Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ahmad Nurmizan

Kelas : PAI F
NIM : 18110141
Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran

Sabar
A. Penjelasan dan Sumber
Di antara sifat yang paling mulia dan utama adalah sabar. Keutamaan sifat ini banyak
disebutkan dalam Al-Qur’an, Al Hadits, dan penjelasan para ulama. Menurut Imam Al
Ghazali, setidaknya ada sekitar tujuh puluh lebih keterangan Al-Qur’an terkait sifat
keutamaan sabar, anjuran sabar, dan ganjaran yang akan diperoleh orang yang senantiasa
menjaga kesabaran.1
Saking mulianya sifat sabar tersebut sehingga banyak Ulama yang berpendapat untuk
mengidentikan sifat sabar dengan iman. Sebagaimana yang sudah diungkapkan oleh Shahabat
Ali bin Abi Thalib r.a. “Ketahuilah bahwa kaitan antara kesabaran dan keimanan adalah
ibarat kepala dan tubuh. Jika kepala manusia sudah tidak ada, secara langsung tubuhnya juga
tidak akan berfungsi. Demikian pula dengan kesabaran. Apabila kesabaran sudah hilang,
keimanan pun akan hilang.” Dalam Kitab Ihya Ulumuddin karangan Imam Al Ghazali
dikategorikan sabar sesuai dengan hukumnya ; yang pertama sabar yang hukumnya wajib
yaitu ketika sabar dalam menahan diri untuk melakukan sesuatu kemungkaran atau yang
dilarang syari’at agama. Yang kedua sabar yang hukumnya sunnah yaitu menahan diri dari
sesuatu yang makruh. Dan yang terakir sabar yang haram yaitu ketika kita menahan diri dari
sesuatu yang dapat membahayakan diri sendiri. Meskipun sudah sangat jelas dan istimewa
keutamaan sabar akan tetapi ada sabar yang dilarang yaitu sabar menahan diri dari sesuatu
yang membahayakan. Semisal ketika tangan kita hendak dipotong oleh seseorang dan kita
hanya diam saja membiarkan tangan kita dipotong dengan dalih kita Menyabari perilaku
orang tersebut maka itu merupakan sabar yang terlarang. Sebagaimana qaidah fiqhiyyah “
menolak kemadlaratan lebih utama daripada mengambil kemaslahatan”

Supaya lebih jelas dan lebih kuat apa yang telah saya jelaskan di atas, terdapat
beberapa ayat Al-Qur’an, Al Hadits dan kalam Ulama yang bisa kita jadikan sumber rujukan
yang berkaitan dengan sifat atau sikap sabar.

1
https://islam.nu.or.id/post/read/65637/inilah-batasan-sabar
1. Al-Qur’an Surat Al Baqarah ayat 45

َ‫صب ِْر َوالص َّٰلو ِة ۚ  َوإِنَّهَا لَ َكبِي َرةٌ إِاَّل َعلَى ْال ٰخ ِش ِعين‬
َّ ‫َوا ْستَ ِعينُوا بِال‬

"Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan (sholat) itu
sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,"

Dalam tafsir Al Jalain secara singkat maksud dari ayat tersebut adalah seperti ini
"(Mintalah pertolongan) dalam menghadapi urusan atau kesulitan-kesulitanmu (dengan jalan
bersabar) menahan diri dari hal-hal yang tidak baik (dengan sholat). Khusus disebutkan di
sini untuk menyatakan bagaimana pentingnya sholat itu. Dalam sebuah hadis disebutkan
bahwa jika Nabi saw. hatinya risau disebabkan sesuatu masalah, maka beliau segera
melakukan sholat. Ada pula yang mengatakan bahwa perkataan ini ditujukan kepada orang-
orang Yahudi yang terhalang beriman disebabkan ketamakan dan ingin kedudukan. Maka
mereka disuruh bersabar yang maksudnya ialah berpuasa, karena berpuasa dapat
melenyapkan itu. Sholat, karena dapat menimbulkan kekhusyukan dan membasmi
ketakaburan. (Dan sesungguhnya ia) maksudnya sholat (amat berat) akan terasa berat (kecuali
bagi orang-orang yang khusyuk) yang cenderung kepada berbuat taat.". 2 Dalam tafsir Al
Misbah kata sabar dalam ayat tersebut diartikan dengan menahan diri dari sesuatu yang tidak
berkenaan di hati. Sebagaimana pendapat Imam Al Ghazali yang dikutip oleh Habin Quraish
Shihab dalam Al Mishbah bahwa sabar sebagai ketetapan hati melaksanakan tuntunan agama
menghadapi rayuan nafsu.3

2. Hadist Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW bersabda:

ِ ‫ص ْب ُر نِصْ فُ اإْل ِ ْي َم‬


  ‫ان‬ َّ ‫اَل‬

Sabar adalah separuh dari iman.” (HR. Abû Na‘îm dan al-Khathîb).4

Hadist Nabi tersebut menjelaskan bagaimana pentingnya sabar. Menurut Nabi sabar
merupakan sebagian daripada iman, barangsiapa umat muslim yang tidak sabar maka tidak
lengkap imannya dan bagi yang bersabar maka akan sempurna imannya. Karena sebagian

2
http://quran-id.com
3
Prof. Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Al Mishbah : Pesan, Kesan, dan Keserasian Al Qur’an Vol.1, (Jakarta :
Lentera Hati, 2005), hlm. 181
4
https://islam.nu.or.id/post/read/98327/khutbah-jumat-pentingnya-sabar-bagi-orang-terkena-musibah
daripada iman maka letak sabar adalah dalam hati. Bagi siapapun yang sudah bertekad bulat
untuk bersabar maka tidak akan mudah goyah oleh godaan apapun. Sebagaimana dawuh
Almarhum Al-Maghfurlah K.H. Abdurrahman Wahid bahwa “sabar itu tidak ada batasnya
kalau ada batasnya namanya itu bukan sabar”, kemudian “hamba yang masih terganggu oleh
hinaan dan pujian merupakan hamba yang amatiran”. Untuk mengakhiri penjelasan mengenai
sabar saya akan menceritakan secara singkat bagaimana Ulama di daerah saya ketika
menjelaskan dan mempraktekkan sabar kepada masyarakat yaitu Beliau akan tetap berkenan
kumpul dengan siapapun termasuk orang yang membenci dan menyakitinya dan ketika
disakiti Beliau akan tetap memberikan senyuman kepada yang menyakiti.

B. Instrumen Non Tes

Kalimat
No Tema Aspek Indikator
(+) (-)
Saya selalu menahan diri ketika diajak √
1.
teman teman untuk mabuk
Saya tidak kuat menopang cobaan
2. √
yang datang
Saya selalu mendoakan teman yang
3. √
Ulul Albab Sabar menghina saya
Saya selalu menerobos lampu merah
4. √
di jalan raya
Saya selalu marah ketika teman saya
5. √
melakukan kesalahan
Saya selalu malas ketika diterangkan
6. √
oleh guru

Anda mungkin juga menyukai