Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada masa ini listrik sangat dibutuhkan, tidak ada lagi kegiatan yang tidak
memerlukan listrik. Seiring dengan hal tersebut maka dalam penerapannya
pemasangan instalasi serta bahan untuk menghantarkan arus listrik sangatlah
penting untuk dijadikan perhatian utama. Hal ini demi keselamatan baik manusia
maupun komponen yang berhubungan dengan listrik ini.
Pemasangan instalasi listrik khususnya pada instalasi rumah yang dominan
adalah meanfaatkan tegangan rendah dari PLN. Meskipun demikian, haruslah
instalasinya dirancang sedemikian dalam pemasangannya sehingga tidak
membahayakan. Slalah satu yang harus diperhatikan dalam pemasangan instalasi
baik instalasi penerangan maupun instalasi tenaga adalah jenis penghantar yang
kakan digunakan.
Penghantar yang fungsinya sebagai sarana untuk melewatkan arus listrik
dalam hal ini adalah kabel, haruslah yang dipasang dalam instalasi adalah yang
tepat sesuai dengan ketentuan serta beberapa aspek lainnya yang harus
diperhatikan yang akan dibahas lebih lanjut pada bagian selanjutnya.ketika kabel
yang digunakan untuk instalasi tertentu tidak tepat, maka akan menimbulkan
dampak yang membahayakan.
Mengingat hal tersebut, makalah ini sengaja dibuat oleh penyusun akan
menjelaskan yang konsentrasinya lebih mengenai kabel sebagai pengghantar
arus listrik dalam instalasi.

B. BATASAN MASALAH
Dalam makalah ini, pokok bahasan akan dibatasi agar lebih terarah. Maka,
topik yang akan dibahas lebih lanjut adalah penjelasan kabel penghantar, jenis
kabel beserta spesifikasinya.

1
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan batasan masalah, maka dirumuskan :
1. Apa itu kabel penghantar?
2. Apa saja jenis kabel penghantar?
3. Bagaimana maksud nomenklatur setiap kabel penghantar?
4. Berapa besar KHA untuk luas penampang tertentu?

D. TUJUAN PENULISAN
Dalam topik makalah ini, kata kunci yang menjadi bahasan utama adalah
kabel instalasi. Mengetahui lebih dalam mengenai kabel sebagai penghatar yang
mengalirkan listrik dalam instalasi sangatlah penting. Dengan mengetahui lebih
dalam mengenai kabel instalasi, diharapkan agar dalam pemilihan kabel yang
digunakan tepat sesuai fungsi serta maksud dan tujuan pemasangan kabel itu
sendiri didalam instalasi sehingga tidak membahayakan.

E. MANFAAT PENULISAN
Berdasarkan tujuan penulisan, maka manfaat penulisan makalah ini selain
memberikan ilmu berupa teori kepada pembaca juga memberi bekal untuk
perakteknya dilapangan dalam pemilihan kabel instalasi yang tepat sesuai
maksud pemasangan aman dan tidak membahayakan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KABEL

Kabel menurut KBBI merupakan, kawat (penghantar arus listrik)


berbungkus karet, plastik, dsb. Atau secara umum Kabel juga didefiniskan sebagai
kawat penghantar listrik atau media penghantar untuk menyalurkan arus listrik,
data ataupun informasi melalui media konduktor seperti tembaga, atau bahan
berupa logam yang dibungkus menggunakan isolator berupa karet atau plastik
yang berfungsi sebagai pelindung fisik dan dilengkapi dengan pelindung yang
melindungi dario interferensi medan elektromagnetik.

Seperti kita tahu bahwa kabel adalah salah satu komponen yang sangat
penting dalam suatu rangkaian instalasi listrik, baik instalasi listrik rumah, ruko,
kantor, pabrik, gedung bertingkat. Kabel sangat dibutuhkan sebagai media untuk
mengalirkan atau mendistribusikan daya listrik dari sumber listrik (PLN, Genset,
atau pembangkit listrik yang lain) menuju ke beban (Perlatan rumah tangga,
Mesin Produksi, penerangan dll).

