakan, pengalaman da-
dibuat persamaan regresi ber- lam melaksanakan kewajib-
ganda sebagai berikut: an perpajakan, motivasi Wa-
Y = -3,11 + 0,28X1 + 0,80X2 jib Pajak dan kemudahan
+ 0,42X3 + 0,85X4 dalam membayar pajak se-
b. Interpretasi cara bersama-sama (simul-
1) Koefisien Determinasi tan) mempunyai pengaruh
Output regresi ber- yang signifikan terhadap pe-
ganda menunjukkan bahwa nerapan Pajak UMKM, atau
koefisien determinasi (R2) dapat pula dinyatakan bah-
sebesar 0,65. Koefisien terse- wa model regresi berganda
but menunjukkan bahwa se- yang terbentuk dinyatakan
besar 65,20 persen variasi tepat atau cocok dengan da-
perubahan variabel pene- ta hasil penelitian (goodness
rapan Pajak UMKM dapat of fit).
dijelaskan oleh perubahan
variabel pengetahuan dan Pengujian Signifikansi

pemahaman tentang per- Pengaruh Secara Parsial

aturan perpajakan, penga- dengan Uji t Pengujian sig-

laman dalam melaksanakan nifikansi pengaruh variabel

kewajiban perpajakan, moti- pengetahuan dan pemaham-

vasi Wajib Pajak dan varia- an tentang peraturan perpa-

bel kemudahan dalam mem- jakan, pengalaman dalam

bayar pajak, sedangkan melaksanakan kewajiban

34,80 persen dapat dijelas- perpajakan, motivasi Wajib

kan oleh variabel-variabel Pajak maupun kemudahan

lain yang tidak diteliti. dalam membayar pajak ter-


hadap penerapan Pajak UM-
2) Uji F KM secara parsial dilakukan
Berdasarkan output re- uji t.
gresi diperoleh nilai
Dengan menggunakan
Fhitung sebesar 44,46 lebih
tingkat kesalahan () = 0,05
besar dari nilai Ftabel dengan
df = (k - 1) dan (n - k) yaitu dan degree of freedom (n – k),
dimana n = 100 dan k = 5,
2,45. Hasil uji F tersebut
menunjukkan bahwa varia- maka diketahui nilai t tabel
untuk pengujian satu sisi (one tailed) sebesar

85
Jurnal Rekomen Edisi April Volume 2 No.2 2019

1,661. Adapun dari 46 Tahun 2013.


output analisis regresi Secara teoritis, hasil
berganda diketahui pe- nelitian ini mendukung
bahwa nilai t hitung variabel penda-
pengetahuan dan
pemaham- an tentang
peraturan perpa- jakan
sebesar 2,12, nilai t hitung
variabel pengalaman
dalam melaksanakan kewa-
jiban perpajakan sebesar
5,93, nilai t hitung variabel
mo- tivasi Wajib Pajak
sebesar 3,53 dan nilai t hitung
variabel kemudahan dalam
memba- yar pajak sebesar
6,60.

2. Pembahasan Hasil Penelitian


a. Pengaruh Pengetahuan dan
Pemahaman tentang
Peraturan Perpajakan
terhadap Penerap- an Pajak
UMKM.
Hasil penelitian ini
membuktikan bahwa
pengeta- huan dan
pemahaman tentang
peraturan perpajakan ber-
pengaruh positif dan signifi-
kan terhadap penerapan Pajak
UMKM di KPP Pratama
Cila- cap. Hubungan kausal
tersebut menunjukkan bahwa
semakin tinggi tingkat
pengetahuan dan
pemahaman Pelaku UM- KM
tentang peraturan perpa-
jakan, maka akan semakin
baik pula persepsi
mereka atas penerapan
Pajak UMKM yaitu PP. No

86
Jurnal Rekomen Edisi April Volume 2 No.2 2019

pat Zulaikha dan Nugroho (2012) perilaku penggelapan pa- jak.


