Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS RUMAH DAN MOTIVASI

BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA


MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI 14
BREBES

PROPOSAL PENELITIAN

disusun sebagai salah satu syarat penyusunan skripsi

Oleh
Annisa Halimah Awaliyah
1401417016

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
I. JUDUL

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS RUMAH DAN MOTIVASI BELAJAR


TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI 14 BREBES

II. BIDANG KAJIAN

Strategi Pembelajaran

III. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada hakikatnya pendidikan merupakan suatu hak setiap individu anak


bangsa untuk dapat menikmatinya. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis,
yang dilakukan oleh orang – orang yang diberi tanggung jawab untuk
mempengaruhi siswa agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita – cita
pendidikan. Pendidikan berlangsung sejak manusia lahir sampai meninggal dunia,
sepanjang ia mampu menerima pengaruh dan mengembangkan dirinya. Bagi
manusia, pendidikan merupakan suatu keharusan. Karena pendidikan, manusia
akan memiliki kemampuan dan kepribadian yang berkembang. Sebagai
konsekuensinya tanggung jawab pendidikan menjadi tanggung jawab bersama
antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional Bab IV Pasal 3 menyatakan “…., bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut membuat fungsi dan peran guru
menjadi sangat penting dalam upaya pencapaiannya. Guru diharapkan mampu
mengkondisikan keadaan lingkungan belajar yang aman dan nyaman agar siswa
dapat aktif dan tertarik terhadap proses pembelajaran, khususnya pada materi yang
diajarkan.

Dalam proses pembelajaran guru perlu memperhatikan penggunaan


strategi, pendekatan, model, metode, dan teknik pembelajaran. Agar tujuan
pendidikan dapart tercapai, salah satu hal yang pelu diperhatikan yaitu metode
pembelajaran. Metode diartikan Setijowati (2017:9) “cara yang digunakan guru
untuk menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan yang mendukung
tercapainya prestasi belajar yang memuaskan”. Pemilihan metode pembelajaran
harus menyesuaikan kemampuan guru dan karakteristik siswa. Penggunaannya
dapat menciptakan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Seorang guru dituntut dapat menguasai berbagai metode pembelajaran secara
bervariasi agar timbul motivasi belajar. Motivasi belajar siswa tidak tumbuh
dengan sendirinya, tetapi selalu dipengaruhi pula oleh metode pembelajaran yang
digunakan guru. Seorang siswa akan merasa malas belajar karena terus menerus
mendapatkan ceramah dari gurunya. Hal ini mengakibatkan hasil pembelajaran
rendah karena tidak semua aktif dalam proses pembelajaran. siswa dominan pasif
dan guru yang cenderung aktif.

Agar proses pembelajaran dapat lebih hidup dan bergairah diusahan terjadi
komunikasi dua arah. Siswa dengan segala kesiapannya akan bertanya atau
bahkan mengkritisi tergadap apa yang telah dipelajarinyaa. Dan pada kesempatan
itu guru dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan
yang dilakukan ketekita menyampaikan materi. Banyak alternatif untuk mengatasi
persoalan tersebut, salah satunya dengan pemberian tugas rumah. Pemberian tugas
rumah pada akhir pembelajaran sebagai kegiatan tindak lanjut yang diberikan
guru kepada siswa diharapkan mampu membantu siswa untuk lebih memahami
materi yang baru dipelajari di sekolah. Siswa dapat mengulang kembali materi
yang belum dipahami di sekolah. Pemberian tugas rumah mempunyai tujuan dan
fungsi tersendiri, dengan melaksanakan tugas siswa aktif belajar dan terangsang
untuk meningkatkan belajar yang lebih baik, memupuk inisiatif, dan
menimbulkan keberanian bertanggung jawab sendiri terhadap banyaknya tugas
yang harus dikerjakan. Hal ini diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk dapat
memanfaatkan waktu senggangnya dengan mengisi kegiatan – kegiatan yang
bermanfaat seperti mengerjakan tugas rumah. Dengan termotivasinya siswa untuk
belajar, tentu akan membuat prestasi belajar siswa semakin baik pula.

Namun pada faktanya guru terkadang kurang memperhatikan hal-hal yang


dapat membuat siswa menjadi senang mengikuti pembelajaran, apalagi mata
pelajaran matematika. Dalam mengajarkan mata pelajaran matematika, guru
hanya menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah. Hal ini diduga
merupakan salah satu faktor yang menyebabkan siswa merasa bosan dan tidak
bersemangat mengikuti proses pembelajaran. Sehingga berdampak terhadap
rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa.

