Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH PENGELOLAAN LABORATORIUM KIMIA

SEKOLAH

“DESAIN DAN FASILITAS LABORATORIUM”

Oleh:

Nama : Ulfa Pratiwi (06101181520011)

Ratu Ayu Jesika (06101281520058)

Yaumil Agus Akhir (06101281520057)

Kelompok : 1 (Satu)

Dosen Pembimbing : Dra. Betty Lesmini, M.Sc.

Desi, S.Pd., M.T.

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA 2015

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya makalah yang berjudul “Desain dan Fasilitas Laboratorium”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Pengelolaan Laboratorium Kimia Sekolah.
Dalam penulisan makalah ini tentunya kami merasa banyak kekurangan baik
pada teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Palembang, Mei 2018

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1. Latar Belakang..........................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3. Tujuan........................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
2.1 Tata Ruang Laboratorium.........................................................................6
2.2 Ruang Laboratorium Kimia.......................................................................7
2.3 Fasilitas Laboratorium.............................................................................10
Evaluasi terhadap Desain dan Fasilitas Laboratorium...........................................23
A. Evaluasi Laboratorium Kimia di SMA Negeri 1 Palembang.....................23
B. Evaluasi Laboratorium Kimia di SMA Negeri 10 Palembang...................27
BAB III..................................................................................................................31
PENUTUP..............................................................................................................31
3.1 Kesimpulan...................................................................................................31
3.2 Saran.............................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................32
LAMPIRAN...........................................................................................................33
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk melakukan
percobaan maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, dan
kimia atau bidang ilmu lain, yang merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau
ruangan terbuka seperti kebun dan lain-lain.
Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas
laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, spesimen biologi, bahan kimia), dan
aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan
fungsinya.Pada dasarnya pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab
bersama baik pengelola maupun pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat
harus memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan
mengusahakan keselamatan kerja.
Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya agar laboratorium
selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan upaya menjaga keselamatan
kerja mencakup usaha untuk selalu mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan
sewaktu bekerja di laboratorium dan penangannya bila terjadi kecelakaan. Para
pengelola laboratorium hendaknya memiliki pemahaman dan keterampilan kerja di
laboratorium, bekerja sesuai tugas dan tanggung jawabnya, dan mengikuti peraturan.
Tata tertib kerja di laboratorium merupakan pedoman umum yang dirumuskan
dirumuskan untuk menjaga keselamatan kerja dan memelihara fasilitas laboratorium.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka penulis bermaksud
membuat makalah untuk mengetahui tentang pengelolaan laboratorium di suatu
sekolah, dengan judul penelitian “Pengelolaan Laboratorium, Desain dan Fasilitas
Laboratorium”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan desain dan fasilitas laboratorium di suatu laboratorium
sekolah?

1.3 Tujuan Penulisan


Setelah melihat rumusan masalah diatas, dapat dilihat tujuan dari rumusan
masalah tersebut sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan desain dan fasilitas laboratorium di
suatu laboratorium sekolah
BAB II

PEMBAHASAN

1. Tata Ruang Laboratorium

Pemakai laboratorium hendaknya memahami tata letak atau layout bangunan


laboratorium. Pembangunan suatu laboratorium tidak dipercayakan begitu saja
kepada seorang arsitektur bangunan. Bangunan laboratorium tidak sama dengan
bangunan kelas. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum membangun
laboratorium. Faktor-faktor tersebut antara lain lokasi bangunan laboratorium dan
ukuran-ukuran ruang. Persyaratan lokasi pembangunan laboratorium antara lain:

 Tidak terletak pada arah angin yang menuju bangunan lain atau pemukiman.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari penyebaran gas-gas berbahaya.
 Bangunan laboratorium tidak berdekatan atau dibangun pada lokasi sumber
air.
 Bangunan laboratorium jangan terlalu dekat dengan bangunan lainnya.
 Lokasi laboratorium harus mudah dijangkau untuk pengontrolan dan
memudahkan tindakan lainnya misalnya apabila terjadi kebakaran, mobil
kebakaran harus dapat menjangkau bangunan laboratorium.

Selain persyaratan lokasi, perlu diperhatikan pula tata letak ruangan. Ruangan
laboratorium untuk pembelajaran sains umumnya terdiri dari ruang utama dan ruang-
ruang pelengkap.

Ruang utama adalah ruangan tempat para sisa atau mahasiswa melakukan
praktikum. Ruang pelengkap umumnya terdiri dari ruang persiapan dan ruang
penyimpanan. Ruang persiapan digunakan untuk menyiapkan alat-alat dan bahan-
bahan yang akan digunakan untuk praktikum atau percobaan baik untuk siswa
maupun untuk guru.
Laboratorium harus ditata sedemikian rupa hingga dapat berfungsi dengan baik.
Tata ruang yang sempurna, harus dimulai sejak perencanaan gedung sampai pada
pelaksanaan pembangunan. Tata ruang yang baik mempunyai:

1. pintu masuk (in)


2. pintu keluar (out)
3. pintu darurat (emergency-exit)
4. ruang persiapan (preparation-room)
5. ruang peralatan (equipment-room)
6. ruang penangas (fume-hood)
7. ruang penyimpanan (storage - room)
8. ruang staf (staff-room)
9. ruang teknisi (technician-room)
10. ruang bekerja (activity-room)
11. ruang istirahat/ibadah
12. ruang prasarana kebersihan
13. ruang toilet
14. lemari praktikan (locker)
15. lemari gelas (glass-rack)
16. lemari alat-alat optik (opticals-rack)
17. pintu jendela diberi kawat kasa, agar serangga dan burung tidak dapat masuk.