yang menyatakan bah- wa Selanjutnya, hasil peneliti- an
pengetahuan dan pema- haman ini juga konsisten dengan
Wajib Pajak mengenai peraturan studi sebelumnya yang
perpajakan berkait- an dengan dilaku- kan oleh Andala
persepsi Wajib Pa- jak dalam (2014) yang menyimpulkan
menentukan perila- kunya. bahwa pema- haman para
Semakin tinggi penge- tahuan dan pelaku UMKM memiliki
pemahaman Wajib Pajak, maka pengaruh yang po- sitif dan
Wajib Pajak dapat menentukan signifikan terhadap kepatuhan
perilakunya de- ngan lebih baik pelaksanaan PP No.46 Tahun
dan sesuai dengan ketentuan 2013. Setiap pe- ningkatan
perpajakan. Secara empiris, hasil nilai pemahaman para pelaku
penelitian ini mendukung hasil UMKM berpenga- ruh
peneliti- an sebelumnya yang terhadap peningkatan nilai
dilaku- kan oleh Rachmadi (2014) kepatuhan pelaksanaan PP
yang membuktikan bahwa No.46 Tahun 2013, karena
pemahaman perpajakan mem- pengetahuan dan pemahaman
punyai pengaruh signifikan mengenai peraturan perpa-
terhadap persepsi Wajib Pajak atas

jakan berkaitan dengan per- kewajib- an perpajakan, maka


sepsi Wajib Pajak dalam me- akan se- makin baik atas
nentukan perilakunya. penerapan PP. No 46 Tahun
b. Pengaruh Pengalaman dalam 2013. Hasil pene- litian ini
Melaksanakan Kewajiban Per- mendukung hasil pe- nelitian
pajakan terhadap Penerapan sebelumnya yang dila- kukan
Pajak UMKM oleh Rahmawati (2008) bahwa
Penelitian ini pengalaman berpenga- ruh secara
membuk- tikan bahwa signifikan terhadap pelaksanaan
pengalaman da- lam self assessment sys- tem dalam
melaksanakan kewajiban memenuhi kewajib- an pajak.
perpajakanmempunyai
c. Pengaruh Motivasi Wajib Pa- jak
penga- ruh yang positif dan
terhadap Penerapan Pajak
signifikan terhadap
UMKM
penerapan Pajak UMKM (PP.
Hasil penelitian ini
No 46 Tahun
membuktikan pula bahwa mo-
2013). Hasil penelitian ini
tivasi Wajib Pajak berpengaruh
me- nunjukkan bukti bahwa
positif dan signifikan terhadap
sema- kin baik pengalaman
penerapan Pajak UMKM di KPP
yang dimiliki oleh pelaku
Pratama Cilacap. Penga-
UMKM dalam melaksanakan

87
Jurnal Rekomen Edisi April Volume 2 No.2 2019

ruh tersebut (2011) yang juga membuktikan


mengindikasikan bahwa bahwa motivasi berpengaruh
semakin kuat motivasi positif dan signifikan terhadap
Wajib Pajak dalam persepsi Wajib Pajak atas pe-
memenuhi kewajiban ngenaan pajak penghasilan.
perpajakannya, ma- ka
d. Pengaruh Kemudahan dalam
akan semakin baik persepsi
Membayar Pajak terhadap Pe-
mereka atas penerapan PP. nerapan Pajak UMKM
No
Penelitian ini juga mem-
46 Tahun 2013. Hasil
buktikan bahwa kemudahan
peneliti- an ini sesuai
dalam membayar pajak ber-
dengan temuan studi
pengaruh positif dan signifi-
sebelumnya dari Diana-
kan terhadap penerapan Pajak
wati (2008) bahwa
UMKM di KPP Pratama Cila-
motivasi mempunyai
cap. Hubungan kausal tersebut
hubungan positif dan
menunjukkan bahwa semakin
berpengaruh secara signi-
baik persepsi pelaku UMKM
fikan terhadap kepatuhan
terkait dengan kemudahan da-
Wa- jib Pajak. Selanjutnya,
lam membayar pajak, maka
hasil studi ini juga
akan semakin baik pula per-
konsisten dengan hasil
sepsi mereka atas penerapan
penelitian sebelumnya yang
PP. No 46 Tahun 2013.
dilakukan oleh Dewi