Oleh karena itu peneliti tertarik unuk meneliti pemberian tugas rumah bagi
siswa di SD Negeri 14 Brebes khususnya pada mata pelajaran matematika. Karena
mata pelajaran matematika dianggap oleh siswa sebagai salah satu mata pelajaran
yang tergolong dalam mata pelajaran yang dihindari. Secara logika tentunya
pemberian tugas rumah sangat mempengaruhi motivasi dan prestasi belajar
matematika siswa. Hal inilah yang membuat peneliti melakukan penelitian
mengenai pengaruh pemberian tugas rumah dan motivasi belajar terhadap prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas IV di SD Negeri 14 Brebes.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, dapat


diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Rendahnya motivasi belajar matematika siswa mungkin berkaitan dengan


metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Terkait dengan ini muncul
pertanyaan apakah jika guru menggunakan metode pemberian tugas rumah,
maka hasil belajar matematika siswa akan lebih baik.

2. Rendahnya hasil belajar matematika siswa mungkin berkaitan dengan metode


pembelajaran yang digunakan oleh guru. Terkait dengan ini muncul
pertanyaan apakah jika guru menggunakan metode pemberian tugas rumah,
maka hasil belajar matematika siswa akan lebih baik.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dapat diketahui bahwa masalah yang ada


bersifat umum dan terlalu luas. Oleh sebab itu perlu adanya pembatasan masalah
agar penelitian lebih terarah dan terfokus. Peneliti membatasi masalah sebagai
berikut:

1. Variable penelitian adalah metode tugas rumah, motivasi belajar siswa,


dan prestasi belajar Matematika kelas IV.

2. Prestasi belajar yang diteliti adalah hasil UAS mata pelajaran matematika
Semester Ganjil tahun pelajaran 2018/2019.

3. Populasi penelitian adalah siswa SD Negeri 14 Brebes.

4. Motivasi belajar yang dimaksud adalah motivasi belajar dirumah.

5. Prestasi belajar yang dimaksud adalah prestasi belajar dalam ranah


kognitif.

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan permasalahan yang dipaparkan, maka masalah yang


dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh pemberian tugas rumah terhadap motivasi belajar
siswa pada mata pelajaran matematika kelas IV SD Negeri 14 Brebes?

2. Apakah ada pengaruh pemberian tugas rumah terhadap prestasi belajar


siswa pada mata pelajaran matematika kelas IV SD Negeri 14 Brebes?

3. Apakah ada pengaruh pemberian tugas rumah terhadap motivasi dan


prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas IV SD
Negeri 14 Brebes?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, tujuan penelitian ini


dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Lebih jelasnya akan
diuraikan sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh


pemberian tugas rumah terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran matematika kelas IV di SD Negeri 14 Brebes.

2. Tujuan Khusus

a) Menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh pemberian tugas rumah


terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika
kelas IV SD Negeri 14 Brebes.

b) Menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh pemberian tugas rumah


terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas
IV SD Negeri 14 Brebes.
c) Menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh pemberian tugas rumah
terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
matematika kelas IV SD Negeri14 Brebes.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini mencakup manfaat teoritis dan praktis.


Penjabaran masing-masing manfaat penelitian adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis merupakan suatu manfaat yang diperoleh dari hasil


penelitian yang bersifat teoritis. Dari penelitian ini, diharapkan dapat
memberikan pengetahuan tentang pengaruh pemberian tugas rumah terhadap
motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika SD Negeri
14 Brebes, sehingga dapat menjadi informasi dan bahan pengembang dalam
bidang pendidikan terutama yang berkenaan dengan pemberian tugas rumah.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis merupakan manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian


yang bersifat praktis dalam kegiatan pembelajaran. Manfaat praktis ini dapat
ditunjukkan pada berbagai pihak terkait diantaranya peneliti, guru, dan siswa.

a) Bagi Siswa

Memberikan pengarahan bahwa pemberian tugas rumah sangat penting


dalam kehidupannya, terutama dalam dunia pendidikan. Memotivasi siswa
untuk belajar dan membantu dalam meningkatkan prestasi belajar.
b) Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan instrospeksi diri


sebagai tenaga pendidik, tentang pengelolaan dalam kegiatan belajar
mengajar guna mencapai hasil pembelajaran yang optimal. Memberikan
gambaran motivasi belajar siswa pada saat pembelajaran dan meningkatkan
prestasi belajar siswa.

c) Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, sekaligus


memahami secara langsung tentang pengaruh pemberian tugas rumah
terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
matematika.