2. Ruang Laboratorium Kimia

Ruang laboratorium kimia berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan


pembelajaran kimia secara praktik yang memerlukan peralatan khusus.

 Ruang laboratorium kimia dapat menampung minimum satu rombongan


belajar.
 Rasio minimum ruang laboratorium kimia adalah 2,4 m2/siswa. Untuk
rombongan belajar dengan siswa kurang dari 20 orang, luas minimum ruang
laboratorium adalah 48 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan
18 m2. Lebar ruang laboratorium kimia minimum adalah 5 m.
 Ruang laboratorium kimia memiliki fasilitas yang memungkinkan
pencahayaan memadai untuk membaca buku dan mengamati obyek
percobaan.

Ruang laboratorium kimia dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Laboratorium Kimia

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Kursi 1buah/siswa, Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan.


ditambah 1 buah/
guru

1.2 Meja kerja 1 buah/7 siswa Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk
menampung kegiatan siswa secara berkelompok
maksimum 7 orang

1.3 Meja 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Luas meja memungkinkan untuk
demonstrasi melakukan demonstrasi dan menampung peralatan dan
bahan yang diperlukan. Tinggi meja memungkinkan
seluruh siswa dapat mengamati percobaan yang
didemonstrasikan.

1.4 Meja 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk
persiapan menyiapkan materi percobaan.

1.5 Lemari alat 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Tertutup dan dapat dikunci.
Ukuran memadai untuk menampung semua alat.

1.6 Lemari bahan 2 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Cukup untuk menyimpan seluruh
No Jenis Rasio Deskripsi

bahan, tidak mudah berkarat, rak tersangga dengan kuat.


Pintu geser, berkunci.

1.7 Lemari asam 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran ruang dalam Iemari
minimum 0,9 m x 0,6 m x 0,9 m. Tinggi bidang kerja
dari lantai 70 cm. Materi tahan karat, tahan asam,
mempunyai pintu kaca yang dapat dibuka-tutup
sebagian, mempunyai pencahayaan yang baik, saluran
buangan gas langsung keluar dan terpompa, mempunyai
saluran air bersih dan buangan.

1.8 Bak cuci 1 buah/ 2 Tersedia air bersih dalam jumlah yang memadai.
kelompok,
ditambah 1 buah
di ruang
persiapan.

2 Peralatan Pendidikan

2.1 Botol zat Masing-masing 24 Bertutup. Volume: 100 ml, 250 ml, dan 500 ml.
buah/lab

2.2 Pipet tetes 100 buah/lab Ujung panjang, dengan karet. Ukuran 20 cm.

2.3 Batang Masing-masing 25 Diameter: 5 mm dan 10 mm, panjang 20 cm.


pengaduk buah/lab

2.4 Gelas kimia Masing-masing 12 Volume: 50 ml, 150 ml, dan 250 ml.
buah/lab

2.5 Gelas kimia Masing-masing 3 Volume: 500 ml, 1000 ml, dan 2000 ml.
buah/lab

2.6 Labu 25 buah/lab Volume 250 ml.


erlenmeyer

2.7 Labu takar Masing-masing Volume: 50 ml, 100 ml, dan 1000 ml.
No Jenis Rasio Deskripsi

50, 50, dan 3


buah/lab

2.8 Pipet volume Masing-masing 30 Skala permanen. Volume: 5 ml dan 10 ml.


buah/lab

2.9 Pipet seukuran Masing-masing 30 Skala hermanen. Volume: 10 ml, 25 ml, dan 50 ml.
buah/lab

2.10 Corong Masing-masing 30 Diameter: 5 cm dan 10 cm.


dan 3 buah/lab

2.11 Mortar Masing-masing 6 Bahan keramik, bagian dalam berglasur.


dan 1 buah/lab
Diameter: 7 cm dan 15 cm.

2.12 Botol semprot 15 buah/lab Bahan plastik lentur. Volume 500 ml.

2.13 Gelas ukur Masing-masing Volume: 10 ml, 50 ml, 100 ml, 500 ml, dan 1000 ml.
15, 15, 15, 3, dan
3 buah/lab

2.14 Buret + klem 10 buah/lab Skala permanen, tangan klem buret mudah digerakkan,
kelas B. Volume 50 ml.

2.15 Statif + klem Masing-masing 10 Besi, tahan karat, stabil, kuat, permukaan halus. Klem
buah/lab boss clamp.

2.16 Kaca arloji 10 buah/lab Diameter 10 cm.

2.17 Corong pisah 10 buah/lab Bahan gelas. Volume 100 ml.

2.18 Alat destilasi 2 set/lab Bahan gelas. Volume labu 100 ml.

2.19 Neraca 2 set/lab Ketelitian 10 mg.

2.20 pHmeter 2 set/lab Ketelitian 0,2 (analog) dan 0,1 (digital).

