Anda di halaman 1dari 3

ETIKA KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

Secara umum etika dapat diartikan sebagai suatu disiplin filosofis yang sangat
diperlukan dalam interaksi sesama manusia dalam memilih dan memutuskan pola-pola
perilaku yang sebaik-baiknya berdasarkan timbangan moral-moral yang berlaku. Dengan
adanya etika, manusia dapat memilih dan memutuskan perilaku yang paling baik sesuai
dengan norma-norma moral yang berlaku. Dengan demikian akan terciptanya suatu pola-pola
hubungan antar manusia yang baik dan harmonis, seperti saling menghormati, saling
menghargai, tolong menolong, dsb. Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan
pesan antara dua individu atau lebih dengan cara yang tertentu sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami. Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar  pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan
pengetahuan. Penguasaan dan kemahiran pada bidang pengetahuan. Serta pembentukan sikap
dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran adalah proses untuk
membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Mengajar selalu berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai, maka mengajar harus
dapat dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu, untuk melakukan kegiatan pembelajaran
diperlukan suatu patokan atau pedoman dalam penyelenggaraannya sehingga dapat dinilai
dan dapat dipertanggung jawabkan. Melalui pedoman tersebut pengajar dapat mengetahui
bagaimana mengajar yang seharusnya. Beberapa calon guru memiliki perasaan takut atau
ragu-ragu di dalam menghadapi tugas praktik mengajar, tetapi perasaan tersebut akan hilang
dengan sendirinya setelah terjun dan mengikuti latihan mengajar di kelas atau di sekolah.
Cara pandangan guru yang baik adalah tidak terfokus pada sesuatu yang menarik
perhatiannya, namun harus meliputi seluruh kelas, bersikap tenang, tidak gugup, tidak kaku,
ambil posisi yang baik sehingga dapat dilihat dan didengar peserta didik. Dewasa ini, dunia
pendidikan di Indonesia dikejutkan dengan berbagai macam pelanggaran etika yang terjadi
seperti, guru mengeroyok anak didiknya, guru berkelahi dengan sesama rekan guru yang lain,
dan masih banyak lagi pelanggaran etika yang lainnya. Di indonesia, seorang guru diatur oleh
sebuah peraturan yang mengatur tentang etika dalam mendidik. Aturan itu disebut kode etik
guru yang dimana didalamnya mengatur tentang banyak hal diantaranya adalah bangaimana
perilaku atau etika ketika seorang guru mengajar atau mendidik. Kode Etik Guru diIndonesia
(KEGI) dapat dirumuskan sebagai himpunan nilai-nilai dan norma-norma profesi guru yang
tersusun dengan baik, sistematik dalam suatu sistem yang utuh. KEGI yang tercermin dalam
tindakan nyata itulah yang disebut Etika Profesi atau menjalankan profesi secara beretika.
Dalam dunia pendidikan khususnya disekolah, guru memiliki peran yang penting dalam
kegiatan belajar. Guru harus memberikan kemudahan untuk belajar agar dapat meningkatkan
potensi peserta didik secara optimal. Salah satu strategi terpenting yang harus diketahui
adalah bgaimana proses komunikasi atau interaksi antaara pendidik dengan yang di didik
dapat berlangsung dengaan baik. Sesungguhnya guru yang ditakuti tidak berhasil dalam
menjalankan komunikasi efektif, kerana pelajar merasakan terdapat jurang dalam menyatakan
pendapat. Tanpa komunikasi yang baik, hasil yang dituai juga tidak memuaskan.
Ada beberapa jenis hubungan guru dan pelajar seperti yang berikut;
 1. Di sini, pelajar menjadi pendengar yang pasif. Mereka tidak dapat bertanya bila mereka
tidak faham. Demikian juga guru tidak mengetahui apakah pelajarannya dapat diikuti ataupun
tidak. Melalui jenis hubungan ini, bahan pelajaran, dapat diselesaikan dalam waktu yang
singkat.
 2. Di sini, sudah terlihat hubungan 2 arah, tetapi terbatas antara guru dan pelajar secara
individual. Antara pelajar dan pelajar tiada hubungan. Pelajar tidak dapat berdiskusi dengan
teman atau bertanya sesama sendiri.
 3. Hubungan ini merupakan hubungan yang paling efektif. Pelajar dapat mengadakan
hubungan yang tidak terbatas. Guru dapat mengetahui apakah pelajarannya dan
bimbingannya dapat difahami dan diterima oleh pelajar.

Untuk output pembelajaran yang maksimal maka sangatlah penting seorang guru
memahami beberapa hal yang akan menuntunnya untuk menerpkan etika yang sebenarnya
harus diterapkan pada saat berkomuikasi dalam hal ini pembelajaran berlangsung di sekolah :

Pemahaman Peserta Didik


Pemahaman peserta didik merupakan faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan
pendidikn dan pembelajaran. Jika guru memahami peserta didik denganbaik, maka ia dapat
memilih dan menentukan sumber-sumber belajar yang tepat, pendekatan-pendekatan yang
sesuai, mampu mengatasi masalah-masalah pembelajaran sehari-hari dengan baik.
Mengaktualisasikan Potensi Siswa
Upaya-upaya pengembangan peserta didik agar mampu mengaktualisasikan potensi-
potensi yang dimilikinya merupakan tanggung jawab seluruh guru, dalam proses
pembelajaran di kelas guru tidak cukup hanya berbekal pengetahuan berkenaan dengan
bidang studi yang di ajarkan, akan tetapi perlu memperhatikan aspek-aspek pendidikan
lainnya yang memiliki kedudukan sama pentingnya untuk mendukung terwujudnya proses
pembelajaran yang diharapkan.
Pemilihan Bahan Pembelajaran
Untuk terwujudnya iklim dan proses pembelajaran yang kondusif perlu didukung oleh
berbagai faktor, baik berkenaan dengan kemampuan guru, misalnya didalam memilih bahan
ajar, sarana, dan fasilitas pendukung serta yang tidak kalah pentingnya kesiapan dan motivasi
siswa untuk belajar dan mencapai hasil belajar yang optimal. Dalam pemilihan bahan ajar ada
beberapa prinsip yang perlu diperhatikan. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi
pembelajaran meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan. Materi tidak boleh
terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit maka akan kurang
membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu
banyak akan membuang waktu atau tenaga sementara diluar kemampuan anak.
Model Pembelajaran
Model-model pembelajaran dikembangkan utamanya beranjak dari adanya perbedaan
berkaitan dengan berbagai karakteristik kepribadian, kebiasaan-kebiasaan, modalitas belajar
yang bervariasi antara individu satu dengan yang lain, maka model pembelajaran guru juga
harus selayaknya tidak terpaku hanya pada model tertentu, akan tetapi harus bervariasi,
pengembangan berbagai model pembelajaran juga dimaksudkan untuk menumbuhkan dan
meningkatkan motivasi belajar siswa, agar mereka tidak jenuh dengan proses belajar yang
sedang berlangsung. Itulah sebabnya maka di dalam menentukan model-model pembelajaran
yang akan dikembangkan, guru harus memiliki pemahaman yang baik tentang siswa-
siswanya.
 Metode Mengajar
Metode mengajar adalah  cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan komunikasi
dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Oleh karena itu peranan metode
mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses mengajar dan belajar, dengan metode ini
diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar
guru. 

Anda mungkin juga menyukai