Hasil penelitian ini men- tor-faktor yang mempengaruhi


dukung hasil penelitian sebe- persepsi pelaku usaha mikro, kecil
lumnya yang dilakukan oleh dan menengah (UMKM) juga
Rahmatika (2010) bahwa ke- mempengruhi penerapan pajak
mudahan dalam melakukan UMKM.
sistem pembayaran perpajakan
berpengaruh terhadap kesa-
V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
daran kewajiban perpajakan
A. Kesimpulan
pada sektor usaha kecil dan
Pengetahuan dan pemahaman ten-
menengah. Hasil studi ini juga
konsisten dengan penelitian
tang peraturan perpajakan, Penga- laman
dalam melaksanakan kewajiban perpajakan,
dari Norsain dan Yasid (2014)
Motivasi Wajib Pajak dan Kemudahan
mengenai persepsi Wajib Pajak
dalam membayar pajak, memiliki pengaruh,
UMKM yang menyimpulkan
terhadap penerap- an Pajak UMKM. Yang
bahwa kemudahan membayar
artinya semakin tinggi tingkat Pengetahuan
pajak berpengaruh positif ter-
dan pema- haman tentang peraturan
hadap persepsi Wajib Pajak.
perpajakan, Pengalaman dalam
Selain itu penelitian Savitri
melaksanakan ke- wajiban perpajakan,
(2016) menemukan bahwa fak-
88
Jurnal Rekomen Edisi April Volume 2 No.2 2019

Motivasi Wajib Pa- jak dan Kemudahan pajak maka semakin baik pula wajib
dalam membayar pajak untuk menerapkan Pajak
UMKM.

3. Implikasi
Berkaitan dengan meningkatkan
kepatuhan wajib pajak dalam meme-
nuhi kewajiban perpajakannya, maka
pihak KPP Pratama Cilacap sebaiknya
mampu menciptakan dan membangun
pengetahuan dan pemahaman tentang
peraturan perpajakan, pengalaman da-
lam melaksanakan kewajiban
perpajak- an, motivasi wajib pajak dan
kemudah- an dalam membayar pajak
bagi para pelaku UMKM yang
terdaftar sebagai wajib pajak terkait
dengan penerapan peraturan
pemerintah Nomor 46 Tahun 2013.
Upaya-upaya yang dapat dilaku- kan
diantaranya adalah dengan meng-
ikutsertakan wakil-wakil dari
golongan masyarakat pelaku UMKM
dalam pro- ses pengambilan
keputusan kebijakan mengenai
penerapan pajak UMKM agar
implementasi dari peraturan per-
undang-undangan mengenai perpajak-
an tersebut nantinya akan dapat dite-
rima dengan baik oleh mayoritas
wajib pajak berdasarkan pada prinsip
kemu- dahan, keadilan dan manfaat
ekonomi yang sesuai dengan harapan
para wajib pajak.

Pihak KPP Pratama Cilacap


juga harus melakukan penyuluhan dan
so- sialisasi mengenai maksud, tujuan
dan isi dari peraturan perpajakan
sebelum tahap penerapannya.
Sehingga wajib pajak semakin banyak
pengetahuan khususnya penerapan