2.21 Centrifuge 1 buah/lab Menggunakan daya listrik, minimum 4 tabung.

2.22 Barometer 1 buah/lab Untuk di dinding lab, dilengkapi termometer.


No Jenis Rasio Deskripsi

2.23 Termometer 6 buah/lab Dapat mengukur suhu 0-100 °C, ketelitan 1 °C, tidak
mengandung merkuri.

2.24 Multimeter 6 buah/lab Dapat mengukur tegangan, arus dan hambatan. Batas
AC/DC, 10 ukur arus minimum 100mA-5 A. Batas minimum ukur
kilo ohm/volt tegangan untuk DC 100mV-50 V. Batas minimum ukur
tegangan untuk AC 0-250 V

2.25 Pembakar 8 buah/lab Bahan gelas, bertutup.


spiritus

2.26 Kaki tiga + 8 buah/lab Tinggi disesuaikan tinggi pembakar spiritus.


alas kasa
kawat

2.27 Stopwatch 6 buah/lab Ketelitian 0,2 detik.

2.28 Kalorimeter 6 buah/lab Dapat memberikan data untuk pembelajaran entalpi


tekanan tetap reaksi. Kapasitas panas bahan rendah. Volume 250 ml.

2.29 Tabung reaksi 100 buah/lab Gelas. Volume 20 ml.

2.30 Rak tabung 7 buah/lab Kayu. Kapasitas minimum 10 tabung.


reaksi

2.31 Sikat tabung 10 buah/lab Bulu halus. Diameter 1 cm.


reaksi

2.32 Tabung 8 buah/lab Kaca, ukuran sesuai dengan centrifuge.


centrifuge

2.33 Tabel Periodik 1 buah/lab Poster, kertas 220 gram, laminasi, dapat digantung.
Unsur-unsur

2.34 Model 6 set/lab Minimum dapat menunjukkan atom hidrogen, oksigen,


molekul nitrogen, sulfur dan karbon, serta dapat dirangkai
No Jenis Rasio Deskripsi

menjadi molekul.

2.35 Manual 6 buah/ Percobaan


percobaan

3 Media Pendidikan

3.1 Papan tulis 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 90 cm x 200
cm. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan
seluruh siswa melihatnya dengan jelas.

4 Bahan Habis Pakai

Bahan habis pakai tersedia di laboratorium meliputi bahan kimia, dengan banyak setiap saat
1,2 x banyak yang dibutuhkan. Bahan kimia meliputi zat-zat yang diperlukan dalam
percobaan-percobaan: Pengenalan Reaksi Kimia, Teknik Pemisahan dan Pemurnian, Titrasi
Asam-Basa, Elektrokimia, Energetika, Pembuatan Produk Terapan Pengetahuan Kimia.

5 Perlengkapan Lain

5.1 Kotak kontak 9 buah/lab 1 buah untuk tiap meja siswa, 2 buah untuk meja demo,
2 buah untuk di ruang persiapan.

5.2 Alat pemadam 1 buah/lab Mudah dioperasikan.


kebakaran

5.3 Peralatan P3K 1 buah/lab Terdiri dari kotak P3K dan isinya tidak kadaluarsa
termasuk obat P3K untuk luka bakar dan luka terbuka.

5.4 Tempat sampah 1 buah/lab

5.5 Jam dinding 1 buah/lab

3. Fasilitas
Semua laboratorium harus dirancang untuk memudahkan kerja eksperimen serta
mengurangi kecelakaan. Pekerja laboratorium harus memahami cara kerja fasilitas.
Semua pegawai terlatih harus memahami kemampuan dan keterbatasan sistem
ventilasi, kendali lingkungan, tudung laboratorium, dan perangkat buang lainnya serta
cara menggunakannya dengan benar. Kerja eksperimen harus dipandang sebagai bagian
dari seluruh laboratorium dan fasilitasnya, baik untuk masalah keselamatan maupun
efisiensi.

a. Hubungan Antara Ruang Laboratorium Basah dan Ruang Lainnya

Laboratorium modern sering dilengkapi dengan laboratorium basah dan ruang lain
dengan berbagai derajat penggunaan dan bahaya bahan kimia.