IV. KAJIAN PUSTAKA

Bagian ini menjelaskan tentang: kajian teori, kajian empiris, kerangka


berpikir, dan hipotesis penelitian. Penjelasan mengenai kajian pustaka sebagai
berikut:
A. Kajian Teoritis
1. Hasil Belajar Matematika
a. Pengertian Matematika
b. Proses Belajar dan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
c. Hasil Belajar Matematika
d. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar

2. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi
b. Peran dan Pentingnya Motivasi dalam Belajar

c. Macam-Macam Motivasi
d. Pola Motivasi

3. Metode Pemberian Tugas


a. Pengertian Metode Pemberian Tugas
b. Langkah Pemberian Tugas
c. Kelebihan dan Kelemahan Metode Pemberian Tugas

B. Kajian Empiris

C. Kerangka Berpikir
Pada penelitian ini peneliti mengambil 3 variabel yang berbeda akan tetapi
memiliki keterkaitan satu sama lain yaitu pemberian tugas rumah, motivasi belajar
siswa, dan hasil belajar matematika. Hasil belajar merupakan tolok ukur siswa
dalam belajar yang biasanya dilihat dari nilai yang siswa peroleh dari proses
pembelajaran. Motivasi merupakan suatu bentuk dorongan dari dalam diri
individu untuk melakukan sesuatu. Sedangkan pemberian tugas rumah merupakan
cara guru mengajarkan siswa saat proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai. Cara yang dilakukan oleh guru yang satu dengan yang lainnya
berbeda dengan menggunakan kebiasaan yang berbeda pula. Motivasi siswa yang
dimiliki dan hasil belajar yang diperolehpun berbeda, karena setiap siswa berasal
dari individu dan latar belakang yang berbeda.
Pemberian tugas rumah dan motivasi belajar menjadi variabel bebas atau
variabel yang memberikan pengaruh. Sedangkan hasil belajar sebagai variabel
terikat atau variabel yang dipengaruhi. Berdasarkan ketiga variabel tersebut
terdapat suatu hal yang dapat memengaruhi hasil belajar siswa adalah metode
pemberian tugas rumah dan motivasi belajar siswa. Metode belajar yang berbeda
dapat memengaruhi hasil belajar siswa sehingga hasil belajar siswapun berbeda-
beda. Motivasi belajar juga dapat memengaruhi hasil belajar siswa, karena
motivasi pada setiap siswa berbeda dan kecenderungan untuk menyukai mata
pelajaranpun berbeda pula. Pada penelitian ini, hasil belajar yang peneliti ambil
adalah hasil belajar matematika ujian akhir semester ganjil tahun pelajaran
2018/2019. Kerangka berpikir dapat digambarkan skema berikut.

(X1)
Pemberian
Tugas Rumah

(Riduwan, 2015:141)

Bagan 1. Kerangka Berpikir


Berdasarkan kerangka berpikir tersebut, pada penelitian yang akan
dilaksanakan terdapat tiga variabel yaitu pemberian tugas rumah (X1) dan
motivasi belajar siswa (X2) sebagai variabel bebas, dan hasil belajar matematika
(Y) sebagai variabel terikat.

D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir yang telah dipaparkan, maka hipotesis
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
H01 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara pemberian tugas rumah terhadap
hasil belajar matematika siswa SD Negeri 14 Brebes. (ρ=0)
Ha1 : Ada pengaruh yang signifikansi antara pemberian tugas rumah terhadap

hasil belajar matematika siswa SD Negeri 14 Brebes.( ρ≠0) H02 : Tidak ada
pengaruh yang signifikansi antara motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar
matematika siswa SD Negeri 14 Brebes. (ρ=0)
Ha2 : Ada pengaruh yang signifikansi antara motivasi belajar siswa terhadap hasil

belajar matematika siswa SD Negeri 14 Brebes. (ρ≠0) H03 : Tidak ada pengaruh
yang signifikansi antara pemberian tugas rumah dan motivasi belajar siswa
terhadap hasil belajar matematika siswa SD Negeri 14 Brebes. (ρ=0)
Ha3 : Ada pengaruh yang signifikansi antara pemberian tugas rumah dan motivasi
belajar siswa terhadap hasil belajar matematika siswa SD Negeri 14 Brebes. (ρ≠0)
H04 : Tidak ada pengaruh yang signifikansi antara pemberian tugas rumah dan
motivasi belajar siswa SD Negeri 14 Brebes. (ρ=0)
Ha4 : Ada pengaruh yang signifikansi antara pemberian tugas rumah dan motivasi
belajar siswa SD Negeri 14 Brebes. (ρ≠0)

V. METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan langkah utama yang harus ditentukan
dalam suatu penelitian. Melalui desain penelitian, peneliti dapat menentukan
metode yang akan digunakan selanjutnya. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif, karena menggunakan instrumen penelitian yang bersifat
statistik untuk menguji instrumen.
2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 14 Brebes. Pemilihan tempat


didasarkan pada hasil studi pendahuluan.

