Anda di halaman 1dari 3

1.

Anak berbakat adalah mereka yang memiliki kemampuan-kemampuan yang unggul dan mampu
memberikan prestasi yang tinggi. Anak berbakat memerlukan pelayanan pendidikan khusus untuk
membantu mereka mencapai prestasi sesuai dengan bakat-bakat mereka yang unggul. Bakat” (aptitude)
pada umumnya diartikan sebagai kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan
dan dilatih agar dapat terwujud. Berbeda dengan bakat, “kemampuan” merupakan daya untuk
melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukkan bahwa
suatu tindakan (performance) dapat dilakukan sekarang. Sedangkan bakat memerlukan latihan dan
pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan dimasa yang akan datang. Bakat dan kemampuan
menentukan “prestasi” seseorang. Jadi prestasi itulah yang merupakan perwujudan dari bakat dan
kemampuan.

2. Bagaimana melacak bakat anak Anda? Laman lilsugar.com, memberikan petunjuknya. Berikut 10
petunjuk itu.

1. Mengumpulkan Informasi dengan Detail dan jelas

Kalimat “Masuk kuping kanan keluar kuping kiri”, terlihat umum bagi semua anak-anak. Tapi bagi
mereka yang memiliki intelejensi akan mampu menangkap berbagai informasi dan menceritakannya
dikemudian hari.

National Association of Gifted Children (NAGC) memberikan contohnya. “Seorang anak usia 6 tahun
yang baru kembali dari perjalanannya ke museum mampu menggambarkan dengan akurat roket ruang
angkasa yang dilihatnya.”

2. Rasa Ketertarikan yang Luas dan Dalam Pada Banyak Bidang

Anak yang berbakat umumnya menampakkan ketertarikannya terhadap berbagai macam topik dan
tertarik tidak hanya pada permukaan saja tetapi juga mendalami bidang ketertarikan tersebut. Mereka
mungkin suka Dinosaurus serta mempelajari segala hal detail mengenainya sampai mahir pada bulan
tertentu, ruang angkasa bulan berikutnya dan seterusnya.

3. Kemampuan Mendengarkan Orang Lain

Jika anak Anda adalah balita yang cerdas, ia akan mampu memahami dan mendengar orang lain sejak
usia dini hingga dewasa tanpa diminta. Mereka umumnya balita yang tidak banyak bicara. Jadi pepatah
Tong Kosong Nyaring Bunyinya adalah benar
4. Berbakat di Bidang Seni

Anak-anak yang menampilkan bakat tidak biasa dibidang seni dan atau musik lainnya, kadang dipercaya
merupakan anak yang diberkati. Balita yang mampu menggambar sesuatu dengan jelas, mampu
membuat garis yang sempurna atau menggambarkan tingkat pemahaman seni yang tinggi umumnya
masuk kategori anak-anak berbakat.

5. Memperlihatkan Konsentrasi yang Sungguh-sungguh

Anak-anak dikenal tidak suka berkonsentrasi dengan lama. Namun jika anak Anda termasuk yang suka
berkonsentrasi atau tertarik terhadap sesuatu dengan periode yang lama, maka anak tersebut bisa
dikatakan sebagai anak berbakat.

6. Punya Memori yang Bagus

Beberapa balita yang berbakat mampu mengingat sesuatu dengan baik sejak mereka kecil. Sebagai
contoh, anak umur dua tahun mampu mengingat dan menceritakan kembali kejadian sejak dia umur 18
bulan.

7. Punya Kosakata yang Maju

Balita yang mampu berbicara pada usia dini mungkin tidak termasuk dalam tanda-tanda berbakat.
Tetapi jika si kecil Anda mampu menggunakan kosakata dan kalimat yang maju, maka ia memang cerdas
seperti yang Anda pikirkan. Misalnya, menurut NAGC, jika anak pada usia dua tahun umumnya
membuat kalimat, “Ada Anjing.” Maka anak dua tahun yang berbakat akan mampu membuat kalimat
yang panjang. Seperti, “Ada anjing coklat di taman belakang dan dia mengendus bunga kita.”

8. Perhatian Terhadap Detil

Anak yang berbakat memiliki perhatian terhadap detil. Anak yang lebih tua lebih ingin tahu secara
spesifik bagaiman cara kerja sesuatu. Sementara anak yang lebih kecil akan mampu menempatkan
kembali dimana ia mengambil mainannya atau ia tahu kalau sesuatu telah dipindahkan dari tempat
asalnya.

9. Sangat Peduli Orang Lain dan Lingkungannya


Pada umumnya anak-anak tidak terlalu peduli dengan dirinya atau orang lain, kecuali jika temannya
memiliki sesuatu yang dia mau. Tidak dengan anak-anak berbakat, mereka peduli dan berbelas kasihan
dengan orang lain dan juga sangat tidak egois.

10. Memahami Sesuatu yang Kompleks

Balita yang memiliki kecerdasan tinggi mempunyai kemampuan untuk memahami sesuatu yang
kompleks, peduli terhadap hubungan dan berpikir secara abstrak. Mereka mampu memahami masalah
secara dalam dan memikirkan pemecahannya.

3. Dalam kaitan dengan pembelajaran berdiferensiasi, maka para siswa memiliki kebebasan yang luas
untuk mengeksplor kurikulum yang dibutuhkan dan sesuai dengan perkembangan fisik dan mentalnya.
Mereka akan memilih dan memilah kurikulum (muatan lokal) yang sesuai dengan kondisinya. Dalam
konteks pembelajaran berdiferensiasi, maka proses belajar mengajar harus bervariasi sesuai dengan
tingkat individualitas siswa, sehingga siswa dapat belajar tanpa disertai kebosanan, kejenuhan dan
frustasi. Proses pembelajaran berdiferensiasi harus memberikan ruang yang luas kepada anak didik
untuk mendemostrasikan apa-apa yang telah mereka pelajari.

Anda mungkin juga menyukai