 Bila memungkinkan, pisahkan area bahan kimia basah atau yang memiliki derajat
bahaya lebih tinggi dari area dengan tingkat bahaya rendah lainnya dengan
pembatas fisik, seperti dinding, pemisah, atau perangkat kendali.
 Jika area semacam itu tidak dapat dipisahkan secara fisik, atau bila risiko tidak
dapat dihilangkan sepenuhnya, petugas keselamatan dan keamanan kimia
(CSSO) harus mengevaluasi tingkat perlindungan yang diperlukan untuk
mengontrol risiko paparan di area bahaya-rendah. Misalnya, pegawai di lab
komputer mungkin perlu mengenakan pelindung mata jika berada terlalu dekat
dengan area tempat bahan kimia berbahaya sedang ditangani.

b. Hubungan Antara Laboratorium dan Ruang Kantor

Hampir semua pekerja laboratorium memerlukan ruang pendukung di kantor yang


berada di dekat lab. Bila memungkinkan, tempatkan semua kantor di luar laboratorium
agar ruang kerja lebih aman dan tenang. Tempatkan zona kantor sangat dekat dengan atau
di sekitar laboratorium agar akses dan komunikasi mudah.
Jika laboratorium harus memiliki ruang kantor di dalam area penelitian, buat
pemisah yang tampak di antara area laboratorium dan area kantor dengan
menggunakan partisi atau, minimal, gang. Buatlah jalan keluar dari kantor yang tidak
melintasi ruang laboratorium.

c. Ruang Bersama

Beberapa peralatan mungkin digunakan bersama oleh peneliti dan kelompok


penelitian. Letakkan peralatan bersama di tempat yang bukan bagian dari zona kerja
individu. Jika terletak di dekat lab, peralatan dapat diberi dinding untuk mengurangi
kebisingan. Peralatan tertentu, seperti freezer dan inkubator yang berisi sampel sangat
berharga, harus dilengkapi dengan alarm. Tentukan peralatan apa saja yang harus
diperuntukkan bagi pengguna tertentu dan tidak digunakan bersama.

Peralatan yang dapat digunakan bersama antara lain

HPLC; Kromatograf gas; Mesin es; Alat Sentrifuga; Kotak penimbang (weigh
enclosure); Lemari es, freezer; NMR; Spektrometer massa; Timbangan; pH meter;
dan Inkubator; Oven.

Catatan: HPLC = high-performance liquid chromatography (kromatografi cair kinerja


tinggi);

NMR = nuclear magnetic resonance (resonansi magnetik inti).

d. Peralatan dan Utilitas Keselamatan


 Masing-masing laboratorium harus memiliki satu atau lebih pancuran
keselamatan, unit pencuci mata, dan pemadam api yang dapat diakses dengan
mudah oleh pegawai laboratorium.
 Sistem penyiram (sprinkler) mungkin diperlukan dan dianjurkan.
 Letakkan sakelar pematian utilitas di luar atau di jalan keluar laboratorium.
Tombol pembersih ruang harus diletakkan di jalan keluar laboratorium dengan
diberi tudung.
 Pasang banyak outlet pasokan listrik untuk mengurangi kebutuhan kabel
ekstensi dan adaptor multi-steker. Letakkan panel listrik di area terjangkau. Pasang
pemutus rangkaian salah arde (GFCI) di dekat wastafel dan area basah.
 Sediakan daya darurat yang sesuai jika terjadi pemadaman listrik.
 Bila memungkinkan, pasang loop (saluran melingkar) air dingin untuk peralatan
yang memerlukan pendinginan untuk menghemat energi, air, dan biaya
pemasangan pipa drainase.

e. Ventilasi Laboratorium

Sistem ventilasi laboratorium penting untuk mengontrol bahan kimia yang terbawa di
udara dalam laboratorium.

 Untuk bahan kimia


- Periksa tekanan uap bahan kimia. Tekanan uap rendah (kurang dari 10 mm Hg)
menandakan bahwa bahan kimia tersebut tidak mudah membentuk uap pada
suhu ruang dan ventiasi lab umum atau alternatif seperti belalai gajah atau
snorkel mungkin sesuai. Tekanan uap yang tinggi menandakan bahwa bahan
tersebut dengan mudah membentuk uap dan mungkin memerlukan kotak
berventilasi, seperti tudung laboratorium.
- Bandingkan kepadatan uap dengan udara, yang memiliki kepadatan 1. Bahan
kimia yang memiliki kepadatan uap lebih besar dari 1 dapat dikendalikan
dengan tudung laboratorium atau perangkat ventilasi yang menarik udara dari
bawah, seperti meja downdraft, tudung lubang, atau belalai gajah dengan pipa
buangan diarahkan ke bawah. Bahan kimia dengan kepadatan uap kurang dari 1
akan memerlukan perangkat ventilasi yang menarik udara dari atas, seperti
belalai gajah atau snorkel dengan buangan diarahkan ke atas.

 Untuk bahan radioaktif atau biologi


Jika pengoperasian dapat menyebabkan bahan berubah menjadi aerosol atau
tersebar di udara dan apakah hal ini menimbulkan risiko bagi kesehatan atau lingkungan.
Tentukan apakah filtrasi atau penjebakan diperlukan atau dianjurkan.

 Untuk partikulat

Tudung laboratorium atau peralatan serupa dengan aliran udara tinggi mungkin terlalu
turbulen. Kotak penimbang atau kotak timbangan berventilasi lebih sesuai.