3. Populasi dan Sampel

4. Variabel Penelitian
Variabel merupakan segala sesuatu yang hendak diteliti oleh peneliti.
Menurut Hatch dan Farhady dalam Sugiyono, (2015:63) “variabel adalah atribut
seseorang atau objek yang memiliki variasi satu sama lain.” Kerlinger dalam
Sugiyono, (2015:63) menyatakan bahwa “variabel adalah konstruk atau sifat
yang akan dipelajari.” Menurut Arikunto (2010:161) menjelaskan variabel
merupakan “objek penelitian atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.”
Berdasarkan pengertian menurut beberapa ahli dapat disimpulkan
bahwa variabel adalah artibut yang melekat pada suatu subjek atau objek
dalam suatu penelitian yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian
ditarik kesimpulan. Penarikan kesimpulan didasarkan atas teori yang ada
dengan keadaan setelah penelitian. Pada penelitian kuantitatif, kesimpulan dari
suatu penelitian dapat di generalisasikan pada populasi tertentu. Penelitian ini
terdiri dari dua variabel yaitu variabel independen (bebas) dan variabel
dependen (terikat). Uraian dari variabel bebas dan terikat akan dijelaskan
sebagai berikut:
a. Variabel Bebas
Sugiyono (2015:64) menjelaskan variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel
dependen. Pada penelitian yang akan peneliti laksanakan variabel bebas

meliputi pemberian tugas rumah (X1) dan motivasi belajar siswa (X2).
b. Sugiyono (2015:63) menyatakan “ Variabel terikat merupakan variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika (Y).

5. Definisi Operasional Variabel


a. Variabel Pemberian Tugas Rumah
b. Variabel Motivasi Belajar Siswa
c. Hasil Belajar Matematika (Y)