Selain sebagai media untuk mengalirkan atau mendistribusikan daya


listrik, kabel juga bisa digunakan sebagai pengontrolan jarak jauh. Contoh yang
paling sederhana adalah bila kita menghidupkan lampu di kamar tidur, cukup kita
menghidupkan saklar agar lampu bisa menyala. Contoh lain yang lebih besar dan
rumit adalah pengontrolan pada sebuah mesin produksi.

Kabel adalah komponen terpenting dalam sebuah instalasi karena kabel


yang menjadi penghubung atau jalur yang akan dilalui listrik pada saat di aliirkan.
Rangkaian atau sirkit listrik tidak akan jadi ketika tidak ada kabel sebagai
penyalur dari energi listrik tersebut.

3
B. JENIS-JENIS KABEL

Dalam pemasangan instalasi listrik sangat penting mengetahui jenis kabel


apa saja yang seharusnya dan baik untuk dipasang untuk instalassi tersebut. Jenis-
jenis kabel yang biasa digunakan dalam instalasi baik penerangan maupun
instalasi tenaga adalah ;
1. NYA
Untuk isolasi rumah. Kabel ini berukuran 1,5 mm 2 dan 2,5 mm2. Berinti
tunggal, berlapis bahan isolasi PVC kode warna
isolasi ada yang berwarna merah, kuning, biru dan
hitam. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga
mudah cacat dan tidak tahan air. Agar aman,
dipasang didalam pipa karena tidak dapat disentuh
langsung. Untuk pemasangan ruang terbuka
dipasangkan rol isolator.

2. NYM
Hanya direkomendasikan khusus untuk
isolasi tetap diluar atau didalam tembok
(conduir). Berinti lebih dari satu, memiliki
lapisan isolasi PVC ada yang berinti 2, 3,
ataaupun 4. Lapisan isolasinya 2 lapis
sehingga dapat digunakan dilingkungan kering ataupun basah namun tidak
boleh ditanam.

3. NYY
Dirancang untuk instalasi tetap didalam tanah
yang dimana harus tetap diberi perlindungan
khusus. Kabel ini dirancang dan
direkomendasikan untuk istalasi dalam kabel
kotak distribusi pipa atau dalam duct. Isolasi

4
kabel NYY mungkin lebih kuat karena terbuat dari bahan yang tidak disukai
oleh tikus.

4. NYAF
Kabel ini merupakan jenis kabel fleksible dengan
penghantar tembaga serabut berisolasi PVC sangat
cocok untuk tempat yang dimana kabel dipasang dengan
belokan-belokan yang tajam. Kabel ini hanya dapat
dipasang pada kondisi lingkungan yang kering.

5. NYF GbY / NYRGbY / NYBY


Dirancang khusus untuk instalasi tetap didalam tanah yang ditanam
langsung tanpa memerlukan perlindungan
tambahan.dalam kondisi pemasaangan normal didalam
tanah adalah 0,8m.

6. NYcY
Untuk jaringan listrik dengan penghantar konsentris didalam tanah,
dalam ruangan, saluran kabel dan alam terbuka. Terdiri
dari 2 lapis pelindung pita Cu kabel.

7. BC
Kabel ini dipilin stranded, disatukan. Ukuran atau tegangan maks: 6-500
mm2/500V. Kabel ini baik dalam pemakaiannya pada
saluran ditas tanah dan penghantar pentanahan.

8. NYMHYO
Kabel yang jenis serabut dengan berintikan
2 serabut. Digunakan untuk soundsystem,

5
loudspeaker, virtual video, dan juga biasanya digunakan pada lampu
taman.
9. NYMHY
Khusus direkomendasikan untuk digantikan sebagai penghubung alat-
alat rumah tangga yang sering dan harus
ditempat kering. Mempunyai isolasi plastik
tahan panas. Temperaturnya tidak boleh lebih
dari 850c.