89
Jurnal Rekomen Edisi April Volume 2 No.2 2019

pajak untuk UMKM. Selanjutnya


dengan keterba-

90
tasan dalam penelitian ini, maka pene- Kepatuhan Penyampaian Surat
litian selanjutnya perlu menambahkan Pemberitahuan (Spt) Tahunan
variabel bebas lainnya yang secara teo- Untuk Wajib Pajak Badan. Skripsi.
ritis maupun empiris mempengaruhi Surabaya: Universitas Brawijaya.
penerapan pajak UMKM, diantaranya Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis
adalah tarif dan sanksi perpajakan, si- Multivariate Dengan Program Ibm
kap terhadap perilaku (attitudes toward Spss 19. Edisi Ke-5. Semarang:
the behavior), norma subjektif (subjective Universitas Diponegoro.
norms) serta kontrol perilaku yang Gibson, J. L, Ivancevich, J. M, Donnelly, Jr,
di-
persepsikan (perceived behavioral J. H. 1991. Organisasi: Perilaku,
control). Struktur, Proses (Terj.). Erlangga.
Jika dimungkinkan, peneliti se- Jakarta.
lanjutnya perlu mengembangkan mo- Handayani, Sapti Wuri. 2012. Faktor-
del penelitian ini dengan menambah- Faktor Yang Mempengaruhi
kan variabel pemoderasi maupun Kemauan Membayar Pajak Wajib
va-
riabel pemediasi. Terkait dengan sub- Pajak Orang Pribadi Yang
yek penelitian, para peneliti selanjutnya Melakukan Pekerjaan Bebas.
perlu memperluas cakupan penelitian Skripsi. Purwokerto: Universitas
agar hasil penelitian nantinya lebih Jenderal Soedirman.
obyektif. Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-Pokok
Materi Metodologi Penelitian Dan
DAFTAR Aplikasinya. Bogor: Ghalia
PUSTAKA
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Indonesia.
1995. Kamus Besar Bahasa Indriantoro, Nur. Dan Supomo, Bambang.
Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta. 2002. Metodologi Penelitian. Edisi
Dewi, Komang Trisna Sari. 2015. Persepsi 1. Bpfe. Yogyakarta.
Pemilik Umkm Terhadap Ivancevich, J. M, Robert Konopaske,
Penerapan Peraturan Pemerintah Michael, T. M. 2007. Perilaku
Nomor 46 Tahun 2013 Di Organisasi Dan Manajemen.
Kabupaten Buleleng. E-Journal S1 Erlangga.
Jakarta.
Ak Universitas Pendidikan Ganesha. Mardiasmo. 2008. Perpajakan Edisi
Vol. 3, No. 1. Revisi. Cv Andi Offset. Yogyakarta.
Dewi, Mira Riangga. 2011. Persepsi Muhammadinah. Dan Effendi, R. 2011.
Wajib Pajak Atas Pengenaan Pajak Pengaruh Persepsi Dan Minat
Penghasilan: Antaseden Dan Mahasiswa Akuntansi Universitas
Konsekuensinya. Skripsi. Semarang: Bina Darma Palembang Terhadap
Universitas Diponegoro. Profesi Akuntan Publik.
Doli, D. Dan Rusydi, M. K. 2009. Faktor- Http://Blog.Binadarma.Ac.Id/Effendi/.
Faktor Yang Mempengaruhi Diakses 10 April 2014.
Riduwan. 2005. Skala Pengukuran
Norsain. Dan Yasid, A. 2014. Pengaruh Variabel-Variabel Penelitian. Ban-
Perubahan Tarif, Kemudahan dung: ALfabeta.
Membayar Pajak Dan Sosialisasi Robbins, Stephen P. 1996. Perilaku
Pp Nomor 46 Tahun 2013 Organisasi. Jakarta: Prenhallindo.
Terhadap Persepsi Wajib Pajak Robbins, Stephen P. 2003. Perilaku