6. Data Penelitian

7. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data


Teknik dan instrumen pengumpulan data merupahal hal yang akan
menentukan kualitas dan jalannya suatu penelitian. Melalui teknik dan
instrumen peneliti akan mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian.
Teknik dan instrumen pengumpulan daya yang digunakan peneliti akan
dijabarkan sebagai berikut.
a. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2015:187) terdapat dua hal utama yang
memengaruhi kualitas data hasil penelitian, salah satunya adalah teknik
pengumpulan data. Kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan
cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data yang akan
peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, kuesioner atau angket,
dan dokumentasi. Tenik pengumpulan data pada penelitian ini akan diuraikan
sebagai berikut.
1) Wawancara (interview)
Cristensen (2004) dalam Sugiyono, (2015:188) menyatakan bahwa
wawancara merupakan teknik pengumpulan data dimana pewawancara
(peneliti) dalam mengumpulkan data mengajukan suatu pertanyaan kepada
yang diwawancarai. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan
data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang akan diteliti, serta apabila peneliti ingin mengetahui
responden secara mendalam.
Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur, karena
peneliti menggunakan teknik ini pada saat studi pendahuluan. Ketika studi
pendahuluan, peneliti berusaha menemukan masalah secara pasti dengan
cara menanyakan kepada responden secara mendalam. Agar data yang
dihasilkan tidak terbatas, maka peneliti menggunakan wawancara tidak
terstuktur dengan cara menanyakan garis besarnya saja lalu dikembangkan
berdasarkan jawaban responden. “Wawancara tidak terstruktur adalah
wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan datanya” (Sugiyono, 2015:191). Pedoman wawancara yang
digunakan hanya berupa garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur untuk
melakukan studi pendahuluan. Wali kelas V dijadikan sebagai responden
tentang motivasi belajar siswa yang mengacu pada hasil belajar matematika
siswa. Wali kelas V menjelaskan tentang motivasi dan hasil belajar dilihat
pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan latar belakang dari
keluarga siswa, serta kebiasaan dan semangat siswa dalam mengikuti
pembelajaran matematika. Orangtua dan siswa menjadi responden untuk
melengkapi informasi yang peneliti cari.
2) Kuesioner (angket)
Menurut Chritensen dalam Sugiyono (2015:193) kuesioner
merupakan instrumen untuk pengumpulan data di mana responden mengisi
pertanyaan atau pernyataan yang diberikan oleh peneliti. Menurut Sugiyono
(2015:193) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawab.” Menurut Riduwan (2015:71) “angket
adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia
memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna.”
Teknik angket ini digunakan dengan tujuan mencari informasi yang lengkap
dari responden.
Jenis angket yang peneliti gunakan berupa angket tertutup.
Penggunaan angket tertutup bertujuan agar siswa sebagai responden lebih
mudah dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh peneliti, serta
memudahkan peneliti dalam menganalisis data. Menurut Riduwan
(2015:72) angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk
sedemikian rupa, sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban
yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda
silang (X) atau tanda checklist (√). Jawaban sudah disediakan dalam angket,
responden hanya bertugas memilih jawaban yang sesuai dengan keadaan
dirinya.
Angket yang peneliti sediakan diberikan pada siswa IV terkait
pemberian tugas rumah dan motivasi belajar siswa. Peneliti akan meminta
tambahan jam pelajaran kepada guru kelas untuk siswa yang menjadi
sampel dalam penelitian.
3) Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Studi
dokumen digunakan sebagai pengumpul data yang belum diperoleh dari
teknik wawancara dan angket. Tekinik dokumentasi dilakukan dengan cara
peneliti menganalisis isi dokumen yang berkaitan dengan masalah atau
variabel yang diteliti. Menurut Riduwan (2015:77) dokumentasi ditujukan
untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian.
Teknik dokumentasi peneliti gunakan untuk mencari data hasil
belajar UAS matematika siswa kelas IV semester Ganjil tahun pelajaran
2018/2019, nama siswa kelas IV, dan data rangking siswa. Peneliti
mendapatkan data tersebut dari wali kelas IV dari SD Negeri 03
Randugunting Kota Tegal yang dijadikan lokasi penelitian. Selain untuk
mencari data yang dibutuhkan oleh peneliti, teknik dokumentasi akan
peneliti gunakan untuk mengumpulkan foto pada saat penelitian, dan foto
profil sekolah.
b. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen dalam suatu penelitian sangat penting, karena melalui
instrumen peneliti akan mendapatkan data penelitian yang dicari. Menurut
Riduwan (2015:78) instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai
variabel yang akan diteliti. Jumlah instrumen yang digunakan disesuaikan
dengan variabel yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2015:148) instrumen
penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur variabel yang diamati.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman
wawancara dan angket. Penjelasan dari masing-masing instrumen adalah
sebagai berikut.
1) Pedoman Wawancara
Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data wawancara tidak
terstruktur. Pedoman yang digunakan hanya berupa garis-garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan. Pertanyaan disampaikan secara tidak
terstruktur, tetapi tetap terpusat pada pokok permasalahan yang terkait
dengan variabel yang diteliti. Pengembangan pedoman wawancara
bergantung pada jawaban yang diberikan responden. Pertanyaan yang
diajukan kepada responden terkait dengan pola asuh orangtua dan motivasi
belajar siswa pada saat pembelajaran. Jawaban yang diberikan responden
dijadikan sebagai informasi awal, sehingga peneliti dapat menentukan
secara pasti permasalahan yang harus diteliti. Daftar pertanyaan pada
pedoman wawancara terdapat pada lampiran.
2) Angket
Angket ditujukan kepada siswa kelas IV di SD Negeri 03
Randugunting Kota Tegal. Instrumen penelitian angket akan digunakan
untuk mengukur variabel pemberian tugas rumah dan motivasi belajar siswa.
Angket disusun secara tertutup dengan skala Likert. Menurut Riduwan
(2010:87) “skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
presepsi seseorang tentang kejadian atau gejala sosial.” Kejadian atau gejala
sosial yang dimaksudkan oleh peneliti sebelum penelitian dilakukan sudah
ditetapkan terlebih dahulu yang disebut variabel penelitian. Variabel yang
akan diteliti atau diukur dijabarkan menjadi indikator variabel (Sugiyono,
2015:136). Indikator tersebut dijadikan sebagai acuan untuk menyusun item
instrumen berupa pernyataan yang perlu dijawab oleh responden.

8. Teknik Analisis Data

Anda mungkin juga menyukai