C. NOMENKLATUR PADA KABEL


Nomenklatur atau tata nama adalah sebutan atau penamaan bagi sesuatu
yang mempunyai arti sangat penting dalam penataan atau penyempurnaan
sesuatu, karena nomenklatur dapat menggambarkan secara singkat dan tepat
mengenai kedudukan, tugas pokok dan fungsi unit atau jabatan dalam suatu unit
tertentu.
Setiap kabel listrik mempunyai nomenklatur (kabel) seperti NYA, NYM,
NYFGBY. Nah, huruf tersebut bukan asal ada aja, tpi mempunyai arti sendiri.
Untuk orang awam(belum tahu) pasti bingung tentang huruf ini , pasti mengira
sama saja yang penting kabel. Akan tetapi setiap jenis kabel mempunyai fungsi
yang berbeda.
Dibawah ini adalah beberapa kode dari beberapa jenis kabel. Jenis atau
tipe tipe kabel yang ada dipasaran tersebut memiliki arti sesuai dengan fungsi
nya juga. Berikut ini pengertian kode nama jenis kabel atau Nomenklatur Kabel
Menurut SPLN :
N – Kabel Standar dengan inti tembaga
NA – Kabel Standar dengan Inti Aluminium sebagai penghantar
Y – Isolasi PVC
G – Isolasi Karet
A – Kawat Berisolasi
Y – Selubung PVC, Y pada akhir momen klatur
M – Selubung PVC

6
R – Kawat Baja Bulat (perisai)
Gb – Kawat Pita Baja ( perisai)
B – Pipa Baja
I – Untuk isolasi tetap di luar jangkuan tangan
re – Penghantar padat bulat
rm – Penghantar bulat berkawat banyak
Se – Penghatar bentuk pejal (padat)
Sm – penghantar dipilin bentuk sektor
f – penghantar halus dipintal bulat
ff – penghantar sangat fleksibel
D – penghantar 3 jalur yang ditengah sebagai pelindung
H – kabel untuk alat bergerak
rd – inti dipilin bentuk bulat
fe – inti pipih
-1 – kabel dengan sistem pengenal warna urat dengan hijau kuning
-0 – kabel dengan sistem pengenal warna urat tanpa hijau kuning

Contohnya Jenis Kabel NYHGbY 4 x 100 mm/0.6/1 kV Artinya kabel tersebut


memiliki ketentuan sebagai berikut :

N : Kabel jenis standar dengan penghantar tembaga

Y : Mempunyai isolasi PVC

H : Kabel Untuk Alat Bergerak

Gb : Kawat Pita baja (perisai)

4 x : mempunyai 4 saluran, merah, kuning, biru, hitam

100 mm2 : Tiap saluran berpenampang masing-masing 100 mm2

0,6/1kV : tegangan yang diijinkan 600 Volt tegangan Maksimal 1000 Volt.

7
D. KEKUATAN HANTAR ARUS PADA PENAMPANG
Maksud dari kemampuan hantar arus (KHA) penghantar adalah
kemampuan dari suatu penghantar untuk mengalirkan arus dengan nilai tertentu
secara terus-menerus pada kondisi tertentu, tanpa menimbulkan kenaikkan suhu
yang melebihi nilai tertentu.
Berdasarkan PUIL 2000 nomor 7.3 tentang pembebanan penghantar,
setiap penghantar harus mempunyai kemampuan hantar arus tidak kurang atau
sama dengan arus yang akan mengalir melaluinya.
Setiap penghantar mempunyai KHA yang berbeda-beda, tergantung dari
beberapa hal antara lain :
 Bahan jenis penghantar umumnya pengantar terbuat dari bahan tembaga
ataupun aluminium. Sudah barang tentu kedua bahan ini mempunyai bahan
jenis yang berbeda.
 Konstruksi penghantar umunya penghantar mempunyai konstruksi berinti
tunggal hingga berinti banyak. Jumlah inti dari suatu penghantar juga
mempengaruhi KHA dari penghantar tersebut.
 Teknik pemasang sebuah penghantar apakah dipasang di dalam pipa,
dipasang di udara, atau dipasang di dalam tanah.