 Untuk bahan nano

Pertimbangkan apakah tudung laboratorium mungkin terlalu turbulen. Tentukan juga


apakah perlu menyaring buangan yang mengandung partikel kecil ini. Penelitian telah
menunjukkan bahwa filter HEPA (high-efficiency particulate air - udara partikulat efisiensi
tinggi) sangat efektif untuk partikel berukuran nano. Pertimbangkan juga bahwa tudung
laboratorium memungkinkan kebocoran sangat kecil di di luar tudung, yang mungkin
bervolume besar bila terkait partikel nano. Ventilasi lainnya, seperti lemari biokeselamatan,
mungkin lebih sesuai.

f. Sistem Pembuangan

Sistem pembuangan terdiri dari dua kategori utama: umum dan khusus. Sistem
umum melayani laboratorium sebagai satu kesatuan dan mencakup perangkat seperti
tudung laboratorium dan snorkel. Sistem khusus digunakan untuk tudung isotop,
tudung asam perklorik, atau sumber bahaya tinggi lainnya yang memerlukan isolasi dari
sistem pembuangan laboratorium umum.

g. Sistem Khusus
 Kotak Sarung Tangan
Tidak seperti tudung laboratorium, kotak sarung tangan sepenuhnya tertutup dan di
bawah tekanan negatif atau positif. Kotak sarung tangan biasanya berupa unit kecil
dengan beberapa sarung tangan karet sepanjang lengan, yang digunakan operator
untuk bekerja di dalam. Kotak sarung tangan yang beroperasi di bawah tekanan negatif
biasanya digunakan untuk bahan yang sangat beracun, jika tudung laboratorium tidak
menawarkan perlindungan memadai. Prinsip dasarnya adalah tudung laboratorium akan
menawarkan perlindungan hingga 10.000 kali konsentrasi berbahaya langsung dari
bahan kimia itu. Buangan kotak sarung tangan harus disaring atau dibersihkan sebelum
dilepaskan ke sistem pembuangan. Karena kotak sarung tangan dirancang dengan tingkat
aliran udara sangat rendah, maka tingkat pengenceran kontaminan minimal. Karena itu,
perangkat ini harus diuji kebocorannya secara rutin. Jika ditemukan kebocoran, identifikasi
dan perbaiki sumber pelepasan kontaminan sebelum melanjutkan pekerjaan apa pun.

Kotak sarung tangan yang beroperasi di bawah tekanan positif mungkin


digunakan untuk eksperimen yang memerlukan perlindungan dari embun atau
oksigen maupun atmosfer lembam dengan kemurnian tinggi. Dalam banyak kasus,
bilik diberi tekanan dengan argon atau nitrogen. Jika jenis kotak sarung tangan ini akan
digunakan dengan bahan kimia berbahaya, periksa kebocoran kotak sarung tangan
setiap kali sebelum digunakan. Gunakan metode untuk memantau integritas sistem,
seperti katup penutup atau pengukur tekanan.

 Ruang Bersih
Ruang bersih adalah laboratorium khusus atau ruang kerja dimana udara dalam
volume besar dipasok melalui filter HEPA untuk mengurangi partikulat yang terdapat
di dalam ruangan. Bahan konstruksi dan teknik konstruksi khusus, peralatan penanganan
udara, filter, garmen, dan prosedur diperlukan, tergantung tingkat kebersihan fasilitas.
Berkonsultasilah dengan konsultan atau ahli laboratorium dalam pengoperasian ruang
bersih sebelum ruang bersih dibangun atau digunakan.

 Lemari Keselamatan Biologis


Lemari keselamatan biologis (BSC) adalah perangkat penampung dan
perlindungan biasa yang digunakan dalam laboratorium yang bekerja dengan agen
biologis. BSC dirancang dan dibangun secara khusus untuk menawarkan
perlindungan bagi pekerja serta udara bersih dan tersaring untuk bahan di dalam ruang
kerja. Lemari ini mungkin juga efektif untuk mengendalikan nanopartikel. BSC dan
fasilitas lainnya tempat menangani organisme hidup memerlukan konstruksi dan
prosedur pengoperasian khusus untuk melindungi pekerja dan lingkungan. Tudung
laboratorium konvensional tidak boleh sekali-kali digunakan untuk bekerja dengan
sebagian besar agen biologis atau untuk menampung bahaya biologis
EVALUASI PENGELOLAAN LABORATORIUM