Umkm. Jurnal “Performance” Organisasi Jilid 1. Edisi Indonesia.
Bisnis & Akuntansi. Vol Iv, No.2. Pt Indeks. Jakarta.
Priantara, Diaz. Dan Supriyadi, B. Robbins, Stephen P. Dan Judge, Timothy
2011. Faktor-Faktor Yang A. 2008. Perilaku Organisasi. Edisi
Mempengaruhi Pengusaha Kecil Ke-12. Salemba Empat. Jakarta.
Dan Mikro Mendaftar Menjadi Rohman, H. Abdul. Dkk. 2011. Kajian
Wajib Pajak Orang Pribadi. Jurnal Terhadap Kapabilitas Pembukuan
Akuntansi Dan Keuangan. Vol. 13, Usaha Kecil Dan Menengah (Ukm)
No. 2, Hal 98-108. Dalam Mendukung Perilaku Kepa-
Rachmadi, Wahyu. 2014. Faktor-Faktor tuhan Wajib Pajak. Jurnal Akun-
Yang Mempengaruhi Persepsi Wa- tansi. Vol Xv, No. 03. Hal 327-343.
jib Pajak Orang Pribadi Atas Peri- Savitri, Wulandari Ajeng.2016. Faktor-
laku Penggelapan Pajak. Skripsi. Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi
Semarang: Universitas Diponegoro. Pelaku Usaha Mikro, Kecil Dan
Rahmawati, Ellya. 2008. Analisis Menengah (Umkm) Atas Penerapan
Pengaruh Pengalaman, Motivasi Pajak Umkm. Skripsi. Purwokerto:
Dan Pengharapan Wajib Pajak Universitas Jenderal Soedirman.
Badan Terhadap Pelaksanaan Self Singarimbun, M. Dan Effendi, S. 1995.
Assessment System Dalam Metode Penelitian Survey. Lp3es.
Memenuhi Kewajiban Pajak. Jakarta.
Skripsi. Jakarta: Universitas Suandy, Erly. 2008. Hukum Pajak.
Islam Negeri Syarif Salemba Empat. Jakarta.
Hidayatullah. Subiyanto, Ibnu. 2000. Metodologi Pene-
Rajif, Mohamad. 2011. Pengaruh litian. Edisi 3. Upp Amp Ykpn.
Pemahaman, Kualitas Pelayanan, Yogyakarta.
Dan Ketegasan Sanksi Perpajakan Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bis-
Terhadap Kepatuhan Pajak nis. Edisi 1. Bandung: Alfabeta.
Pengusaha Ukm Di Daerah Sulistiyono, Adincha Ayuvisda. 2012.
Cirebon. Skripsi. Jakarta: Universitas Pengaruh Motivasi Terhadap Ke-
Gunadarma. patuhan Wajib Pajak Dalam Mem-
Resyniar, Gandhys. 2013. Persepsi bayar Pajak Penghasilan Orang
Penerapan Usaha Mikro Kecil Dan Pribadi Usahawan. Jurnal Fakultas
Menengah (Umkm) Terhadap
Penerapan Pp. 46 Tahun 2013.
Ekonomi Universitas Negeri Sura-
baya. Undang-UndangRepublikIndonesia
Suliyanto. 2005. Metode Riset Bisnis. Nomor 28 Tahun 2007 Tentang
Andi. Yogyakarta. Perubahan Ketiga Atas Undang-
Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Undang Nomor 6 Tahun 1983
Andi. Yogyakarta. Tentang Ketentuan Umum Dan
Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan: Tata Cara Perpajakan.
Teori & Aplikasi Dengan Spss. Zulaikha. Dan Nugroho, R. A. 2012.
Andi. Yogyakarta. Faktor-Faktor Yang Mempenga-
Umar, H. 2002. Metode Riset Bisnis. Pt. ruhi Kemauan Untuk Membayar
Gramedia Utama Pustaka, Jakarta. Pajak Dengan Kesadaran Memba-
Undang-UndangRepublikIndonesia yar Pajak Sebagai Variabel Inter-
Nomor 20 Tahun 2008 Tentang vening. Jurnal Akuntansi Feb Uni-
Usaha Mikro, Kecil Dan versitas Diponegoro. Vol. 1, No. 2,
Menengah. Hal 1-11.

Anda mungkin juga menyukai