Jika arus listrik mengalir pada sebuah penghantar dengan besar arus
melebihi dari nilai KHA penghantar tersebut, maka akan menyebabkan kabel
tersebuat menjadi panas. Bila panas berlebih ini terjadi dalam waktu yang lama
dan terus-menerus, maka akan menyebabkan rusaknya isolasi. PUIL 2000 sudah
memberikan ketentuan mengenai besarnya penampang penghantar dan
maksimum kemampuan hantar arus (KHA) penghantar secara terus menerus
yang diperbolehkan. Baik untuk saluran udara hingga kabel. Termasuk untuk
kabel instalasi tegangan rendah. Untuk menentukan kemampuan hantar arus
suatu penghantar maka sangat penting mengetahui berapakah luas penampang

8
dari penghantar tersebut. Dengan menghitung luas penampang kabel maka akan
diketahui berapa besar arus yang diperbolehkan untuk melewati penghantar
tersebut, setelah itu barulah kita dapat menentukan KHA penghatar tersebut.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kabel adalah komponen terpenting dalam sebuah instalasi karena kabel


yang menjadi penghubung atau jalur yang akan dilalui listrik pada saat di
aliirkan. Rangkaian atau sirkit listrik tidak akan jadi ketika tidak ada kabel
sebagai penyalur dari energi listrik tersebut. Dalam pemasangan instalasi listrik
sangat penting mengetahui jenis kabel apa saja yang seharusnya dan baik untuk
dipasang untuk instalassi tersebut. Jenis-jenis kabel yang biasa digunakan dalam
instalasi baik penerangan maupun instalasi tenaga adalah NYA, NYM, NYY,
NYAF, NYBY, NYcY, BC, NYMHYO, NYMHY.

Nomenklatur atau tata nama adalah sebutan atau penamaan bagi sesuatu
yang mempunyai arti sangat penting dalam penataan atau penyempurnaan
sesuatu, karena nomenklatur dapat menggambarkan secara singkat dan tepat
mengenai kedudukan, tugas pokok dan fungsi unit atau jabatan dalam suatu unit
tertentu.

Setiap kabel listrik mempunyai nomenklatur (kabel) seperti NYA, NYM,


NYFGBY. Nah, huruf tersebut bukan asal ada aja, tpi mempunyai arti sendiri.
Untuk orang awam(belum tahu) pasti bingung tentang huruf ini , pasti mengira
sama saja yang penting kabel. Akan tetapi setiap jenis kabel mempunyai fungsi
yang berbeda.

PUIL 2000 sudah memberikan ketentuan mengenai besarnya penampang


penghantar dan maksimum kemampuan hantar arus (KHA) penghantar secara
terus menerus yang diperbolehkan. Baik untuk saluran udara hingga kabel.
Termasuk untuk kabel instalasi tegangan rendah. Untuk menentukan

9
kemampuan hantar arus suatu penghantar maka sangat penting mengetahui
berapakah luas penampang dari penghantar tersebut. Dengan menghitung luas
penampang kabel maka akan diketahui berapa besar arus yang diperbolehkan
untuk melewati penghantar tersebut, setelah itu barulah kita dapat menentukan
KHA penghatar tersebut dengan mencocokkan di tabel ketentuan mengenai
sfesifikasi yang didapatkan untuk penghantar tersebut.

Jika arus listrik mengalir pada sebuah penghantar dengan besar arus
melebihi dari nilai KHA penghantar tersebut, maka akan menyebabkan kabel
tersebuat menjadi panas. Bila panas berlebih ini terjadi dalam waktu yang lama
dan terus-menerus, maka akan menyebabkan rusaknya isolasi.

B. SARAN
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT. Penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tentunya masih jauh dari harapan,
oleh karena itu penulis masih perlu kritik dan saran yang membangun serta
bimbingan, terutama dari Dosen. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca
dan bagi penulis, terutamanya akan bertindak berdasarkan materi yang sudah
disajikan bahwa dalam pemasangan instalasi perlu kita mengetahui kerakteristik
tertentu untuk mengetahui kabel penghantar yang tepat untuk digunakan, agar
nantinya tidak membahayakan.

10

Anda mungkin juga menyukai