DESAIN DAN FASILITAS LABORATORIUM

SMA NEGERI 1 PALEMBANG

1. Tata Ruang Laboratorium


Dari hasil observasi yang telah kami lakukan pada laboratorium kimia SMA
Negeri 1 Palembang untuk desain lab dan fasilitas laboratorium. Untuk persyaratan
lokasi pembangunan laboratorium SMA Negeri 1 Palembang sebagai berikut:
 Labortaorium SMA Negeri 1 Palembang tidak terletak pada arah angin yang
menuju bangunan lain atau pemukiman dan bagian bagunan laboratorium
yang digunakan untuk pembuangan tidak menghadap bangunan apapun
sehingga sudah memenuhi kriteria lokasi pembangunan laboratorium.
 Lokasi laboratorium kimia terletak dari sumber air baik alami ataupun buatan
sehingga meminimalisir pencemaran sumber air yang berada di sekitar
laboratorium.
 Laboratorium kimia memiliki saluran pembuangan tersendiri yang terhubung
dengan tempat pembuangan akhir utama sekolah sehingga tidak mencemari
sumber air dan tanah penduduk sekitar.
 Lokasi laboratorium berada pada bangunan khusus laboratorium yang terdiri
dari laboratorium fisika, kimia, dan biologi. Laboratorium kimia berada
ditengah bangunan dengan minimnya sumber sirkulasi udara dan penerangan
cahaya alami yang kurang memadai namun jarak minimum bangunan tidak
memenuhi syarat karena lebih rendah dari bangunan disekitarnya.
 Lokasi laboratorium sulit dijangkau karena jauh dari pintu utama (gerbang
sekolah) dan bangunan utama sekolah (kantor guru) sehingga apabila terjadi
kebakaran, mobil pemadam kebakaran sulit menjangkau bangunan
laboratorium.
Selain persyaratan lokasi, perlu diperhatikan pula tata letak ruangan. Ruangan
laboratorium untuk pembelajaran sains umumnya terdiri dari ruang utama dan ruang-
ruang pelengkap. Pada laboratorium kimia SMA Negeri 1 Palembanh memiliki
ruangan utama untuk kegiatan praktikum peserta didik dan juga dua ruang pelengkap
yaitu terdiri dari ruang penyimpanan bahan dan juga ruang laboran. Akan tetapi di
dalam ruang penyimpanan bahan terdapat alat-alat kebersihan yang tidak seharusnya
diletakkan di ruang tersebut. selain itu untuk penataan alat dan bahan tidak tersusun
dengan rapi.

Untuk tata ruang laboratorium kimia di SMA Negeri 1 Palembang memiliki:

18. Pintu masuk dan pintu keluar yang sama dimana terletak dikanan depan
bangunan laboratorium
19. Tidak memiliki pintu darurat. Laboratorium yang baik seharusnya dilengkapi
dengan pintu darurat untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja saat
praktikum
20. Tidak memiliki ruang persiapan yang digunakan untuk menyiapkan alat dan
bahan sebelum praktikum dimulai
21. Ruang peralatan dan ruang penyimpanan bahan ditempatkan disuatu tempat
yang sama
22. Tidak memiliki ruang penangas khusus untuk melakukan kegiatan praktikum
23. Memiliki ruang staf untuk laboran yang berfungsi sebagai ruang kerja laboran
dan terletak di dalam laboratorium tersebut
24. Tidak memiliki ruang teknisi karena untuk laboratoium kimia SMA Negeri 1
Palembang tugas teknisi dikerjakan oleh laboran sehingga laboratorium kimia
tidak memiliki teknisi khusus
25. Memiliki ruang bekerja yang digunakan selama peserta didik melakukan
kegiatan praktikum
26. Tidak memiliki ruang prasarana kebersihan. Pada laboratorium kimia SMA
Negeri 1 Palembang ruang prasarana kebersihan ditempatkan di tempat yang
sama dengan tempat penyimpanan bahan-bahan kimia. Seharusnya ruang
sarana kebersihan ditempatkan terpisah dengan bahan-bahan kimia mengingat
banyaknya bahaya yang dapat ditimbulkan dari bahan-bahan kimia
27. Tidak memiliki ruang toilet di dalam laboratorium kimia
28. Tidak memiliki lemari praktikan pada laboratorium kimia
29. Memiliki lemari gelas yang terletak di belakang ruang kerja peserta didik
untuk praktikum. Lemari gelas tersebut dilengkapi dengan alat-alat kimia
seperti gelas kimia, Erlenmeyer, gelas ukur dan sebagainya. Namun alat-alat
kimia tersebut tidak tersusun dengan rapi
30. Tidak memiliki lemari alat-alat optik karena biasanya lemari optic digunakan
untuk laboratorium fisika
31. Pada laboratorium kimia SMA Negeri 1 Palembang, pada pintu jendela tidak
diberi kawat kasa sehingga ditakutkan serangga dan burung tidak dapat masuk
ke dalam laboratorium.

2. Ruang Laboratorium Kimia


a. Ruang laboratorium kimia SMA Negeri 1 Palembang sudah berfungsi
sebagaimana mestinya dimana berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
kegiatan pembelajaran kimia secara praktik dan memiliki peralatan untuk
praktikum. Namun, untuk sementara laboratorium kimia di SMA Negeri 1
Palembang digunakan ruang belajar peserta didik kelas 10 yang kelasnya
digunakan untuk ujian akhir sekolah berbasis komputer
b. Laboratorium kimia dapat menampung minimum satu kelas peserta didik
dengan maksimal peserta didik 30 orang
c. Untuk laboratorium kimia SMA Negeri 1 Palembang memiliki luas sebesar
12x8 meter serta untuk ruang staff dan ruang perlengkapan memiliki luas
sebesar 4x8
d. Laboratorium kimia SMA Negeri 1 Palembang memiliki pencahayaan alami
yang kurang memadai akan tetapi dilengkapi juga dengan lampu sehingga
peserta didik mampu membaca dan mengamati objek percobaan
e. Dilengkapi juga dengan lemari keramik yang dipasang disekeliling
laboratorium untuk menyimpan peralatan laboratorium
f. Ruang laboratorium kimia SMA Negeri 1 Palemban juga dilengkapi sarana
sebagai tercantum pada tabel berikut:

Tabel jenis, rasio, dan deskripsi sarana laboratorium kimia:


No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Kursi 1 buah/peserta didik sesuai Terdapat kursi berukuran 60 cm terbuat dari
dengan jumlah peserta kayu tanpa sandaran untuk peserta didik lalu
didik sehingga 30 kursi kursi untuk guru dengan sandaran. Semua kursi
dan 1 buah kursi untuk kuat dan mudah dipindahkan
guru

1.2 Meja kerja 1 buah/7 peserta didik. Meja terlihat kuat, stabil, dan aman serta
Terdapat 7 buah meja ukurannya tidak memenuhi standar yaitu
untuk 30 orang peserta melebihi 70 cm dan dapat menampung sebanyak
didik 7 orang

1.3 Meja 1 buah/lab namun di Tidak memiliki meja demonstrasi untuk


demonstrasi laboratoium ini tidak kegiatan praktikum
memiliki meja demonstrasi

1.4 Meja 1 buah/lab namun di Tidak memiliki meja persiapan sehingga


persiapan laboratoium ini tidak diletakkan diatas meja keramik/ lemari keramik
memiliki meja persiapan

1.5 Meja guru 1 buah/lab untuk guru Terdapat meja guru dengan ukuran tinggi 90 cm,
lebar 120 cm dan panjang 140 cm yang terletak
di sebelah kiri depan laboratoirum

1.6 Lemari alat 1 buah/lab untuk Lemari tersebut terbuat dari bahan kaca dan
menyimpan alat kuat, tertutup serta dapat dikunci. Ukuran juga
cukup memadai untuk menyimpan alat.

1.7 Lemari bahan 2 buah/lab untuk Lemari tersebut terbuat dari kayu sehingga tidak
menyimpan bahan mudah berkarat. Terletak di dalam ruang
penyimpanan bahan dan lemari yang tertutup
terletak di dekat ruang staff/laboran

1.8 Lemari asam Terdapat 1 buah lemari Lemari asam tersebut kuat serta ukurannya telah
asam untuk menyimpan memenuhi syarat yaitu 1,2 m x 0,8 m x 1,2 m.
bahan-bahan yang Tinggi bidang kerja dari lantai 70 cm. Materi
berbahaya tahan karat dan tahan asam serta mempunyai
saluran buangan gas langsung keluar dengan
baik

1.9 Bak cuci Terdapat 6 buah bak cuci Pada semua bak cuci terdapat air bersih dalam
namun tidak terdapat bak jumlah yang memadai dan langsung tersalurkan
cuci diruang persiapan ke tempat pembuangan akhir
3. Fasilitas Laboratorium
Semua laboratorium harus dirancang untuk memudahkan kerja eksperimen serta
mengurangi kecelakaan. Pada laboratorium SMA Negeri 1 Palembang terdapat:
a. Hubungan antara ruang laboratorium basah dan ruang lainnya
Pada laboratorium kimia SMA Negeri 1 Palembang memiliki lemari asam
yang digunakan untuk menyimpan bahan-bahan kimia yang berbahaya (bahan
kimia basah) sedangkan untuk area dengan tingkat bahaya rendah diletakkan
diruang penyimpanan bahan pada lemari biasa.
b. Hubungan Antara Laboratorium dan Ruang Kantor
Pada laboratorium kimia SMA Negeri 1 Palembang terdapat ruang staff untuk
laboran yang dibatasi oleh dinding di dalam laboratorium. Ruang staff ini
digunakan untuk tempat laboran bekerja selama praktikum berlangsung.
c. Ruang Bersama
Pada laboratorium kimia SMA Negeri 1 Palembang tidak memiliki ruang
khusus tempat melakukan eksperimen. Semua kegiatan praktikum dilakukan
di masing-masing meja peserta didik. Sebaiknya peralatan laboratorium
seperti neraca diberi kotak untuk menghindari bahan-bahan kimia yang
sedang ditimbang jauh diluar neraca sehingga apabila bahan tersebut
berbahaya dapat membahayakan peserta didik.
d. Peralatan dan Utilitas Keselamatan
 Pada laboratorium kimia SMA Negeri 1 Palembang hanya memiliki satu
unit pemadam kebakaran dan tidak mempunyai unit pencuci mata bila
terjadi kecelakaan kerja. Letak pemadam kebakaran juga tidak diletakkan
sebagaimana mestinya melainkan hanya diletakkan dibawah lantai
 Tidak memiliki system penyiram (sprinkle) di dalam laboratorium
 Sakelar laboratorium terletak diluar laboratorium dan diberi tudung
 Memiliki banyak outlet pasokan listrik untuk mengurangi kebutuhan kabel
ekstensi. Sebaiknya pada meja praktikum juga disediakan outlet listrik
sehingga memudahkan kerja peserta didik
 Jika terjadi pemadaman listrik tidak tersedia daya darurat sehingga
kegiatan praktikum ditunda apabila membutuhkan listrik
 Tidak dilengkapu dengan loop (saluran melingkar) air dingin untuk
peralatan yang memerlukan pendinginan agar menghemat energy, air dan
biaya pemasangan pipa drainase
e. Ventilasi Laboratorium
Sistem ventilasi sendiri berguna untuk mengontrol bahan kimia yang terbawa
di udara dalam laboratorium.
1) Untuk bahan kimia
Pada laboratorium kimia SMA Negeri 1 Palembang sistem ventilasinya
tidak diperiksa hingga tekanan uap bahan kimia yang digunakan. Sistem
ventilasinya hanya menggunakan cerobong dan lemari asam lalu kipas
yang menyerap udara untuk keluar dari ruangan laboratorium yang
diletakkan pada ventilasi laboratorium. Pada laboratorium ini memiliki 3
buah kipas untuk menyerap udara keluar ruangan
2) Untuk bahan radioaktif atau biologi
Pada laboratorium kimia SMA Negeri 1 Palembang belum
mengoperasikan bahan kimia yang dapat menjadi aerosol atau tersebar di
udara yang menimbulkan risiko bagi kesehatan dengan filtrasi atau
penjebakan
3) Untuk partikulat
Pada laboratorium ini tidak memiliki koak penimbang yang berventilasi
yang sesuai untuk bahan partikulat
4) Untuk bahan nano
Tidak memiliki ventilasi khusus seperti lemari biokeselamatan untuk
bahan nano

f. Sistem Pembuangan
Pada sistem pembuangan laboratorium kimia SMA Negeri 1 Palembang tidak
menggunakan sistem pembuangan khusus maupun umum melainkan sisa
pembuangan dibuang langsung pada saluran pembuangan akhir sehingga tidak
mengganggu pemukiman sekitar.
g. Sistem Khusus
 Kotak sarung tangan, Ruang bersih dan Lemari keselamatan biologis
Pada laboratorium kimia SMA Negeri 1 Palembang tidak dilengkapi dengan
sistem khusus dimana tidak terdapat kotak sarung tangan untuk bahan yang
sangat beracun, ruang bersih sebagai ruang kerja dimana udara dalam volume
besar dipasok melalui filter HEPA untuk mengurangi partikukat yang terdapat
di dalam ruangan serta lemari keselamatan biologis sebagai perlindungan bagi
pekerja untuk udara bersih dan bahan di dalam ruang kerja.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjabaran di atas maka dapat diperoleh kesimpulan yaitu:
1. Pada tata ruang laboratorium SMA Negeri 1 Palembang dan SMA Negeri 10
Palembang sudah memenuhi syarat walaupun ada sedikit kekurangan dikedua
labortaorium yaitu tempat yang jauh dan susah dijangkau dari pintu utama dan
letak bangunan yang lebih rendah dari bangunan lain sehingga minim
pencahayaan alami.
2. Pada ruang laboratorium kimia SMA Negeri 1 Palembang dan SMA Negeri
10 Palembang belum memenuhi syarat karena masih ada kekurangan pada
sarana dan tata ruang laboratorium yang belum tersusun dengan sebagaimana
mestinya.
3. Pada fasilitas laboratorium SMA Negeri 1 Palembang dan SMA Negeri 10
Palembang masih ada kekurangan pada bagian keamanan kecelakaan kerja
seperti pintu darurat dan alat pemadam kebakaran. Pada laboratorium SMA
Negeri 1 Palembang juga belum ada sistem pembuangan khusus seperti SMA
Negeri 10 Palembang.

3.2 Saran
Sebagai calon penyelenggara pendidikan, hendaknya kita dapat
mengoptimalkan fungsi laboratorium pembelajaran IPA khususnya kimia dengan
mengacu pada kriteria laboratorium pembelajaran kimia yang ideal sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan berkualitas. Karena pada dasarnya
tujuan kurikulum kita tidak hanya pada aspek intelektual/pengetahuan melainkan juga
aspek keterampilan, sikap, dan spiritual. Dan laboratorium adalah tempat yang dapat
mengembangkan keterampilan siswa atas pengetahuan yang dimiliki.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional


Republik Indonesi Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Sarana dan Prasarana
Untuk Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah
Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/
Madrasah Aliyah (SMA/MA) (Online).
http://pmp.dikdasmen.kemdikbud.go.id/files/peraturan/permen/Permen_24_St
andar_Sarana_dan_Prasarana.pdf. (Diakses Pada tanggal 25 Januari 2018).

Ila, N. E. Makalah Tata Ruang Lab. (Online).


https://www.scribd.com/document/361569472/Makalah-Tata-Ruang-Lab.
(Diakses Pada tanggal 25 Januari 2018).

Moran, L. dan Tina Masciangioli. 2010. Keselamatan dan Keamanan Laboratorium


Kimia Panduan Pengelolaan Bahan Kimia dengan Bijak. Washington DC: The
National Academies Press.

Anda mungkin juga menyukai